Anda di halaman 1dari 5

KISI-KISI PAS GANJIL PPKN TAHUN 2022

KELAS VII SMPIA 12 RAWAMANGUN

1. Pelaksanaan sidang BPUPKI 1 (29 Mei-1Juni 1945) Membahas dasar negara


29 Mei = Moh. Yamin
31 Mei = Soepomo
1 Juni = Ir. Soekarno
Pembahasan : 1. Moh Yamin juga mengusulkan rancangan lima dasar negara yang merupakan
gagasan tertulis , yaitu Dalam bentuk tertulis, lima dasar negara itu, yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kebangsaan
Persatuan Indonesia.
Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kerakyatan yang dipimpin olh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Dalam sidang tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengusulkan rumusan lima dasar negara, yaitu:
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir dan batin
Musyawarah
Keadilan rakyat
3. Rumusan Dasar Negara Menurut Soekarno Ir Soekarno mengusulkan rumusan lima
dasarnegara pada pidatonya tanggal 1 Juni 1945, yaitu:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau peri kemanusiaan
.Mufakat atau demokrasi.
Kesejahteraan sosial.
Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Pelaksanaan sidang Piagam Jakarta (22 Juni 1945) dirancang oleh panitia 9
Pembahasan : Piagam Jakarta adalah rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Rancangan ini dirumuskan oleh Panitia
Sembilan Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK)[a] di Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945.
Piagam ini mengandung lima sila yang menjadi bagian dari ideologi Pancasila

3. Kududukan dan fungsi Pancasila


Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia berfungsi untuk menciptakan
masyarakat adil dan makmur. Pancasila merupakan satu-satunya asas dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai moral pembangunan.
4. Usulan Rumusan Dasar Negara
Pembahasan : usulan dasar negara membahas dasar negara ada 3 tokoh yaitu ir. Soekarno,
moh. Hatta, mr. soepomo
5. Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara
Pembahasan : Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dimulai ketika ia
dirumuskan pada sidang resmi pertama BPUPKI yang berlangsung mulai 29 Mei sampai 1 Juni
tahun 1945. Adapun 3 penggagas dari sila-sila yang ada dalam Pancasila adalah Mohammad
Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno. Di kemudian hari, tanggal 1 Juni kemudian dianggap
sebagai hari lahirnya Pancasila dan diperingati sampai saat ini.
Sila-sila Pancasila sebagai dasar negara sendiri kemudian dituangkan dalam JAKARTA
CHARTER atau PIAGAM JAKARTA yang selanjutnya mengalami sejumlah perubahan dan
disahkan pada sidang PPKI.

6. Contoh Semangat dan komitmen pendiri negara


Pembahasan : Perilaku dan tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya meneladani
semangat dan komitmen para pendiri bangsa dapat dilakukan antara lain: - Berpartisipasi
aktif dalam pembangunan. Contohnya, para atlet yang berlatih dengan rajin, berjuang
keras, dan pantang menyerah untuk menggapai prestasi yang membanggakan bangsa dan
negara.
- Memiliki kesadaran untuk mematuhi dan mentaati hukum. Misalnya, mematuhi rambu-
rambu lalu lintas; memakai helm jika berkendaraan; memiliki SIM saat berkendaraan,
membayar pajak tepat pada waktunya; menghindari tindakan yang melanggar hukum.
- Menjaga Kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar. Seperti membiasakan memakai
masker pada masa pandemi COVID-19; membiasakan membuang sampah pada tempatnya,
disiplin melaksanakan piket membersihkan lingkungan kelas, dan sebagainya.

7. Pengamalan tiap-tiap sila Pancasila


Pembahasan : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati dan bekerja sama antarpemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepecayaannya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

a. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia warga negara.
b. Saling mencintai sesama.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

3. Persatuan Indonesia

a. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di


atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan


perwakilan

a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.


b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambl keputusan untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan dan gotong royong.
b. Bersikap adil.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak-hak orang lain.
8. Norma (petunjuk/tingkah laku yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari)
Noma ada 4 macam ada noma agama, kesusilaan, kesopanan dan noma hukum. Norma
adalah aturan yang mengatur masyarakat indoneisa untuk mengikuti aturan norma yang
ada .
9. Jenis- jenis norma dan pengertian (Agama, kesusilaan, kesopanan, hukum)
Pembhasan : norma agama : turan-aturan hidup yang berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan, yang oleh pemeluknya diyakini bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. 
Norma kesusilaan : aturan yang berasal dari hati Nurani manusia.
 Norma kesopanan adalah aturan hidup bermasyarakat tentang tingkah laku yang baik dan tidak
baik baik, patut dan tidak patut dilakukan, yang berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat atau
komunitas tertentu.Norma ini biasanya bersumber dari adat istiadat, budaya, atau nilai-nilai
masyarakat. 

Norma hukum adalah aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, yang
mengikat dan bersifat memaksa, demi terwujudnya ketertiban masyarakat.

10. Tujuan dari jenis-jenis norma

Pembahasan : Tujuan dari Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat

1. Norma dapat menciptakan keharmonisan hubungan masyarakat.

2. Sebagai pedoman dalam menjalin sebuah hubungan bermasyarakat.

3. Memberikan sanksi atau hukuman kepada masyarakat yang melanggar norma.

4. Mengatur perilaku masyarakat supaya selaras dengan nilai yang berlaku.

11. Implementasi/pengamalan tiap norma


Norma agama : saling menghormati antar umat beragama
Norma kesusilaan : jujur dalam perkataan dan perbuatan
2) menghormati sesama manusia
3) membantu orang lain yang membutuhkan
4) tidak mengganggu orang lain
5) mengembalikan hutang
Norma kesopanan : menghormati orang yang lebih tua
Apabila bertemu orng yang lebih tua salim dan tegur
Menjaga perilaku akhlak dan tata krama
Norma hukum : tidak melanggar lalu lintas
Tidak narkoba
Tidak tauran antar pelajar
12. Ciri-ciri norma
Pembahasan : Norma memiliki beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam masyarakat. Ciri-ciri
norma sosial ialah sebagai berikut:

 Secara umumnya tidak tertulis.


 Merupakan hasil dari kesepakatan.
 Masyarakat merupakan pendukung yang menaatinya.
 Melanggar norma sosial mendapatkan sanksi atau hukuman.
 Menyesuaikan dengan perubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa norma sosial
dapat mengalami perubahan.
 Dibuat secara sadar.

13. Isi pasal 1 ayat 2 dan 3


- Pasal 1 ayat 2 (Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD)
- Pasal 1 ayat 3 (Negara Indonesia adalah negara hukum)
14. Manfaat norma
Pembahasan : Manfaat norma bagi masyarakat:
 Menjadikan anggota masyarakat sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa.
 Mampu mengendalikan tingkah laku dan ucapan.
 Mencegah terjadinya perselisihan di lingkungan masyarakat.
 Mewujudkan ketertiban dan kedamaian.
 Meningkatkan kerukunan antarwarga.
 Melindungi kepentingan dan hak orang lain

15. Contoh pelanggaran tiap norma


Norma agama : terjadinya konflik antar agama

Norma kesusilaan :. 1. Tak menghormati sesama manusia

2. Menolak membantu orang lain

3. Berbohong

4. Mengganggu orang lain

5. Tak meminta maaf saat membuat kesalahan

Norma kesopanan : 1. Membentak orang tua

2. Langsung masuk ke rumah orang tanpa permisi

3. Bersendawa dengan keras di tempat umum

4. Pulang dari rumah orang tanpa pamit

Norma hukum : 1. Melanggar lalu lintas

2. tidak membayar pajak

3. membawa senjata tajam disekolah

4. tawuran

16. Sopan santun


Sopan santun adalah Tindakan Tingkah laku manusia yang timbul dari hasil pergaulan
sekelompok itu yang berisi perintah, larangan dan sanksi tertentu
17. Konstitusi (UUD 1945)
Tertulis : Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tertulis dalam suatu
dokumen yang umumnya berupa peraturan hukum yang mengatur pemerintahan.
Konstitusi tertulis adalah UUD 1945

Sementara itu, konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tidak tertulis
berupa peraturan hukum yang mengatur pemerintahan, seperti tradisi, kebiasaan, dan adat.
/
18. Tiga panitia dalam sidang BPUPKI II
- Panitia Perancang UUD, ketua Soekarno anggotanya 19 orang
- Panitia keuangan dan perekonomian, ketua Moh.Hatta anggotanya 22 orang
- Panitia PETA, ketua Abiekusno anggotanya 22 orang
19. PPKI, ketua Soekarno mengadakan sidang tanggal 18 Agustus 1945
- Mengesahkan UUD
- Mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
- Membentuk KNIP
20. Makna tiap alinea pembukaan UUD
- Alinea 1: Kemerdekaan ialah hak segala bangsa
- Alinea 2: Pernyataan kemerdekaan Indonesia yang merdeka bersatu berdaulat, adil dan
makmur.
- Alinea 3: Motivasi spiritual, atas berkat rahmat Allah YME.
- Alinea 4: Rumusan Pancasila yang sah, tujuan negara, bentuk negara.
21. Kedudukan UUD NRI 1945
Sebagai sumber hukum tertinggi di negara Indonesia
22. Lembaga yang berwenang mengubah UUD 1945
Amandemen: MPR (1999, 2000, 2001, 2002)
23. Hasil sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945
- Sebelum amandemen : 16 BAB, 37 Pasal, 49 Ayat, 4 aturan peralihan, 2 ayat tambahan
- Setelah amandemen : 21 BAB, 73 Pasal, 170 Ayat, 3 aturan peralihan, 2 ayat tambahan

24. Tujuan Amandemen


- Membatasi kekuasaan presiden
- Memperbaiki pasal-pasal yang multitafsir
- Memperbaiki tatanan hukum di Indonesia

25. Proses jalannya amandemen UUD 1945


1999, 2000, 2001, 2002
Pembahasan :  UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang ditetapkan
dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21
Oktober 1999 → Perubahan Pertama UUD 1945Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18
Agustus 2000 → Perubahan Kedua UUD 1945Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9
November 2001 → Perubahan Ketiga UUD1945Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11
Agustus 2002 → Perubahan Keempat UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai