Anda di halaman 1dari 26

MODUL

CACING
Tutorial 2
Nama Kelompok
(09402011008) Deandra Magfira Fauzan
(09402011009) Nurhasanah
(09402011018 )Alvian Rachman Santosa
(09402011023) Muhammad Nuradin Putra
(09402011026) Gomgom Jansen Vernando Banurea
(09402011027) Nur Widya Tiala
(09402011033) Christi Evana Doda
(09402011045) Nazla Fajriyah Albaar
(09402011046) Al-nour Mumtahana Mansur
(09402011049) Arini Alvi Abubakar
Skenario
Seorang anak laki-laki berusia 5
tahun dibawa oleh ibunya ke
puskesmas dengan keluhan
keluar cacing saat BAB 3 hari
Kata Sulit
-
yang lalu Keluhan disertai
dengan lemas dan nafsu makan
menurun. Riwayat sering
bermain di halaman tanpa
menggunakan alas kaki
Kalimat Kunci
3. Keluhan disertai dengan
1. Seorang anak laki-
lemas dan nafsu makan
laki berusia 5 tahun menurun.

2. keluhan keluar cacing saat 4. Riwayat sering bermain di


BAB 3 hari yang lalu halaman tanpa menggunakan
alas kaki
Pertanyaan

1. Jenis-jenis cacing apa yang bisa 3. Apa hubungan antar gejala dengan
keluar melalui BAB? skenario? Jelaskan!

2. Apa hubungan tidak pakai sendal dengan 4. Apa differential diagnosis sesuai dengan
keluhan yang dirasakan? skenario? jelaskan!
1. Jenis-jenis cacing apa yang bisa keluar melalui BAB?

1. Ascariasis lumbricoides (infeksi 2. Enterobiasis Vermicularis 3. Trichuriasis trichiura (cacing


cacing gelang) (infeksi cacing kremi cambuk)

4. Taeniasis (cacing pita)

[sumber: Buku ajar Parasitologi Kedokteran & Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang]
2. Apa hubungan tidak pakai sendal dengan keluhan yang
dirasakan?

[1] F. Setiati, Siti; Alwi, Idrus; Sudoyono, Aru. W; K. Simadibrata, Marcellus; Setiyohadi, Bambang; Syam Ari, Ilmu Penyakit Dalam. 2014.

[2] Widoyono, Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya, Kedua.
3. Apa hubungan antar gejala dengan skenario? Jelaskan!

Jurnal FKIM UIN Allauidn Makassar 2013


4. Apa differential diagnosis sesuai dengan skenario? jelaskan!

Kalimat Kunci Ankilostomiasis Strongiloides Askariasis

Seorang anak laki-laki berusia


5 tahun

Keluhan keluar cacing saat


BAB sejak 3 hari yang lalu

Keluhan disertai lemas dan


nafsu makan menurun

Riwayat sering main tanpa


menggunakan alas kaki
Ankilostomiasis
Definisi Epidemologi Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh N.americanus maupun Penyakit cacing tambang pada
Penyakit akibat infeksi cacing
A.duodenale ditemukan di daerah tropis dan subtropis manusia (Ancylostomiasis)
Necator Americanus dan
seperti afrika dan asia. Endemisitas infeksi tergantung disebabkan oleh Necator Americanus
Ancylostoma Duodenale
pada kondisi lingkungan untuk meneteskan telur dan dan Ancylostoma duodenale. Di
maturasi larva. Kondisi yang optimal ditemukan di Indonesia infeksi oleh N.Americanus
daerah pertanian dinegara tropis. Morbiditas dan lebih sering dijumpai daripada
mortalitas infeksi tambang terutama terjadi pada anak- Ancylostoma duodenale
anak. Dari suatu penilitian diperoleh bahwa separuh
dari anak-anak yang telah terinfeksi sebelum usia 5
tahun, 90% terinfeksi pada usia 9 tahun. Intensitas
infeksi meningkat sampai usia 6-7 tahun dan kemudian
stabil.

(sumber : buku kapita selekta Jilid I edisi V hal 359)


Patofisiologi Manifestasi Klinis

1. Rasa gatal pada kulit dan erupsi makulopapular fokal


2. Batuk darah Ketika larva memasuki kapiler paru
3. Anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri perutpenurunan berat
badan perut terasa kembung, sering mengeluarkan gas (flatus)

(sumber : buku ajar infeksi tropis IDAI hal 381)


Diagnosis Penatalaksanaan
Anamnesis 1. Penatalaksanaan non farmakologi
• Nausea • melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
• Diare
• Sakit perut
2. Farmakologis
• Batuk
Nama Obat Dosis
• Dahak berdarah
Albendazol Dosis tunggal 400 mg
Pemeriksaan fisik Pirantel Pamoat 10 mg/kgBB dosis tunggal
• Konjungtiva pucat Oksantel Pamoat 10-20 mg/kgBB dosis tunggal
• Perubahan kulit Mebendazol 2x100 mg/hari sehari selama 3 hari berturut-turut

( telapak kaki ) Tetrakloretilen 0,12ml/kgBB(maksimal 5 ml), dapat diulang 2 minggu kemudian,


diberikan pada perut kosong disertai 30 g MgSO4
• Ground itch
Befanium hidroksinaftat 5 g, 2 kali/hari, dapat di ulang bila perlu
Pemeriksaan Penunjang Levamisol Dewasa : 150 mg
• Pemeriksaan mikroskopik pada tinja segar ditemukan telur & tinja Anak : 25 mg/kgBB

lama ditemukan larva Cutaneous migrans Albendazol 400 mg selama 5 hari berturut-turut

• Untuk bedakan spesies cacing tambang dengan biakan (Harada- Creeping erupsion Tiabendazol topical selama 1 mgg

Mori) 3. Pengobatan Anemia


• Hapusan darah : anemia hipokrom mikrositer, eosinofilia, • Diberikan preparat besi per oral atau parenteral.
leukopeni (<4000/ml), anisositosis, atau poikilositosis
Komplikasi Prognosis Pencegahan
• Anemia berat • Mengonsumsi makanan yang bersih & matang
Prognosis baik dengan pengobatan.
• Dermatitis • Mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun &
• Defisiensi besi air
• (Stunting) Gangguan • Memotong kuku & mencuci tangan sebelum makan
pertumbuhan • Menjaga kebersihan lingkungan
• Menggunakan alas kaki ketika keluar rumah

(sumber : Buku Ajar infeksi dan pediatric tropis IDAI hal 380)
Strongiloides
Definisi Epidemologi Etiologi
Lebih dari I milyar penduduk di dunia
Strongyloidiasis adalah infeksi yang Lebih dari I milyar penduduk di dunia terinfeksi
terinfeksi oleh satu atau lebih nematoda
disebabkan oleh Strongyloides oleh satu atau lebih nematoda usus salah satunya
usus salah satunya adalah Strongiloides
stercoralis (dan jarang S. fülleborni), adalah Strongiloides stercoralis dimana infeksi
stercoralis dimana infeksi cacing ini
hidup di usus kecil manusia. Cacing cacing ini merupakan urutan kelima setelah
merupakan urutan kelima setelah Ascaris
tersebut hadir terutama di daerah tropis Ascaris ( cacing bulat ), Necator americanus
( cacing bulat ), Necator americanus
dan subtropis tetapi juga di daerah ( cacing tambang ), Trichuris triciuria ( cacing
( cacing tambang ), Trichuris triciuria
beriklim sedang. Sekitar 30-100 juta cambuk ) dan Enterebius vermicularis ( cacing
( cacing cambuk ) dan Enterebius
orang diperkirakan terinfeksi di seluruh kremi ).
vermicularis ( cacing kremi ).
dunia.

Goh SK, Chow PK, Chung AY, et all : Strongyloides colitis in patient with Cushing Syndrom.
Patofisiologi Manifestasi Klinis
Patofisiologi strongyloidiasis bermula dari infeksi Strongyloides Kelainan pada strongyloidiasis dapat bervariasi tergantung dari berat
stercoralis yang memiliki kemampuan menekan imunitas penderita, ringannya penyakit dan organ tubuh yang terkena. Pada beberapa orang
menyebabkan autoinfeksi, hiperinfeksi, dan diseminasi. tidak menunjukkan gejala sama sekali dan secara klinis hanya dijumpai
• Autoinfeksi eosinofilia .
Berdasarkan siklus hidupnya maka organ tubuh yang dapat terkena
• Strongyloidiasis Hyperinfection Syndrome adalah : kulit, paru – paru dan usus.
• Disseminated Strongyloidiasis

• Kulit : creping euption


• Paru- paru

Faktor Resiko • Saraf


• Usus ( Gastrointestinal symptom )

• Kurangnya penggunaan jamban • Reproduksi


• Tanah yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung larva
Stronyloides stercoralis
• Penggunaan tinja sebagai pupuk
• Tidak menggunakan alas kaki saat bersentuhan dengan tanah.

Goh SK, Chow PK, Chung AY, et all : Strongyloides colitis in patient with Cushing Syndrom.
Diagnosis Penatalaksanaan
Anamnesis • Anoreksia-mual-muntah Terapi umum:
• Keluhan berurutan: • Mulas atau sakit perut • Istirahat
kulit, paru, traktus • Meteorismus (kembung) • Diet
digestivus • Diare diselingi obstipasi • Medikamentosa
• Gatal • Malaise
 Obat pertama :
Tanda Penting • Kadang urtikari/ dermatitis yang
 Tiabendazole, obat pilihan. Dosis 25 mg/kg BB 2 x sehari setelah
• Iritasi kulit kaki berulang/ kronis
makan, selama 2-3 hari
• Batuk, terdengan ranki • Batuk
 Obat Alternatif:
kering • Nyeri epigastrium
 Albendazol: 2 x 400 mg selama 3-7 hari, diulangi dalam 1 minggu
Pemeriksaan fisik  Ivermectin: dosis tunggal 200 ug/kg BB
• Timbul kelainan pada kulit "creeping eruption"  Kambendazol: 3 x 500 mg/hari selama 14 hari
• Pemeriksaan generalis: nyeri epigastrium.

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium mikroskopik: menemukan larva
rabditiform dalam tinja segar, atau menemukan cacing dewasa
Stringyloides stercoralis
• Pemeriksaan laboratorium darah: dapat ditemukan eosinofilia atau
hipereosinafilia, walaupun pada banyak kasus jumlah sel
eosinofilia normal.
Komplikasi Prognosis Pencegahan
• Strongylodiasis • Infeksi berat dapat menyebabkan kematian.
• Sebaiknya setiap keluarga memiliki
diseminata
• Sepsis jamban keluarga
• Menghindari kontak dengan tanah
• Syok
• ARDS yang tercemar oleh tinja manusia
• Mencuci tangan sebelum dan
• Meningitis
setelah melakukan aktifitas dengan
menggunakan sabun
• Menggunakan alas kaki

Goh SK, Chow PK, Chung AY, et all : Strongyloides colitis in patient with Cushing Syndrom.
Askariasis
Definisi Epidemologi Etiologi
Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh
Askariasis adalah penyakit parasite Tingginya Infeksi STH masih merupakan
SoilTransmitted Helminths (STH) yang
yang disebabkan cacing Ascaris permasalahan kesehatan di banyak daerah di
sering menginfeksi adalah Ascaris
lumbricoides dan penyakit kedua dunia. Diperkirakan bahwa lebih dari dua milyar
lumbricoides (cacing gelang), suatu bentuk
terbesar yang disebabkan oleh makhluk orang di dunia terinfeksi STH. sekitar lebih dari
parasit yang dapat menginfeksi orang lain.
parasite yang penularannya dengan satu milyar orang terinfeksi oleh Ascaris
Ascariasis disebabkan oleh menelan telur
pertantara tanah (Soil Transmitted lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi Trichuris
cacing tersebut dari orang yang terinfeksi
Helminths) yang tertelan manusia dan trichiura, dan 740 juta orang terinfeksi cacing
dari tinja di luar (sungai,kebun,ladang). Hal
biasanya bersarang pada usus halus . tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
ini dapat terjadi ketika tangan atau jari yang
americanus), dan Asia Tenggara merupakan salah
telah terkontaminasi kotoran dimasukkan ke
satu wilayah yang memiliki prevalensi tinggi
dalam mulut, atau dengan memakan sayuran
infeksi STH di dunia. Penelitian di daerah
atau buah-buahan yang belum dikupas,
pedalaman Cina Selatan ditemukan prevalensi
dicuci, atau dimasak dengan hati-hati
Ascariasis lumbricoides 18,5% pada tahun 2009.

Centers of Disease Control and Prevention. Ascariasis. U.S. Department of Health & Human Services. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/index.html
Patofisiologi Manifestasi Klinis
Pasien yang terinfeksi ascariasis dapat asimtomatik, hanya
menunjukkan manifestasi jangka panjang dari retardasi
pertumbuhan dan malnutrisi. Jika ada gejala, nyeri perut, kembung,
mual, muntah, anoreksia, diare intermiten adalah manifestasi yang
paling umum. Jika jumlah larva yang melewati paru-paru
signifikan, pneumonitis dan eosinofilia dapat terlihat (juga dikenal
sebagai sindrom Loeffler). Gejalanya meliputi mengi, dispnea,
batuk, hemoptisis, dan demam. Pada superinfeksi, cacing dewasa
dapat bermigrasi ke struktur tubular seperti sistem bilier dan
pankreas yang menyebabkan kolesistitis, kolangitis, pankreatitis,
obstruksi usus halus, volvulus, radang usus buntu, dan intususepsi.
Anak-anak lebih rentan terhadap komplikasi daripada orang dewasa

Centers of Disease Control and Prevention. Ascariasis. U.S. Department of Health & Human Services. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/ascariasis/index.html
Diagnosis Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis askariasis ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopik tinja Beberapa pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan pada askariasis, seperti
untuk melihat morfologi telur Ascaris. Gejala klinis askariasis tidak pemeriksaan laboratorium dan pencitraan.
spesifik, bahkan kebanyakan asimtomatis. • Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk membantu diagnosis askarias
Anamnesis antara lain:Analisis mikroskopik feses basah langsung, untuk melihat telur A.
Fase Migrasi Larva Lumbricoides. Penghitungan telur per gram feses dengan teknik Kato-Katz untu
Fase Traktus Gastrointestinal menentukan berat ringannya infeksi
Obstruksi Intestinal • Radiologi
Askaris hepatobiliari:
Diagnosis Banding
Diagnosis banding askariasis dapat dibagi berdasarkan manifestasi klinis infeksi
Pemeriksaan fisik Ascaris lumbricoides pada saluran pencernaan
Meski pada umumnya asimptomatik, temuan pemeriksaan fisik dapat
berbeda-beda, tergantung dari fase askariasis, serta lokasi cacing berada,
misalnya di saluran pernapasan, saluran bilier, atau di saluran cerna. Penatalaksanaan
• Askariasis Pulmonaris Penatalaksanaan askariasis umumnya cukup dengan medikamentosa, misalnya
• Obstruksi Intestinal albendazole dan mebendazole. Apabila didapatkan komplikasi, seperti obstruksi
• Askaris Hepatobilier intestinal, maka pasien perlu dirujuk untuk tata laksana bedah.
• Kolik Bilier • Medikamentosa
• Kolesistitis Akut • Terapi pada Kehamilan
• Non-medikamentosa

Kementerian Kesehatan RI. Rencana aksi program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Direktorat Jenderal PP dan PL. 2015. http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2017/01/RAP-2015-2019.
Komplikasi Prognosis Pencegahan
Pada orang dewasa, dapat • Infeksi tanpa komplikasi memiliki Berdasarkan kepada siklus hidup dan sifat telur cacing ini, maka
terjadi komplikasi bilier respons yang baik terhadap terapi upaya pencegahannya Dapat dilakukan dengan sanitasi yang
akibat perpindahan cacing antelmintik. Apabila tidak baik dan tepat guna, hygiene keluarga dan hygiene Pribadi
dewasa, yang biasa ditangani, askariasis dapat seperti :
dicetuskan oleh penyakit lain, mengakibatkan komplikasi akibat • Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman. B.
misalnya malaria. jumlah dan migrasi cacing, seperti Sebelum melakukan persiapan makanan dan hendak makan,
obstruksi saluran pencernaan dan tangan dicuci terlebih Dahulu dengan menggunkan sabun
traktus bilier, serta gangguan dan air mengalir.
absorbsi makanan. • Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai
lalapan, hendaklah dicuci Bersih dengan air mengalir.
• Mengadakan terapi massal setiap 6 bulan sekali didaerah
endemik ataupun daerah Yang rawan terhadap penyakit
askariasis.

Kementerian Kesehatan RI. Rencana aksi program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Direktorat Jenderal PP dan PL. 2015. http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2017/01/RAP-2015-2019.
TERIMA
KASIH
Diagnosis
Gunakan ikon dan ilustrasi ini dalam
Presentasi Canva. Selamat mendesain!
Jangan lupa hapus halaman ini sebelum
presentasi.

Anda mungkin juga menyukai