Anda di halaman 1dari 6

ANCALYSTOMIASIS atau NECATORIASIS (Infeksi Cacing Tambang)

1. Definisi
Infeksi cacing tambang pada manusia merupakan infeksi cacing melalui
tanah, secara primer karena parasite nematode Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale. ( Medical Parasitology, chap 4. David J. hal 21)

2. Epidemiologi
Dari Medical Parasitology:
Tersebar luas didaerah tropik dan sub-tropik
Necator americanus merupakan cacing tambang dengan prevalensi
tertinggi. Didapatkan terutama didaerah Sub-sahara Afrika, daerah
tropikal Amerika, Cina Selatan, dan Asia Tenggara.
Ancylostoma duodenale ditemukan terutama didaerah India, China,
Sub-Sahara Afrika, dan sebagaian kecil daerah Amerika.
Factor penentu infeksi berdasarkan kemiskinan dan hubungan tidak
adanya sanitasi dan penyaluran air bersih
Selalu timbul penyakit berat pada anak-anak

Dari Tropical Infectious Disease, Principles Practice, hal. 1267-68:


Daerah rural tropik dan sub-tropik
Berhubungan dengan kegiatan agraris masyarakat dan merupakan
salah satu infeksi cacing tersering
Masyarakat sekitar pantai (khas) memiliki intensitas infeksi caci
tambang yang palin sering. Berhubungan dengan tanah yang lembab
dan berpasir.
Prevalensi tertinggi: Sub-Sahara Afrika, China dan Asia Tenggara
3. Etiologi
Etiologi dari penyakit Ancylotomiasis adalah Ancylostoma
americanus dan penyakit Necatoriasis adalah Necator americanus .
4. Faktor risiko

(Penetrik)

5. Manifestasi klinik
Sumber IPD:
Pruritus (ground itch pada kaki umunya), dermatitis kadang-
kadang makulopapu sampai vesike: merupakan gejala awal atau
pertama setelah larva penetrasi ke kulit
Batuk darah, yang merupakan akibat pecahnya kapiler-kapiler
alveoli (larva masuk ke paru-paru)
Abdominal discomfort, kembung, flatulen, mencret-mencret (cacing
dewasa diusus halus kurang lebih 2 minggu setelah penetrasi
larva)
Anemia merupakan gejala kronik, sekitar 10-20 minggu setelah
penetrasi larva

Sumber Penetrik:
Larva:
o ground itch: gatal local yang berat
papul eritematosa sampai menjadi vesikel bila
jumlah larva yang penetrasi banyak
lebih sering akibat Necator americanus
self limiting condition kurang lebih 2-4 minggu
o creeping eruption, membuat kemerahan pada jalur yang
dilewatinya
o respiratory manifest: muncul saat larva masuk ke alveoli paru-
paru, seperti bronchitis dan bronchopneumonia. Loffler
syndrome dapat terlihat
Cacing dewasa:
o Anemia mikrositik hipokrom (anemia def. besi), akibat dari
suck blood cacing dewasa pada dinding usus
o Nyeri epigaster, sesak, muntah-muntah dan diare, kadang
feces berwarna merah atau hitam
o Bila terjadi anemia berat dapat bermanifestasi menjadi gagal
jantung
Sumber Medical Parasitology:
Larva migration di kulit: ground itch (reaksi hipersensitivitas)
gejala paru: batuk kering ringan dan persisten, sakit tenggorokan,
wheezing, demam ringan
pada infeksi Ancylotoma duodenale, dapat menyebabkan Wakana
syndrome (mual, muntah, iritasi farings, batuk, sesak, serak)
manifestasi akut dari fase cacing dewasa: kehilangan darah dari
intestinal dan adanya gejala awal yaitu dyspepsia, mual, nyeri
epigaster
manifestasi kronik dari fase cacing dewasa: anemia (lemah,
palpitasi, pingsan, pusing, sesak apati, sakit kepala) dan malnutrisi
yang bisa berlanjut menjadi impairment of cognitive development

6. Patomekanisme (Siklus Hidup)

7. Langkah-langkah diagnostik
a. Anamnesis tambahan
Apakah anak ibu sebelumnya atau sebelum timbul gejala
sekarang didahului oleh gatal-gatal pada daerah kaki atau tangan
?
Apakah sebelumnya ada gejala batuk-batuk kering, mengi, dll?
Apakah ada demam ?
Bagaimana keadaan lingkungan disekitar rumah atau rumah
nenek ?
Apakah anak ibu memiliki kebiasaan tidak memakai alas kaki
ketika keluar rumah ?
Apakah disekitar rumah ada juga yang menderita hal seperti ini?
Apakah feses anak berwarna merah atau hitam ?

b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi:
o Fase akut: larva migrasi eruption, tampak lesi eritematosa
sesuai dengan lajur yang dilewati oleh larva. Kadang tampak
lesi eritematosa sampai makulopapul bahkan sampai vesikel
o Fase kronik: konjuntiva anemis, kuku putih, wajah sembab,
kurang bersemangat, koilonikia, sesak, kurus
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

c. Pemeriksaan penunjang
Menurut Ilmu Penyakit Dalam, yaitu:
Apusan feses metode konsentrasi : diagnosis pasti
Pemeriksaan sputum: pada fase larva
Darah rutin: Hb rendah, MCV rendah, MCHC rendah, MCH
rendah/normal, eosinophil meningkat pesat (pada kasus akut,
sekitar 1 bulan pertama infeksi), eosinophil normal atau
meningkat sedikit (pada infeksi kronik)

Menurut Medical Parasitology:


Feses: wet mount, untuk melihat telur hookworms
Teknik Harada Mori: untuk membedakan Necator americanus &
Ancylostoma duodenale dengan strongyloides stercoralis.
Darah rutin: eosinophilia, pada infeksi persisten dan akut
Pemeriksaan sputum: RBC, eosinophil, kadang ada migrating
larva
* hipoalbuminemia, kaibat protein-losing enteropathy

Menurut Manson:
Apusan feses, untuk melihat telur cacing, dengan karakteristik
telur dengan clear thing shell
Kato-Katz method: untuk menilai berapa jumlah telur dalam 1gr
feses
Metode Harada Mori
Teknik ekpulsi, untuk melihat morfologi juga
PCR

8. Differential Diagnosis
Infeksi strongyloides stercoralis
Infeksi fasciola hepatica
Infeksi schistosoma mansoni
Duodenal ulser
Pankreatitis
Kwashiorkor
Sindrom nefrotik

9. Pentalaksanaan
Albendazole 400mg dosis tunggal
Mabendazole 2x 100mg, selama 3 hari
Pyrantel pamoat 10mg/kgbb dosis tunggal max. 1 gr
Bifoskonat 150 mg dosis tunggal
Batenum hidroksinafloat 5 gr/hari, selama 3 hari
Tetrachlorethylen: 0.10- 0.12 mg/kgbb dosis tunggal
Preparat besi untuk mengatasi anemianya

10. Komplikasi
Anemia berat sampai terjadinya gagal jantung.

11. Pencegahan
Menggunakan alas kaki saat keluar rumah
Buang air jangan sembarangan
Perbaiki sanitasi lingkungan dan system keluaran

Anda mungkin juga menyukai