Anda di halaman 1dari 12

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOMEDIK II

“FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER”

NAMA :
NIM :
KELOMPOK :

DEPARTEMEN ILMU BIOMEDIK


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2022
TIM PENYUSUN

dr. Nur Upik En Masrika, M.Biomed (PJ)

dr. Abd. Azis Manaf, Sp.PD, FINASIM

dr. Eko Sudarmo D.P, Sp.PD, FINASIM

dr. Dwi Handoko, Sp.P

Muhammad Nuradin Putra

Azizah Alfirah Hartono

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 2


TATA TERTIB LABORATORIUM

✔ Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika akademik dalam laboratorium


✔ Menjunjung tinggi dan menghargai staf laboratorium dan sesama pengguna
laboratorium
✔ Menjaga kebersihan dan kenyamanan ruangan dan lingkungan laboratorium.
✔ Peserta laboratorium wajib berpakaian rapi dan memakai jas atau pakaian
laboratorium beserta tanda pengenal (name tag) selama berada di loboratorium
✔ Peserta praktikum tidak diperbolehkan memasuki laboratorium dan/atau tidak boleh
mengikuti praktikum : mengenakan pakaian/atau kaos oblong, celana berbahan
jeans dan denim, dan memakai sandal
✔ Peserta praktikum dilarang merokok makan dan minum, membuat kegaduhan
selama kegiatan praktikum dan didalam ruang laboratorium
✔ Peserta praktikum dilarang merusak sarana dan prasarana di laboratorium seperti:
mengotori atau mencoret manekin, dan preparat tulang, merusak cadaver. Apabila
terjadi kerusakan, maka biaya perbaikan akan dibebankan kepada praktikan
✔ Peserta praktikum diperbolehkan mengambil gambar atau foto selama barada di
laboratorium
✔ Selama kegiatan praktikum, peserta tidak boleh menggunakan handphone.
✔ Peserta dilarang menyentuh, menggeser dan menggunakan peralatan di
laboratorium yang tidak sesuai dengan materi praktikum mata kuliah yang diambil.
✔ Membersihkan peralatan yang digunakan praktikan dan mengembalikannya kepada
petugas laboratorium
✔ Membaca, memahami dan mengikuti prosedur operasional untuk setiap paralatan
dan kegiatan selama praktikum dan diruang laboratorium
✔ Setiap peserta praktikum yang melakukan pelanggaran atas tata tertib diatas tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum.

Mengetahui
Penanggung Jawab Divisi Fisiologi

dr. Nur Upik En Masrika, M.Biomed


NIP. 198812302019032019

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 3


SISTEM KARDIOVASKULER

PRAKTIKUM : AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG


A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui prinsip dasar biolistrik jantung
2. Mengetahui prinsip dasar biolistrik EKG (Elektrokardiogram)
3. Memasang elektrode EKG
4. Mengidentifikasi jenis gelombang dari hasil rekaman EKG
5. Menghitung frekuensi denyut jantung dari hasil rekaman EKG

B. Landasan Teori
Peran sistem sirkulasi terhadap homeostasis yakni sebagai sistem pengangkut
di tubuh, terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Seluruh jaringan tubuh terus-
menerus bergantung pada aliran darah penyokong yang disediakan oleh jantung dengan
berkontraksi, atau memompa darah. Jantung menyediakan darah melalui pembuluh
darah untuk dialirkan ke jaringan dalam jumlah yang mencukupi, baik tubuh dalam
keadaan istirahat maupun melakukan suatu latihan berat
Untuk dapat memompa darah sel otot jantung dipicu oleh potensial aksi yang
berjalan ke seluruh membran sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut, secara
ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang dinamai
otoritmisitas (oto artinya "sendiri"). Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung :
1. Sel kontraktil, yang membentuk 99% sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis
memompa darah. Sel-sel dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri aksi
potensialnya.
2. Sebaliknya, sel-sel jantung lainnya yang sedikit namun sangat penting adalah sel
otoritmik, tidak berkontraksi namun memiliki tugas khusus untuk memulai dan
menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel kontraktil
jantung
Sel-sel jantung non-kontraktil khusus yang mampu melakukan otoritmisitas terletak di
tempat-tempat berikut :
1. Nodus sinoatrium (nodus SA), suatu daerah kecil khusus didinding atrium kanan
dekat pintu masuk vena kava superior.

