Anda di halaman 1dari 30

PENYAKIT CACING

TAMBANG,
STRONGILOIDIASIS,
ASKARIASIS
dr.A.Alifia Ayu Delima, M.Kes
PENYAKIT CACING
TAMBANG
(ANKILOSTOMIASIS)
ANKILOSTOMIASIS

• Penyakit cacing tambang adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Necator americanus dan

Ancylostoma duodenale.

• Di Indonesia infeksi oleh N. americanus >>A.duodenale.


 Sekitar 576 – 740 juta orang di dunia terinfeksi dengan cacing tambang.
 Di Indonesia insiden tertinggi ditemukan terutama didaerah pedesaan khususnya perkebunan
(infeksi lebih dari 70%).
 Dari suatu penelitian diperoleh bahwa separuh dari anak-anak yang telah terinfeksi sebelum
usia 5 tahun, 90% terinfeksi pada usia 9 tahun.
 Intensitas infeksi meningkat sampai usia 6-7 tahun dan kemudian stabil.
GEJALA KLINIS
Cacing dewasa

 Gangguan gastro-intestinal  anoreksia, mual,


muntah, diare, penurunan berat badan, nyeri pada
daerah sekitar duodenum, jejunum dan ileum.
Migrasi larva
 Pada pemeriksaan laboratorium, umumnya dijumpai
anemia hipokromik mikrositik.
 Sewaktu menembus kulit  menimbulkan
rasa gatal pada kulit (ground itch).  Pada anak, dijumpai adanya korelasi positif antara
infeksi sedang dan berat dengan tingkat kecerdasan
 Creeping eruption
anak.
 Sewaktu larva melewati paru 
pneumonitis

Bila penyakit berlangsung kronis,:

akan timbul anemia, hipoalbuminemia dan edema.

Hb< 5 g/dL gagal jantung  kematian yang tiba- tiba.


Necator americanus

Ancylostoma duodenale

Creeping eruption
PATOGENESIS DAN FAKTOR
RESIKO
PATOGENESIS Faktor Resiko

1. Kandungan besi dalam makanan 1. Kurangnya penggunaan jamban keluarga

2. Status cadangan besi dalam tubuh 2. Kebiasaan menggunakan tinja sebagai pupuk
pasien
3. Tidak menggunakan alas kaki saat bersentuhan
3. Intensitas dan lamanya infeksi dengan tanah

4. Perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang.


PEMFIS DAN PEM.PENUNJANG
Pemfis Pemeriksaan Penunjang
1. Konjungtiva pucat Pemeriksaan mikroskopik pada tinja
segar ditemukan telur atau larva atau
2. Perubahan pada kulit (telapak kaki)
cacing dewasa.
bila banyak larva yang menembus
kulit  ground itch
DIAGNOSIS
 Diagnosis Klinis: Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
Klasifikasi:
1. Nekatoriasis
2. Ankilostomiasis
 Diagnosis Banding: -
 Komplikasi: anemia, jika menimbulkan perdarahan.
 Prognosis: bonam, kecuali terjadi perdarahan dalam waktu yang lama sehingga terjadi
anemia.
TATALAKSANA
a. Non farmakologis: Memberi pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan
diri dan lingkungan
b. Farmakologis
 Pirantel pamoat dosis tunggal 10 mg/kgBB, atau
 Mebendazole 100 mg, 2 x sehari, selama 3 hari berturut-turut, atau
 Albendazole untuk anak di atas 2 tahun 400 mg, dosis tunggal, sedangkan pada anak yang
lebih kecil diberikan dengan dosis separuhnya. Tidak diberikan pada wanita hamil.
 Creeping eruption tiabendazol topikal selama 1 minggu.
 Cutaneous laeva migrans  Albendazol 400 mg selama 5 hari berturut-turut.
 Sulfasferosus
STRONGILOIDIASI
S
STRONGILOIDIASIS

 Strongiloidiasis adalah penyakit kecacingan yang disebabkan oleh Strongyloides stercoralis,


cacing yang biasanya hidup di kawasan tropik dan subtropik.
 Sekitar 100 juta orang diperkirakan terkena penyakit ini di seluruh dunia.
 Infeksi cacing ini bisa menjadi sangat berat dan berbahaya pada mereka yang dengan status
imun menurun seperti pada pasien HIV/ AIDS, transplantasi organ serta pada pasien yang
mendapatkan pengobatan kortikosteroid jangka panjang.
STRONGILOIDIASIS SPP.
GEJALA KLINIS DAN FAKTOR
RESIKO
Gejala klinis Faktor Risiko

 Rasa gatal pada kulit  Kurangnya penggunaan jamban.


