Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN KENCING

AKIBAT GANGGUAN
PSIKOLOGIS
Dr. Yulizar Darwis, Sp.KJ, MM
F 90 F 98
Gangguan Perilaku Dan Emosional
Dengan Onset Biasanya Pada Masa
Kanak Dan Remaja
F 90 : Ggn Hiperkinetik
F 91 : Ggn Tingkah Laku
F 92 : Ggn Campuran Tingkah Laku dan Emosi
F 93 : Ggn Emosional dan onset khas pada masa kanak
F 94 : Ggn fungsi sosial dgn onset khas pada masa
kanak dan remaja
F 95 : Ggn tic
F 98 : Ggn perilaku dan emosional lainnya dgn onset
biasanya pada masa kanak dan remaja
F 99 : Ggn jiwa YTT
F 98
Gangguan perilaku dan emosional dgn
onset biasanya pada masa kanak dan
remaja
F 98.0 : Enuresis non organik
F 98.1 : Enkopresis non organik
F 98.2 : Ggn makan masa bayi dan kanak
F 98.3 : Pika masa bayi dan kanak
F 98.4 : Ggn gerakan stereotipik
F 98.5 : Gagap (Stuttering, Stammering)
F 98.6 : Cluttering
F 98.8 : Ggn perilaku dan emosional lainnya YDT dgn onset

biasanya pada masa kanak dan remaja


F 98.9 : Ggn perilaku dan emosional YTT dgn onset
biasanya
pada masa kanak dan remaja
Gangguan Kencing Akibat
Gangguan Psikologis

Termasuk Gangguan Perilaku dan


Emosional dengan onset biasanya
pada Masa Kanak dan Remaja (F 98)

Salah satu dari gangguan diatas


tersebut adalah Enuresis Nonorganik
(F 98.0)
ENURESIS NONORGANIK (F
98.0)
Merupakan suatu gangguan buang air kecil (miksi)
tanpa kehendak
Dapat terjadi pada siang hari (enuresis diurnal)
dan/atau malam hari (enuresis nokturnal)
Yang lebih sering adalah enuresis nokturnal
Terjadi tidak sesuai dengan usia mental anak (diatas
usia 4 - 5 tahun ; umur 4 - 5 tahun anak sudah
berhenti ngompol)
Bukan karena kurang pengendalian kandung kemih
akibat gangguan neurologis, serangan epilepsi atau
kelainan struktural saluran kemih, seperti : fistula dsb
Enuresis mungkin terjadi sejak lahir (sebagai
kelanjutan inkontinensia yang terjadi pada masa
bayi sampai 4 - 5 tahun, yang dianggap normal)
atau timbul setelah anak dapat mengendalikan
kandung kemih (menahan dan melepaskan urin)
Enuresis awal lambat timbul sekitar umur 6 7
tahun, setelah sebelumnya berhenti ngompol
Enuresis dapat berupa kondisi monosimtomatik
atau berhubungan dengan gangguan perilaku
dan emosional yang lebih luas, misalnya pada
Gangguan Persaingan dengan Saudara ( Sibling
Rivalry Disorder) F 93.3
Kriteria Diagnosis
- usia 5 tahun/lebih atau usia mental 4 tahun/
lebih
- terjadi beberapa kali dalam 1 (satu) minggu

Dampak Enuresis
- anak manjadi malu dan tertekan (depresi)
- anak menghindari kegiatan berkelompok atau
bersama (tidur ditempat teman, saudara dsb)
- infeksi kandung kemih (Ascending Cystitis,
Pyuria dsb)
Terapi
- bila terdapat enuresis perlu di-evaluasi waktu
terjadinya enuresis (biasanya pada waktu yang
relatif tetap)
- bila waktu enuresis sudah diketahui, anak dilatih
untuk bangun sebelum waktunya dan buang air kecil
ke kamar mandi terkondisi
- mengurangi minum dimalam hari
- mengurangi/menghindari minum minuman yang
meningkatkan produki urin, seperti : kopi, teh dsb
- Dapat diberikan Imipramin (golongan anti depresan
yang memiliki efek samping mengurangi produksi
urin) dimalam hari
Dosis disesuaikan dengan umur anak
F 93
Ggn Emosional dgn onset pada
masa kanak
F 93.0 : Ggn anxietas perpisahan pada masa
kanak
F 93.1 : Ggn anxietas fobik pada masa kanak
F 93.2 : Ggn anxietas sosial pada masa kanak
F 93.3 : Ggn persaingan antar saudara (Sibling

Rivalry Disorder)
F 93.8 : Ggn emosional masa kanak lainnya
F 93.9 : Ggn emosional masa kanak YTT
SIBLING RIVALRY DISORDER
(93.3)
Mayoritas kelahiran adik menimbulkan
gangguan emosional pada anak usia dini

Sibling Rivalry Disorder, ditandai (Kriteria


Diagnosis):
- ada rasa persaingan dan / iri terhadap
saudara
- serangan terjadi beberapa bulan setelah
kelahiran adik / saudara
- gangguan emosional melampaui taraf normal
Rasa persaingan dapat bermanifestasi :
- upaya persaingan nyata dengan saudara
untuk merebut perhatian / kasih sayang
orang tua
- mungkin disertai persaingan terbuka,
trauma fisik, sikap jahat dsb
- regresi (kemunduran) perilaku (enuresis,
encopresis, perilaku seperti bayi dsb)
Penanggulangan :
- anak dipersiapkan menerima dan
menyayangi adik sejak kehamilan adiknya
- setelah kehamilan dan kelahiran adik, kasih
sayang dan perhatian orangtua tidak
berubah
- anak diajak dan dilibatkan menjaga dan
merawat adiknya
- jarak kehamilan dengan adiknya tidak terlalu
lama

Anda mungkin juga menyukai