Anda di halaman 1dari 39

Modul

Nyeri
MUSKULOSKELETAL
KELOMPOK 2
• Putri Elvira Yusuf (09402111002)
• Ikwan Ardiansah (09402111008)
• Dwi Indri Safitri (09402111012)
• Adam Thariq Al Jihad (09402111017)
• Widya Ayuning Paramitha (09402111023)
• Nurul Magfirah (09402111028)
• Siti Masita Mutha (09402111033)
• Didit Mahendra (09402111039)
• Mizbahul Muhazzirah Mustamir (09402111043)
• Mutiara Arum (09402111049)
• Alika Kamumu (09402111054)
skenario
Seorang perempuan umur 38 tahun, Ibu Rumah Tangga
datangke puskesmasdengankeluhannyeri dan bengkak
pada jari – jari tangan kiri dan kanan, keluhan dialami
sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh kaku saat
bangun pagi hingga kadang selama 1 jam. Keluhan
disertai demam jika jari-jari bengkak.
kata kunci
• Seorang perempuan umur 38 tahun
• keluhan nyeri dan bengkak pada jari – jari tangan
kiri dan kanan,
• keluhan dialami sejak 3 bulan terakhir.
• kaku saat bangun pagi hingga kadang selama 1 jam.
• Keluhan disertai demam jika jari-jari bengkak.
kata sulit

-
Pertanyaan
1.Jelaskan anatomi dari skenario !

2.Jelaskan hubungan antara bengkak, demam dan nyeri dari


skenario !

3.Mengapa bisa terjadi kaku pada pagi hari ?

4.Bagaimana langkah diagnosis?

5.Sebutkan DD dari skenario


1.Jelaskan anatomi dari skenario !

Sobotta text book halaman 163

Moore- clinically Oriented Anatomy Seventh Edition


Mescher, A. L. (2012). Histologi Dasar Junqueira edisi 14
. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. .
Jelaskan hubungan antara bengkak, demam dan
nyeri dari skenario !
• Hubungan Nyeri dengan
Bengkak

Apabila tulang rawan rusak, maka tulang pada sendi yang bersangkutan akan
saling bergesekan dan menyebabkan rasa nyeri ketika digunakan.
Pembengkakan juga muncul karena adanya efusi ( penumpukan cairan )
karena adanya gesekan tulang dengan tulang dan akan menimbulkan
sinovitis.

( Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 6 )


Jelaskan hubungan antara bengkak, demam dan
nyeri dari skenario !
• Hubungan Nyeri dengan
Demam

Aktivasi imun yang abnormal sehingga dapat menyebabkan inflamasi, fiksasi


komplemen, dan proliferasi sel didalam persendian serta selubung tendon.
Demam biasanya terjadi karena adanya infeksi atau peradangan yang sedang
terjadi. Sebagai respon awal terhadap masuknya mikroba, sel-sel fagositik
tertentu.

( Sumber : Buku Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 6 )


3)Mengapa bisa terjadi kaku
pada pagi hari ?
Adanya Inflamasi

IMOBILISASI SAAT TIDUR

OTOT TENDON MENGALAMI


PEMENDEKAN

PERLU WAKTU MENGEMBALIKAN


OTOT KEMBALI NORMAL

Sumber:Laurale Sherwood Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi VI)


4) Bagaimana langkah diagnosis?

Anamnesis

Pemeriksaan fisik
Diagnosis
Diagnosis banding

Pemeriksaan penunjang
Sebutkan dan jelaskan DD pada skenario?
(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)
1. Rheumatoid Athritis

Definisi
Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik yang kronis dan
terutama menyerang persendian perifer serta otot-otot, tendon, ligament, dan
pembuluh darah yang ada disekitarnya.

Etiologi
- aktivasi imun yang abnormal,
- infeksi (virus atau bakteri),
- pembentukan antibodi imunoglobulin (Ig)M terhadap (Ig)G tubuh
sendiri.
Patofisiologi
Rheumatoid
Arthritis

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)


Gejala Klinis

• keluhan cepat lelah


• rasa tidak enak badan
• anoreksia dan penurunan berat badan
• demam derajat-rendah (subfebris) yang persisten lim fadenopati
• gejala artikuler yang tidak jelas.

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)


Gejala Klinis

Ketika penyakit tersebut berlanjut, tanda dan gejala meliputi:


• Gejala sendi yang secara khas terbatas (lokal)
• Kekakuan pada sendi
• Jari tangan yang berbentuk kumparan (spindle)
• Rasa hangat pada sendi
• Penurunan fungsi sendi dan deformitas sendi

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)


Diagnosis
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
lengkap dapat membantu menegakkan
diagnosis AR
• Kriteria klasifikasi AR menurut
ACR/EULAR 2010 dapat digunakan untuk
membantu penegakkan diagnosis AR

(Buku Diagnosa dan Pengelolaan RA,


Rekomendasi Perhimpunan Reumatoid
Indonesia 2021)
Gold Standard AR Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat


1. Laju Endap Darah (LED) dan C- dilakukan:
Reactive Protein (CRP) meningkat •Pemeriksaandarah lengkap, CRP/LED
•Pemeriksaanfaktor rheumatoid
2. Rheumatoid Factor (RF) : 80% pasien •Pemeriksaan anti-CCP/ACPA (anticyclic
memiliki RF positif citrullinated peptide antibody)
3. Terdapat 4 dari 7 kriteria ACR/EULAR •Pemeriksaanfungsi ginjal dan hati
untukmembantu pemilihanterapi
2010 •Pemeriksaanradiografi (X-ray dan MRI)

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak & Buku Diagnosa dan Pengelolaan RA 2021) (Buku Saku Reumatologi, Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2020
´Terapi /Penatalaksanaan

Terapi Non-farmakologis
Terapi Farmakologis
• Edukasi atau penerangan
• DMARD (Disease
• Latihan dan program
Modifying Anti
rehabilitasi
Reumatic Drugs) Sintesis
Konsensional
(csDMARD)
• Kortokosteroid
• OAINS

(Buku Saku Reumatologi, Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2020


Komplikasi

(Buku Diagnosa dan Pengelolaan RA,


Rekomendasi Perhimpunan Reumatoid
Indonesia 2021)
(Buku Diagnosa dan Pengelolaan RA
2021)

Prognosis
Manifestasi ekstraartikular dapat mengenai hingga 50% pasien AR dan
umumnya menandakan prognosis yang buruk termasuk meningkatkan

morbiditas dan mortalitas hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan
pasien tanpa manifestasi ekstraartikular.
2. Gout Athritis (Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)

Definisi
Gout Merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh pengendapan senyawa
urat didalam sendi sehingga timbul peradangan sendi yang nyeri.

Etiologi
Usia, Jenis kelamin, Riwayat medikasi, Obesitas, Konsumsi purin,
dan Alcohol.
Patofisiologi

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)


Gejala Klinis

• Nyeri sendi akibat inflamasi dan asam urat


• Eritema dan bengkak pada sendi akibat endapan asam urat dan iritasi.
• Tofus pada ibu jari kaki, pergelangan kaki, dan daun telinga akibat
endapan urat.
• Kenaikan suhu kulit akibat inflamasi

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)


Diagnosis

(Buku Saku Reumatologi, Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2020


Pemeriksaan Penunjang
Gold Standard GA Pemeriksaan penunjang yang dapat diperiksa meliputi:
1. Pemeriksaan laboratorium:
• Pemeriksaan darah rutin
1. Apabila didapati kristal MSU
• Pemeriksaan kadar asam urat serum
pada sendi (cairan synovial) atau
• Pemeriksaan ureum dan serum kreatinin
tofus • Pemeriksaan profil lipid dan gula darah
2. Pemeriksaan Radiologis:
• Foto polos menunjukkan adanya erosi
• USG menunjukkan gambaran double-contour sign positif atau

DECT (Dual-nergy computed tomography) menunjukkan


adanya deposisi urat

(Buku Saku Reumatologi, Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2020


´Terapi /Penatalaksanaan

´Terapi Non-farmakologis
• Edukasi atau penerangan
• Terapi fisik dan rehabilitasi

´Terapi Farmakologis
• Terapi dengan Colsicin (Oral
atau IV)
• OAINS
Dosis penatalaksanaan pada Gout Arthritis

• Untuk dosis kolkisin diberikan 0,5-0,6 mg tiap jam tetapi untuk dosis awal taip 2 jam
sampai gejala penyakit hilang dan dosis maksimumnya 7-8 mg / hari.
• Untuk dosis alupurinol, untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg/hari dan untuk
penyakit yang lebih berat diberikan 400-600 mg /hari.
• Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal dosis dan hiperurisemia cukup 100-200
mg/hari.
• Untuk anak-anak 6-10 tahun diberikan 300 mg/hari dan anak dibawah 6 tahun
diberikan 150 mg/hari. Untuk dosis obat indometasin sering dipakai pada keaadan gout
akut dengan dosis 150-200 mg/hari.
Komplikasi
Deformitas Sendi, Nefrolitiasis, Chronic urate nephropathy

Prognosis
SEBANYAK 75% PASIEN YANG TIDAK MENDAPATKAN PENGOBATAN
SELAMA 20 TAHUN, AKAN MENGALAMI GOUT DENGAN TOFUS
TERUTAMA PASIEN DENGAN TINGKAT ASAM URAT TINGGI

kapita selekta kedokteran jilid 1


3. Osteoarthritis

Definisi
Osteoartritis merupakan keadaan kronis yang menyebabkan degenerasi
kartilago tulang dan pembentukan tulang baru sebagai hasil degenerasi.

Faktor Resiko
Di ketahui penyebab dari OA ada beberapa Faktor yaitu, usia, jenis
kelamin, obesitas, aktivitas fisik ,dan juga adanya trauma sendi.

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak dan Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6)
Etiologi

Osteoarthritis Osteoarthritis
idiopatik Sekunder

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)


Patofisiologi (Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)
Gejala Klinis (Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)

• Nyeri sendi yang bersifat pegal dan dalam


• Rasa kaku pada pagi hari
• Krepitasi pada sendi selama melakukan Gerakan
• Nodus Herbedan akibat inflamasi berulang
• Perubahan cara berjalan
• Penurunan kisaran gerak
• Pembesaran sendi
• Nyeri kepala setempat
Diagnosis (Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)
Pemeriksaan Penunjang
Gold Standard OA
Pemeriksaan laboratorium, tidak ada yang bermakna untuk

1. Radiologi merupakan gold menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan radiologi


yang dilakukan adalah foto rontgen (X-ray)
standar untuk OA, tetapi
Gambaran radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA
memiliki keterbatasan saat
adalah :
melihat OA tahap awal dan
• Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris
pemantauan perkembangan
• Sklerosis tulang subkondral
• Kista tulang
• Osteosit pada pinggir sendi
• Perubahan struktur anatomi sendi

(Buku Saku Reumatologi, Perhimpunan Reumatologi Indonesia 2020


´Terapi /Penatalaksanaan

´Terapi Farmakologis
´Terapi Non- • Analgesik oral non-opiate
farmakologis • Analgesik topical
• Edukasi atau • OAINS
penerangan • ØChondropotective
• Terapi fisik dan • Steroid intra-articular
rehabilitasi • ´Terapi Bedah dapat berupa :
• Malaligment,deformitas lutut valgus-varus
• Penurunan berat
• Arthroscopic debridement dan joint lavage
badan
• Osteotomi
• Artroplasti sendi total

(Buku Ajar Patofisiologi Kowalak)


Komplikasi
• Perubahan sendi yang irreversible dan pembentukan nodus
• Subluksasi sendi
• Penurunan kisaran gerak sendi
• Kontraktur sendi
• Rasa Nyeri
• Kehilangan kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari

Prognosis
OA tidak dapat disembuhkan. Terapi yang diberikan bersifat simtomatis

Buku Ajar Patofisiologi Kowalak-Welsh-Mayer ECG Hal 423

Anda mungkin juga menyukai