Anda di halaman 1dari 108

Infeksi Menular Seksual

Dr. Robiana M Noor, Sp.KK FINS-DV


Bag/SMF Ik Kulit & Kelamin
FK UNLAM/RSUD Ulin Banjarmasin
Infeksi Menular Seksual/ IMS
0 Infeksi yang penularannya terutama melalui
hubungan seksual baik disertai gejala klinis
maupun asimptomatis
• Tersebar diseluruh dunia

• WHO  > 340 juta kasus baru /tahun .

th 2000 5.3juta terinfeksi HIV

• Sebagian besar : Di Negara berkembang:

- Afrika
- Asia Selatan

- Asia Tenggara

- Amerika Latin
TABEL ESTIMATED ANNUAL INCIDENCE OF CURABLE SEXUALLY
TRANSMITTED DISEASES GLOBALLY
Region No. Of New Infection per Year

South and Southeast Asia 151 Milion

Sub-Saharan Africa 69 Milion

Latin America and the Caribbiean 38 Milion

Eastern Europe and Central Asia 22 Milion

East Asia and the Pasific 18 Milion

Western Europe 17 Milion

North America 14 Million

North America and The Middle East 10 Milion

Australia and New Zealand 1 Milion

Total 340 Milion


0 Umur Penderita IMS:

0 Kelompok umur  25 – 44 th >>


- Semarang : 43 %
- Jakarta : 64,6%

0 Kelompok umur 15 – 24 th


- Jakarta : 25,1%
- Malang : 41,2%

0 Kelompok umur  45 – 64 th
- Jogyakarta : 4,8%
- Semarang : 21,8 %
0 Jenis Kelamin Px

- Umumnya Px laki > perempuan


- Semarang
- Surabaya perempuan >>
- Manado  perempuan = laki-laki
PENULARAN

Terutama :
• Oral sex
• Vaginal sex
• Anal sex
• Kontak kulit
CAIRAN TUBUH

• Darah
• Cairan sperma
• Cairan Vagina
• Saliva
• Air Susu Ibu
PERILAKU SEXUAL RESIKO TINGGI
0 Berhubungan seks yang tidak aman dengan
penderita IMS tanpa menggunakan pelindung /
kondom
0 Mempunyai pasangan seksual lebih dari
satu/berganti-ganti pasangan
0 Melakukan hubungan seks secara anal, karena
hubungan ini mudah menimbulkan luka
0 Pasangan juga mempunyai pasangan lain
0 Masih berhubungan seks meskipun ada keluhan
IMS
0 Berhubungan seks dengan orang yang tidak
Etiologi
0 Bakteri
0 Virus
0 Protozoa
0 Jamur
0 Parasit
Cara Diagnosis Berdasarkan
Pendekatan Sindrom
0 Mengelompokkan kuman penyebab utama,
melalui sindrom klinis yang ditimbulkannya

0 Dengan bagan alur  membantu menentukan


penyebab setiap sindrom

0 Mengobati pasien untuk semua jenis kuman


penyebab
Yang dimaksud dengan
Pendekatan Sindrom
0 Identifikasi kelompok gejala yang konsisten
dan mudah dikenal, memberikan pengobatan
yang ditujukan

0 Sebagian besar organisme yang menimbulkan


setiap sindrom
PENATALAKSANAAN IMS YANG BENAR

0 Diagnosa yang tepat


0 Pengobatan yang efektif
0 Pendidikan untuk kurangi dan cegah resiko
0 Promosi dan Pemakaian kondom
0 Penanganan pasangan seksual
0 Tindak lanjut klinis
Manfaat dan kerugian
Pendekatan Sindrom
Manfaat :
0 Pengobatan cepat & efektif  pasien langsung diobati
pada kunjungan pertama
0 Sebagai alternatif bila fasilitas lab tidak tersedia
0 Mengurangi kemungkinan salah diagnosis
0 Standarisasi pengobatan setiap tingkat pelayanan

Kerugian :
0 Potensial timbul efek samping obat
0 Tidak dapat untuk pasien asimptomatik
Macam – macam Sindrom IMS
0 Duh Uretra pada laki
0 Duh Vagina
0 Ulkus Genital
0 Bubo inguinal
0 Pembengkakkan skrotum
0 Nyeri perut bawah pada wanita
0 Tumbuhan (vegetasi) Genital
0 Konjungtivitis pada neonatus
0 Duh Uretra  uretritis Gonore
 uretritis non spesifik

0 Duh Vagina  cervisitis gonore


 non spesifik genital infection
 Trichomoniasis vaginalis
 Candidiasis Vulva Vaginalis
 Bakterial Vaginosis

