Mata kuliah
Sasaran
: Mahasiswa
Waktu
: 15.00-16.40 ( 1x100menit)
Tempat
: Laboratorium
1. Standart kompekompentensi
Mampu melakukan perekaman EKG dengan benar
2. Kompentensi dasar
Setelah di berikan praktek keperawatan dasar, mahasaiswa mampu :
a. Mampu menjelaskan apa pengertian EKG
b. Mampu menyebutkan fungsi EKG
c. Mampu menjelaskan gelombang-gelombang yang ada di EKG
d. Mampu menilai aksis
e. Dapat melakukan perekaman EKG yang benar
f. Mampu membaca EKG secara lengkap
3. Pokok bahasan : EKG
4. Sub pokok bahasan :
a. Pengertian dari EKG
b. Fungsi EKG
c. Gelombang dan aksis pada EKG
d. Cara merekam EKG
e. Cara menginterpretasi EKG
5. Waktu :1 x 100menit
6. Bahan /alat yg diperlukan :
a. LCD
b. Laptop
7. Model Pembelajaran : Praktek di Laboratorium
8. LANDASAN TEORI:
9. Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana kelas yang nyaman
b. Menyediakan fasilitas yang cukup
c. Mengajukan masalah
d. Membuat keputusan nilai personal
e. Memberikan penjelasan tentang EKG
f. Menetapkan tindak lanjut
10. Metode :
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Redemonstrasi
d. Tanya jawab
11. Persiapan:
a. Mencari materi tentang EKG
Tindakan
Kegiatan pembelajaran
a. Memberi salam
Tindakan
Kegiatan peserta
Memperhatikan
dan menjawab
baik
salam
Waktu
15 menit
Memperhatikan
serta merespon
terhadap
pembelajar
c. Menyampaikan tujuan
Memperhatikan
pembelajaran
Penyajian
a.
Memperhatikan
EKG
o Pengertian EKG
o Fungsi EKG
o Gelombang dan aksis pada
EKG
o Cara merekam EKG
o Cara menginterpretasi EKG
c. Menjawab pertanyaan
mahasiswa dengan tepat dan
mudah di mengerti
Memberi
pertanyaan yang
70menit
belum dapat di
mengerti
mahasisiwa
d. Memberikan penjelasan
o Cara menilai gelombang
pada EKG
o Cara melakukan perekaman
Memperhatikan
pertanyaan yang
belum dapat di
mengerti
Penutup
Memperhatikan
Memperhatikan
Merenspon
pertanyaan yang
sedang di lakukan
di berikan dosen
Memperhatikan
15 menit
dan menjawab
salam
13. Materi
A. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah
elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu.
Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan
dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung,gram, sebuah akar Yunani yang
berarti "menulis". Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh
aktifitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung
yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini digunakan
oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam
menggunakan perangkat elektrokardiograf. Analisis sejumlah gelombang dan vektor
normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.
jantung
EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung
(mis. emboli paru atauhipotermia)
Elektrokardiogram tidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung.
1. Nodus SA (SAN)
Terletak pada batas antara vena kava superior dan atrium kanan. Sering disebut
elektrikal pacemaker, yang memiliki sifat automatisitas yang tertinggi dalam
sistem konduksi, mengeluarkan impuls dengan frekuensi 60-100 x/menit.
2. Nodus AV (AVN)
Terletak di bagian bawah atrium kanan antara sinus koronarius dan daun katup
tricuspid bagian septal. AVN berfungsi untuk menerima impuls dari SAN. Sel-sel
dalam AVN dapat mengeluarkan impuls 40-60 x/menit.
3. Berkas His
Sebuah berkas pendek yang merupakan kelanjutan bagian bawah AVN yang
menembus annulus fibrosus (jaringan pemisah miokard atrium dan miokard
ventrikel) dan selanjutnya berjalan ke septum ventrikel (bagian membran) lalu
kemudian bercabang menjadi dua bagian, yaitu :
a. Cabang berkas kanan (Right Bundle Branch)
b. Cabang berkas kiri (Left Bundle Branch).
4. Serabut Purkinje
Bagian terakhir dari sistem konduksi jantung yang merupakan anyaman halus dan
sangat berhubungan erat dengan sel-sel otot jantung. Serabut purkinje
mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40 x/menit.
Membran sel otot jantung lebih permiabel untuk ion negatif daripada terhadap ion
Na. Dalam keadaan istirahat, karena perbedaan kadar ion, potensial membran
bagian dalam dan luar tidak sama. Membran sel otot jantung pada saat istirahat berada
pada keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensial lebih positif dibandingkan
bagian dalam. Selisih potensial ini disebut potensial membran, dalam keadaan
istirahat berkisar -90 mV. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permiable
membran berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel yang menyebabkan potensial
membran berubah dari -90 mV menjadi +20 mV (potensial membran diukur
intraseluler terhadap ekstra seluler). Perubahan potensial membran karena stimulus
disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran
kembali mencapai keadaan semula disebut proses repolarisasi. Semua proses tersebut
disebut Aksi Potensial.
Aksi potensial dibagi dalam 5 fase, yaitu :
Fase 0 : Dinamakan fase depolarisasi yang menggambarkan arus masuk Natrium
ekstraseluler ke dalam intraseluler yang berlangsung dengan cepat. Terjadi perubahan
muatan dalam sel menjadi positif dan diluar menjadi negatif.
Fase 1 : Merupakan fase permulaan proses
potensial dalam sel dari +20 mV menjadi 0 mV. Terjadi akibat penutupan saluran
Natrium.
Fase 2 : Kalsium masuk kedalam sel miokard dengan lajut relatif lebih lambat dan
menyebabkan keadaan stabil yang agak lama sesuai masa istirahat (refrakter) absolut
miokardium. Dalam fase ini terjadi gerak masuk dari ion Ca untuk mengimbangi
gerak keluar dari ion K.
Fase 3 : Fase ini merupakan fase pengembalian potensial intrasel ke potensial
istirahat, akibat pengeluaran Kalium dari dalam sel keluar sel, sehingga mengurangi
muatan positif di dalam sel.
Fase 4 : Disebut sebagai fase istirahat, dimana sel miokard kembali bermuatan positif
di luar sel dan negatif di dalam sel hal ini disebut POLARISASI.
D. Sandapan EKG
Untuk membuat rekaman EKG pada tubuh diletakkan electroda-elektroda
yang dapat meneruskan potensial listrik dari tubuh ke sebuah alat pencatat potensial
yang disebut elektrokardiograf. Pada rekaman EKG yang konvensional dipakai 10
buah electroda, yaitu 4 elektroda ekstremitas dan 6 buah electroda prekordial.
Electroda-elektroda ektremitas masing-masing diletakkan pada : lengan kanan (RA),
lengan kiri (LA), tungkai kanan (RF) dan tungkai kiri (LF).
Electroda tungkai kanan (RF) selalu dihubungkan dengan bumi untuk menjamin
potensial nol yang stabil.
Sandapan Standar Ekstremitas
Dari electroda-elektroda ekstremitas didapatkan 3 sandapan dengan rekaman potensial
bipolar, yaitu :
I
: Potensial LA (bermuatan positif) Potensial RA (bermuatan negatif)
II
: Potensial RA (bermuatan negatif) Potensial LF (bermuatan positif)
III
: Potensial LF (bermuatan positif) Potensial Lki (bermuatan negatif)
Untuk mendapatkan sandapan unipolar, gabungan dari sandapan I, II, dan III disebut
Terminal sentral dan dianggap berpontensial nol. Bila potensial dari suatu elektroda
dibandingkan dengan terminal sentral, maka didapatkan potensial mutlak elektroda
tersebut dan sandapan yang diperoleh disebut sandapan unipolar.
1. Sandapan prekordial
Sesuai dengan nama-nama elektrodanya, sadapan prekordial disebut : V1, V2, V3,
V4, V5, V6.
Elektroda-elektroda prekordial diberi nama-nama V1 sampai V6, dengan
lokalisasi sebagai berikut :
V1 : garis parasternal kanan, pada interkostal IV
V2 : garis parasternal kiri, pada interkostal IV
V3 : titik tengah antar V2 dan V4
V4 : garis kalvikula tengah, pada interkostal V
V5 : garis aksila depan, sama tinggi dengan V4
V6 : garis aksila tengah, sama tinggi dengan V4
yang timbul pada waktu otot-otot jantung berkontraksi. Sedangkan potensial aksi pada
system konduksi jantung tidak dapat diukur karena terlalu kecil.
Potensial listrik terdiri dari :
1. Gelombang P :
atrium kanan dan kiri. Gelombang P normal adalah : tinggi < 0,3 mvolt , lebar <
0,12 detik , selalu positif di L II, selalu negatif di aVR.
Kertas EKG
Apabila aksis jantung antara-30 s/d -90 derajat dinamakan left axis deviation
(LAD), apabila +110 derajat s/d +180 derajat dinamakan Right axis deviation (RAD),
apabila aksis jantung antara +180 derajat s/d +270 derajat atau -90 derajat s/d -180
derajat dinamakan extrem axis.
Rekaman EKG biasanya dibuat pada kertas berjalan dengan kecepatan baku
25 mm/detik dan defleksi 10 mm sesuai dengan potensial 1 mV.
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang merupakan garis horizontal dan vertikal
dengan jarak 1mm (kotak kecil). Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm
disebut (kotak besar).
Garis horizontal : menunjukan waktu, dimana 1mm = 0,04 dtk, sedangkan 5mm
= 0,20 dtk.
Garis vertical : menggambarkan voltage, dimana 1mm = 0,1 mv , sedangkan
setiap 5 mm =0,5 mV.
Lead aVF : Merekam beda potensial pada kaki kiri (LF) dengan tangan
kanan dan tangan kiri yang mana kaki kiri bermuatan (+)
Lead unipolar prekordial : merekam beda potensial lead di dada dengan ketiga lead
ekstremitas. Yaitu V1 s/d V6
3.
Menghubungkan kabel-kabel:
(RA) lengan kanan
(LA)
lengan kiri
(LF)
tungkai kiri
(RF)
tungkai kanan
d. Apabila ditemukan gambaran EKG (komplek QRS tinggi) dan ingin diperkecil
V3 R
antara V1 dan V4 R
gelombang T
d. Interval PR normal (0.12-0.20 detik)
e. Gelombang QRS ormal (0.06-0.12 detik)
f. Semua gelombang sama
Irama EKG yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas disebut disritmia.
14. Evaluasi
Jenis tes : tes esay
a.
b.
c.
d.
e.
DAFTAR PUSTAKA