Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS KEDOKTERAN Makassar, 8 Januari 2018

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


BLOK BIOMEDIK 1

LAPORAN
“BIOLISTRIK”

Dosen Pembimbing :
dr. Moch Erwin Rachman, M.Kes, Sp.S

Disusun Oleh :
Kelompok 7A

110 2014 0126 Achmad Raihan M. 110 2017 0072 Wardayani


110 2014 0130 Muhammad Yusuf 110 2017 0073 Hasnia
110 2017 0067 Amaliah Fildzah 110 2017 0074 Annisa Suryani
110 2017 0068 A. Muh. Muslih Rijal 110 2017 0075 Rifka Yusraeni
110 2017 0069 Muhammad Fakhri 110 2017 0076 A. Ayu Pratiwi NZ
110 2017 0070 Ririn Ramadhani R. 110 2017 0077 Murni Aswiranti Putri M
110 2017 0071 Miftahul Jannah

Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga laporan hasil pengayaan dari kelompok 7A ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dan tak lupa kami kirimkan salam dan salawat kepada junjungan
kita yakni Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman yang
penuh kejahiliaan ke zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini dan yang telah membantu selama masa
pengayaan khususnya kepada dr. Moch Erwin Rachman, M.Kes, Sp.S, yang telah
banyak membantu selama proses pengayaan berlangsung. Kami juga
mengucapkan permohonan maaf kepada setiap pihak jika dalam proses pengayaan
telah berbuat salah baik disengaja maupun tidak disengaja.

Semoga laporan hasil pengayaan ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak
yang telah membaca laporan ini dan khusunya bagi tim penyusun sendiri.
Diharapkan setelah membaca laporan ini pembaca dapat memperluas pengetahuan
mengenai biolistrik.

Makassar, 8 Januari 2018

Kelompok 7A
PENDAHULUAN

Tujuan Instruktural Umum (TIU) : Mahasiswa mengetahui dan memahami


ilmu fisika kedokteran yang dapat diterapkan dalam fisiologi yang kelak dipelajari
dan diterapkan di masyarakat.

Tujuan Instruktural Khusus (TIK) : Mahasiswa dapat mengetahui dan


memahami ilmu fisika kedokteran yang telah dipelajari / dikuliahkan di Blok
Biomedik 1 semester awal tahun 2017 / 2018 di FK UMI.

Modul ini terdiri atas:

Materi I: Biolistrik

Materi II: Bioakustik dan Biooptik

Materi III: Keseimbangan Air dan Elektrolit

Materi IV: Gaya dan Biomekanika Gerak Tubuh

Materi V: Fluida

Materi VI: Temperatur dan Kalor

Materi VII: Keseimbangan Asam Basa

Materi VIII: Homeostasis

Materi IX: Radiasi dan Elektromagnetik


PEMBAGIAN MATERI

1. Pengayaan I (Tanggal 4/1/2018)


- Kelompok 1 (A&B): Membahas Materi Gaya dan Biomekanika
Gerak Tubuh
- Kelompok 2 (A&B): Homeostasis dan Temperatur & Kalor
- Kelompok 3 (A&B): Bioakustik dan Biooptik
- Kelompok 4 (A&B): Fluida
- Kelompok 5 (A&B): Keseimbangan Asam Basa
- Kelompok 6 (A&B): Radiasi dan Elektromagnetik
- Kelompok 7 (A&B): Biolistrik
- Kelompok 8 (A&B): Keseimbangan Air dan Elektrolit
2. Diskusi Panel (10/1/2018)
- Persentasi 3-4 kelompok mewakili kelompok B (Jam I) dan
Kelompok A (Jam II)

TUGAS MAHASISWA

1. Setiap kelompok menunjuk salah satu anggota menjadi ketua


kelompok dan sekretaris dan mengarahkan teman kelompoknya
membahas soal yang telah diberikan.
2. Setiap anggota kelompok WAJIB aktif menjawab soal yang telah
diberikan dan jika masih perlu anggota lain bisa memberikan jawaban
tambahan sesuai referensi yang telah didapatkan.
3. Tutor / dosen pendamping memberikan penilaian terhadap jawaban
yang telah diberkan setiap mahasiswa
4. Setiap anggota kelompok mempresentasikan dalam bentuk powerpoint
dan video (bisa dicari di aplikasi youtube)
SOAL PENGAYAAN

MATERI I : BIOLISTRIK

1. Jelaskan hukum dasar biolistrik


a. Hukum Joule
a. Hukum Ohm
2. Jelaskan kelistrikan dan kemagnetan yang timbul dalam tubuh
a. Kelistrikan pada system saraf dan jenis-jenis neuron
(tampilan dalam video)
b. Jelaskan konsentrasi ion didalam dan diluar sel (tampilkan
dalam video)
c. Jelaskan membrane potensial pada saat Resting Potensial
dan Action Potensial (tampilkan dalam video)
3. Sebutkan alat-alat medis / kedokteran yang menggunakan isyarat
listrik tubuh untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi
tubuh.
PEMBAHASAN

Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari
ATP (Adenosine Tri Posphate) di mana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi
yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan
fenomena sel. Sel-sel jaringan tubuh manusia mampu menghasilkan potensial
listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan
lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/ membrane
(Carr, 1998).

