Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MODUL 1 KB 2

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang berakar dari nilai budaya bangsa
Indonesia, tentu diharapkan akan lebih mudah dalam mengamalkan didalam hidup
bermasyarakat dan akan terhindar dari konflik karena perbedaan. Untuk itu sangat
dibutuhkan kesadaran seluruh warga negara mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Tugas.
1. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh
perilaku masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku
masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Sesuai dengan yang anda amati pada tugas nomor 1 di atas, buatlah identifikasi
faktor-faktor penyebab dari masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Buatlah dalam bentuk laporan.
3. Dengan hasil pengamatan pada tugas 1 di atas, diskusikan di kelompok anda,
kemudian buat laporan kelompok tentang upaya apa yang harus dilakukan agar
masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk
menciptakan keharmonisan sosial.

JAWABAN

1. Amatilah perilaku masyarakat di sekitar anda. Buatlah daftar tentang contoh perilaku
masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan contoh perilaku masyarakat
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

Contoh perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila yang berlaku dalam kehidupan keluarga

 berperilaku sopan

 mengerjakan pekerjaan rumah yang telah disepakati bersama (mengepel, mencuci, dan
sebagainya)

 hormat kepada orang tua

 taat kepada perintah orang tua


 bertutur kata yang baik

 saling menyayangi antar anggota keluarga

 hidup rukun dalam keluarga

Contoh perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan Sekolah

 mentaati peraturan dan tata tertib sekolah;

 tidak terlambat datang ke sekolah

 tidak membolos

 memakai seragam sekolah

 santun terhadap guru

 menyayangi teman

 tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan/peraturan yang berlaku

 tidak berjudi, tidak mabuk dan tidak menggunakan obat-obatan yang dilarang
(Narkoba)

Contoh perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan negara

 Ikut mendukung program keamanan dan ketertiban masyarakat (poskamling/ronda)

 Mematuhi peraturan lalulintas

 Tidak melakukan tindakan main hakim sendiri

 Membayar pajak sesuai dengan ketentuan, dsb


 Memiliki dan menerapkan budaya malu, budaya tertib dan budaya
bersih. Budaya malu yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu
datang terlambat hadir di sekolah. Budaya tertib diartikan sebagian
kebiasaan bersikap tertib di mana pun kita berada. Seperti, mengikuti antrian sesuai
dengan nomor antrian. Sedangkan budaya bersih merupakan sikap untuk berkata dan
berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek
ketika ulangan atau ujian.

Pancasila Sebagaimana yang kita ketahui, Pancasila adalah dasar negara Republik
Indonesia.Tetapi Pancasila bukanlah sekedar dasar negara ,bukanlah sekedar sesuatu
yang harus dihafalkan di luar kepala.Pancasila, adalah sesuatu yang harus diamalkan
oleh kita sebagai Warga Negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, pada sila pertama yaitu ketuhanan yang Maha Esa. Bangsa Indonesia
menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya pada Tuhan Yang Maha Esa. Dari sila
ini, menggambarkan bahwa kita harus mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
juga membina kerukunan antar pemeluk umat beragama.contoh dalam kehidupan
kita,saya berteman dengan siapa saja dan tidak memandang dia beragama/bersuku/ber-
ras apa selama saya masih menghormati keyakinan dia,tidak harus berteman dengan
orang yang sesuku seras dan seagama.
Sila kedua yaitu, kemanusiaan yang adil dan beradab. Dari sila ini,
menggambarkan kalau kita harus memperlakukan manusia secara adil sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus
memperlakukan sesama manusia secara adil tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama,
keturunan dan lain sebagainya.contoh dalam kehidupan kita,seperti halnya contoh pada
sila pertama kita tidak boleh membedakan seseorang dari suku ras dan agama tetapi kita
harus bersikap adil tanpa melihat hal tersebut ,contoh kita punya makanan kita harus
bagi rata dengan semua teman kita tidak memilah milah karena teman kita berbeda suku
ras atau agama.
Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia.Dari sila ini dapat digambarkan bahwa kita
ssebagai bangsa Indonesia harus bersatu tidak terpecah belah karena perbedaan suku,ras
dan agama,dan juga kita harus mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.contoh dalam kehidupan kita,ketika kita
mendapatkan masalah apa salahnya kita bersatu menuntaskan masalah tersebut tanpa
melihat seseorang yang akan dimintai bantuan dengan membedakan agama suku dan
ras,kita negara persatuan maka kita harus bersatu menjadi satu tidak adanya pembeda
diantara kita.
Sila keempat yaitu, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksaan
dalam permusyawaratan/perwakilan. Dari sila ini dapat digambarkan bahwa kita
sebagai warga negara indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa beda
dan selalu mengambill keputusan dalam bermusyawarah.contoh dalam kehidupan
kita,orang kristen islam hindu budha mempunyai hak yang sama ketika dimintai suara
ketika pemilihan presiden ataupun pejabat daerah.
Sila kelima yaitu Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia,dari sila ini kita
dapat menggambarkan bahwa kita harus mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
juga gotong royong serta mengembangkan sikap adil terhadap sesama manusia.contoh
dalam kehidupan kita,mengadakan kerja bakti di komplek perumahan tanpa meihat
status agama ras dan suku,karena warga negara indonesia semuanya mempunyai hak
dan kewajiban yang sama .

Contoh sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

Contoh-Contoh Sikap dan Perilaku yang Bertentangan dengan Sila ke-1 (Pertama) Pancasila
Berikut ini beberapa contoh perbuatan yang melanggar sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan
yang Maha Esa”.
1. Tidak mengakui adanya Tuhan
2. Tidak menjalankan kewajiban sebagai umat beragama
3. Memaksakan suatu agama kepada orang lain
4. Melakukan tindakan diskriminasi terhadap orang yang berbeda agama
5. Tidak mau beribadah
6. Menganggu orang yang sedang beribadah
7. Melakukan pelecehan terhadap simbol agama
8. Menghina agama lain
9. Memusuhi penganut agama lain
10. Menghalangi orang lain untuk beribadah
11. Tidak mau bekerjasama dengan pemeluk agama lain
12. Mengabaikan toleransi beragama dalam masyarakat
13. Menghalangi orang lain menjalankan kewajiban agama
14. Saling bermusuhan terhadap sesama penganut agama
15. Menyebarkan paham atheis
Contoh-Contoh Sikap dan Perilaku yang Bertentangan dengan Sila ke-2 (Kedua)
Pancasila
Berikut ini beberapa contoh perbuatan yang melanggar sila kedua yang berbunyi
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
1. Melanggar hak asasi manusia
2. Tidak mau membantu korban bencana alam
3. Masa bodoh terhadap orang yang mengalami musibah
4. Melakukan penindasan terhadap orang lain
5. Berbuat semena-mena terhadap orang lain
6. Memusuhi bangsa lain
7. Menyebarkan kebencian terhadap bangsa lain
8. Merampas hak orang lain
9. Tidak mau membela yang benar
10. Membiarkan orang lain sengsara
11. Menindas orang yang lemah
12. Menghina orang miskin
13. Memfitnah orang lain
14. Tidak mengakui persamaan derajat
15. Merendahkan martabat orang lain
Contoh-Contoh Sikap dan Perilaku yang Bertentangan dengan Sila ke-3 (Ketiga)
Pancasila
Berikut ini beberapa contoh perbuatan yang melanggar sila ketiga yang berbunyi “Persatuan
Indonesia”.
1. Mengadu domba sesama teman
2. Membuat keributan antar golongan
3. Suka menuduh kelompok lain
4. Menyebarkan berita yang tidak benar
5. Membuat suasana saling mencurigai
6. Tidak bangga sebagai bangsa Indonesia
7. Tidak mau berkorban untuk kepentingan negara
8. Tidak bersedia membela negara
9. Menjelek-jelekkan bangsa sendiri
10. Merusak persatuan dalam masyarakat
11. Melecehkan simbol negara
12. Bersikap egois kedaerahan
13. Memilih jalan kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan
14. Suka mencaci maki kelompok lain
15. Merendahkan martabat bangsa
Contoh-Contoh Sikap dan Perilaku yang Bertentangan Dengan Sila ke-4 (Keempat)
Pancasila
Berikut ini beberapa contoh perbuatan yang melanggar sila keempat yang berbunyi
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.
1. Memaksakan kehendak dalam musyawarah
2. Tidak mau bermusyawarah
3. Tidak menghargai pendapat orang lain
4. Menolak hadir saat diundang rapat
5. Bersikap tidak adil saat bermusyawarah
6. Menolak hasil musyawarah
7. Tidak menggunakan hal pilih dalam pemilihan umum
8. Memaksa pilihan orang lain dalam pemilihan umum
9. Tidak mengakui keputusan DPR
10. Melanggar undang-undang yang disahkan DPR
11. Mengabaikan hak politik orang lain
12. Menghalangi orang lain untuk menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum
13. Bersekongkol untuk membuat keputusan yang tidak adil
14. Mengutamakan kepentingan pribadi dalam membuat keputusan musyawarah
15. Membuat keputusan secara sepihak dalam rapat

Contoh-Contoh Sikap dan Perilaku yang Bertentangan dengan Sila ke-5 (Kelima)
Pancasila
Berikut ini beberapa contoh perbuatan yang melanggar sila kelima yang berbunyi “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
1. Bersikap tidak adil dalam lingkungan sosial
2. Tidak mau memenuhi kewajiban
3. Melanggar peraturan lalu lintas
4. Membuang sampah sembarangan
5. Tidak mau bergotong royong
6. Merusak fasilitas umum
7. Bersikap boros
8. Bergaya hidup mewah
9. Membuat suara bising yang mengganggu tetangga
10. Menerobos lampu merah saat berkendara
11. Membuang sampah di got
12. Menyerobot antrian
13. Melakukan tindakan korupsi uang negara
14. Melakukan pemerasan terhadap orang lain
15. Bersikap pilih kasih dalam pergaulan di masyarakat
2. Sesuai dengan yang anda amati pada tugas nomor 1 di atas, buatlah identifikasi faktor-
faktor penyebab dari masyarakat berperilaku tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Buatlah dalam bentuk laporan

Faktor dan penyebab lunturnya nilai – nilai Pancasila:

1. Kurangnya peranan pendidikan Agama dalam pembentukan


sikap remaja.
Agama selalu membawa manusia pada jalan yang benar. Agama mengajarkan kita untuk selalu
berbuat baik bagi sesama. Jika kurangnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka
hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya. Namun, jika setiap orang utamanya
generasi muda teguh dengan keyakinannya kepada Tuhan serta menjalankan agama dengan
sungguh-sungguh, tidak perlu adanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat
menjaga dirinya sendiri atau kekuatan pengontrol dalam dirinya, tidak mau melanggar hukum-
hukum dan ketentuan-ketentuan Tuhan. Sebaliknya dengan semakin jauhnya remaja dari
agama, semakin sulit memelihara moral dalam diri remaja itu, dan semakin kacaulah suasana,
karena semakin banyak pelanggaran-pelanggaran, hak, hukum dan nilai moral.

Pendidikan Agama seharusnya dapat meminimalkan kenakalan-kenakalan remaja yang acuh


terhadap negaranya sendiri. Kehidupan remaja Indonesia akan sangat bermanfaat apabila
memiliki kesadaran terhadap pentingnya Pancasila dalam kelangsungan hidup bermasyarakat.

2. Kurangnya pendidikan pancasila.


Remaja adalah aset bangsa. Di dalam lingkungan sekolah kita rasa pendidikan Pancasila masih
sangat kurang. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila kurang menjadi perhatian yang
penting bagi kalangan remaja karena Nilai-nilai pancasila dianggap kurang menarik untuk
diterapkan, bahkan lebih parahnya lagi belakangan ini remaja semakin mengarah kepada
paham barat yang identik dengan hidup bebas sebebas-bebasnya. dan mereka mereka seakan
telah lupa memiliki dasar negara sendiri yaitu Pancasila.

Pendidikan moral juga sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja menjadi
seorang dewasa yang akan lepas ke dunia yang lebih keras. Indonesia perlu membentuk para
remaja yang berkualitas, yang cinta pada tanah airnya sendiri dalam segala aspek kehidupan.
Maka dari itu diperlukannya pendidikan Pancasila untuk generasi muda bangsa dan hendaknya
diberikan sejak dini

3. Kurang efektifnya pembinaan moral yang dilakukan oleh


rumah tangga, sekolah maupun masyarakat.
Pembinaan moral yang dilakukan oleh ketiga institusi ini tidak berjalan menurut semestinya.
Pembinaan moral dirumah tangga misalnya harus dilakukan dari sejak anak masih kecil, sesuai
dengan kemampuan dan umurnya. Karena setiap anak lahir, belum mengerti mana yang benar
dan mana yang salah, dan belum tahu batas – batas dan ketentuan moral yang tidak berlaku
dalam lingkungannya. Tanpa dibiasakan menanamkan sikap yang dianggap baik, anak-anak
akan dibesarkan tanpa mengenal moral. Pembinaan moral pada anak dirumah tangga bukan
dengan cara menyuruh anak menghapalkan rumusan tentang baik dan buruk, melainkan harus
dibiasakan.

Moral bukanlah suatu pelajaran yang dapat dicapai dengan mempelajari saja, tanpa
membiasakan hidup bermoral dari sejak kecil. Seperti halnya rumah tangga, sekolah pun dapat
mengambil peranan yang penting dalam pembinaan moral anak muda. Hendaknya dapat
diusahakan agar sekolah menjadi sarana yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
mental dan moral anak muda. Di samping tempat pemberian pengetahuan, pengembangan
bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain, supaya sekolah merupakan sarana sosial bagi generasi
muda, dimana pertumbuhan mental, moral dan sosial serta segala aspek kepribadian berjalan
dengan baik. Selanjutnya masyarakat juga harus mengambil peranan dalam pembinaan moral.
Masyarakat yang lebih rusak moralnya perlu segera diperbaiki dan dimulai dari diri sendiri,
keluarga dan orang-orang terdekat dengan kita. Karena kerusakan masyarakat itu sangat besar
pengaruhnya dalam pembinaan moral anak muda. Terjadinya kerusakan moral dikalangan
pelajar dan generasi muda sebagaimana disebutkan diatas, karena tidak efektifnnya keluarga,
sekolah dan masyarakat dalam pembinaan moral. Bahkan ketiga lembaga tersebut satu dan
lainnya saling bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif bagi pembinaan moral.

4. Penyimpangan nilai – nilai Pancasila.


Kenakalan remaja juga termasuk penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila. Bagaimana
tidak, Pancasila mengajarkan pada kita untuk mengutamakan Tuhan didalam hidup kita,
memiliki rasa simpati dan empati, bersatu walaupun kita memiliki perbedaan satu sama lain,
dan tidak mengutamakan pribadi, serta bersikap adil kepada sesama kita. Itu hanya beberapa
contoh kecil yang diberikan Pancasila. Namun, dalam realita kehidupan masih banyak remaja
yang melakukan kenakalan remaja tanpa merasa bersalah pada diri sendiri, keluarga, dan
negara. Contohnya seperti tawuran antar sekolah yang menunjukkan bahwa anak muda
sekarang sudah tidak memiliki sikap toleransi, tenggang rasa, dan sikap saling menghargai.
Ada pula remaja yang bertengkar dan melakukan kekerasan kepada temannya sendiri hanya
karena berselisih pendapat dan juga banyaknya perilaku bullying, rasisme, serta diskriminasi.
Itu menunjukkan bahwa nilai – nilai Pancasila tak lagi dijadikan pedoman oleh para generasi
muda. Padahal dalam butir Pancasila sila ke 3 kita mengetahui bahwa kita hendaknya
mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

5. Efek Globalisasi
Arus globalisasi sangat cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan remaja di
Indonesia. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi
tersebut telah membuat banyak anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan gejala – gejala yang muncul dalam kehidupan
sehari – hari generasi muda jaman sekarang. Pertama, dari cara berpakaian banyak remaja –
remaja yang bergaya layaknya selebritis yang cenderung kebaratan. Mereka memakai pakaian
yang minim bahan. Padahal cara berpakaian tersebut jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.
Kedua, teknologi internet bukanlah hal yang asing lagi di Indonesia. Teknologi internet dapat
memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Apalagi
bagi anak muda internet sudah menjadi santapan sehari – hari. Jika digunakan dengan
semestinya tentu akan memperoleh manfaat yang berguna. Namun jika disalahgunakan akan
membawa dampak buruk bagi kita. Rasa sosial terhadap masyarakat akan memudar karena
mereka lebih memilih berkicau di media sosial dan lebih sibuk memegang handphone masing –
masing.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek, tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Karena globalisasi
menganut kebebasan dan keterbukaan, sehingga banyak anak muda yang bertindak sesuka
hatinya. Contohnya, geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang
mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Maka dari itu perlu dilaksanakan
antisipasi untuk mengatasi menumbuhkan nilai – nilai Pancasila dan nasionalisme, antara lain:

 Pendidikan Agama yang harus menjadi peranan penting untuk


membentuk ketakwaan pada diri generasi muda Indonesia
 Pendidikan moral bagi anak hendaknya dilakukan sedini mungkin
agar membentuk generasi muda yang bermoral dan taat kepada norma
aturan.
 Pendidikan Pancasila yang harus ditanamkan sehingga dapat menjadi
pedoman dan landasan bagi generasi muda.
 Menumbuhkan kesadaran dalam diri generasi muda Indonesia untuk
membangkitkan semangat Pancasila.
 Menumbuhkan semangat nasionalisme, misalnya mencintai produk
dalam negeri.
 Menanamkan dan mengamalkan nilai – nilai Pancasila dengan sebaik
– baiknya.
 Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dan keyakinan
dengan sebaik – baiknya.
 Lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik,
ekonomi, maupun budaya bangsa.
3. Dengan hasil pengamatan pada tugas 1 di atas, diskusikan di kelompok anda,
kemudian buat laporan kelompok tentang upaya apa yang harus dilakukan agar
masyarakat senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk
menciptakan keharmonisan sosial.

Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga

Pada umumnya untuk membentuk suatu keluarga maka harus diawali dengan pernikahan, yang
mana pernikahan tersebut harus sah secara agama dan sah secara hukum (dicatat oleh
pemerintah). Dengan mematuhi norma agama dan norma hukum seperti di atas maka akan
mengakibatkan adanya status, hak maupun kewajiban yang jelas bagi semua pihak. Perlu
ditanamkan kepada anak-anak kita sedini mungkin perilaku-perilaku yang baik seperti rajin
beribadah, sopan santun, bertanggung jawab, suka memberi kepada sesama dan lai sebagainya.
Dalam lingkungan keluarga juga harus dibudayakan sikap kasih sayang, saling menghormati
antar sesama anggota keluarga, rukun, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut
perilaku-perilaku yang menerapkan nilai-nilai pancasila dalam lingkungan keluarga :
 Saling menghormati antar sesama anggota keluarga

 Saling menyayangi satu sama lain (saling melindungi)

 Sebagai orang tua harus mendidik anak-anaknya agar selalu patuh terhadap agama dan
hukum

 Sebagai orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, dan
memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan norma agama, norma kesusilaan,
norma kesopanan, norma hukum dan adat.

 Sebagai orang tua harus mengajarkan/mendidik anak-anaknya untuk selalu berbuat


kebaikan (seperti sedekah kepada orang lain, saling menghormati dll).

 Sebagai orang tua bersikap adil terhadap anak-anaknya, tidak boleh pilih kasih

 Sebagai anak harus berbakti kepada orang tua

Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat

Dalam kehidupan masyaakat, setiap anggota masyarakat harus patuh dan taat pada norma-
norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat tersebut. Sebagai masyarakat maka kita
harus saling menghormati, dan saling menghargai hak-hak asasi manusia, menghargai hak
miling orang lain dan selalu menjaga hak dan kewajiban kita sebagai masyarakat. Dan berikut
ini beberapa perilaku yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila dalam
lingkungan masyarakat :

 Saling menghormati dan memberikan toleransi antar umat beragama

 Rukun dengan tetangga yang berbeda agama.

 Berbuat adil kepada tetangga, tidak membeda-bedakan tetangga.

 Menyeimbangkan hak dan kewajiban kita di masyarakat.

 Mematuhi norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat.

 Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, ronda malam dll.
Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah
Dalam lingkungan sekolah, semua warga sekolah baik siswa, guru dan juga karyawan harus
mematuhi semua peraturan dan tata tertib sekolah sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-
masing warga sekolah. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman, dan menjadi suasana
kekeluargaan yang kedua setelah di rumah. Suasana aman dan tertib di sekolah, serta
kebersihan dari sekolah merupakan tanggung jawab bersama segenap warga sekolah. Dan
berikut adalah perilaku penerapan nilia-nilai pancasila dalam lingkungan sekolah :

 Saling menghormati antar siswa

 Menghormati guru dan karyawan

 Selalu berusaha untuk berbuat baik kepada sesama siswa sekolah

 Belajar yang giat agar mendapatkan prestasi dan mengharumkan nama sekolah

 Membantu teman yang kesulitan dalam memahami materi pelajaran

 Selalu taat pada aturan sekolah (tata tertib sekolah) / Disiplin

 Memberikan suara dalam pemilihan pengurus OSIS

Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan berbangsa dan


bernegara
Seperti halnya pada lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Dalam lingkungan
berbangsa dan bernegara kita juga harus taat pada hukum yang berlaku didalam negara
tersebut, baik itu merupakan hukum tertulis atau hukum tidak tertulis. Dan berikut ini
merupakan contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan berbangsa dan
bernegara :

 Tertib, taat dan patuh pada aturan yang berlaku di negara tersebut (tertib lalu lintas)

 Memelihara dan menjaga lingkungan hidup dari kerusakan atau pencemaran lingkungan

 Jika ada pemilihan umum, kita harus ikut serta (berpartisipasi) dalam pemilihan dan
turut mensukseskan pemilu

 Mendukung dan ikut serta mensukseskan program-program pemerintah


 Melaporkan kepada pihak yang berwajib, apabila ada tindak kejahatan, atau yang
lainnya

Perilaku warga negara yang tertib pada hukum yang berlaku akan membuat terciptanya
suasanya yang aman, tentaram dan damai. Perilaku yang merupakan penerapan nilai-nilai
pancasila di lingkungan berbangsa dan bernegara itu tidak hanya untuk warga negara saja tetapi
juga berlaku bagi segenap komponen bangsa dan segenap komponen penyelenggaraan
pemerintah negara. Dengan demikian aktualisasi pelaksanaan Pancasila sebagai usaha
mewujudkan tutujuan nasional sesuai dengan fungsi dan kedudukan kita masing-masing.

Kesimpulannya adalah upaya yang harus dilakukan agar masyarakat senantiasa


berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk menciptakan keharmonisan
sosial.
1. Mengamalkan dan melaksanakan pancasila dalam kehidupan sehari-hari
2. Memberikan pendidikan kepada anak sejak dini berkaitan dengan norma yang ada
dimasyarakat
3. Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan disekolah yang juga mengedepankan
moralitas
4. Saling menghargai dan menghormati diantara warga masyarakat
5. Mensikapi bahwa keberagaman yang ada di Indonesia sebagai khasanah budaya
bangsa
6. Tidak menonjolkan perbedaan
7. Adanya keteladanan dari para tokoh, pemimpin yang ada di masyarakat sehingga
mendorong warga masyarakat untuk berperilaku positif
8. Keadilan dalam segala bentuknya
9. Pemerataan pendapatan yang nantinya menjamin kesejahteraan di masyarakat
10. Aparat penegak hukum yang bertanggungjawab dan bisa menegakkan hukum tanpa
berat sebelah
11. Pembangunan sarana dan prasarana peribadatan dan pendidikan
12. Sosialisasi dan pengenalan norma dan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai
lingkungan kehidupan

Anda mungkin juga menyukai