Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER

Kelompok 6
DISUSUN OLEH :
1. FEMAS WAHYU SETIYAWANTO (220205238)
2. FERGIAN HERLAMBANG JATI (220205239)
3. GISAYU RAMANDIANI (220205240)
4. HANIN SALSABILA (220205241)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
Jl. KH. Samanhudi No. 93 Sondakan, Laweyan, Surakarta

1
DAFTAR ISI :
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................(3)
1.1 Latar Belakang......................................................................................(3)
1.2 Perkembangan Sistem Cardiovaskuler .................................................(3)
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................(4)
1.3 Sistem Kardiovaskuler...........................................................................(4)
1.4 Fisiologi Jantung....................................................................................(4)
1.5 Sifat dasar otot jantung..........................................................................(5)
1.6 Siklus Jantung........................................................................................(6)
1.7 Fungsi Jantung Sebagai Pompa..............................................................(7)
1.8 Pengaturan kerja
jantung....................................................................................................(8)
1.9 Fisiologi sistem sirkulasi........................................................................(9)
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................(10)

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kardiovaskular terdiri dari dua suku kata yakni cardiac dan vaskuler.
Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah.
Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peradaran darah atau
sirkulasi darah ini berawal dari jantung, yaitu sebuah pompa berotot
yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100 kali/menit. Setiap
denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh
dalam suatu jaringan tertutup yang terditi atas arteri, arteriol, dan kapiler
kemudian kembali ke jantung melalui venyla dan vena.

1.2 Perkembangan Sisetem Cardiovaskuler

Sistem cardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu


kehamilan. Dalam sistem carsiovaskuler terdapat pembuluh darah
terbesar yang disebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus dan chorionic
b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah ke darah
Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung
jantung mulai berkembang di splanknikus yaitu diantara bagian
pericardial dan IEC dan atap katup kuning telur sekunder (kardiogenik
area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis saluran.
Tabung – tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial.
Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah didalam embrio yang
menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem
cardiovaskuler purba.

3
BAB II PEMBAHASAN

1.3 Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri


dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem
kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar
fungsi regulasinya dapat merespon aktivitas tubuh salah satunya adalah
meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak
diarahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

1.4 Fisiologi Jantung

Jantung memiliki 2 peranan yaitu:


1. Menerima darah yang kurang oksigen dari seluruh tubuh dan
mengirimnya ke paru untuk mendapatkan oksigen
2. Memompakan darah yang kaya oksigen dari paru ke seluruh tubuh
Otot jantung memiliki banyak mitokondria yang menyediakan energi
yang terus menerus untuk kerja jantung yang cukup berat. Otot jantung
juga memiliki myoglobin yang merupakan pigmen otot yang memiliki
kandungan oksigen yang cukup tinggi. Ketersediaan cadangan oksigen
dalam otot jantung sangat penting karena jantung akan berhenti
berdenyut jika tidak terdapat cadangan oksigen.
1. Elektrofiologi sel-sel otot jantung
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat dari perubahan
permeabilitas membrane sel yang memungkinkan pergerakan ion-
ion melalui membran tersebut. Dengan masuknya ion-ion ini, maka
muatan listrik sepanjang membran mengalami perubahan yang
relatif. Terdapat 3 ion yang mempunyai fungsi penting dalam
elektrofisiologi sel yaitu: K+, Na dan Ca+, kalium lebih banyak
terdapat dalam sel, sedangkan natrium dan kalsium di luar.
Aksi potensial dibagi atas 5 fase yaitu dengan elektrofiologi yang
terjadi, yaitu:
a. Potensial membrane istirahat otot jantung sekitar -90m Volt.
b. Dipolarisia pada jantung dihasilkan dari perpindahan sejumlah
besar natrium kedalam sel (30mVolt)
c. Fase repolarisasi awal akibat dari pergerakan ion CI (bermuatan
negatif) kedalam sel setelah depolarisasi (20mVolt)

4
d. Fase plateau pada otot jantung lebih lama daripada otot lain dan
saraf. Jantung juga memiliki masa refrakter yaitu saat dimana dia
tidak berespon dengan stimulus sampai dengan potensial aksi
selesai.
e. Repolarisasi pada masa ini muatan Ca++ dan Na+ berangsur-
angsur tidak mengalir lagi dan permeabilitas terhadap K+ sangat
tinggi sehingga K+ keluar dengan cepat. Akibatnya muatan
positif dalam sel sangat berkurang sehingga muatan dalam sel
relatif negatif dan muatan diluar sel menjadi relatif positif.

2. Sistem konduksi atau hantaran


Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan
aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus, yaitu:
a. Otomatisasi yaitu kemmpuan untuk menimbulkan impuls secara
spontan
b. Irama yaitu pembentukan impuls yang teratur
c. Gaya konduksi yaitu kemampuan untuk menyalurkan impuls
d. Daya rangsang kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang
Berdasarkan sifat-sifat diatas maka secara spontan dan teratur
jantung akan menghasilan impuls-impuls yang disalurkan melalui
sistem hantar untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan
kontraksi otot. Perjalanan impuls dimulai dari nodus SA, nodus AV,
sampai ke serabut purkinye.
a. Nodus SA
Disebut pemacu alami karena secara teratur mengeluarkan aliran
listrik atau impuls yang kemudian menggerakkan jantung secara
otomatis. Pada keadaan normal impuls yang dikeluarkan
frekuensinya 60-100x/menit. Nodus Sa dapat menghasilkan
impuls karena adanya sel-sel “pace maker” yang mengerluarkan
impuls secara otomatis. Sel ini mempengaruhi oleh saraf
simpatis dan parasimpatis.
b. Traktus internodal
Mengahantarkan impuls dari nodus SA ke nodus AV. Tratus
internodal teridiri dari:
1. Jalur anterior
2. Jalur middle
3. Jalur posterior
c. “BRACHMAN Bundle”
Menghantarkan impuls dari nodus SA ke atrium kiri.
d. Nodus SA
Letaknya didalam dinding septum (sekat) atrium sebelah kanan,
tepat diatas katup triskupidialis dekat muara sinus koronarius.
Mempunyai dua fungsi yang penting yaitu menahan impuls
jantung selama 0,08-0,12 detik, untuk memungkinkan pengisian

5
ventrikel selama atrium berkontraksi dan mengatur jumlah
impuls atrium yang mencapai ventrikel. Nodus AV dapat
menghasilkan impuls dengan frekuensi 40-60 x/menit.
e. “Bundle of HIS”
Berfungsi menghantarkan impuls dari nodus AV ke sistem
“branch bundle”
f. Sistem “bundle branch”
Merupakan lanjutan dari “bundle of hiss” yang bercabang
menjadi 2 yaitu :
1.) ‘right bundle branch’ (RBB/cabang kanan) : mengirim
impuls ke otot jantung
2.) ‘left bundle branch’ (LBB/cabang kiri), terbagi 2 yakni :
a.) Devisi ke belakang (left posterior visicle),
menghantarkan impuls ke endokard ventrikel kiri bagian
posterior dan inferior.
b.) Defisi ke depan (left anterior visicle) menghantarkan
impuls ke endokard ventrikel kiri bagian anterior dan
superior
g. Sistem purkinye
Merupakan bagian ujung dari bundle branch.
Menghantarkan/mengirimkan impils menuju lapisan sub-
endokard pada kedua ventrikel sehingga terjadi depolarisasi yang
diikuti oleh kontraksi ventrikel. Sel-sel pacemaker 20-40
kali/menit.
3. Elektrokardiogram
Elektrokardiogram (EKG) merekam frekuensi dan perjalanan listrik
dari nodus SA sampai serabut purkinye. EKG merupakan alat diasnostik
yang cukup efektif dalam mengetahui fungsi jantung. EKG dapat melihat :
gangguan irama, pembesaran atrium maupun ventrikel, adanya kerusakan
myokard, perubahan kadar ion-ion yang abnormal.
1.5 Sifat dasar otot jantung

a. irritability : peka rangsang


b. conductivity : hantar rangsang
c. contractivity : dapat berkontraksi
d. rhythmicity : bersifat ritmis

1.6 Siklus jantung

Siklus jantung adalah interval dari akhir suatu kontraksi jantung ke akhir
kontraksi berikutnya. Siklus jantung terdiri dari 2 siklus yaitu :

6
1. Fase systole : yaitu fase saat berkontraksi dan mengosongkan isinya
(darah). Pada fase ini katup aorta dan plumonal membuka, sementara
katup mital dan trikuspid menutup
2. Fase diastole : disebut juga sebagai fase pengisian, fase relaksasi
(katup mitral dan trikuspid terbuka)
3. Heart rate : adalah denyut jantung yang merupakan jumlah detak
jantung dalam satu menit dengan satuan beat per minute (bpm)

1.7 Fungsi jantung sebagai pompa

Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu :


1. fungsi atrium sebagai pompa
2. fungsi ventrikel sebagai pompa
3. periode ejeksi
4. diastole
5. periode relaksasi isometric
dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung :
1. Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume
darah yang mengalir ke jantung.
2. Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung
melalui saraf otonom.

1.8 Pengaturan kerja jantung

a. Hukum Frank Starling


1. Makin besar isi jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah
darah yang dipompakan ke aorta.
2. Dalam batas-batas fisiologis, jantung memompakan ke seluruh
tubuh darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabkan
penumpukan di vena.
3. Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun
jumlah darah yang besar bergantung pada jumlah darah yang
mengalir kembali ke vena.
b. Saraf
1. Saraf simpatik, meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
- Mempercepat detak jantung
- Meningkatkan laju pernapasan
- Melebarkan pupil mata
- Meningkatkan kewaspadaan
- Mengatur suhu tubuh

7
- Merangsang produksi hormon adrenalin
2. Saraf parasimpatik, yaitu menurunkan tekanan darah dan detak
jantung.
- Mengecilkan pupil mata
- Merangsang air liur dan air mata
- Merangsang saluran pencernaan untuk mencerna makanan
- Memperlambat pernapasan
3. Hormonal
Hormon adrenalin adalah hormon yang dihasilkan tubuh saat
menghadapi situasi berbahaya atau ketika sedang stres. Dalam
jumlah yang seimbang, hormon ini memiliki peran penting untuk
menjaga fungsi berbagai organ tubuh.
Manfaat hormone adrenalin :
 Jantung berdetak lebih cepat dan bekerja lebih keras, sehingga
kewaspadaan meningkat
 Pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah menuju otot dan
otak meningkat.

1.9 Fisiologi sistem sirkulasi

Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk


mengangkut berbagai zat di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada
manusia dibagi menjadi 2, yaitu sistem peredaran darah dan
sistem limfa.
1. Sistem peredaran darah adalah sistem transportasi yang
melibatkan 3 komponen, jantung sebagai pemompa, dan
pembuluh darah sebagai saluran.
2. Sistem limfa adalah sistem yang mengandung aliran limfa
atau getah bening di dalam tubuh.

A. Fisiologi Sistem Peredaran Darah Besar ( Sistemik )


Sistem peredaran darah besar, atau disebut juga sistemik, adalah
sirkulasi di dalam tubuh yang menggerakkan darah antara
jantung dan seluruh tubuh. Bagian ini berguna untuk
mengirimkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh
dan mengembalikan darah terdeoksigenasi kembali ke jantung.
Adapun komponen sirkulasi sistemik yaitu aorta, arteri, arteriol,
kapiler, venul, dan vena.

8
a. Aorta merupakan pembuluh darah utama yang memasok
darah beroksigen ke seluruh tubuh.
b. Fungsi dari arteri adalah mengalirkan darah dengan tekanan
tinggi ke jaringan. Oleh sebab itu, arteri mempunyai dinding
pembuluh darah yang kuat dan aliran yang kuat.
c. Arteriol merupakan cabang kecil terakhir dari sistem arteri,
yang mempunyai diameter kurang dari 200 m. Arteriol
mempunyai dinding otot yang kuat, dimana memiliki
kemampuan dilatasi atau kontraksi dan mengontrol darah ke
kapiler
d. Kapiler merupakan tempat pertukaran oksigen dan nutrisi ke
jaringan dan menerima produk metabolisme.
e. Venul mengumpulkan darah dari kapiler untuk diantarkan ke
vena, dimana berperan sebagai penghantar darah ke atrium
kanan. Sedangkan vena membawa darah ke jantung.
f. Vena cava adalah pembuluh balik utama dalam tubuh yang
membawa darah yang banyak mengandung karbondioksida
dari kepala dan anggota tubuh bawah ke serambi kanan.

B. Fisiologi Sistem Peredaran Darah Kecil ( Pulmonal )


Sistem peredaran darah kecil atau pulmonal adalah
sirkulasi yang berguna untuk menggerakkan darah antara
jantung dan paru. Hal ini berfungsi untuk mengangkut
darah yang tidak mengandung oksigen ke paru untuk
menyerap oksigen dan melepas karbon dioksida.
a. Arteri pulmonalis yakni arteri yang tugasnya
mengangkut darah yang berasal dari jantung menuju
ke paru.
b. Arteri pulmonalis dextra memberikan suplai darah
untuk paru kanan sedangkan arteri pulmonalis sinistra
akan menyuplai darah untuk paru sebelah kiri.
c. Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil
disebut juga pembuluh rambut.
d. Vena pulmonalis adalah pembuluh darah yang
mengandung banyak oksigen.

9
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Ani. 2009. ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Bandung : CV.
Cakra.
Ward, Jeremy. 2007. At a Glance FISIOLOGI. Jakarta : Penerbit Erlangga.

10
11

Anda mungkin juga menyukai