Anda di halaman 1dari 7

1.

ARTI PENTING NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN


BERNEGARA

Sebagaimana dijelaskan dalam pengertian dan macam-macam norma, norma dalam


masyarakat terbentuk karena ada berbagai perbedaan individu. Sebagai mahluk individu,
manusia memiliki kepribadian, kepentingan, keinginan, tujuan hidup yang berbeda satu
dengan yang lain.

Agar segala perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan, ketidaktertiban dalam


masyarakat, maka dibuatlah peraturan atau norma. Arti penting norma tersebut dapat dilihat
dari fungsinya dalam masyarakat antara lain:

1. Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat
dalam pergaulan sosial.
2. Menjaga kerukunan anggota masyarakat. norma mengatur agar perbedaan dalam
masyarakat tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban.
3. Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan
dikendalikan oleh aturan yang berlaku.
Dalam kehidupan sosial, pastilah ada norma yang mengatur kehidupan tersebut. Sebagai
makhluk sosial, manusia lahir, berkembang, dan meninggal dunia dalam masyarakat. Setiap
individu berinteraksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi yang dilakukan
manusia senantiasa didasari oleh aturan, adat, atau norma yang berlaku dalam masyarakat.

Dalam hidup bernegara diatur dengan norma hukum yang berbeda dengan norma-norma
lainya. Persamaannya adalah norma-norma tersebut mengatur tata tertib dalam masyarakat,
sedangkan perbedaannya terletak pada sanksinya. Dalam kehidupan bernegara, norma hukum
memiliki peranan yang lebih besar karena mengikat dan memaksa seluruh warga negara dan
para penyelenggara negara.

Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Negara
hukum dimaknai oleh para ahli sebagai berikut:

1. Negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik tindakan
maupun pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis atau tidak tertulis.
2. Menurut A.V. Dicey, negara hukum mengandung tiga unsur yakni (a) Supremacy of
law. Dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang warga
boleh dihukum jika melanggar hukum, (b) Equality before of law. Setiap orang sama
di depan hukum tanpa melihat status dan kedudukannya, baik bagi rakyat maupun
pejabat (c) Human rights. Diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia dalam
undang-undang atau keputusan pengadilan.
3. Jaminan UUD 1945 bahwa Indonesia sebagai negara hukum dapat ditemukan dalam
UUD 1945 pada Pasal 1 ayat (3) tentang Indonesia sebagai negara hukum, Pasal 27
ayat (1) tentang prinsip equality before of law dan pasal lain yang disertai dengan kata
undang-undang, seperti Pasal 1 ayat (2) dan Pasal 4 ayat (1).
Sebagai negara hukum, tentu bangsa Indonesia menerapkan aturan hukum dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Setelah kalian memahami negara hukum, kalian juga harus memahami,
menyadari, dan melaksanakan hukum tersebut.
Hukum bersifat memaksa dan mengatur. Karenanya, norma hukum lebih ditaati oleh
masyarakat daripada norma lainnya. Hukum dapat memaksa seseorang untuk menaati tata
tertib yang berlaku di dalam masyarakat dan terhadap orang yang tidak mentaatinya diberikan
sanksi yang tegas. Suatu ketentuan hukum mempunyai tugas untuk:

1. Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat.


2. Menjamin ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran, kebahagiaan,
dan kebenaran;
3. Menjaga agar tidak terjadi perbuatan main hakim sendiri dalam kehidupan
masyarakat.

2. NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT

1. Norma Agama

Norma agama merupakan peraturan atau petunjuk hidup yang memuat perintah-
perintah, larangan-larangan dan anjuran-anjuran yang bersumber dari Tuhan. Norma
agama bersumber dari Tuhan yang terdapat dalam kitab suci agama tertentu. Norma
agama bertujuan untuk mewujudkan dituangkan dalam kitab suci.

Contoh dari norma agama antara lain :

1) Larangan untuk melukai dan membunuh (semua ajaran agama).

2) Dilarang untuk mencuri, berzina, mabuk-mabukan, berkata kotor.

3) Perintah untuk berbakti kepada orang tua.

4) Larangan untuk meninggalkan ibadah karena akan mendapat dosa.

5) Perintah untuk menghormati orang yang lebih tua.

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah peraturan atau petunjuk hidup yang bersumber dari suara :
hati nurani manusia yang mengatur tentang patut tidaknya perbuatannya atau susila
tidaknya perilaku manusia. Sanksi yang diberikan adalah rasa malu dan penyesalan
terhadap diri sendiri, sedangkan sanksi dari masyarakat berupa peneguran, peringatan,
pengucilan, dan pengusiran.

Contoh norma kesusilaan :

1) Selalu bersikap dan bertingkah laku jujur.


2) Tidak memfitnah orang lain.

3) Tidak menghina orang lain.

4) Menolong orang yang susah.

5) Larangan untuk berzina.I

3.Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri
untuk saling hormat-menghormat. Suatu kelompok masyarakat dapat menetapkan
peraturan yangberisi hal-hal yang dianggap sopan dan boleh dilakukan dan hal-hal
yang dinilai tidak sopan dan harus dihindari. Ukuran norma kesopanan adalah
kepantasan, kebiasaan, atau kepatutan yang berlaku dalam sebuah masyarakat.
Sehingga setiap masyarakat memiliki ukurannya sendiri-sendiri mengenai apa yang
dianggap pantas, bisa dan patut.

Contoh norma kesopanan antara lain:

1) Jangan menyela orang bicara.

2) Jangan makan sambil bicara.

3) Jangan meludah di sembarang tempat.

4) Orang yang lebih muda menghormati orang yang lebih tua.

5) Bersikap rukun dengan siapa saja.

4.Norma Hukum

Norma hukum adalah norma yang berisi peraturan-peraturan yang ditetapkan dan
diberlakukan oleh negara. Norma hukum dibuat karena ketiga norma yaitu norma
agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan belum mampu memberi jaminan
untuk menjaga ketertiban dalam masyarakat. Ketiga norma tersebut belum bisa
menjamin terciptanya ketertiban dalam masyarakat karena;

1) Tidak adanya ancaman hukuman yang cukup dirasakan sebagai paksaan di luar.

2) Belum semua tata tertib keputusan manusia dalam masyarakat itu dilindungi oleh
ketiga norma tersebut di atas.Norma hukum bersifat melengkapi norma-norma yang
lain yang ada dalam masyarakat. Artinya norma hukum memperkuat sanksi atas
pelanggaran norma lainnya. Norma hukum yang mengatur bidang yang belum diatur
norma-normalainnya.

Contoh norma hukum antara lain;

1) Dilarang membunuh atau menghilangkannya orang lain karena bertentangan dan


melanggar Pasal 338 KUHP.2) Dilarang mengganggu ketertiban umum.3) Dilarang
mencuri karena bertentangan dan melanggar Pasal 362 KUHP.Sanksi-sanksi pada
norma hukum bisa berupa;

1) hukuman mati,

2) hukuman seumur hidup,

3) hukuman penjara,

4) hukuman denda,

5) hukuman kurun

3. Macam-Macam Norma Dalam Kehidupan Masyarakat

Dalam setiap kelompok masyarakat terdapat macam-macam norma sebagai suatu pedoman
bagi anggota masyarakat untuk bertingkah laku agar sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dan apabila melanggar norma-norma tersebut maka akan dikenakan sanksi. Terdapat
beberapa norma yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma agama, norma kebiasaan,
norma kesusilaan, norma hokum, dan norma kesopanan.

 Norma agama, merupakan norma yang berdasarkan ajaran agama dan berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa, misalnya adalah sholat. Orang yang melakukan pelanggaran
terhadap norma agama akan mendapat dosa.
 Norma kebiasaan, merupakan norma yang merujuk pada perbuatan yang dilakukan
secara berulang, misalnya adalah membeli oleh-oleh bagi keluarga. Pelanggaran
terhadap norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan dan lain
sebagainya.
 Norma kesusilaan, merupakan norma yang berasal dari hati agar dapat membedakan
perbuatan baik dan buruk, misalnya adalah hormat kepada orang tua. Sanksi bagi
pelanggar norma kesusilaan adalah pengucilan secara lahir batin.
 Norma hukum, merupakan norma yang merujuk pada seperangkat aturan berupa
perintah dan larangan yang dibuat oleh lembaga formal, misalnya adalah melakukan
korupsi. Sanksi bagi pelanggar norma hukum adalah denda, penjara, atau hukuman
mati.
 Norma kesopanan, merupakan norma yang merujuk pada tingkah laku yang dianggap
wajar dalam masyarakat, misalnya adalah mengetuk pintu sambil mengucapkan salam
ketika bertandang ke rumah orang lain. Pelanggaran terhadap norma kesopanan akan
mendapatkan sanksi berupa kritik dan lain-lain.
4. Perilaku sesuai norma yang berlaku
Norma yang berlaku harus ditegakkan oleh seluruh komponen bangsa. Sebagai warga negara
yang baik dan menyadari akan pentingnya norma, kebiasaan, adat istiadat yang baik serta
peraturan yang berlaku untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
sudah seyogyanya mengemalkan ketentuan tersebut dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

Dibawah ini diberikan contoh penerapan norma, kebiasaan, adat istiada dan peraturan yang
berlaku dalam kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah, masyaralat dan negara.

Contoh perilaku sesuai norma yang berlaku dalam kehidupan keluarga

 berperilaku sopan
 mengerjakan pekerjaan rumah yang telah disepakati bersama (mengepel, mencuci,
dan sebagainya)
 hormat kepada orang tua
 taat kepada perintah orang tua
 bertutur kata yang baik
 saling menyayangi antar anggota keluarga
 hidup rukun dalam keluarga

Contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan Sekolah

 mentaati peraturan dan tata tertib sekolah;


 tidak terlambat datang ke sekolah
 tidak membolos
 memakai seragam sekolah
 santun terhadap guru
 menyayangi teman
 tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan/peraturan yang berlaku
 tidak berjudi, tidak mabuk dan tidak menggunakan obat-obatan yang dilarang
(Narkoba)

Contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan masyarakat dan negara

 Ikut mendukung program keamanan dan ketertiban masyarakat (poskamling/ronda)


 Mematuhi peraturan lalulintas
 Tidak melakukan tindakan main hakim sendiri
 Membayar pajak sesuai dengan ketentuan, dsb
 Memiliki dan menerapkan budaya malu, budaya tertib dan budaya bersih. Budaya
malu yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat
hadir di sekolah. Budaya tertib diartikan sebagian kebiasaan bersikap tertib di
mana pun kita berada. Seperti, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.
Sedangkan budaya bersih merupakan sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan
bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau
ujian.
TUGAS KWN

NORMA

Disusun Oleh KELOMPOK II :

ANA INDRIYANTI
PRIA PRATAMA PUTRA
RAHMADANI FITRI
RISFIANTO
ROBBY FADRIAN DISTAMA
SRI AYU WULANDARI
RAHMAT AIDIL

KELAS : XII

SMA SUNGAI PUTIH


TP 2018 – 2019

Anda mungkin juga menyukai