2. Anggota Panitia 9
1. Ir. Sukarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
6. H. Agus Salim (anggota)
7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
9. Mr. Mohammad Yamin (anggota)
5. 1. Norma Agama
Contoh penerapan norma agama antara lain yaitu :
1. Mengimani Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
2. Menjalankan ibadah-ibadah sesuai agama, seperti sholat, puasa, dan sebagainya.
3. Berbuat baik sesama manusia, saling tolong menolong dan menghargai antar sesama.
4. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat yang dilarang agama, seperti membunuh,
mencuri, berjudi, dan sebagainya.
2. Norma Susila
Contoh penerapan norma susila antara lain yaitu :
1. Berkata jujur dan bersikap adi
2. Menghargai sesama manusia
3. Tidak menghina teman atau orang lain
4. Rendah hati dan tidak sombong
5.Toleransi terhadap umat agama lain
3. Norma Kesopanan
Contoh penerapan norma kesopanan antara lain yaitu :
1. Menghormati orang yang lebih tua
2. Berpakaian yang pantas dan sopan
3. Memberi salam kepada orang lain
4. Tidak menyela pembicaraan orang
5. Menerima pemberian dengan tangan kanan
6. Tidak berkata-kata kasar dan kotor
4. Norma Hukum
Contoh penerapan norma hukum antara lain yaitu :
1. Mematuhi peraturan lalu lintas
2. Membayar pajak bagi warga negara
3. Tidak boleh melakukan tindakan kriminal seperti membunuh atau mencuri
Penjelasan:
A. Contoh pelanggaran norma agama
Tidak mendirikan sholat, berpuasa di bulan Ramadhan, membayar zakat dll. Bagi yang memeluk
agama islam.
Berzina, mabuk-mabukan, mencuri, berbohong.
B. Contoh Pelanggaran Norma Hukum
1. Tidak membayar pajak bumi bangunan kepada pemerintah.
2. Tidak mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor.
3. Melanggar peraturan lalu lintas.
4. Tidak membawa STNK ketika berkendara.
5. Melakukan penipuan
Membunuh, mencuri, berjudi dll.
C. Contoh Pelanggaran Norma Adat
1. Menguburkan mayat bagi warga Bali yang beragama Hindu.
2. Adik menikah duluan daripada kakak bagi suku Lampung.
3. Tidak mengadakan acara yasinan bila sanak keluarga atau kerabat ada yang meninggal bagi suku
Jawa.
4. Tidak memakai kain Ulos ketika ada acara pernikahan bagi suku Batak.
5. Mengadakan perkawinan yang sama marga bagi suku Batak.
6. Tidak mengadakan acara tumpengan bila membangun rumah baru bagi suku Jawa.
D. Contoh Pelanggaran Norma Kesopanan
1.Meludah disembarang tempat.
2. Masuk rumah orang lain tanpa permisi.
3. Tidak menghormati orang yang lebih tua dan dituakan.
4. Tutur kata yang tidak sopan, dan menyakiti lawan bicara.
6. A. lingkungan keluarga Rumah
1. Tidak berbicara keras atau kasar kepada orang tua atau orang yang usianya lebih tua, seperti
kakak, nenek, kakek dan lain-lain.
2. Tidak memerintah orang tua untuk melakukan sesuatu yang diinginkan.
3. Tidak membantah perintah orang tua.
4. Mendengarkan saat orang tua sedang berbicara.
6. Sebelum berpergian kita meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua dan mencium tangan
mereka.
B. Lingkungan Sekolah
1. Menghormati ibu bapak guru dan karyawan sekolah.
2. Tidak mencela atau mengejek sesama teman.
3. Berbicara dengan ramah kepada sesama teman, guru, ataupun warga sekolah.
4. Tidak mengobrol saat guru sedang menerangkan materi.
C. Lingkungan Masyarakat
1. Menghargai dan menghormati setiap orang, terutama orang yang usianya lebih tua
2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma, seperti menyakiti ataupun menghina
orang lain.
4. Menutup mulut ketika sedang menguap di tempat umum.
5. Tidak memotong pembicaraan orang lain secara tiba-tiba.
6. Bila bertemu dengan orang yang dikenal, maka sebaiknya kita menyapanya.
7. Tidak meludah di sembarang tempat.
7. Mengubah kalimat Pembukaan UUD pada alinea keempat tentang dasar negara Pancasila pada
sila pertama, yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
8. Letak geografis yang strategis, kondisi alam yang berbeda, bentuk kepulauan, faktor transportasi
dan komunikasi, sejarah, sikap terhadap perubahan nilai, kondisi iklim, keanekaragaman ras, agama,
dan pengaruh budaya
10. Tujuan otonomi khusus, ujar Adriana, selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga
dimaksudkan untuk mengatasi persoalan-persolan konflik yang terjadi dalam suatu masyarakat,
dalam hal ini masyarakat Papua. Namun demikian, otonomi khusus tidak seluruhnya dapat
diterapkan di Papua
11. Fungsi pokok yang pertama adalah Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup bangsa.
Sebagaimana yang telah dijabarkan mengenai keberadaan Pancasila dalam kehidupan negara, maka
dari ini juga akan dijadikan sebagai gagasan dasar kita.
Setiap warga negara Indonesia akan menggunakan Pancasila sebagai pemberi jalan atau petunjuk
agar semuanya bisa hidup dengan sejahtera dan kebahagiaan. Dari 5 sila yang ada ini juga yang akan
menjadi pedoman dan fungsi pokok Pancasila
12. Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara adalah dengan menggunakan ideologi Pancasila
sebagai pengatur kegiatan negara. Semua hukum yang ada di Indonesia harus berlandaskan
Pancasila karena ini adalah sebuah kaidah yang fundamental.
Seluruh rakyat Indonesia juga harus menggunakan Pancasila untuk tata tertib dalam hal persoalan
politik, sosial budaya, keamanan, hingga ekonomi..
13. Fungsi dan peranan Pancasila sebagai sumber dari segala hukum
Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum karena merupakan pedoman
hidup masyarakat Indonesia secara umum dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari
dasar hukum keluarga, peraturan di sekolah hingga ada pelajaran kewarganegaraan, sebagai alat
dasar pembentukan norma di masyarakat dan adat-istiadat setempat, serta menjadi dasar
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan, bernegara. Adapun fungsi Pancasila sebagai sumber
segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila berkedudukan sebagai:
- Ideologi hukum Indonesia
- Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia
- Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di
Indonesia
- Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia, juga dalam
hukumnya
14. Fungsi UUD NRI 1945
- Sebagai hukum dasar
Sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk hukum di Indonesia.
- Sebagai alat kontrol
UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai dengan norma
hukum yang lebih tinggi.
15. Kedudukan pembukaan UUD NRI tahun 1945
- UUD sebagai hukum dasar yang tertulis
- Konvensi (hukum dasar yang tidak tertulis)
- UUD NRI 1945 merupakan sumber hukum dari peraturan perundangan undangan.
- UUD NKRI merupakan sumber hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan perundangan
undangan di Indonesia.
16. Asas pembentukan peraturan perundang-undangan
Asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik adalah sebagai berikut:
kejelasan tujuan, kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat, kesesuaian antara jenis
dan materi muatan, dapat dilaksanakan, kedayagunaan dan kehasilgunaan, kejelasan rumusan, dan
keterbukaan.
17. Contoh ketaatan di lingkungan madrasah
-Datang ke sekolah tepat waktu
-Menggunakan seragam sekolah lengkap dan rapih
-Mengikuti peraturan yang ada
-Belajar dengan tertib
-Menghormati atau mendegarkan guru yang sedang mengajar
18. Bentuk ketaatan warga negara di lingkungan bangsa dan negara:
a) Tidak melanggar rambu lalu lintas
b) Taat membayar pajak
c) Tidak Korupsi
d) Tidak main hakim sendiri
e) Taat pada aturan yang di tetapkan
19. Tokoh dan perannya dalam kemerdekan Indonesia
- Bug Karno : presiden pertama RI
- Muh. Hatta : wakil presiden RI
- Sayuti Melik : pengetik naskah proklamasi
- Sultan Sjahrir : penggagas pembentuka Jong Indonisie
- Chairul Saleh, Sukarni, Wikana,: golongan muda yang terlibat dalam peristiwa rengasdengklok
- Otto Iskandar Dinata : orang yang mengusulkan Soekarno-Hatta menjadi residen dan wakil presiden
- Dr. Soetomo : pendiri organisasi Budi Utomo
- Wahidin Soedirohusodo : Penggagas Budi Utomo
- R.T Tirtokusumo: Ketua Budi Utomo
32. Sikap positif sesuai pokok pikiran pembukaan UUD NRI 1945
Pokok persatuan
-Hidup rukun dengan saudara
-ikut serta dalam kerja kelompok
-menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
Pokok keadilan sosial
-Menjalankan kewajiban bayar pajak
-semua siswa berhak ikut proses belajar
-menaati tata tertib di sekolah Pokok keadulatan
-Menghindari tindakan main hakim sendiri
-menyelesaikan masalah dengan baik
-saling menghargai pendapat
Pokok ketuhanan
-Taat beribadah
-mengingatkan anggota keluarga untuk beribadah
-menghargai orang lain yang memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda
33) 1. Menyelesaikan masalah dengan baik-baik, seperti bermusyawarah
2. Saling menghargai pendapat saat sedang berdiskusi
3. Ikut serta dalam pemilihan di lingkungan.
34) Menurut pendapat Jean Bodin, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk
menentukan hukum dalam suatu negara
35) a. Kedaulatan ke dalam, berarti bahwa bangsa yang merdeka memiliki kekuasaan untuk
menyusun dan mengatur organisasi pemerintahan sendiri menurut kehendak bangsanya
sendiri, serta kekuasaan untuk mengelola semua yang ada di wilayahnya yang mengandung
sumber daya alam baik di darat, laut, maupun udara, untuk kemakmuran rakyatnya tanpa
campur tangan negara lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kedaulatan ke luar, berarti mempunyai kekuasaan untuk berhubungan dan bekerja
sama dengan bangsa lain tanpa terikat oleh kekuasaan lain. Contoh pelaksanaan kedaulatan
ke luar, antara lain mengadakan perjanjian dengan negara lain, menyatakan perang atau
perdamaian, ikut serta dalam organisasi internasional, dan sebagainya.
36) Kedaulatan rakyat dan hukum
37) 1. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang- undang
dasar.
3. Negara Indonesia adalah negara hukum.
4. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat.
5. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
6. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.
38) a) Tugas dan wewenang MPR:
a) Mengubah dan menetapkan UUD [Pasal 3 ayat (1)].
b) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)].
c) Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD [Pasal 3 ayat (3)].
d) Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden Dalam hal terjadi
kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)].
e) Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon
Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)]
b) Tugas dan wewenang Presiden sebagai kepala pemerintahan menurut UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 hasil amandemen:
a) Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR [Pasal 5 ayat (1)].
b) Menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 ayat (2)].
c) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (pasal 17).
d) Membuat undang-undang bersama DPR [Pasal 20 ayat (2)].
e) Mengajukan rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
[Pasal 23 ayat (2)].
c) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi sebagaimana diatur dalam Pasal 20A ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu sebagai berikut.ialah menetapkan undang-undang
dengan persetujuan Presiden.ialah menyusun dan menetapkan APBN melalui undang-undang.ialah
mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
d) Tugas dan wewenang DPD, ditegaskan dalam Pasal 22D UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu sebagai berikut:
1) Mengajukan rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi Daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta Pengembangan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya Ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat
Dan daerah.
2) Membahas rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi Daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta Pengembangan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya Ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. Selain
Itu, juga DPD berwenang memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan undang-undang
APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
3) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tersebut di atas, Serta
menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
4)Berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan Otonomi daerah
dan membahas RUU yang berkaitan dengan daerah. DPD Juga berhak memberikan pertimbangan
tentang rancangan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
e) Tugas BPK ditegaskan dalam Pasal 23E UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab Tentang keuangan negara. Pengelolaan keuangan
negara oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, maupun lembaga atau badan
lain yang mengelola keuangan Negara. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR,
DPD, dan DPRD sesuai kewenangannya.
f) Mahkamah Agung memiliki wewenang sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yaitu sebagai berikut:
1) Mengadili pada tingkat kasasi, ialah pengajuan perkara kepada Mahkamah Agung.
Keputusan pada tingkat kasasi merupakan keputusan tertinggi Dalam proses peradilan.
2) Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap Undang-
undang. Hal ini sering disebut hak uji materiel atas peraturan di Bawah undang-undang
terhadap undang-undang. MA berhak menentukan Bertentangan atau tidaknya isi suatu
peraturan di bawah undang-undang, Seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Peraturan Daerah, Bahkan peraturan sekolah dengan undang-undang.
3) Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi.
4) Memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai grasi dan Rahabilitasi.
g) Tugas dan Wewenang Komisi Yudisial sesuai Pasal 24B ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah mengusulkan pengangkatan Hakim agung (anggota Mahkamah
Agung), menjaga dan menegakkan Kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Wewenang Ini diberikan dalam rangka mewujudkan kekuasaan kehakiman yang Merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum Dan keadilan.
47. Perjuangan Secara Diplomasi/Non Fisik Mempertahankan NKRI, antara lain, Perjanjian
Linggarjati, Perjanjian Renville, Perundingan Roem-Royen, & Konferensi Meja Bundar.
48. misal penyalah gunaan narkbona, pornografi dan porno aksi, pergaulan bebas, tawuran dll
berarrti di sajikan gambar tentang sekelompok remaja yang di tahan akibat mengonsumsi narkoba,
melaukana porno aksi dll.
49. - Pelatihan dasar kemiliteran (✓)
- Pengabdian menjadi TNI (✓)
- Ikut serat turnament game (×)
- Mengabdi menjadi POLRI (✓)