jantung,
serta EKG normal
PENDAHULUAN
aVF
Sadapan ekstremitas
Gelombang P:
depolarisasi atrium
Kompleks QRS:
depolarisasi
ventrikel
Gelombang T:
repolarisasi
ventrikel
ECG Graph Paper
• Runs at a paper speed of 25 mm/sec
0,04 dt
• Each small block of ECG paper is 1
mm2 0, 20 dt
• At a paper speed of 25 mm/s, one
small block equals 0.04 s
• Five small blocks make up 1 large
block which translates into 0.20 s (200
msec) 0,5 mv
0,1 mv
• Hence, there are 5 large blocks per
second
• Voltage: 1 mm = 0.1 mV between each
individual block vertically
Elements of the ECG
Elements of the ECG
• P wave: depolarization of both atria;
• Relationship between P and QRS helps distinguish various
cardiac arrhythmias
• Shape and duration of P may indicate atrial enlargement
• PR interval: from onset of P wave to onset of QRS
• Normal duration = 0.12-2.0 sec (120-200 ms) (3-4 horizontal
boxes)
• Represents atria to ventricular conduction time (through His
bundle)
• Prolonged PR interval may indicate a 1st degree heart block
Elements of the ECG
• QRS complex: ventricular depolarization
• Larger than P wave because of greater muscle
mass of ventricles
• Normal duration = 0.08-0.12 seconds
• Its duration, amplitude, and morphology are useful
in diagnosing cardiac arrhythmias, ventricular
hypertrophy, MI, electrolyte derangement, etc.
• Q wave greater than 1/3 the height of the R wave,
greater than 0.04 sec are abnormal and may
represent MI
Elements of the ECG
ST segment:
• Connects the QRS complex and T wave
• Duration of 0.08-0.12 sec (80-120 msec)
T wave:
• Represents repolarization or recovery of ventricles
• Interval from beginning of QRS to apex of T is referred to as
the absolute refractory period
QT Interval
• Measured from beginning of QRS to the end of the T wave
• Normal QT is usually about 0.40 sec
• QT interval varies based on heart rate
Interval dan parameter penting pada EKG normal
Gelombang P Durasi < 3 kotak kecil (0,12 detik)
Amplitudo < 3 kotak kecil
Inversi di aVR
Interval P-R 0,12-0,2 detik
Takikardia
Frekuensi denyut jantung >100x/menit
Penyebab:
Peningkatan suhu tubuh
Stimulasi jantung oleh sistem saraf simpatis
Kondisi toksik jantung
Irama sinus abnormal
Bradikardia
Frekuensi denyut jantung <60x/menit
Merupakan hasil akhir stimulasi vagal (parasimpatis)
Setiap refleks yang menstimulasi nervus vagus
menurunkan frekuensi denyut jantung karena efek inhibisi
asetilkolin pada fungsi jantung
Bradikardia:
Fisiologis: pada atlet
Patologis: sindrom sinus karotis
Irama sinus abnormal
Sinus aritmia
Frekuensi denyut jantung yang bervariasi sesuai dengan
siklus respirasi
Disebabkan refleks sirkulasi yang memengaruhi kekuatan
stimulasi simpatis dan parasimpatis terhadap nodus sinus
terutama merupakan akibat ‘kiriman’ impuls dari pusat
pengatur respirasi ke pusat vasomotor (pengatur aliran
darah) sewaktu inspirasi dan ekspirasi peningkatan dan
penurunan jumlah impuls secara bergantian yang dikirimkan
ke jantung melalui saraf simpatis dan parasimpatis (vagus)
frekuensi denyut jantung juga meningkat dan menurun
bergantian
Blok konduksi
Blok sinoatrial
Terhambatnya transmisi impuls dari nodus SA ke atrium
implus tidak mencapai atrium atrium tidak
berdepolarisasi atrium tidak berkontraksi nodus AV
mengambil alih fungsi pemacu (pacemaker) jantung
kontraksi ventrikel dan kontraksi atrium terjadi
terpisah
EKG: gelombang P menghilang, frekuensi kompleks
QRS melambat sesuai irama nodus AV, tetapi
gambaran normal
Blok konduksi
Blok atrioventrikular
Terhambatnya transmisi impuls dari atrium ke
ventrikel melalui bundel AV
Faktor2 yang dapat memperlambat kecepatan
penghantaran impuls atau blok total:
Iskemia
Kompresi akibat jaringan parut atau kalsifikasi jantung
Inflamasi
Stimulasi hebat oleh nervus vagus
Blok konduksi
Blok intraventrikuler
Blok di sistem Purkinye
Biasanya inkomplit (parsial) tidak semua serat
otot ventrikel menerima impuls dalam siklus
jantung
Kontraksi prematur
Adalah suatu kontraksi jantung yang terjadi sebelum kontraksi
yang normal diharapkan terjadi ekstrasistol/denyut ektopik
Penyebab: timbulnya fokus ektopik di jantung yang dapat
mencetuskan impuls abnormal
Penyebab fokus ektopik:
Iskemia lokal
Penumpukan atau plak kalsifikasi di otot jantung menekan
dan menyebabkan iritasi serat otot yang berada di dekat plak
Iritasi toksik pada nodus AV, sistem Purkinye, atau miokardium,
akibat nikotin, kafein dll
Iritasi mekanik, seperti saat tindakan kateterisasi jantung
Kontraksi prematur
Penyebab:
Lesi katup akibat radang paling sering oleh
kuman Streptococcus β hemoliticus grup A
Kelainan kongenital
C. MURMUR ATAU BISING JANTUNG