0 Ulkus Genitalis  Sifilis St I


 Herpes Genitalis
 Ulkus Mole
 Afek Primer Limpo Granuloma
Venerium
0 Bubo Inguinal  Ulkus mole
 LGV
0 Tumbuhan (Vegetasi)  kondiloma akuminata
 kondilomalata ( Sifilis St II)
0 Konjungtivitis pada neonatus
Gonoblenorhoea
 Konjungtivitis klamidia
Kesulitan dalam
pemberantasan IMS

0 Sulit mengubah perilaku seks

0 Masalah seksual  tabu

0 Pengidap PMS tanpa gejala

0 Pengobatan tidak selalu mudah dan efektif


Uretritis Non Spesifik dan
NSGI
AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome
PENYEBAB :
• HIV  Human Immuno Deficiency Virus
• LAV  Lymphadenophaty Associated Virus
• HTL VII  Human T Cell Leucemia Virus III

 Retrovirus  mudah mati di luar tubuh


Oleh : ~ panas
~ kaporit
~ chlorine
PENULARAN :
• Hubungan seksual >>>
• Transfusi darah
• Jarum suntik & alat-alat medis lain yang tidak steril; tattoo
dan tindik
• Transplantasi organ
• Air mani, air liur, air mata
• Ibu hamil ke bayi

Masa Tunas : ~ 6 bulan – 7 tahun


~ Anak-anak  21 bulan
~ Dewasa  60 bulan
GEJALA KLINIS
A. UMUM
 ringan seperti flu, dapat sembuh sendiri
B. NON SPECIFIK AIDS RELATED COMPLEX (ARC)  3
bulan
- berat badan  > 10%
- demam > 38oC, keringat malam  sebab??
- diare kronis  sebab??
- rasa lelah berkepanjangan
- hairy leukoplakia progressive
- kandidosis oropharyng progressive
- herpes zoster rekuren
- pembesaran lymphonodul
Diagnosis AIDS : ditegakkan bila didapatkan
 gejala-gejala ARC + atau 2 penyakit opportunistik
seperti :
~ Sarkomakoposi  80% Px AIDS (+)
~ Pneumocystis carini I
Lain-lain :
~ Toksoplasmosis
~ Kriptospordiosis

DEP.KES RI. :
Diagnosa Laboratorium :
Elisa (+) harus dikonfirmasi dengan Western Blott (+)
disertai I atau lebih infeksi opportusnik, Σ.T. hepler <
400/mm3
PENCEGAHAN
1. Hindari hub. Sex di luar nikah, berganti-ganti pasangan sex
2. Gunakan kondom bagi High Risk Group
3. Mencegah High Risk Group jadi donor darah
4. Ibu seropositie HIV  tidak boleh hamil
5. Sterilisasi alat-alat medis/non medis yang tercemar cairan
tubuh  terutama darah penderita
6. Membakar semua alat-alat bekas penderita HIV
PENGOBATAN : masih dalam penelitian
• HPA – 23
• Foscarnet
• Suramin
• Azi dotimidin
• Ridavirin

Prognosis : jelek  mati 50 – 89%


PMS (+)

Limfosit 
Imunitas HIV (+) Mikrolesi
Makrolesi

Transmisi
Infeksi cepat berkembang
PMS SEBAGAI KO-FAKTOR AIDS
Meningkatkan resiko
Transmisi HIV

♂ Ulkus mole : 2 – 5 x
♂ Sifilis : 3 – 9 x
♂ Herpes genital : 2 x
♂ Infeksi Chlamydia, gonore,
trikomoniasis pada wanita : 3 – 5 x
PROGRAM PENGENDALIAN
INFEKSI HIV/AIDS
PROGRAM PENGENDALIAN HIV/AIDS
Pengobatan PMS yang efektif
Penggunaan kondom
Pendidikan seks
Perubahan perilaku resiko tinggi

STRATEGI PMS
A = Abstinnence  Puasa
B = Be Faithful  Setia pada pasangan
C = Condom  Kondom
D = No Drugs
E = Edukasi
KESULITAN DALAM
PEMBERANTASAN PMS/HIV/AIDS

Sulit mengubah perilaku seksual


Masalah seksual  tabu
Pengidap PMS tanpa gejala
Pengobatan tidak selalu mudah dan efektif
PENATALAKSANAAN PMS
YANG BENAR
0 Diagnosis yang tepat
0 Pengobatan yang efektif
0 Pendidikan untuk kurangi dan cegah resiko
0 Promosi dan pemakaian Kondom
0 Penanganan pasangan seksual
0 Tindak lanjut klinis
MASALAH DALAM PROMOSI
KONDOM
Salah anggapan tentang kondom
Kondom bocor atau berpori
Memakai kondom tidak nyaman dan mengurangi kenikmatan
Anggapan negatif tentang kondom  legalisasi prostitusi
Tingkat pengetahuan rendah

efektifitas pemakaian &


hubungan dengan PMS

promosi kondom sulit

perlu pengetahuan & kemampuan persuasif


Yang baik dari petugas kesehatan
Bagi pasien PMS & pasangan seksualnya
MANFAAT KONDOM
1. Cegah PMS dan HIV
2. Cegah kehamilan
Hubungan IMS dan HIV
0 IMS meningkatkan risiko tertular HIV

