Anda di halaman 1dari 12

1.

Usulan rumusan dasar oleh


M. Yamin: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Kebangsaan Persatuan Indinesia; 3. Rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab; 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan; 5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mr. Soepomo: 1. Persatuan (Unitarisme); 2. Kekeluargaan;3. Keseimbangan; 4. Musyawarah;
5. Keadilan Rakyat.
Ir. Soekarno: 1. Kebangsaan Indonesia; 2. Internasional atau Perikemanusiaan; 3. Mufakat
atau Demokrasi; 4. Kesejahteraan sosial; 5. Ketuhanan Yang Maha Esa. Pancasila ditetapkan sebagai
Dasar Negara.

2. Anggota Panitia 9
1. Ir. Sukarno (ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
6. H. Agus Salim (anggota)
7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
9. Mr. Mohammad Yamin (anggota)

3. Hasil Sidang Pertama PPKI 18 Agustus 1945


Selain pengesahan Undang-undang Dasar Negara, terdapat dua keputusan penting pada sidang
pertama PPKI 18 Agustus 1945, yaitu:
1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara
2. Mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai Wakil Presiden
3. Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) sampai dibentuknya MPR/DPR

4. faktor yang menyebabkan keberagaman masyarakat Indonesia. Faktor penyebab keberagaman


masyarakat Indonesia, yaitu:
1. Letak strategis wilayah Indonesia
2. Kondisi negara kepulauan
3. Perbedaan kondisi alam
4. Keadaan transportasi dan komunikasi
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

5. 1. Norma Agama
Contoh penerapan norma agama antara lain yaitu :
1. Mengimani Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan keyakinan masing-masing.
2. Menjalankan ibadah-ibadah sesuai agama, seperti sholat, puasa, dan sebagainya.
3. Berbuat baik sesama manusia, saling tolong menolong dan menghargai antar sesama.
4. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat yang dilarang agama, seperti membunuh,
mencuri, berjudi, dan sebagainya.
2. Norma Susila
Contoh penerapan norma susila antara lain yaitu :
1. Berkata jujur dan bersikap adi
2. Menghargai sesama manusia
3. Tidak menghina teman atau orang lain
4. Rendah hati dan tidak sombong
5.Toleransi terhadap umat agama lain
3. Norma Kesopanan
Contoh penerapan norma kesopanan antara lain yaitu :
1. Menghormati orang yang lebih tua
2. Berpakaian yang pantas dan sopan
3. Memberi salam kepada orang lain
4. Tidak menyela pembicaraan orang
5. Menerima pemberian dengan tangan kanan
6. Tidak berkata-kata kasar dan kotor
4. Norma Hukum
Contoh penerapan norma hukum antara lain yaitu :
1. Mematuhi peraturan lalu lintas
2. Membayar pajak bagi warga negara
3. Tidak boleh melakukan tindakan kriminal seperti membunuh atau mencuri
Penjelasan:
A. Contoh pelanggaran norma agama
Tidak mendirikan sholat, berpuasa di bulan Ramadhan, membayar zakat dll. Bagi yang memeluk
agama islam.
Berzina, mabuk-mabukan, mencuri, berbohong.
B. Contoh Pelanggaran Norma Hukum
1. Tidak membayar pajak bumi bangunan kepada pemerintah.
2. Tidak mengenakan helm ketika mengendarai sepeda motor.
3. Melanggar peraturan lalu lintas.
4. Tidak membawa STNK ketika berkendara.
5. Melakukan penipuan
Membunuh, mencuri, berjudi dll.
C. Contoh Pelanggaran Norma Adat
1. Menguburkan mayat bagi warga Bali yang beragama Hindu.
2. Adik menikah duluan daripada kakak bagi suku Lampung.
3. Tidak mengadakan acara yasinan bila sanak keluarga atau kerabat ada yang meninggal bagi suku
Jawa.
4. Tidak memakai kain Ulos ketika ada acara pernikahan bagi suku Batak.
5. Mengadakan perkawinan yang sama marga bagi suku Batak.
6. Tidak mengadakan acara tumpengan bila membangun rumah baru bagi suku Jawa.
D. Contoh Pelanggaran Norma Kesopanan
1.Meludah disembarang tempat.
2. Masuk rumah orang lain tanpa permisi.
3. Tidak menghormati orang yang lebih tua dan dituakan.
4. Tutur kata yang tidak sopan, dan menyakiti lawan bicara.
6. A. lingkungan keluarga Rumah
1. Tidak berbicara keras atau kasar kepada orang tua atau orang yang usianya lebih tua, seperti
kakak, nenek, kakek dan lain-lain.
2. Tidak memerintah orang tua untuk melakukan sesuatu yang diinginkan.
3. Tidak membantah perintah orang tua.
4. Mendengarkan saat orang tua sedang berbicara.
6. Sebelum berpergian kita meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua dan mencium tangan
mereka.
B. Lingkungan Sekolah
1. Menghormati ibu bapak guru dan karyawan sekolah.
2. Tidak mencela atau mengejek sesama teman.
3. Berbicara dengan ramah kepada sesama teman, guru, ataupun warga sekolah.
4. Tidak mengobrol saat guru sedang menerangkan materi.
C. Lingkungan Masyarakat
1. Menghargai dan menghormati setiap orang, terutama orang yang usianya lebih tua
2. Menghargai pendapat orang lain.
3. Tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma, seperti menyakiti ataupun menghina
orang lain.
4. Menutup mulut ketika sedang menguap di tempat umum.
5. Tidak memotong pembicaraan orang lain secara tiba-tiba.
6. Bila bertemu dengan orang yang dikenal, maka sebaiknya kita menyapanya.
7. Tidak meludah di sembarang tempat.

7. Mengubah kalimat Pembukaan UUD pada alinea keempat tentang dasar negara Pancasila pada
sila pertama, yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

8. Letak geografis yang strategis, kondisi alam yang berbeda, bentuk kepulauan, faktor transportasi
dan komunikasi, sejarah, sikap terhadap perubahan nilai, kondisi iklim, keanekaragaman ras, agama,
dan pengaruh budaya

9. 1. Kerja Sama dalam Kehidupan Sosial Politik


Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Mengutakan musyarah ketika mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
2. Kerja Sama dalam Kehidupan Ekonomi
Bersikap Adil
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Menghormati hak-hak orang lain
3. Kerja Sama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Negara
Pendidikan Kewarganegaraan;
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib;
4. Kerja Sama Antar Umat Beragama
Saling menghormati perbedaan agama
Saling menghormati lembaga keagamaan, baik yang seagama atau yang berbeda agama.
Sikap saling menghormati hak dan kewajiban umar beragama.

10. Tujuan otonomi khusus, ujar Adriana, selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga
dimaksudkan untuk mengatasi persoalan-persolan konflik yang terjadi dalam suatu masyarakat,
dalam hal ini masyarakat Papua. Namun demikian, otonomi khusus tidak seluruhnya dapat
diterapkan di Papua
11. Fungsi pokok yang pertama adalah Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup bangsa.
Sebagaimana yang telah dijabarkan mengenai keberadaan Pancasila dalam kehidupan negara, maka
dari ini juga akan dijadikan sebagai gagasan dasar kita.

Setiap warga negara Indonesia akan menggunakan Pancasila sebagai pemberi jalan atau petunjuk
agar semuanya bisa hidup dengan sejahtera dan kebahagiaan. Dari 5 sila yang ada ini juga yang akan
menjadi pedoman dan fungsi pokok Pancasila

12. Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara adalah dengan menggunakan ideologi Pancasila
sebagai pengatur kegiatan negara. Semua hukum yang ada di Indonesia harus berlandaskan
Pancasila karena ini adalah sebuah kaidah yang fundamental.

Seluruh rakyat Indonesia juga harus menggunakan Pancasila untuk tata tertib dalam hal persoalan
politik, sosial budaya, keamanan, hingga ekonomi..

13. Fungsi dan peranan Pancasila sebagai sumber dari segala hukum
Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum karena merupakan pedoman
hidup masyarakat Indonesia secara umum dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari
dasar hukum keluarga, peraturan di sekolah hingga ada pelajaran kewarganegaraan, sebagai alat
dasar pembentukan norma di masyarakat dan adat-istiadat setempat, serta menjadi dasar
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan, bernegara. Adapun fungsi Pancasila sebagai sumber
segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila berkedudukan sebagai:
- Ideologi hukum Indonesia
- Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum Indonesia
- Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum di
Indonesia
- Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa Indonesia, juga dalam
hukumnya
14. Fungsi UUD NRI 1945
- Sebagai hukum dasar
Sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk hukum di Indonesia.
- Sebagai alat kontrol
UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai dengan norma
hukum yang lebih tinggi.
15. Kedudukan pembukaan UUD NRI tahun 1945
- UUD sebagai hukum dasar yang tertulis
- Konvensi (hukum dasar yang tidak tertulis)
- UUD NRI 1945 merupakan sumber hukum dari peraturan perundangan undangan.
- UUD NKRI merupakan sumber hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan perundangan
undangan di Indonesia.
16. Asas pembentukan peraturan perundang-undangan
Asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik adalah sebagai berikut:
kejelasan tujuan, kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat, kesesuaian antara jenis
dan materi muatan, dapat dilaksanakan, kedayagunaan dan kehasilgunaan, kejelasan rumusan, dan
keterbukaan.
17. Contoh ketaatan di lingkungan madrasah
-Datang ke sekolah tepat waktu
-Menggunakan seragam sekolah lengkap dan rapih
-Mengikuti peraturan yang ada
-Belajar dengan tertib
-Menghormati atau mendegarkan guru yang sedang mengajar
18. Bentuk ketaatan warga negara di lingkungan bangsa dan negara:
a) Tidak melanggar rambu lalu lintas
b) Taat membayar pajak
c) Tidak Korupsi
d) Tidak main hakim sendiri
e) Taat pada aturan yang di tetapkan
19. Tokoh dan perannya dalam kemerdekan Indonesia
- Bug Karno : presiden pertama RI
- Muh. Hatta : wakil presiden RI
- Sayuti Melik : pengetik naskah proklamasi
- Sultan Sjahrir : penggagas pembentuka Jong Indonisie
- Chairul Saleh, Sukarni, Wikana,: golongan muda yang terlibat dalam peristiwa rengasdengklok
- Otto Iskandar Dinata : orang yang mengusulkan Soekarno-Hatta menjadi residen dan wakil presiden
- Dr. Soetomo : pendiri organisasi Budi Utomo
- Wahidin Soedirohusodo : Penggagas Budi Utomo
- R.T Tirtokusumo: Ketua Budi Utomo

20. Tahap mpembinaan persatuan bangsa Indonesia


- Perasaan senasib
- Kebangkitn nasional
- Sumph Pemuda
- Proklamasi Kemerdekaan
21. Mendeskripsikan hasil rapat Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober hingga 28 Oktober 1928 di Jakarta,
dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Kongres
ini dibagi menjadi tiga rapat umum, di mana pada rapat kedua, Kongres Pemuda II membahas
masalah pendidikan.
Hasil dari Kongres Pemuda II adalah ikrar pemuda yang kemudian dikenal dengan sebutan
Sumpah Pemuda. Latar belakang Terlaksananya Kongres Pemuda II merupakan dampak dari
gagalnya upaya Kongres Pemuda I pada 1926 untuk mewujudkan cita-cita persatuan pemuda. Selain
itu, hal yang juga mendorong diselenggarakannya Kongres Pemuda II adalah berkembangnya
pemikiran politik secara terbuka para pemuda yang didorong oleh berbagai peristiwa.
Misalnya pemberontakan PKI yang gagal, munculnya pergerakan pemuda yang bersikap
kooperatif maupun nonkooperatif, pulangnya anggota Perhimpunan Indonesia dari Belanda, dan
berdirinya partai-partai politik sejak 1927. Atas inisiatif PPPI, para pemuda meneliti hambatan saat
Kongres Pemuda I. Pada 2 Mei 1928, bertempat di Clubgebouw, Jalan Kramat Raya, para pemuda
pelajar melakukan pertemuan dan menyepakati untuk mengadakan Kongres Pemuda II.
Panitia Kongres Pemuda II Pada 12 Agustus 1928, para pemuda dari berbagai organisasi
kembali mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan ini, dibentuk panitia kongres, waktu dan
tempat, serta tujuan Kongres Pemuda II. Setelah berdiskusi cukup panjang, disepakati bahwa
Kongres Pemuda II dilaksanakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di tiga gedung berbeda. Kongres
Pemuda II diketuai oleh Sugondo Joyopuspito, didampingi RM Joko Marsaid sebagai wakilnya.
Sedangkan Muhammad Yamin dipilih sebagai sekretaris dan Amir Sjarifuddin sebagai
bendahara. Selain itu, panitia Kongres Pemuda II lainnya adalah Joham Mohammad Tjaja (pembantu
I), R Kaca Sungkana (pembantu II), RCL Senduk (pembantu III), Johanes Leimena (pembantu IV), dan
Rochjani Soe'oed (pembantu V). Dalam Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27 – 28
Oktober 1928, hadir seorang komisaris polisi, dan petinggi pemerintah kolonial Belanda. Maksud
kehadiran mereka adalah untuk mengawasi pergerakan pemuda agar tidak membahayakan
pemerintah kolonial.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya Kongres Pemuda II adalah sebagai berikut. Melahirkan
cita-cita semua perkumpulan para pemuda Indonesia Membahas tentang masalah pergerakan
pemuda Indonesia Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh kesatuan Indonesia
Jalannya Kongres Pemuda II Kongres Pemuda II dihadiri oleh lebih dari 700 orang yang berasal dari
berbagai organisasi dan agama. Organisasi pemuda yang terlibat dalam Kongres Pemuda II
dikelompokkan dalam tiga kategori. Kategori pertama yaitu yang bersifat kedaerahan, seperti Jong
Java, Jong Sumatranen Bond, dan sebagainya. Kategori kedua yang berbasis study club seperti
Indonesische Studieclub. Lalu yang ketiga berbasis nasionalisme dan agama, seperti Perhimpunan
Indonesia, Jong Islamieten Bond, dan masih banyak lainnya. Kongres Pemuda II dilaksanakan selama
dua hari dalam tiga rapat dan di tiga gedung berbeda, sebagai berikut.
📌Rapat Pertama
Rapat pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 1928 antara pukul 19.30-23.30 di Gedung
Pemuda Katolik. Dalam rapat kali ini, para peserta membahas mengenai pentingnya bahasa Melayu
untuk dijadikan sebagai bahasa politik guna menciptakan persatuan dan kebangsaan Indonesia.
Selain itu, dibahas juga gagasan untuk mewadahi perjuangan pergerakan dalam bentuk organisasi
yang bersifat nasional.
📌Rapat Kedua
Rapat kedua diselenggarakan tanggal 28 Oktober 1928 dari pukul 08.00-12.00 di Gedung Oost Java
Bioscoop (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara). Para peserta membahas mengenai peran
penting pendidikan untuk bisa membantu mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Sarmidi
Mangoensarkoro, Sarwono, dan Ki Hadjar Dewantoro, sebagai pembicara kongres menyampaikan
betapa pentingnya pendidikan nasional yang harus diberikan kepada setiap anak Indonesia.
📌Rapat Ketiga
Masih di hari yang sama, tanggal 28 Oktober 1928, pukul 17.30-23.30 di Gedung Indonesische
Clubgebouw, dilaksanakan rapat ketiga. Rapat ini membahas tentang lima hal, yaitu:
•Arak-arakan pandu
•Penyampaian hal mengenai kepanduan oleh Ramelan
•Penyampaian dari Pergerakan Pemuda Indonesia dan Pemuda di Tanah Luaran oleh Soenario
•Mengambil keputusan
•Mengakhiri kongres
📌Hasil Kongres
Minggu, 28 Oktober 1928, menjelang pukul 22.00, seluruh peserta kongres berkumpul untuk
merumuskan hasil kongres. Saat itu, Muhammad Yamin meminta waktu untuk membacakan
rumusan resolusi yang ia buat. Selengkapnya, keputusan Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928
dibacakan oleh ketua untuk meminta persetujuan dari para peserta. Sewaktu dibacakan, keputusan
kongres itu disebut sebagai ikrar pemuda yang kemudian dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Dengan begitu, Kongres Pemuda II menghasilkan Sumpah Pemuda, yang mulai tahun 1959
diperingati setiap tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hikmah yang dapat diambil dari
Kongres Pemuda II pada tahun 1928 adalah terwujudnya persatuan dan kesatuan pemuda
Indonesia.
22. Tokoh perjuangan yang menyuarakan kutipan/pekik semangat juang nasional
Contohnya adalah Bung Tomo yang sangat dikenang karena seruan-seruan pembukaannya
di dalam siaran radio yang penuh dengan semangat kemerdekaan. “Lebih baik kita hancur lebur
daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap merdeka atau mati!“ adalah salah satu kalimat paling
terkenal yang pernah diucapkan oleh Bung Tomo.
23. Simbol-simbol kenegaraan berdasar UU No 24 tahun 2009, sesuai dengan Pasal UUD 1945:
1. Pasal 35 menyebutkan Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
2. Pasal 36 menyebutkan Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
3. Pasal 36A menyebutkan Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
4. Pasal 36B menyebutkan Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.
24. Symbol yang terdapat pada perisai burug garuda Pancasila (narasi)
a. Sila pertama dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk
bintang yang bersudut lima.
b. Sila kedua dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di
bagian kiri bawah perisai.
c. Sila ketiga dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai.
d. Sila keempat dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai.
e. Sila kelima dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan atas perisai.

25. Pemberontakan yang ingin mengganti pancasla dengan ideolog lain


1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18 September 1948. Tujuan
utamanya adalah mendirikan negara Soviet dengan ideologi komunisme.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini bertujuan untuk
melawan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini bertujuan untuk mendirikan
negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
sebagai bentuk gerakan protes kepada pemerintah pusat.

26. Penyimpangan Pelaksanaan Pancasila dari Masa ke Masa


• Pada Masa Awal Kemerdekaan
-Terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan kepada Indonesia, seperti PKI
Madiun, DI/TII,RMS(Republik Maluku Selatan), APRA,dll
-Penerapan konsep nasionalis, agama, dan komunis( Nasakom)
•Pada Masa Orde Lama
-Presiden Soekarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup -Presiden mengeluarkan
penetapan presiden yang membubarkan hasil pemilu 1955
-Presiden membentuk MPRS yang anggotanya DPR-GR, utusan daerah, dan utusan golongan
yang semuanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden
-Terjadi pemberontakan PKI pada 30 September 1965, yang di pimpin oleh D.N Aidit.
•Pada Masa Orde Baru
-Melanggengkan Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun.
-Penafsiran sepihak terhadap Pancasila melalui program P4.
-Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
-Soeharto memimpin rakyat dengan keotoritarian
-Soeharto memberedel pers.
-Penerapan demokrasi sentralistik.
•Pada masa reformasi
-Kebijakan pemerintah belum dilaksanakan pada era B.J Habibie.
-Pembubaran Departemen Penerangan pada masa Gus Dur.
-Terdapat masalah disintegrasi seperti GAM dan OPM pada masa Gus Dur.
- Adanya kasus Brunei Gate pada masa Gus Dur.
-Gagalnya diplomasi yang menyebabkan lepasnya Pulau Sipadan-Ligitan. -Tidak ada upaya
tegas dalam memberantas korupsi pada era Megawati.
-Adanya kenaikan BBM pada masa SBY yang tidak mensejahterakan rakyat.
-Melapasnya Timor Leste

27. Ciri-ciri Ideologi


• Terbuka
- Nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan diambil berdasarkan
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
• Tertutup
- Nilai nya berasal dari luar atau pemikiran perseorangan.
28. Perwujudan nilai pancasila dalam berbagai bidang
a.) Bidang politik dan hukum
- melaksanakan pemilu
- menjujung hak asasi manusia
- penerapkan demokrasi
- pengembangan lembaga negara
- adanya pemberlakuan hukum
b.) Bidang ekonomi
- aktif organisasi koprasi
- membeli produk dalam negeri
- kerjasama ekspor impor
c.) Bidang sosial budaya
- toleransi antar suku, ras, agama
- pelestarian budaya lokal
- gotong royong
- menciptakan suasana lingkungan yang harmonis
d.) Bidang pertahanan dan keamanan
- siskamling
- ronda malam
- ikut mempertahankan negara
29. Makna alinea pertama
- kemenangan adalah hak asasi manusia
- meletakkan tugas dan tanggung jawab kepada bangsa dan negara serta warga negara
indonesia untuk senantiasa melawan penjajahan dalam segala bentuknya
30. Pokok pikiran pembukaan UUD NKRI 1945
a. Pokok pikiran pertama (sila 3, persatuan)
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
b. Pokok pikiran kedua (sila ke 5, keadilan sosial)
Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Pokok pikiran ketiga (sila 4, kedaulatan rakyat)
Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan atau
perwakilan
d. Pokok pikiran keempat (sila 1, ketuhanan dan sila 2, kemanusiaan)
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab
31. Pokok pikiran keadilan sosial ini dibuat dengan berpedoman kepada pasal 27 – 34 UUD
1945.
Pokok pikiran kedaulatan rakyat di ciptakan atas dasar pada pasal 1 ayat 2-3 dan pasal 27
UUD 1945.
Pokok pikiran ketuhanan dibuat dengan berpedoman pada pasal 34 – 37 UUD 1945.

32. Sikap positif sesuai pokok pikiran pembukaan UUD NRI 1945
Pokok persatuan
-Hidup rukun dengan saudara
-ikut serta dalam kerja kelompok
-menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
Pokok keadilan sosial
-Menjalankan kewajiban bayar pajak
-semua siswa berhak ikut proses belajar
-menaati tata tertib di sekolah Pokok keadulatan
-Menghindari tindakan main hakim sendiri
-menyelesaikan masalah dengan baik
-saling menghargai pendapat
Pokok ketuhanan
-Taat beribadah
-mengingatkan anggota keluarga untuk beribadah
-menghargai orang lain yang memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda
33) 1. Menyelesaikan masalah dengan baik-baik, seperti bermusyawarah
2. Saling menghargai pendapat saat sedang berdiskusi
3. Ikut serta dalam pemilihan di lingkungan.
34) Menurut pendapat Jean Bodin, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk
menentukan hukum dalam suatu negara
35) a. Kedaulatan ke dalam, berarti bahwa bangsa yang merdeka memiliki kekuasaan untuk
menyusun dan mengatur organisasi pemerintahan sendiri menurut kehendak bangsanya
sendiri, serta kekuasaan untuk mengelola semua yang ada di wilayahnya yang mengandung
sumber daya alam baik di darat, laut, maupun udara, untuk kemakmuran rakyatnya tanpa
campur tangan negara lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Kedaulatan ke luar, berarti mempunyai kekuasaan untuk berhubungan dan bekerja
sama dengan bangsa lain tanpa terikat oleh kekuasaan lain. Contoh pelaksanaan kedaulatan
ke luar, antara lain mengadakan perjanjian dengan negara lain, menyatakan perang atau
perdamaian, ikut serta dalam organisasi internasional, dan sebagainya.
36) Kedaulatan rakyat dan hukum
37) 1. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang- undang
dasar.
3. Negara Indonesia adalah negara hukum.
4. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat.
5. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
6. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.
38) a) Tugas dan wewenang MPR:
a) Mengubah dan menetapkan UUD [Pasal 3 ayat (1)].
b) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)].
c) Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut
UUD [Pasal 3 ayat (3)].
d) Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden Dalam hal terjadi
kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)].
e) Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon
Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)]
b) Tugas dan wewenang Presiden sebagai kepala pemerintahan menurut UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 hasil amandemen:
a) Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR [Pasal 5 ayat (1)].
b) Menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 ayat (2)].
c) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (pasal 17).
d) Membuat undang-undang bersama DPR [Pasal 20 ayat (2)].
e) Mengajukan rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
[Pasal 23 ayat (2)].

c) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi sebagaimana diatur dalam Pasal 20A ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu sebagai berikut.ialah menetapkan undang-undang
dengan persetujuan Presiden.ialah menyusun dan menetapkan APBN melalui undang-undang.ialah
mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

d) Tugas dan wewenang DPD, ditegaskan dalam Pasal 22D UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu sebagai berikut:
1) Mengajukan rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi Daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta Pengembangan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya Ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat
Dan daerah.
2) Membahas rancangan undang-undang berkaitan dengan otonomi Daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta Pengembangan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya Ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah. Selain
Itu, juga DPD berwenang memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan undang-undang
APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
3) Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tersebut di atas, Serta
menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
4)Berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan Otonomi daerah
dan membahas RUU yang berkaitan dengan daerah. DPD Juga berhak memberikan pertimbangan
tentang rancangan undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
e) Tugas BPK ditegaskan dalam Pasal 23E UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab Tentang keuangan negara. Pengelolaan keuangan
negara oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan
Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, maupun lembaga atau badan
lain yang mengelola keuangan Negara. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR,
DPD, dan DPRD sesuai kewenangannya.

f) Mahkamah Agung memiliki wewenang sesuai UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yaitu sebagai berikut:
1) Mengadili pada tingkat kasasi, ialah pengajuan perkara kepada Mahkamah Agung.
Keputusan pada tingkat kasasi merupakan keputusan tertinggi Dalam proses peradilan.
2) Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap Undang-
undang. Hal ini sering disebut hak uji materiel atas peraturan di Bawah undang-undang
terhadap undang-undang. MA berhak menentukan Bertentangan atau tidaknya isi suatu
peraturan di bawah undang-undang, Seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Peraturan Daerah, Bahkan peraturan sekolah dengan undang-undang.
3) Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi.
4) Memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai grasi dan Rahabilitasi.

g) Tugas dan Wewenang Komisi Yudisial sesuai Pasal 24B ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah mengusulkan pengangkatan Hakim agung (anggota Mahkamah
Agung), menjaga dan menegakkan Kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Wewenang Ini diberikan dalam rangka mewujudkan kekuasaan kehakiman yang Merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum Dan keadilan.

h) Tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi:


1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk:
a. Menguji undang-undang terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya Diberikan oleh
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Memutus pembubaran partai politik;
d. Memutus perselisihan hasil pemilihan umum.
2) Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran Hukum Presiden
dan/atau Wakil Presiden menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 194
39. primodialisme, entrosentrisme, fanatisme, individualism
40. konflik intrapersonal, interpersonal, intragroup, intergroup, dan interorganisasi
41. perpecahan dalam masyarakat, kerugian harta benda dan korban manusia, kehancuran nilai-
nilai dan norma sosial yang ada, perubahan kepribadian
41. faktor ekonomi, budaya, biologis, psikologis
42. Faktor penyebab permasalahan gender :
1. Sistem sosial budaya yang masih menganut budaya patriarki dimana laki-laki masih dianggap lebih
unggul dari perempuan karena faktor fisik yang lebih kuat
2. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga masih berorintasi pada adat istiadat yang
kuat seperti perempuan tidak boleh bekerja di ruang publik atau perempuan tidak boleh bersekolah
3. Pelabelan sifat-sifat tertentu (stereotipe)
Perempuan cenderung mendapat stereotipe yang merendahkan seperti: perempuan adalah mahkluk
yang lemah, emosional, cengeng, tidak tahan banting.
43. Bela negara adalah adanya sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI dan intinya adalah kesediaan untuk memberikan sesuatu tanpa pamrih atau kerelaan
berkorban untuk bangsa.
44. Pasal 27 ayat 3 uud 1945, pasal 9 ayat 1 No. 3 Tahun 2002, Pasal 30 ayat 1-5 UUD 1945
45. Pasal 27 Ayat 3
"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

•KOMPOMEN UTAMA yaitu adalah TNI


•KOMPOMEN CADANGAN yaitu sumber daya negara yang telah disiakan untuk dikerahkan melalui
mobilitas demi memperkuat komponen utama
•KOMPONEN PENDUKUNG
- POLRI
-WARGA TERLATIH
-TENAGA AHLI
-SARANA DAN PRASARANA
46. Perjuangan Secara Fisik Mempertahankan NKRI yaitu, Insiden Bendera di Surabaya, Pertempuran
Lima Hari Semarang, Pertempuran Surabaya, Pertempuran Ambarawa, Pertempuran Medan Area,
Bandung Lautan Api, Pertempuran Margarana, Perlawanan Terhadap Agresi Militer Belanda, &
Perang Gerilya.

47. Perjuangan Secara Diplomasi/Non Fisik Mempertahankan NKRI, antara lain, Perjanjian
Linggarjati, Perjanjian Renville, Perundingan Roem-Royen, & Konferensi Meja Bundar.
48. misal penyalah gunaan narkbona, pornografi dan porno aksi, pergaulan bebas, tawuran dll
berarrti di sajikan gambar tentang sekelompok remaja yang di tahan akibat mengonsumsi narkoba,
melaukana porno aksi dll.
49. - Pelatihan dasar kemiliteran (✓)
- Pengabdian menjadi TNI (✓)
- Ikut serat turnament game (×)
- Mengabdi menjadi POLRI (✓)

50. - Turut aktif dalam pemilihan umum (✓)


- Berpartisipasi dalam tawuran antar sekolah (×)
- Membayar pajak sebelum jatuh tempo (✓)
- Berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (✓)

Anda mungkin juga menyukai