Anda di halaman 1dari 5

Kisi Kisi

Pengertian Norma
Norma atau kaidah adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.

Macam-Macam Norma dan Contohnya

1. Norma Susila
Norma susila adalah peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia.
Norma ini menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.

Norma susila mendorong manusia untuk berbuat baik serta mencegah manusia
untuk melakukan perbuatan yang buruk karena bertentangan dengan hati nurani
manusia yang normal.

Contoh-contoh norma susila:

 Jangan mencuri barang milik orang lain.


 Jangan membunuh sesama manusia.
 Hormatilah sesamamu.
 Bersikaplah jujur.

Sanksi yang didapat apabila melanggar norma susila ini yaitu perasaan manusia
tersebut yang akibatnya akan menimbulkan penyesalan.

2. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah ketentuan hidup yang bersumber dari pergaulan
masyarakat. Norma ini didasari oleh beberapa hal diantaranya yaitu kebiasaan,
kepatutan, kepantasan yang berlaku dalam masyarakat.

Norma kesopanan juga disebut norma sopan santun, tata krama, atau adat
istiadat. Norma sopan santun yang khas dan aktual akan berbeda antara
masyarakat satu dengan yang lainnya.

Artikel terkait: 37 Pengertian Hukum Menurut Para Ahli.

Contoh-contoh norma kesopanan:

 Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya.


 Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.
 Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
 Janganlah meludah di dalam kelas.

Sanksi yang didapat ketika melanggar norma sopan santun ini bisa berupa celaan
dari sesama, celaan tersebut berwujud kata-kata, pandangan rendah orang
disekeliling, sikap kebencian, dijauhi di pergaulan, sehingga menimbulkan rasa hina,
malu, dikucilkan yang mengakibatkan penderitaan batin.
3. Norma Agama
Norma agama adalah ketentuan hidup yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
Isinya berupa perintah-perintah, ajaran, dan larangan.

Norma agama berasal dari wahyu Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental
yang mewarnai macam-macam norma yang lain, seperti norma kesopanan, norma
susila, dan norma hukum.

Contoh-contoh norma agama:

 Tidak boleh membunuh sesama manusia.


 Tidak boleh merampok harta orang lain.
 Tidak boleh berbuat cabul.
 Hormatilah bapak ibumu.

Sanksi yang didapatkan ketika melakukan pelanggaran norma agama yaitu sanksi
oleh Tuhan kelak di akhirat, yaitu berupa siksa neraka.

4. Norma Hukum
Norma hukum adalah ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan
hidup di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat.

Contoh-contoh norma hukum:

 Pasal 362 KUHP: barang siapa mengambil suatu barang yang seluruhnya atau
sebagian milik orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum akan diancam karena tindak pencurian dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.
 Pasal 40 ayat (1) UU No 15 Th 2002: setiap orang yang melaporkan terjadinya
dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus oleh
negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan atau
hartanya, termasuk keluarganya.

Sebenarnya banyak contoh norma hukum yang lainnya, tetapi Yuksinau.id hanya
menyertakan 2, apabila dirasa masih kurang kamu bisa cari di google karena banyak
sekali contohnya.

Sanksi yang didapatkan oleh pelanggar norma hukum bisa berupa pidana penjara
atau denda atau pernyataan tidak sahnya suatu perbuatan. Sanksi tersebut bisa
dipaksakan oleh lembaga yang berwenang atau penguasa.

Fungsi Norma dalam Masyarakat

Beberapa fungsi norma dalam kehidupan:

1. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku.
2. Menciptakan ketertiban dan keadilan di dalam masyarakat.
3. Menciptakan kenyamanan, kemakmuran, dan kebahagiaan anggotanya.
4. Menciptakan keselarasan hubungan setiap anggotanya.
5. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.
6. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar
norma.
7. Menjadi petunjuk bagaimana menjalin suatu hubungan antar anggota.
8. Menciptakan suasana yang tertib dan tenteram untuk setiap anggota.

Tujuan Norma

Norma mempunyai tujuan yang baik untuk setiap anggotanya. Tujuan norma yaitu
menjadi pedoman, arahan, dasar, dan tata tertib bagi anggota masyarakat agar
tercipta masyarakat yang teratur dan tenteram, sekaligus untuk mengatur tingkah
laku masyarakat serta membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Dengan menaati norma, maka agar tercipta tatanan kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara yang tertib, aman, rukun, dan damai. Masyarakat yang
taat norma bisa menciptakan kehidupan yang adil.

Manfaat Norma

Lalu apa manfaat norma? dengan adanya norma maka kegiatan masyarakat akan
lancar dan tertib sehingga kehidupan akan berjalan harmonis. Diantara manfaat
norma dalam kehidupan masyarakat yaitu:

1. Mencegah munculnya perselisihan dalam masyarakat.


2. Meningkatkan kerukunan antar warganegara.
3. Membatasi perilaku warga agar tidak menyimpang.
4. Bisa menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa.
5. Mengendalikan sikap, ucapan, dan perilaku melalui teguran hati.
6. Terwujudnya ketertiban dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
7. Melindungi kepentingan atau hak orang lain.

Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar

Negara

a. Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme

b. Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia


c. Selalu bersemangat dalam berjuang

d. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka,
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
e. Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas
kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta mendukung keputusan
yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun keputusan tersebut tidak disenangi.

Sebagai siswa dan generasi muda, tentu kalian juga harus memiliki komitmen dalam b

PARA PENDIRI NEGARA DALAM MERUMUSKAN PANCASILA MEMILIKI CIRI-CIRI

KOMITMEN PRIBADI SEBAGAI BERIKUT:

1. memiliki semangat persatuan dan nasionalisme;


2. adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia;
3. selalu bersemangat dalam berjuang;
4. mendukung dan berupaya secara aktif mencapai cita-cita bangsa; dan
5. melakukan pengorbanan pribadi.

Rumusan Dasar Negara Menurut Ir. Soekarno, Muh.


Yamin dan Soepomo
Rumusan Pancasila diciptakan oleh para pendiri bangsa seperti Ir. Soekarno, Mr. Moh
Yamin dan Dr. Soepomo.Pada sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan dari tanggal 29 Mei
- 1 Juni 1945, disampaikan pidato tentang usulan dasar negara.
Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengusulkan calon rumusan dasar
negara Indonesia melalui dua cara yaitu melalui pidato dan tertulis.
Rumusan dasar negara oleh Mr. Muh Yamin yang disampaikan melalui pidato sebagai
berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejaheraan rakyat
Rumusan dasar negara secara tertulis yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Selanjutnya Prof. Dr. Soepomo menyampaikan pidatonya pada tanggal 30 Mei 1945
dan menyampaikan teori-teori negara, yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Kemudian disusul oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang mengusulkan tiga
usulan dasar Negara yang benama Pancasila, Trisila, dan Ekasila.
Rumusan Pancasila :
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan)
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Trisila :
1. Sosio-Nasionalisme
2. Sosio-Demokrasi, dan
3. Ketuhanan Yang Maha Esa
Rumusan Ekasila :
1. Gotong Royong

Anda mungkin juga menyukai