Anda di halaman 1dari 22

Sistem Kardiovaskuler

Anatomi fisiologi Otot jantung


Oleh: Erika Wanda Puspita

Anatomi Fisiologi Jantung

Struktur Jantung
Jantung terdiri atas 3 bagian :
Epicardium,
suatu
lapisan
eksternal
tipis
(mesotelium) yang terbentuk oleh lapisan visceral
pericardium serosa.
Myocardium, suatu lapisan tengah heliks yang tebal

yang terdiri otot jantung.


-

Endocardium,
suatu
lapisan
internal
tipis
(endotelium dan jaringan ikat subendotelial) atau
membran pelapis jantung yang juga menutupi
katupnya.

Struktur Anatomi Jantung

Anatomi Otot Jantung

Apa itu elektrofisiologi?


Elektrofisiologi ialah studi sifat kelistrikan sel
dan
jaringan
biologis,
yang
melibatkan
pengukuran perubahan voltase atau arus listrik
pada sejumlah skala dari protein saluran ion, ke
semua jaringan seperti jantung.
Dalam neurosains, elektrofisiologi melibatkan
pengukuran
aktivitas
listrik
neuron,
dan
khususnya aktivitas potensial aksi.

Elektrofisiologi Otot Jantung


Elektrofisiologi otot jantung adalah Aktifitas
listrik jantung yang merupakan akibat dari
perubahan permeabilitas membran sel, yang
memungkinkan pergerakan ion-ion melalui
membran tersebut.
Dengan masuknya ion-ion ini, maka
muatan
listrik
sepanjang
membran
mengalami perubahan yang relatif.

Mekanisme transpor elektron


Pada saat sel dalam keadaan istirahat, sel-sel otot
jantung mempunyai muatan positif dibagian luar
dan muatan negatif dibagian dalam.
Bila sel dirangsang akan terjadi perubahan
muatan. Didalam sel menjadi positif sedangkan
diluar sel menjadi negatif. Proses terjadinya
perubahan muatan akibat rangsangan disebut
depolarisasi.
Selanjutnya sel berusaha kembali pada keadaan
semula, proses ini dinamakan repolarisasi.
Seluruh proses tersebut dinamakan aksi potensial.

Aksi potensial dibagi atas lima fase sesuai dengan


elektrofisiologi yang terjadi, yaitu:
1. Fase istirahat (fase 4)
2. Fase depolarisasi cepat (Fase 0)
3. Fase polarisasi parsial (Fase 1)
4. Fase plato (keadaan stabil 1) (fase 2)
5. Fas repolarisasi cepat (Fase 3)

1. Fase Istirahat - Fase 4


Pada keadaan istirahat bagian luar sel
jantung bermuatan positif dan bagian dalam
bermuatan negatif.
Sel
tersebut
kemudian
mengalami
polarisasi.
Dalam
keadaan
polarisasi,
membran sel lebih permeabel terhadap K+
daripada Na+ sehingga sebagian kecil K+
merembes keluar sel. Dengan hilangnya K+
maka bagian dalam sel menjadi relatif negatif.

2. Fase Depolarisasi Cepat - Fase 0


Depolarisasi
sel
disebabkan
oleh
meningkatnya
permeabilitas
membran
terhadap Na+ sehingga Na+ mengalir dari
luar masuk ke dalam sel dengan cepat.
Akibatnya muatan di dalam sel menjadi
positif sedangkan diluar sel menjadi negatif.

3. Fase Polarisasi Parsial - Fase 1


Segera setelah terjadi depolarisasi terdapat
sedikit perubahan akibat masuknya Cl- ke
dalam sel, sehingga muatan positif di dalam
sel
menjadi
berkurang.

4. Fase Plato (keadaan stabil 1) - Fase 2


Fase 1 diikuti keadaan stabil yang agak
lama, sesuai dengan masa refrakter absolut
dari miokard.
Selama fase ini tidak ada
perubahan
muatan
listrik.
Terdapat
keseimbangan antara ion positif yang masuk
dan keluar. Yang menyebabkan fase plato ini
adalah masuknya Ca+ dan Na+ ke dalam sel
secara
perlahan-lahan,
yang
diimbangi
dengan keluarnya K+ dari dalam sel.

5. Fase Repolarisasi cepat - Fase 3


Pada fase ini muatan Ca+ dan Na+ secara
berangsur-angsur tidak mengalir lagi, dan
permeabilitas terhadap K+ sangat meningkat
sehingga K+ keluar dari sel dengan cepat.
akibatnya muatan positif didalam sel menjadi
sangat berkurang, sehingga pada akhirnya
muatan di dalam sel menjadi relatif negatif
dan muatan diluar sel menjadi relatif positif.

Sistem Transpor Ion

EKG (Elektrokardiogram)

Elektrokardiogram
(electrocardiogram)
adalah tes medis untuk mendeteksi kelainan
jantung dengan mengukur aktivitas listrik
yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana
jantung berkontraksi.
EKG dapat membantu mendiagnosis
berbagai kondisi kesehatan seperti aritmia
jantung, pembesaran jantung, peradangan
jantung (perikarditis atau miokarditis), dan
penyakit jantung koroner.

Mesin yang mencatat EKG disebut dengan


elektrokardiograf.
Elektrokardiograf
akan
mencatat aktivitas listrik otot jantung dan
menampilkan data ini pada layar visual atau
pada kertas print. Data ini kemudian
ditafsirkan oleh dokter yang ahli.
Hasil EKG yang normal dari jantung
memiliki karakteristik yang khas. Irama
jantung yang tidak teratur atau kerusakan
pada otot jantung dapat berdampak pada
aktivitas listrik jantung sehingga mengubah
bentuk EKG.

Grafik EKG dibentuk oleh gelombang listrik yang


mengalir melalui serabut saraf khusus yang ada
pada jantung. Listrik tersebut dibentuk oleh
Nodus Sinuatria sebagai sumber primer dan
nodus atrioventrikular sebagai cadangan listrik
sekunder, tetapi listrik jantung ini dapat pula
dibentuk oleh bagian lain dari jantung.
Gelombang P dibentuk oleh aliran listrik yang
berasal dari nodus SA di atrium. Kompleks QRS
terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel. PR
interval terbentuk ketika aliran listrik tersebut
melewati bundle His. Gelombang T terbentuk
ketika terjadi repolarisasi jantung.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai