LAPORAN
“BIOLISTRIK”
Dosen Pembimbing :
dr. Moch Erwin Rachman, M.Kes, Sp.S
Disusun Oleh :
Kelompok 7A
Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga laporan hasil pengayaan dari kelompok 7A ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dan tak lupa kami kirimkan salam dan salawat kepada junjungan
kita yakni Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman yang
penuh kejahiliaan ke zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini dan yang telah membantu selama masa
pengayaan khususnya kepada dr. Moch Erwin Rachman, M.Kes, Sp.S, yang telah
banyak membantu selama proses pengayaan berlangsung. Kami juga
mengucapkan permohonan maaf kepada setiap pihak jika dalam proses pengayaan
telah berbuat salah baik disengaja maupun tidak disengaja.
Semoga laporan hasil pengayaan ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak
yang telah membaca laporan ini dan khusunya bagi tim penyusun sendiri.
Diharapkan setelah membaca laporan ini pembaca dapat memperluas pengetahuan
mengenai biolistrik.
Kelompok 7A
PENDAHULUAN
Materi I: Biolistrik
Materi V: Fluida
TUGAS MAHASISWA
MATERI I : BIOLISTRIK
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari
ATP (Adenosine Tri Posphate) di mana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi
yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan
fenomena sel. Sel-sel jaringan tubuh manusia mampu menghasilkan potensial
listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan
lapisan tipis muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/ membrane
(Carr, 1998).
1. a) Hukum Joule
Arus Listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan
(V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.
Hal ini dinyatakan dalam rumus :
H (Joule) = V.I.T
b) Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan
arus yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor.
Hukum ini dapat dinyatakan dengan rumus:
Ket: V = beda potensial listrik / tegangan listrik (Volt atau V)
2. a). Kelistrikan pada sistem dan jaringan saraf dan jenis-jenis neuron
Pengadaan impuls saraf dapat terjadi melalui sel saraf. Jika tidak
ada rangsangan maka neuron dalam keadaan istirahat.
Muatan listrik diluar membran neuron adalah positif sedangkan muatan
listrik didalam neuron adalah negatif (keadaan seperti ini dinamakan
polarisasi). Jika neuron dirangsang dengan kuat maka permeabilitas
membran akan berubah, akibatnya polarisasi berubah. Polarisasi
mengalami pembalikan dilokasi tertentu, kemudian proses pembalikan
polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian
impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron
memulihkan keadaan seperti semula (selama pemulihan ini, impuls tidak
bisa melewati neuron atau disebut dengan periode refaktori).
Potensi aksi diaktifkan sewaktu Na+ mengalir masuk melintasi membran.
Depolarisasi potensi aksi menyebar membalikkan polaritas membran.
Setelah proses depolarisasi membran akan mengalami fase repolarisasi
dengan keluarnya ion K+ melalui kanal potasium. Proses depolarisasi dan
repolarisasi akan berlangsung secara berulang, proses inilah yang disebut
penghantaran impuls melalui neuron.
Jenis jenis neuron :
- Neuron sensorik (neuron aferen)
Mengirimkan impuls yang diterima reseptor ke saraf pusat (otak).
Terdapat dalam organ penginderaan, otot, kulit, serta sendi yang
mendeteksi adanya perubahan lingkungan
- Neuron motorik (neuron eferen)
Membawa isyarat atau impuls yang keluar dari otak/medulla
spinalis menuju ke organ efektor : otot dan kelenjar.
- Interneuron (neuron-neuron asosiatif)
Menerima isyarat atau impuls dari neuron sensorik dan
mengirimkan impuls ke intermedium lain atau ke neuron motorik.
c)
3. Alat-alat medis/kedokteran yang menggunakan isyarat listrik tubuh untuk
memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh :
a) EKG (Elektokardiogram)
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah
elektokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam
waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berebeda:
elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk
jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti “menulis”.
EKG berfungsi untuk membantu menemukan gangguan elektrolit (mis.
Hiperkalemia dan hipokalemia), penemuan abnormalitas konduksi (mis.
Blok berkas kanan dan kiri), digunakan sebagai alat tapis penyakit
jantung iskemik selama uji stres jantung.
b) EMG (Elektromiogram)
Elektromiogram (EMG) adalah uji diagnostik yang digunakan
untuk merekam aktifitas listrik otot.
c) ENG (Elektroneurogram)
Digunakan untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf motorik
dan sensorik. Kecepatan normal konduksi saraf motorik berkisar 40-60
m/detik.
(Referensi : Krisna Sundana.(2002). Interpretasi EKG. Jakarta : EGC
Hartono. 1985. Mengenal Alat-alat kesehatan dan kedokteran.
Jakarta: CV Timur Raya.)
Kesimpulan
Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan
listrik pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah
tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat
dalam tubuh. Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada
sistem saraf. Sistem daraf di dalam tubuh mempunyai listrik, pada sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom.