GAMBARAN UMUM
Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Organ Ini bertanggung-jawab
untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh dan
darah terdeoksigenasi ke paru-paru melalui sistem sirkulasi sistematik ritmik
yang terus menerus. Jantung manusia adalah organ berotot — kira-kira
sebesar kepalan tangan orang dewasa dengan berat 200-425 gram. Posisi
jantung berada di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya di belakang kiri
tulang dada.
Cara kerja jantung dalam memompa dan memasok darah darah ke seluruh
tubuh diilustrasikan pada gambar 2.14. Jantung normal terdiri dari empat
ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium (serambi) dan 2 ruang jantung
di bawahnya dinamakan ventrikel (bilik), yang berfungsi sebagai pompa.
Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan
dan kiri dinamakan septum
Atrium kanan menerima darah dari seluruh tubuh melalui vena cava
yang kemudian dialirkan ke ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan
dipompa ke luar jantung menuju ke paru-paru untuk pertukaran karbon
dioksida dengan oksigen. Darah yang sudah dipenuhi oksigen, kemudian
dipompakan masuk ke atrium kiri, lalu ke ventrikal kiri, dan selanjutnya
dialirkan ke seluruh tubuh melalui aorta melalui sistem sirkulasi sistematik
dengan kontraksi ritmik dan berulang.
Sumber: www.commons.wikimedia.org
Tabel 2.2
Perkembangan Elektrokardiografi
Sumber: (www.theafibclinic.com/normal-heart-rhythm)
Gambar 2.17
Sistem Kelistrikan
Jantung
Amplituda Durasi
P 0.25 mV P-R 0.12 - 0.20 sec
Gambar 2.20
Sadapan EKG Berdasarkan Bidang Frontal dan Horizontal
Signal EKG yang berasal dari jantung merambat ke seluruh tubuh dan
mempunyai magnitude dengan arah tertentu (cardiac vector). Untuk
mendeteksi signal EKG, ditentukan titik-titik reference pengukuran untuk
menempatkan elektroda. Elektrokardiogram dapat mencatat aktivitas listrik
otot jantung (miokardium) dari 12 posisi yang berbeda yaitu bidang frontal (3
posisi bipolar, 3 posisi unipolar) dan bidang horizontal (6 posisi precondial)
seperti diilustrasikan pada Gambar 2.20.
Gambar 2.21
Elektrokardiogram
Strip
Pada EKG strip pada Gambar 2.21 tampak jarak antara P-P dan R-R yang
sama, yaitu 3,2 (kotak besar) atau 16 (kotak kecil). Berdasarkan Gambar 2.21
itu, heart rate yang didapat adalah:
2. Paper speed
Kecepatan Kertas dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
3. Sensitivity
Sensitivity adalah voltage elektrik jantung dalam satuan mm Volt
Sumber: (Cromwell, 1980)
Gambar 2.23. Kertas EKG
C. DIAGRAM BLOK
Gambar 2.25
Noise and Artefak Pada Sinyal EKG:
1a) Artefak Gerak (MA); 1b) Wandering Baseline (WB);
1c) Muscular Activation Interference (MI); 1d) AC Interference (ACI).
a. 3 Channel
b. 12 Channel
D. BAGIAN ALAT
Secara umum unit EKG terdiri dari unit utama, asesoris, dan bahan habis
pakai sebagai penunjang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.27 dan
2.28. Bagian dari alat EKG terdiri dari:
1. 6 (enam) bulb EKG untuk sadapan dada (chest) V1, V2, V3, V4, V5 dan V6.
2. 4 (empat) clamp untuk sadapan ekstremitas tangan kiri (LA = left arm),
tangan kanan (RA = right arm), kaki kiri (LL = left leg) dan kaki kanan (RL
= right leg).
3. Kabel sadapan 10 (sepuluh) leads bisa dalam bentuk ujung lead tipe
banana plug atau tipe snap (kancing)
4. Kabel power
5. Kertas grafik EKG (bahan habis pakai)
6. Conductive gel (bahan habis pakai)
7. Disposable pad EKG untuk jenis kabel pasien tipe snap
Gambar 2.27
Unit EKG dan Asesoris
Pada Gambar 2.27 tampak 2 (dua) jenis kabel pasien yang memiliki
bentuk ujung lead yang berbeda yaitu tipe banana plug dan tipe snap
(kancing) plug. Perbedaan keduanya adalah jenis banana plug biasanya
dilengkapi dengan 6 bulb EKG chest dan 4 clamp ekstremitas dengan
kebutuhan bahan habis pakai tambahan berupa conductive gel. Sedangkan
pada jenis snap plug cukup menggunakan disposable pad EKG.
Gambar 2.28
Bahan Habis Pakai EKG
E. PENGOPERASIAN ALAT
Sumber: www.cardio-research.com
Gambar 2.29
Penempatan Elektroda EKG
7. Hubungkan kabel power dengan jala-jala PLN atau pergunakan sumber
tenaga baterei bukan listrik PLN. Gunakan mode pengoperasian DC
untuk menghindari noise akibat interferensi tegangan AC. Dalam hal ini
kabel power yang terhubung ke tegangan jala-jala PLN dicabut.
8. Tekan tombol On/Off untuk mengaktifkan EKG.
9. Aktifkan filter 60 Hz dan filter EMG untuk menghindari gangguan
selama proses perekaman berlangsung
10. Pilih kecepatan kertas apakah 25 mm/s atau 50 mm/s. Hasil akhir
perekaman dari masing-masing speed ditunjukkan pada Gambar 2.30
Sumber: www.litfl.com/ecg-rate-interpretation/
Gambar 2.30
Perbedaan Hasil EKG Pada Kecepatan Kertas Berbeda
Gambar 2.31
Gain 1 mv Pada EKG 3 Channel 25 mm/s