HKUM4210
NIM : 042502489
KELAS : HUKUM 3B
SOAL :
1. Menurut pendapat saudara, bagaimana peran masyarakat adat terhadap upaya pelestarian
lingkungan ?
2. Bagaimana pendapat anda tentang kondisi dan situasi lingkungan di negara kita saat ini ?
Bagaimana kita mensikapi ? Kaitkan dengan materi modul Hukum Lingkungan ?
JAWABAN
Secara terpisah dalam kajian teoretik terdapat 3 (tiga) landasan utama perlunya pengakuan
dan penghargaan terhadap peran masyarakat hukum adat dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yaitu:
1. Landasan Filosofis
Sebagai bagian dari manusia pada umumnya masyarakat hukum adat merupakan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas pengelola dan
memelihara alam semesta dengan penuh ketakwaan dan tanggung jawab untuk
kesejahteraan umat manusia. Masyarakat hukum adat juga memiliki hak usul untuk
menjamin keberadaan harkat dan martabat kemuliaan dirinya serta keharmonisan
lingkungannya. Hak ini tidak dapat dialihkan. Dalam konteks lingkungan hidup setiap
manusia berhak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Selain
memiliki hak asasi, setiap orang juga memiliki kewajiban untuk memelihara lingkungan
untuk kepentingan generasi kini dan mendatang. Hal itu sudah disepakati secara
internasional melalui Deklarasi Stockholm 1972.
2. Landasan Yuridis
Secara tersebar, sebenarnya hukum nasional Indonesia telah memberi pengakuan
eksistensi masyarakat hukum adat Beberapa peraturan perundangan tersebut di
antaranya dipaparkan dalam bentuk matrik sebagai berikut (modul 6.13-6.21)
3. Landasan Sosiologis
Masyarakat hukum adat merupakan masyarakat dengan bentuk komunal,dimana segala
bidang kehidupan selalu dilandasi oleh kebersamaan. Masyarakat hukum adat
menunjukkan hubungan yang erat dalam hubungan antar personal dan proses interaksi
sosial yang terjadi antarmanusia tersebut menimbulkan pola-pola tertentu yang disebut
dengan adat (a uniform or customary of behaving within a social group). Manusia pada
dasarnya ingin hidup teratur dan kemudian setiap kelompok dalam masyarakat tersebut
memiliki pengertian yang berbeda terhadap pengertian teratur. Keteraturan tersebut
diperlukan untuk mengatur perilaku manusia dalam kelompok manusia, dan hal inilah
yang menguatkan konsep-konsep dan nilai-nilai komunal dalam masyarakat tersebut.
4. Tantangan Pelibutan Masyarakat Adat
Di dalam kenyataannya masyarakat hukum adat sangat rentan terhadap berbagai
konflik sosial. Pada tahun 2009, diperkirakan terjadi sekitar 5.900 konflik dan 20%
diantaranya menyangkut konflik tanah atau hutan adat Terdapat sekitar 5 juta hektar
wilayah kearifan lokal yang tumpang tindih