BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi, karena
pengolahannya telah berjalan secara alami dalam tubuh si ibu. Sebelum anak lahir,
makanannya telah disiapkan lebih dahulu, sehingga begitu anak itu lahir, air susu
ibu telah siap untuk dimanfaatkan. Demikian kasih sayang Allah terhadap
makhluk-Nya. Namun demikian ada banyak kaum ibu pada saat ini yang tidak
dapat memberikan ASI kepada anaknya dengan berbagai alasan seperti ASI-nya
tidak keluar, alasan kesehatan serta karena waktunya tersita untuk bekerja, maka
muncullah gagasan untuk mendirikan Bank ASI untuk memenuhi kebutuhan ASI
balita yang ibunya tidak bisa menyusui anaknya secara langsung.
Berdasarkan hal di atas maka makalah ini akan membahas tentang hukum
bank ASI dan bank sperma dalam pandangan Islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini dapat dilakukan pada suhu yang relatif rendah. Teknik yang paling
sering digunakan dan terbukti berhasil saat ini adalah metode Controlled Rate
Freezing, dengan menggunakan gliserol dan egg yolk sebagai cryoprotectant
untuk mempertahankan integritas membran sel selama proses pendinginan dan
pencairan. Teknik cryobanking terhadap sperma manusia telah memungkinkan
adanya keberadaan donor semen, terutama untuk pasangan-pasangan infertil.
Tentu saja, semen-semen yang akan didonorkan perlu menjalani serangkaian
pemeriksaan, baik dari segi kualitas sperma maupun dari segi pendonor seperti
adanya kelainan-kelainan genetik.
Bank sperma sebenarnya telah berdiri beberapa tahun yang lalu, pada
tahun 1980 di Escondido California yang didirikan oleh Robert Graham, si kakek
berumur 73 tahun, juga di Eropa, Dan di Guangdong Selatan China, yang
merupakan satu di antara lima bank sperma besar di China, Sementara itu, Bank
pusat sel embrio di Shanghai, bank besar lain dari lima bank besar di China,
meluncurkan layanan baru yang mendorong kaum lelaki untuk menabung
spermanya, demikian laporan kantor berita Xinhua. Bank tersebut menawarkan
layanan penyimpanan sperma bagi kaum lelaki muda yang tidak berencana untuk
punya keturunan, namun mereka takut kalau nanti mereka tidak akan
menghasilkan semen yang cukup secara jumlah dan kualitas, ketika mereka
berencana untuk memiliki keluarga.
Latar belakang munculnya bank sperma antara lain adalah sebagai berikut:
Adapun salah satu tujuan diadakan bank sperma adalah semata-mata untuk
membantu pasangan suami isteri yang sulit memperoleh keturunan dan
6
Tentang proses pelaksanaan sperma yang akan di ambil atau di beli dari bank
sperma untuk dimasukkan ke dalam alat kelamin perempun (ovum) agar bisa
hamil disebut dengan inseminasi buatan yaitu suatu cara atau teknik memperoleh
kehamilan tanpa melalui persetubuhan. Pertama setelah sel telur dan sperma di
dapat atau telah di beli dari bank sperma yang telah dilakukan pencucian sperma
dengan tujuan memisahkan sperma yang motil dengan sperma yang tidak
motil/mati. Sesudah itu antara sel telur dan sperma dipertemukan. Jika dengan
teknik in vitro, kedua calon bibit tersebut dipertemukan dalam cawan petri, tetapi
teknik TAGIT sperma langsung disemprotkan kedalam rahim. Untuk menghindari
kemungkinan kegagalan, penenaman bibit biasanya lebih dari satu. Embrio yang
tersisa kemudian disimpan beku atau dibuang
13 :
Artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal
Artinya:
7
Agar terciptanya rumah tangga yang bahagia dan sejahtera, Allah SWT
dan Rasul-Nya memberikan pentunjuk agar sebelum pernikahan, hendaklah
memilih calon yang baik. Diantara kebahagiaan dan kesejahteraan rumah tangga
adalah hadirnya anak seperti yang didambakan sebagai generasi penerus dari
keluarganya.
Oleh sebab itu, anak yang dilahirkan hasil dari pernikahan yang sah adalah
anak sah baik menurut syara` atau hukum positif di indonesia. Anak tersebut
dikatakan mempunyai nasab yang sah dari segi hukum syara, berbeda dengan
anak dari hasil perbuatan zina yang tidak boleh dihubungkan dengan nasab
manapun. Islam memandang penting akan hubungan pernikahan atau
persetubuhan sah ini karena ia melibatkan banyak lagi hukum lain yang muncul
darinya seperti nasab, waris, harta pusaka, dan sebagainya.
Tapi tidak semudah itu untuk melakukannya islam sendiri telah memberi
peraturan dan penjelasan yang tegas seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa
antara kaum laki-laki dan perempaun dijadikan berbeda-beda untuk saling
berpasang-pasangan, oleh karena itu dianjurkan adanya hubungan pernikahan.
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya
Jadi kita telah diciptakan berbeda dengan makhluk lainnya tidak seperti
binatang dan lain sebagainya, oleh karena itu untuk memperoleh keturunan juga
telah di wajibkan dengan jalan pernikahan yang menghalalkan persetubuhan tidak
sama halnya dengan binatang yang selalu melalakukan persetubuhan dimana saja
dan kapanpun tanpa adanya ikatan pernikahan yang mengikat.
Kalau tidak ada alasan yang senada dengan itu maka onani hukumnya
haram. Ibnu hazim berpendapat bahwa onani hukumnya makruh, tidak berdosa
tetapi tidak etis. Diantara yang memakruhkan onani itu juga Ibnu Umar dan Atha`
bertolak belakang dengan pendapat Ibnu Abbas, hasan dan sebagian besar Tabi`in
menghukumi Mubah. Al-Hasan justru mengatakan bahwa orang-orang islam
dahulu melakukan onani pada masa peperangan. Mujahid juga mengatakan bahwa
orang islam dahulu memberikan toleransi kepada para pemudanya melakukan
onani. Hukumnya adalah mubah, baik buat laki-laki maupun perempuan. Ali
Ahmad Al-Jurjawy dalam kitabnya Hikmat Al-Tasyri` Wa Falsafatuhu. Telah
9
Hajat (kebutuhan yang sangat penting itu) diperlakukan seperti dalam keadaan
terpaksa (emergency). Padahal keadaan darurat/terpaksa itu membolehkan
melakukkan hal-hal yang terlarang.
Ini berdasarkan segi hukum, boleh saja suami menyimpan air mani mereka
di dalam bank sperma hanya untuk isterinya apabila keadaan memerlukan. Namun
begitu, sperma itu mestilah dihapuskan apabila si suami telah meninggal. Sperma
tersebut juga mesti dihapuskan jika telah berlaku perceraian (talaq bain) di antara
suami isteri. tetapi jika (mantan) isteri tetap melakukan proses memasukkan sel
yang telah disimpan itu ke dalam rahimnya, maka dia (termasuk dokter yang
mengetahui dan membantu) telah melakukan keharaman dan wajib dikenakan
tazir. kedua menggunakan khidmat bank sperma tersebut yakni mendapatkan
sperma lelaki untuk disenyawakan dengan sel telur perempuan untuk mewujudkan
kehamilan dengan cara enseminasi buatan hal ini juga sama seperti pendapat yang
tela dijelaskan diatas yang dibolehkan hanya percampuran antara sperma
suaminya sendiri dengan ovum isterinya sendiri.
Bank ASI, yaitu suatu sarana yang dibuat untuk menolong bayi-bayi yang
tidak terpenuhi kebutuhannya akan ASI. Di tempat ini, para ibu dapat
menyumbangkan air susunya untuk diberikan pada bayi-bayi yang membutuhkan.
...
Artinya:
Dalil yang mereka kemukakan juga tidak kalah kuatnya, yaitu hadits
yang menyebutkan bahwa kemahraman itu terjadi ketika bayi merasa
kenyang.
Bila tidak ada saksi atas penyusuan tersebut, maka penyusuan itu tidak
mengakibatkan hubungan kemahraman antara ibu yang menyusui dengan
anak bayi tersebut.Sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan dari bank
susu ibu. Karena susu yang diminum oleh para bayi menjadi tidak jelas susu
siapa dari ibu yang mana. Dan ketidak-jelasan itu malah membuat tidak akan
terjadi hubungan kemahraman.
Dalilnya adalah bahwa sesuatu yang bersifat syak (tidak jelas, ragu-
ragu, tidak ada saksi), maka tidak mungkin ditetapkan di atasnya suatu
hukum. Pendeknya, bila tidak ada saksinya, maka tidak akan mengakibatkan
kemahraman.
Sehingga masalah ini tetap menjadi titik perbedaan pendapat dari dua
kalangan yang berbeda pandangan. Wajar terjadi perbedaan ini, karena
ketiadaan nash yang secara langsung membolehkan atau mengharamkan bank
susu. Nash yang ada hanya bicara tentang hukum penyusuan, sedangkan
syarat-syaratnya masih berbeda. Dan karena berbeda dalam menetapkan
syarat itulah makanya para ulama berbeda dalam menetapkan hukumnya.
donor dan membantu untuk pengeluaran ASI selanjutnya), teknisis Bank ASI
(bertugas untuk proses pasturisasi ASI dan skrining mikrobiologi), penjaga Bank
ASI (bertugas untuk pengumpulan, sterilisasi tempat penyimpanan dan menjaga
kebersihan/hygine), resepsionist, dan seorang mikrobiologist (bertugas untuk
pengetesan mikrobiologi dan penetepan wewenang atas kontrol infeksi. Setelah
mengetahui orang-orang yang terlibat dalam Bank ASI ini, berikut pelaksanaan
kegiatan Bank ASI mulai dari datangnya sang ibu pendonor sampai
pendistribusian ASI:
1) Perekrutan pendonor dan juga pemberian konseling yang sesuai
Dalam hal ini, pendonor seyogyanya merupakan ibu-ibu sehat yang sedang
dalam masa laktasi dengan bayi sehat yang dengan sukarela memberikan ASI
lebihnya untuk bayi lain tanpa mengurangi atau menganggu kebutuhan nutrisi
dari bayinya sendiri.
2) Inform Consent (Persetujuan tertulis)
Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
dikemudian hari.
5) Transpor ASI
ASI dibawa sampai ke tempat akan dilakukan pemeriksaan dan pasturisasi
lebih lanjut dari ASI dalam tempat penyimpanan dengan kondisi dingin.
15
6) Pasturisasi ASI
Untuk regulasi bank sperma, pada dasarnya hampir sama dengan regulasi yang
terjadi di bank ASI, tetapi hanya saja di Indonesia bank sperma sama sekali
diharamkan beda dengan bank ASI yang mana masih terdapat pro & kontra.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun hukum pendirian bank sperma tergantung dari dua hal, yaitu cara
pengambilan sperma dari donor dan proses inseminasi. Pengambilan sperma
dilakukan melalui masturbasi dan para ulama beda pendapat dalam menanggapi
masturbasi ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Sedang masalah
inseminasi, jika inseminasi yang halal (sperma suami diinseminasikan kepada
rahim isteri) maka hukumnya boleh, sedang jika inseminasi yang haram maka
hukumnya haram.
17
DAFTAR PUSTAKA