0 Pengidap HIV menjadi rentan terhadap berbagai


penyakit termasuk IMS

0 Pengidap HIV yang juga IMS akan lebih cepat menjadi


AIDS, serta lebih mudah menularkan

0 Perjalanan penyakit lebih lama

0 Diagnosis lebih sukar

0 Lebih resisten terhadap pengobatan


Pencegahan IMS - HIV

A  Abstinensia

B  Be Faith Ful
C  Condom

D  No Drugs
E  Edukasi
Masalah Dalam Promosi
Kondom
0 Salah anggapan tentang kondom , kondom bocor
atau berpori
0 Memakai kondom tidak nyaman dan mengurangi
kenikmatan
0 Anggapan negatif tentang kondom  legalisasi
prostitusi
0 Tingkat pengetahuan petugas rendah  efektifitas
pemakaian & hubungan dengan PMS  promosi
kondom sulit  perlu pengetahuan & kemampuan
persuasif yang baik dari petugas kesehatan bagi
pasien PMS & pasangan seksualnya
Menunjukkan Cara Menggunakan
Kondom

♂ Periksa tanggal pembuatan & kadaluwarsa,


jelaskan bahwa kondom harus tidak berbau,lengket,keras, atau
sukar dibuka

♂ Jelaskan cara membuka kemasan , melalui penunjuk atau ujung


robekan

♂ Tunjukkan sisi tempat masuk yang benar, jelaskan bahwa


kondom tidaak mungkin terbuka bila terbalik memasangnya

♂ Tunjukkan cara memegang ujung kondom untuk mengeluarkan


udara didalamnya , sebelum membuka gulungannya
♂ Tekan kan bahwa kondom harus dibuka gulungannya
kearah bawah
♂ Jelaskan bahwa kondom harus dibuka segera saat ereksi penis
mulai berkurang, pasien harus membuka nya secara hati-hati
dibagian dasarnya, dan buka pelan-pelan
♂ Jelaskan untuk membuang kondom secara aman sebelumnya
pasien harus mengikat kondom bagian atasnya lebih dulu
♂ Jangan memakai pelicin dari bahan minyak (petroleum jelly)
akan merusak kondom lateks,pakailah pelicin dengan bahan
dasar air (gliserin, K-Y jelly, sebagian besar bahan busa
spermisidal).
♂Jangan memakai ulang kondom.
Pemeriksaan Pasien Wanita
0 Pasien berbaring dalam posisi litotomi, minta pasien untuk membuka
pakaiannya dari perut kebawah.
0 Raba daerah inguinal  adakan pembesaran kelenjar
0 Minta pasien untuk merenggangkan paha dan tungkainya  periksa
vulva,perineum, dan anus : adakah ulkus/erosi (luka/lecet), vesikel (bintil
bintil berisi air), atau kutil
0 Bila terdapat duh tubuh, bersihkan dengan kain kasa  buka dan periksalabio
mayor, kemudian labia minor
0 Lakukan palpasi pada kelenjar Bartholin  lihat muara kelenjarnya, adakah
pembengkakkan atau duh tubuh
0 Bila terdapat spekulum, lakukan pemeriksaan inspekula, inspeksi daerah
serviks (mulut rahim)  adakah duh tubuh, atau lesi lain
0 Palpasi daerah abdomen, adakah nyeri tekanan.
PEMERIKSAAN UNTUK PASIEN PRIA
0 Berdiri, buka pakaiannya dari perut sampai lutut
( daerah kelamin dan sekitarnya harus terbuka)
0 Raba daerah inguinal (selangkangan)  adakah pembesaran
0 Inspeksi dan raba daerah skrotum serta alat-alat didalamnya (testis
epididmis)  adakah asimetri, kemerahan, pembengkakan atau rasa
nyeri
0 Periksa penis dari pangkal sampai ujung  adakah ulkus /luka
vesikel,tonjolan kutil,atau lesi lain
0 Perhatikan muara saluran kencing (uretra)  duh tubuh uretra
kemerahan, atau pembengkakan. Bila tidak tampak duh tubuh uretra ,
minta pasien melakukan pengurutan searah (bila mungkin, pasien
harusmenahan miksi minimal 3 jam sebelum pemeriksaan)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai