Anda di halaman 1dari 20

Catatan Praktikum Patologi

Klinik
Blok Kedokteran Tropis
Tes Malaria
Siklus Pada Nyamuk
Penderita Gamet
Fertilisasi Dinding lambung
Malaria jantanxbetina

Membentuk
Pecah Kista
Sporozoit masuk
ke kelenjar liur
Siklus pada Manusia

Berkembang
Sirkulasi Darah Sel Hati
biak

Pecah
Infeksi Aliran darah (merozoit
e pecah)

Tropozoit
Infeksi SDM bebas

Merozoit Berkembang jadi


GAmetosit (Pecah) skizon
Pra Analitik
A. Persiapan pasien :
- Pengambilan sampel dilakukan sebelum pasien menggunakan obat
antimalaria.
- Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada saat demam
B. Persiapan sampel :
Darah dapat berupa darah kapiler atau darah vena yang diberi antikoagulan Na
Citrat
C. Alat dan Bahan:
- Kapas alkohol 70%
- Blood lancet
- Etil alkohol
- Object glass
- Larutan Giemsa dengan larutan Buffer ph 7,2
- Air kran/aquades
- Mikroskop
1. Sediaan darah tipis
a. Sediaan darah tipis difiksasi dengan direndam ethyl alkohol 2. Sediaan darah tebal
Pada sediaan darah tebal, tidak dilakukan perendaman dengan ethyl
absolut atau metyl alkohol absolut selama 2-3 menit.
alkohol absolut (methyl alkohol absolut), tetapi langsung dengan
b. Rendam sediaan dalam larutan campuran 1 (satu) cc stock pewarnaan. Kemudian cuci dengan aquadest dengan hati-hati selama 2
Giemsa dengan 50 cc larutan Buffer air selama 10-45 menit. (dua) menit.
c. Cuci dengan aquadest dan biarkan mengering
Pasca Analitik
Interpretasi pemeriksaan mikroskopis yang terbaik adalah berdasarkan hitung parasit dengan identifikasi parasit yang
tepat.
Hitung parasit pada tetes darah tebal: dihitung berdasar leukosit (eritrosit sudah lisis), yaitu per 200 leukosit.
Contoh: Hasil : 1500 parasit/200 leukosit
Bila leukosit 8000/uL, hitung parasit: 8000/200 x 1500 par. = 60.000/uL
Penilaian: Hitung parasit < 100.000/uL, mortalitas < 1%
Hitung parasit > 500.000/uL, mortalitas >50%
Catatan:
- baik untuk parasitemia rendah
- kurang baik bila parasit padat
Secara kasar pada pemeriksaan tetes darah tebal sering dilaporkan dengan kode plus 1(+) satu sampai dengan plus 4 (+++
+), yang artinya ialah:
+ : 1-10 parasit per 100 lapang pandang
++ : 11-100 parasit per 100 lapang pandang
+++ : 1-10 parasit per satu lapang pandang
++++ : lebih dari 10 parasit per satu lapang pandang
1.TES NS1 (Rapid Dengue NS1 Antigen Test Card)
Pra Analitik
a. Persiapan pasien :
- Tidak persiapan khusus
- Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu hari pertama demam
- Persiapan sampel :
Darah dapat berupa darah kapiler, serum, whole blood atau plasma
Prinsip tes:
Setiap tes berisikan satu membrane strip, yang telah dilapisi dengan anti-dengue NS1 antigen capture pada
daerah garis tes. Anti-dengue NS1 antigen-colloid gold conjugate dan serum sampel bergerak sepanjang
membran menuju daerah garis tes (T) dan membentuk suatu garis yang dapat dilihat sebagai suatu bentuk
kompleks antibody-antigen-antibody gold particle. Dengue Dx NS1 Antigen Rapid Tes memiliki dua garis hasil,
garis ”T” (garis tes) dan ”C” (garis kontrol). Kedua garis ini tidak akan terlihat sebelum sampel ditambahkan. Garis
kontrol C digunakan sebagai kontrol prosedur. Garis ini selalu muncul jika prosedur tes dilakukan dengan benar
dan reagen dalam kondisi baik
Alat dan Bahan:
- Kapas alkohol 70%
- Blood lancet
- Reagen NS1 (Dengue Ag NS1 Rapid test (cassette)
- timer
a. Hasil Negatip: Jika hanya terbentuk garis pada area garis
kontrol (C)
b. Hasil Positip: Jika terbentuk garis pada area garis (T) dan (C).
c. Hasil Invalid: jika tidak terbentuk garis pada area garis
kontrol (C).
d. Untuk hasil Invalid dilakukan tes ulang.
2. TES IgM/IgG Dengue
Pra Analitik
a. Persiapan pasien : Tidak persiapan khusus, Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu hari pke 5 sakit
- Persiapan sampel : Darah dapat berupa darah kapiler, serum, whole blood atau plasma
- Kegunaan tes: Pemeriksaaan IgG/IgM Rapid Tes adalah suatu tes cepat dengan teknik pengujian Immunochromatographic
untuk mendeteksi secara kualitatif sekaligus membedakan antibodi IgG dan IgM terhadap virus dengue didalam serum.
Prinsip tes: Dengue Dx IgG/IgM Rapid Tes dirancang untuk secara simultan mendeteksi sekaligus membedakan antibodi IgG
dan IgM terhadap virus dengue.
- d. Alat dan Bahan:
- Kapas alkohol 70%
- Blood lancet
- Dengue Dx IgG/IgM tes masing-masing dikemas dalam kantong alumunium foil yang dilengkapi dengan pengering. Setiap tes
strip yang mengandung: Gold conjugates berupa recombinant dengue virus envelope protein–gold colloid (1±0.2μg); Garis
tes “G” berupa mouse monoclonal anti-human IgG (5±1μg);timer Garis Tes “M” berupa mouse monoclonal anti-human IgM
(5±1μg); dan Garis Kontrol “C” berupa rabbit anti-dengue IgG (2.5±0.5μg).
- Larutan diluent, mengandung 100mM Phosphate buffer (5mL), Sodium azide (0,01% w/w).
- Pipet kapiler 10μL
- Lembar petunjuk penggunaan
1. Tes Widal
Test Widal adalah tes untuk melacak adanya kenaikan titer kadar antibody terhadap Salmonella typhi dengan cara
penentuan titer aglutinin O dan H. Tes Widal menggunakan suspensi basil Salmonella typhi atau paratyphi untuk
menentukan titer aglutinin dalam serum penderita demam tifoid atau paratifoid. Tujuan tes adalah Untuk
membantu menegakkan diagnosis tifoid yang disebabkan oleh salmonella typhi

Pra Analitik

a. Persiapan pasien : pasien sebaiknya belum diterapi antibiotik

b. Persiapan sampel : pengambilan darah sebaiknya dilakukan pada fase


akut dan konvalesen

c. Alat dan Bahan


- Serum penderita suspek demam tifoid
- Antigen O dan Antigen H
- Larutan NaCl 0.9 %
- Satu buah microplate plastik dengan 96 sumur kecil
- Mesin penggoyang (shaker machine)
Analitik
 Cara kerja (Metode Slide)
a. Siapkan 2 slide kemudian diberi tanda O dan lainnya tanda H
b. Teteskan 8 µl serum pasien pada masing-masing slide
c. Pada slide O tambahkan 1 tetes suspensi antigen O dan slide H tambahkan 1 tetes antigen H
d. Campurkan serum dan suspensi antigen dengan menggunakan aplikator bersih pada masing-masing slide, digoyang
pelan-pelan dengan menggunakan tangan selama 3 menit.
e. Amati adanya aglutinasi lebih atau sama dengan 50 %
f. Baik slide O maupun slide H jika aglutinasi lebih atau sama dengan 50 %, maka test dilanjutkan untuk menentukan titer
antibodi dengan menggunakan metode slide atau metode tabung.

Metode slide untuk menentukan titer antibodi :


1. Buat seri slide O dan slide H pada mikroplate
2. Isi serum pasien pada seri slide O dan slide H secara berturut-turut : 8 ml, 4 ml, 2 ml, 1 ml, 0,5 ml dan seterusnya serum
terlebih dahulu diencerkan dengan larutan NaCl 0,9 % 1:10, dari hasil pengenceran secara berturut-turut : 1:20, 1:40,
1:80, 1:160 dan 1:320, 1:640 dan 1:1280.
3. Tambahkan masing-masing slide O dengan 1 tetes antigen O dan slide H dengan 1 tetes antigen H, termasuk kontrol.
4. Campur serum an suspensi antigen dengan menggunakan aplikator bersih pada masing-masing slide, selanjutnya
mikroplate digoyang pelan-pelan dengan menggunakan tangan selama 3 menit.
5. Amati adanya aglutinasi lebih atau sama dengan 50 % pada masing-masing slide dengan syarat kontrol tidak terjadi
aglutinasi.
Pasca Analitik
 Nilai Rujukan:
Negatif : jika tidak terjadi reaksi aglutinasi
Positif : jika terjadi aglutinasi
1. Tes Tubex
Pra Analitik
a. Persiapan pasien :
- Tidak persiapan khusus
a. Persiapan sampel
b. Kegunaan tes:
TUBEX test adalah seperangkat alat uji untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM anti-O9 dalam darah Antibod
tersebut secara otomatis dihasilkan oleh sistem imun saat tubuh terinfeksi oleh bakteri penyebab tipes, Salmonella typhi.
Jadi, apabila TUBEX test mendeteksi adanya antibodi IgM anti-O9 dalam sampel darah, artinya terdiagnosis positi
demam typhoid
c. Alat dan bahan
Analitik
Ambil sampel darah.
Memasukkan 45μl antigen magnetic particle (Brown regeant) ke dalam masing-masing 6 buah tabung reaksi.
Setelahnya, masukkan 45μl sampel darah pasien ke semua tabung reaksi.
Diamkan selama 2 menit.
Setelah 2 menit, teteskan 90µl antibody-coated indicator particle (Blue reagent).
Tutup setiap tabung reaksi dengan menggunakan selotip medis khusus yang disediakan bersama perangkat TUBEX
Kemudian akan memiringkan tabung tersebut dan mengocoknya selama 2 menit. Ini bertujuan untuk memperlua
hasil reaksi.
Setelah 2 menit, tabung diberdirikan kembali dan diletakkan di atas magnet.
Diamkan dalam keadaan berdiri tegak selama 5 menit. Langkah ini dilakukan untuk memulai proses pengendapan
1. Plasmodium falciparum
 Eritrosit yang terinfeksi tidak terlihat membesar
 Terdiri dari: inti (merah), sitoplasma (kebiruan) dan
vakuol (putih)
•Eritrosit yang berisi parasit ukurannya terlihat membesar,
I.Plasmodium vivax
•Cincinnya  1/3 eritrosit, trofozoit aktif ameboid
• Pada sediaan darah tipis terlihat titik
Schuffner
• Trofozoitnya aktif ameboid  Stadium skizon P. vivax
• pigmen berwarna kuning tengguli

 Stadium Gametosit P.vivakx


•Stadium tropozoit berbentuk
I.Plasmodium malariae
pita pada P. malariae
•Eritrosit yang berisi parasit ukurannya normal

•Gamet P. malariae
•Stadium skizon P.
malariae
I.Plasmodium ovale
•Sediaan tipis •Sediaan tebal

Anda mungkin juga menyukai