1. a) Hukum Joule
Arus Listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan
(V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.
Hal ini dinyatakan dalam rumus :

H (Joule) = V.I.T

Ket: V = Tegangan (volt)


I = Arus (ampere)
T = waktu (s)
J = Joule = 0,239 kal

b) Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan
arus yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Hukum ini dapat dinyatakan dengan rumus:
Ket: V = beda potensial listrik / tegangan listrik (Volt atau V)

I = kuat arus listrik (Ampere atau A)

R = hambatan listrik (Ohm atau Ω)

(Referensi: Gabriel J F. 1996 “Fisika Kedokteran” Jakarta Buku


Kedokteran EGC)

2. a). Kelistrikan pada sistem dan jaringan saraf dan jenis-jenis neuron
Pengadaan impuls saraf dapat terjadi melalui sel saraf. Jika tidak
ada rangsangan maka neuron dalam keadaan istirahat.
Muatan listrik diluar membran neuron adalah positif sedangkan muatan
listrik didalam neuron adalah negatif (keadaan seperti ini dinamakan
polarisasi). Jika neuron dirangsang dengan kuat maka permeabilitas
membran akan berubah, akibatnya polarisasi berubah. Polarisasi
mengalami pembalikan dilokasi tertentu, kemudian proses pembalikan
polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian
impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron
memulihkan keadaan seperti semula (selama pemulihan ini, impuls tidak
bisa melewati neuron atau disebut dengan periode refaktori).
Potensi aksi diaktifkan sewaktu Na+ mengalir masuk melintasi membran.
Depolarisasi potensi aksi menyebar membalikkan polaritas membran.
Setelah proses depolarisasi membran akan mengalami fase repolarisasi
dengan keluarnya ion K+ melalui kanal potasium. Proses depolarisasi dan
repolarisasi akan berlangsung secara berulang, proses inilah yang disebut
penghantaran impuls melalui neuron.
Jenis jenis neuron :
- Neuron sensorik (neuron aferen)
Mengirimkan impuls yang diterima reseptor ke saraf pusat (otak).
Terdapat dalam organ penginderaan, otot, kulit, serta sendi yang
mendeteksi adanya perubahan lingkungan
- Neuron motorik (neuron eferen)
Membawa isyarat atau impuls yang keluar dari otak/medulla
spinalis menuju ke organ efektor : otot dan kelenjar.
- Interneuron (neuron-neuron asosiatif)
Menerima isyarat atau impuls dari neuron sensorik dan
mengirimkan impuls ke intermedium lain atau ke neuron motorik.

b) konsentrasi ion didalam dan diluar sel


Pada video kita melihat peristiwa potensial aksi pada sel saraf, lebih
tepatnya pada akson. Pada kondisi istirahat, konsentrasi ion Na+ di dalam
sel, jumlahnya lebih besar dibandingkan diluar sel dan sebaliknya untuk
ion K+ yang jumlahnya lebih besar diluar sel dibandingkan di dalam sel.
Ion-ion tersebut tentunya akan terus mengalami perpindahan. Untuk
mempertahankan kondisi homeostasis sel, maka diperlukan sistem
transport aktif yang akan memindahkan ion-ion tersebut melawan gradien
konsentrasi.
Perpindahan ion-ion tersebut yang melawan gradien konsentrasi (dari yang
jumlahnya sedikit ke yang jumlahnya banyak) membutuhkan sebuah
transpoter, yaitu Na+/K+. Kondisi seperti ini disebut resting potential.

c)
3. Alat-alat medis/kedokteran yang menggunakan isyarat listrik tubuh untuk
memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh :
a) EKG (Elektokardiogram)
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah
elektokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam
waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berebeda:
elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk
jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti “menulis”.
EKG berfungsi untuk membantu menemukan gangguan elektrolit (mis.
Hiperkalemia dan hipokalemia), penemuan abnormalitas konduksi (mis.
Blok berkas kanan dan kiri), digunakan sebagai alat tapis penyakit
jantung iskemik selama uji stres jantung.
b) EMG (Elektromiogram)
Elektromiogram (EMG) adalah uji diagnostik yang digunakan
untuk merekam aktifitas listrik otot.
c) ENG (Elektroneurogram)
Digunakan untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf motorik
dan sensorik. Kecepatan normal konduksi saraf motorik berkisar 40-60
m/detik.
(Referensi : Krisna Sundana.(2002). Interpretasi EKG. Jakarta : EGC
Hartono. 1985. Mengenal Alat-alat kesehatan dan kedokteran.
Jakarta: CV Timur Raya.)
Kesimpulan
Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan
listrik pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah
tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat
dalam tubuh. Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada
sistem saraf. Sistem daraf di dalam tubuh mempunyai listrik, pada sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom.

Anda mungkin juga menyukai