Anda di halaman 1dari 14

PENGENDALIAN INFEKSI

DESENTRI BASILIR

KELOMPOK 3
1.Densi I Nuban (13200933N)
2.Inta Yasmin (13200934N)
3.Atik Sumiati (13200935N)
4.Martati Nur Utami (13200936N)
5.Lia Soraya (13200937N)
6.Rahayu (13200938N)
PENDAHULUAN
 Disentri merupakan
penyakit infeksi pada
usus yang menyebabkan
feses mengandung
darah atau lendir.
 Penyebab : Bakteri &

Amoeba
 Organ yang diserang :

Usus Besar
KLASIFIKASI DISENTRI

Basiler
( Shigella sp)

DISENTRI

Amoeba
( Entamoeba histolytica)
Disentri basiler
 Penyakit infeksi akut pada usus besar yang disebabkan bakteri
Shigella sp
 Shigella basil non motil, gram negatif, basil pendek, dan
tidak berspora
 4 spesies S. Dysentriae, S. Flexneri, S. bondii dan S.
sonnei
 Menginvasi sel epitel intestinal
 Bersifat serotipe spesifik
Epidemiologi

 Tersebar diseluruh dunia terutama negara


berkembang dengan lingkungan kurang
sehat
 Dunia ± 200 jt kasus dan 650 ribu kematian

pada anak < 5 th


 Indonesia juni-nov 1998 3848 kasus
diare berat 5% karena Shigella
Patofisiologi
Mikroorganisme kolon invasi ke sel
epitel mukosa usus multiplikasi penyebaran

produksi enterotoksin hipersekresi usus

Produksi eksotoksin sitotoksik infiltrasi sel


radang nekrosis sel epitel mukosa ulkus-
ulkus kecil
Faktor Resiko
 Balita (55%)
 Tidak diberi ASI

 Gizi Buruk

 Dewasa :

 factor lingkungan ( sarana air berih dan pembuangan tinja)

 Perilaku ( Makan makanan yang tidak sehat dan bersih)


Transmisi Disentri basiler

Penyebarannya dapat terjadi melalui kontaminasi makanan


atau minuman dengan kontak langsung atau melalui vector,
misalnya lalat. Namun factor utama dari disentri basiler ini
adalah melalui tangan yang tidak dicuci sehabis buang air
besar.
Gejala Klinis
 Diare mendadak
disertai darah dan
lender
 Demam tinggi
 Muntah-muntah
 Kram perut
 Anoreksia
Diagnosis

 Pemeriksaan Feses rutin ditemukan


leukosit, darah samar
 Pemeriksaan kultur mengidentifikasi
mikroorganisme dan resistensi antibiotic
 Pemeriksaan PCR spesifitas dan
sensitivitas tinggi dan waktu pengerjaan cepat
 Pemeriksaan Endoskopi pada kasus berat,
gambaran eritematosa pada mukosa sal.
Pencernaan tersebar secara difus disertai dgn
ulkus kecil.
Masa Laten dan Periode Infeksi

 Setelah timbul gejala,sehari atau beberapa hari kemudian,


karena infeksi meliputi ileum dan kolon, maka jumlah tinja
meningkat, tinja kurang encer tapi sering mengandung lendir
dan darah. Tiap gerakan usus disertai dengan “mengedan” dan
tenesmus (spasmus rektum), yang menyebabkan nyeri perut
bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan
dalam 2-5 hari pada lebih dari setengah kasus dewasa. Namun,
pada anak-anak dan orang tua, kehilangan air dan elektrolit
dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis, dan bahkan kematian.
Pencegahan
 Selalu menjaga kebersihan
dengan cara mencuci tangan
dengan
 Mencuci sayur dan buah yang
dimakan mentah.
 Memasak makanan sampai
matang.
 Selalu menjaga sanitasi air,
makanan, maupun udara.
 Mengatur pembuangan sampah
dengan baik.
 Mengendalikan vector dan
binatang pengerat. 
 
Pengobatan
 Prinsip : Istirahat, cegah dehidrasi dan penggunaan antibiotik
(ampicilin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan ciprofloxacin)
 Namun, beberapa Shigella telah menjadi kebal terhadap
antibiotika, ini terjadi karena penggunaan antibiotika yang
sedikit-sedikit untuk melawan shigellosis ringan.

Anda mungkin juga menyukai