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 4


2. Nodus atrioventrikel (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus
yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertemuan atrium
dan ventrikel.
3. Berkas His (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari
nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel. Di sini berkas tersebut terbagi
menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung
mengelilingi ujung rongga ventrikel, dan berjalan balik ke arah atrium di sepanjang
dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan
menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu cabang
pohon.

Gambar 1. Grafik Aksi Potensial

⮚ Fase 0 adalah penanjakan pertama dari potensial istirahat (resting potential)


sebagai akibat masuknya Na+ secara mendadak ke dalam sel
⮚ Fase 1 adalah fase repolarisasi singkat yang terjadi sesaat setelah fase 0. Fase ini
disebabkan oleh tertutupnya kanal natrium secara mendadak dan keluarnya K+ dari
dalam sel
⮚ Fase 2 dikenal sebagai fase plateau dari aksi potensial. Fase ini terjadi secara
perlahan-lahan sebagai akibat masuknya Ca2+ melalui kanal kalsium ke dalam sel.
Fase ini merupakan fase penting untuk mengatur kontraksi jantung, karena dua hal:
a. Ca2+ ekstraseluler yang masuk ke dalam sel akan merangsang pelepasan Ca2+
dari retikulum sarkoplasma, yang kedua-duanya dibutuhkan dalam proses
kontraksi

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 5


b. Fase ini memperpanjang stadium depolarisasi. Jadi secara tidak langsung
mempertahankan masa refrakter agar sel dapat berkontraksi sempurna, sebelum
datangnya rangsangan baru.
⮚ Fase 3 adalah repolarisasi lebih lanjut setelah fase 2. Fase ini terjadi sebagai akibat
tertutupnya kanal kalsium dan keluarnya K+ dari dalam sel. Pada fase ini, pompa
sodium akan berfungsi secara maksimal untuk mengembalikan muatan negatif di
dalam sel. Apabila sel berpolarisasi sampai -30mV sebagian kanal kalsium telah
siap untuk menerima rangsangan baru; pada -70mV sebagian kanal natrium juga
telah siap untuk menerima rangsangan baru
⮚ Fase 4 adalah fase diantara kedua potensial aksi. Pada fase ini terjadi redistribusi
ion-ion kembali ke keadaan sel tidak aktif (istirahat)
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi
menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh.
Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut
dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman yang dihasilkan
adalah suatu elektrokardiogram atau ECG

Ingatlah tiga hal penting dalam mempertimbangkan apa yang direpresentasikan oleh
EKG :
1. EKG adalah rekaman sebagian aktivitas listrik yang diinduks di cairan tubuh oleh
impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung
aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
2. EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keseluruhan
aktivitas di seluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi. EKG bukan
rekaman potensial aksi tunggal di sebuah sel pada suatu saat.
3. Rekaman mencerminkan perbandingan listrik yang terdeteksi oleh elektroda-
elektroda di dua titik berbeda di permukaan tubuh, bukan potensial aksi
sebenarnya.

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 6


Gambar 2. Sistem Mekanik Jantung

Untuk menghasilkan perbandingan yang baku, rekaman EKG secara rutin terdiri
dari 12 sistem elektroda konvensional, atau sadapan. Ketika sebuah mesin
elektrokardiograf dihubungkan antara elektroda-elektroda perekam di dua titik di tubuh,
susunan spesifik dari tiap-tiap pasangan koneksi disebut sadapan. Terdapat 12
sadapan berbeda yang masing-masing merekam aktivitas listrik di jantung dari lokasi
yang berbeda-beda, enam sadapan dari ekstremitas dan enam sadapan dada di
berbagai tempat di sekitar jantung. Untuk menghasilkan gambaran yang sama untuk
dibandingkan dan untuk mengenali penyimpangan dari normal, ke-12 sadapan tersebut
digunakan secara rutin dalam semua perekaman EKG secara mayoritas.

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 7


Lokasi Penempatan Sadapan Elektroda

V1 : sela iga (ICS) ke 4 linea parasternalis dextra


V2 : sela iga (ICS) ke 4 linea parasternalis sinistra
V3 : terletak diantara V2 dan V4
V4 : sela iga (ICS) ke 5 linea midklavikularis sinstra
V5 : linea aksillaris anterior sejajar dengan V4
V6 : linea aksillaris media sejajar dengan V4

Gambar 3. (A) EKG kompleks normal. (B) Segmen PR, QRS dan QT

Interpretasi konfigurasi gelombang yang terekam dari tiap-tiap sadapan


bergantung pada pengetahuan tentang rangkaian penyebaran eksitasi di jantung dan
posisi relatif jantung terhadap letak elektroda. EKG normal memiliki tiga bentuk
gelombang terpisah: gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T.
● Gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium
● Kompleks QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel
● Gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikel

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 8


Kelainan Kecepatan
Kecepatan denyut jantung dapat ditentukan dari jarak antara dua kompleks QRS
(dengan jarak antara R-R) yang berurutan di kertas berskala yang digunakan untuk
merekam EKG. Kecepatan denyut jantung yang melebihi 100 denyut per menit disebut
takikardia (taki artinya "cepat"), sementara denyut yang kurang dari 60 kali per menit
disebut bradikardia (bradi artinya "lambat").

C. Alat dan Bahan


◻ Alat :
1. EKG 2 buah
2. Aliran listrik
3. Tempat tidur 2 buah
◻ Bahan :
1. Gel
2. Tisu
3. Lembar Kerja

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 9


D. Deskripsi Kegiatan
1. Instruktur memberikan penjelasan mengenai aktivitas listrik jantung serta dasar
biolistrik pada EKG dengan menggunakan slide power point dan video.
2. Persiapkan alat dan bahan
3. Persiapkan pasien coba ( 1 kelompok 1-2 pasien coba dan diharuskan seorang
pria)
4. Lakukan pengambilan data identitas pasien sesuai tabel
5. Pasien melakukan pemeriksaan EKG dalam keadaan santai (sebelumnya tidak
melakukan aktifitas berat lainnya)
6. Pasien coba diminta untuk menanggalkan pakaian yang menutupi area dada dan
asesoris yang bermuatan logam
7. Kemudian diminta untuk berbaring di tempat tidur
8. Operasikan EKG dengan menekan tombol On. Tekan tombol gambar orang dan
masukkan identitas pasien (nama, usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan,
ras)
9. Bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan manset, beri jelly kemudian
hubungkan kabel elektrode dengan pasien :
a. Manset elektrode extremitas atas dipasang pada pergelangan lengan kanan
(Merah (aVR) lengan kanan)
b. Manset elektrode extremitas atas dipasang pada pergelangan lengan
kiri (Kuning (aVL) lengan kiri)
c. Manset elektrode extremitas bawah pada pergelangan kaki kanan (Hijau
(aVF) tungkai kiri)
d. Manset elektrode extremitas bawah pada pergelangan kaki kiri (Hitam (N)
tungkai kanan).
10. Pemasangan elektroda dada (Sandapan Unipolar Prekordial), ini ditandai
dengan huruf V dan disertai angka di belakangnya yang menunjukkan lokasi
diatas prekordium, harus dipasang pada :
V1 : sela iga (ICS) ke 4 linea parasternalis dextra
V2 : sela iga (ICS) ke 4 linea parasternalis sinistra
V3 : terletak diantara V2 dan V4
V4 : sela iga (ICS) ke 5 linea midklavikularis sinstra
V5 : linea aksillaris anterior sejajar dengan V4
V6 : linea aksillaris media sejajar dengan V4

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 10


11. Lihat tampilan layar EKG, pastikan tampilan gelombang sejajar dan tampak di
semua lead
12. Rekam dan cetak hasil EKG dengan menekan tombol print pada layar
13. Identifikasi gelombang normal EKG dan hitung Heart rate dari rekaman EKG.
Catat hasilnya pada tabel kerja.

E. Tabel Kerja

No. Nama Usia L/P BB TB HR


(Thn) (kg) (cm) (x/mnt)

1.

2.

3.

F. Pertanyaan
1. Apa hasil interpretasi pada orang coba diatas (normal / takikardi / bradikardi) ?
Jelaskan!
2. Jelaskan mekanisme mengapa dapat terjadi takikardi dan bradikardi !
3. Sebutkan Penyakit apa saja yang dapat menimbulkan tanda seperti kelainan
denyut jantung!

G. Lembar Kerja

Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 11


Depatemen Ilmu Biomedik Divisi Fisiologi FK UNKHAIR 12

Anda mungkin juga menyukai