 Pada infeksi sedang dapat menimbulkan  Tanah yang terkontaminasi dengan tinja
gejala seperti ditusuk- tusuk di daerah yang mengandung larva Strongyloides
epigastrium dan tidak menjalar stercoralis.
 Mual, muntah  Penggunaan tinja sebagai pupuk.
 Diare dan konstipasi saling bergantian  Tidak menggunakan alas kaki saat
bersentuhan dengan tanah.
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Fisik

1. Timbul “creeping eruption”  papul eritema


yang menjalar dan tersusun linear atau
berkelok- kelok meyerupai benang dengan
kecepatan 2 cm per hari. Predileksi penyakit
ini terutama pada daerah telapak kaki,
bokong, genital dan tangan.
2. Pemeriksaan generalis: nyeri epigastrium.
TATALAKSANA
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara lain:

a. Menggunakan jamban keluarga.


b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas.
c. Menggunakan alas kaki.
d. Hindari penggunaan pupuk dengan tinja.
 Farmakologi

a. Albendazol dosis 400 mg, 1-2 x sehari, selama 3 hari, atau


b. Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu.
Kriteria Rujukan: -
 Pasien strongyloidiasis dengan keadaan
 imunokompromais seperti penderita AIDS

 Prognosis: Pada umumnya prognosis penyakit ini adalah bonam, karena jarang menimbulkan
kondisi klinis yang berat.
ASKARIASIS
ASKARIASIS

 Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Ascaris
lumbricoides.
 Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak. Frekuensinya antara 60-
90%. Diperkirakan lebih dari 1 milyar orang di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides.
PATOGENESIS DAN FAKTOR
RESIKO
Patogenesis Faktor Resiko

1. Respon imun hospes 1. Kebiasaan tidak mencuci tangan.


2. Efek migrasi larva 2. Kurangnya penggunaan jamban.
3. Efek mekanik cacing dewasa 3. Kebiasaan menggunakan tinja sebagai
pupuk.
4. Defisiensi zat gizi cacing dewasa
4. Kebiasaan tidak menutup makanan
sehingga dihinggapi lalat yang
membawa telur cacing
GEJALA KLINIS Keluhan: Nafsu makan menurun, perut membuncit, lemah, pucat, berat
badan menurun, mual, muntah.

Gejala Larva Gejala Cacing Dewasa

 Terjadi pada saat larva berada diparu  biasanya ringan, dan sangat tergantung
(sindroma Loeffler) dari banyaknya cacing yang menginfeksi
di usus.
 perdarahan kecil pada dinding alveolus 
gangguan paru ( batuk, demam, dan  Kadang-kadang penderita mengalami
eosinofilia) gejala gangguan usus ringan seperti mual,
nafsu makan berkurang, diare, atau
 Foto thoraks tampak infiltrat yang
konstipasi.
menghilang dalam waktu 3 minggu.
 Pada infeksi berat  terutama pada anak
 malabsorpsi  malnutrisi
Gejala klinis yang paling menonjol adalah
 rasa tidak enak di perut,
 kolik akut pada daerah epigastrium,
 Gejala lain: fenomena sensitisasi seperti
 gangguan selera makan, urtikaria, asma bronkhial, konjungtivitis
 mencret. akut, fotofobia dan terkadang hematuria.
 Ini biasanya terjadi pada saat proses
peradangan pada dinding usus. Pada anak
kejadian ini bisa diikuti demam.
KOMPLIKASI
 cacing dewasa menjalar ketempat lain (migrasi) dan
menimbulkan gejala akut.
 Muntah cacing  penyumbatan saluran nafas
 sumbatan pada usus oleh massa cacing,  ileus
 masuknya cacing ke dalam lumen apendiks  appendisitis
 masuknya ke jaringan hati dan saluran empedu
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan tanda vital  Pemeriksaan penunjang untuk penyakit ini


adalah dengan melakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan generalis tubuh: tinja secara langsung.
konjungtiva anemis, terdapat tanda-
tanda malnutrisi, nyeri abdomen jika  Adanya telur dalam tinja memastikan
terjadi obstruksi. diagnosis Askariasis.

Penegakan diagnosis dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan ditemukannya larva atau cacing dalam
tinja.
Diagnosis Banding: jenis kecacingan lainnya
Komplikasi: anemia defisiensi besi
Prognosis: bonam
TATALAKSANA
1. Memberi pengetahuan kepada masyarakat 2. Farmakologis
akan pentingnya kebersihan diri dan
 Pirantel pamoat 10 mg/kg BB/hari, dosis
lingkungan, antara lain:
tunggal, atau
 Kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir  Mebendazol, dosis 100 mg, dua kali
sehari, diberikan selama tiga hari berturut-
 Menutup makanan
turut, atau
 Masing-masing keluarga memiliki
 Albendazol, pada anak di atas 2 tahun
jamban keluarga dapat diberikan 2 tablet (400 mg) atau 20
 Tidak menggunakan tinja sebagai ml suspensi, dosis tunggal. Tidak boleh
pupuk Kondisi rumah dan diberikan pada ibu hamil
lingkungan dijaga agar tetap bersih
dan tidak lembab.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai