MANUSIA, MASYARAKAT
DAN HUKUM
MENGAPA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT MEMBUTUHKAN HUKUM???
Alasan manusia bermasyarakat :
Sasaran Aturang yang ditujukan kepada sikap Aturan yang ditujukan kepada
batin perbuatan konkrit (lahiriah)
Asal- usul Dari Tuhan Dari diri sendiri Kekuasaan dari luar yang memaksa
Sanksi Dari Tuhan Dari diri Sendiri Dari masyarakat Dari Masyarakat
secara tak resmi secara resmi
Kaedah
Patokan atau ukuran ataupun pedoman untuk
berperikelakuan atau bersikap tindak dalam hidup.
Larangan,
Merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu
oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
Norma-norma dapat dipertahankan dengan sanksi-sanksi, yaitu
ancaman hukuman terhadap siapa saja yang melanggarnya.
Beberapa contoh:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu
terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”( Al Quran:
Surah Al Baqarah, ayat 275),
“Hormatilah orang tuamu, agar supaya engkau selamat” (Injil Perjanjian Lama : Hukum yang ke V).
Norma agama itu bersifat umum dan berlaku seduania (universal) serta berlaku bagi seluruh golongan
manusia di dunia.
Kaedah agama atau kaedah kepercayaan yaitu kaedah sosial
yang asalnya dari Tuhan dan berisikan larangan-
larangan, perintah-perintah dan anjuran-anjuran. Kaedah
ini merupakan tuntunan hidup manusia untuk menuju ke
arah yang baik dan benar. Kaedah agama mengatur
tentang kewajiban-kewajiban manusia kepada Tuhan dan
kepada dirinya sendiri. Pelanggaran terhadap kaedah
agama ada sanksinya, namun sanksi itu akan datang dari
Tuhan. Contoh-contoh sebagai berikut:
1) Jangan memuja berhala, berbaktilah kepada Ku saja dan
cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.
2) Hormatilah ibu bapaKmu.
3) Jangan membunuh.
4) Jangan mencuri.
5) Jangan berbuat cabul.
37
Kelima contoh tersebut diambil dari sepuluh perintah
37 Allah.
TATA KAEDAH KEPERCAYAAN
Hasil dari norma kesusilaan itu pada manusia bergantung pada pribadi
masing-masing orang. Isi hatinya mentakan perbuatan mana yang jahat. Hati
Nuraninya akan menentukan apakah ia akan melakukan sesuatu perbuatan,
misalnya;
Hendaklah engkau berlaku jujur
Hendaklah engkau berbuat baik terhadap sesama manusia
Kaedah kesusilaan, adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia.
Suara hati manusia menentukan perbuatan mana yang baik 40 mana
dan perbuatan
yang buruk, oleh karenanya kaedah kesusilaan bergantung pada setiap pribadi
manusia. Manusia itu berbuat baik atau berbuat buruk karena bisikan suara
hatinya.
Kaedah kesusilaan mendorong manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya guna
penyempurnaan manusia. Kaedah kesusilaan melarang juga manusia untuk
mencuri, berbuat cabul dan lain-lain, karena hal tersebut juga dirasa bertentangan
dengan kaedah kesusilaan yang ada dalam hati nurani setiap manusia yang
normal.
Kaedah kesusilaan ditujukan kepada sikap batin manusia, asalnya dari manusia
sendiri maka yang mengancam setiap pelanggaran kaedah kesusilaan adalah batin
manusia itu sendiri. Dengan kata lain sanksi untuk mereka yang melanggar kaedah
kesusilaan bukanlah paksaan dari luar dirinya melainkan dari batinnya sendiri, oleh
karena itu kaedah kesusilaan bersifat otonom.
Contoh-contoh kaedah kesusilaan misalnya:
1) Berbuatlah jujur.
2) Hormatilah sesamamu.
3) Jangan berzinah.
4) Jangan mencuri.
5) Jangan membunuh. 40
TATA KAEDAH KESUSILAAN
misalya:
Barangsiapa dengan sengaja mengambil jiwa orang lain,
dipidana karena membunuh dengan hukuman setinggi-tingginya
15 tahun. Disini ditentukan besarnya pidana penjara untuk orang
yang melakukan kejahatan.(norma hukum pidana)
Kaedah Kesopanan
ASPEK ANTAR
Kaedah Hukum PRIBADI 49
49
Sollen – Sein dalam hukum
HUKUM NORMATIF (DAS SOLLEN ) DAN
HUKUM SECARA SOSIOLOGIS (DAS SEIN )
Hidup pribadi
Hidup antar pribadi (transpersonal/
interpersonal)
Setiap macam aspek hidup tersebut mempunyai
kaedah-kaedahnya:
Yang termasuk golongan aspek hidup pribadi mencakup:
Menurut Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldoorn, bahwa adalah tidak
mungkin memberikan suatu difinisi tentang apakah yang disebut
hukum itu , sangat sulit untuk dibuat difinisi hukum, karena tidak
mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan.
Pada abad 18 yang lalu Immanuel Kant, pernah menulis sebagai
berikut, “Noch suchen die Juristen eine Definition zu ihren
Begriffe von Recht” (). masih juga para sarjana Hukum mencari-
cari suatu difinisi tentang Hukum
Ucapan kant ini sampai saat ini masih berlaku, sebab telah banyak sarjana
Hukum mencari suatu batasan tetang Hukum namun setiap pembatasan
tentang Hukum yang diperoleh, belum pernah memberikan kepuasan.
Hakikat Hukum
PENERIMAAN
IDEAL SECARA IDEAL,
FILOSOFIS
HUKUM
PENERIMAAN
SECARA
KENYATAAN
SOSIOLOGIS
Nilai Dasar Hukum
KEADILAN
M
U
K
K
EM
U
H
A
N
N
FA
IA
ST
A
TA
A
EP
N
K
FUNGSI HUKUM
Leon Duguit ,
“Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat,
aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan
oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama
dan yang jika dilanggar menimbulkan reakasi bersama terhadap
orang yang melakukan pelanggaran itu”.
Immanuel Kant
“Hukum itu keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas
dari orang yang satu dapat menyesesuaikan diri dengan kehendak bebas
dari orang yang lain, menurut peraturan hukum tentang kemerdekaan”
Mr.JHP. Bellefroid,
” Isi hukum harus ditentukan menurut dua asas yaitu, asas keadilan
dan faedah
Prof. Mr.J.van Kan,
hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya
kepentingan-kepentingan itu tidak dapat diganggu.
berlakunya menurut tanggal yang ditentukan dalam undang-undang itu sendiri, jika
tanggal tidak disebutkan maka berlakunya setelah 30 hari sesudah diundangkan dalam
LN.
Jika syarat diatas dipenuhi maka berlakulah suatu Fictie dalam hukum, yaitu “Setiap
orang dianggap telah mengetahui adanya suatu undang-undang”
SYARAT BERAKHIRNYA SUATU UNDANG-
UNDANG YAITU;
Jangka waktu telah ditentukan oleh UU itu sendiri
Keadaan atau hal mana UU itu diadakan sudah tidak ada lagi
UU itu dengan tegas dicabut oleh instansi yang membuat / instansi yang lebih
tinggi
Telah diadakan UU baru yang isinya bertentangan dengan UU yang dulu.
Berita Negara
Suatu penerbitan resmi Departemen Kehakiman (Sekretaris Negara) yang
memuat hal-hal yang berhubungaan dengan peraturan-peraturan negara
dan pemerintah dan memuat surat-surat yang dianggap perlu
PEMBAGIAN HUKUM
Menurut Sumbernya;
Hukum Traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu
perjanjian antara negara (traktat)
Jika traktat diadakan oleh dua negara disebut Traktat Bilateral, Contoh antara Pemerintah
Indonesia dengan Cina tentang “Dwi-Kewarganegaraan”.
Jika oleh lebih dari dua negara disebut Traktat Multilateral misal NATO
Pendapat Sarjana Hukum (doktrin), Pendapat para sarjana hukum yang ternama juga
mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam keputusan hakim.
Menurut bentuknya;
Hukum tertulis (Statue Law) yakni hukum yang dicantumkan dalam pelbagai peraturan perundangan.
Unsur-unsur kodifikasi yaitu; jenis-jenis hukum tertentu (misal Hukum perdata), Sistimatis, dan
lengkap.
Tujuan Kodifikasi untuk memperoleh; Kepastian hukum, Penyederhanaan hukum, dan Kesatuan
hukum
Contoh-contohnya;
KUHS (1 Mei 1848), KUHD (1 Mei 1948), KUHP (1 Januari 1918)
Hukum tertulis tak dikodifikasikan;
Contoh-contohnya; Peraturan tentang hak cipta, Peraturan
tentang hak merek, Peraturan tentang kepailitan dsb.
Hukum tak tertulis (Hukum kebiasaan = Hukum adat) yaitu
hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetap
tidak tertulis namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan
perundangan .
MENURUT TEMPAT BERLAKUNYA;
Hukum Publik (Hukum Negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
Negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara negara dengan
perseorangan (warganegara)
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN HAKIM (JURISPRUDENTIE),
adalah keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh
hakim kemudian mengenai hasil yang sama.
KETETAPAN MPR RI
1. UUD 1945; 1. UUD 1945; 1. UUD Negara Republik 1. UUD Negara Republik
2. Ketetapan MPR; 2. Tap MPR; Indonesia Tahun 1945; Indonesia Tahun 1945;
3. UU; 3. UU; 2. UU/Perppu; 2. Ketetapan MPR
4. Peraturan Pemerintah; 4. Peraturan pemerintah 3. Peraturan Pemerintah; 3. UU/Perppu;
5. Keputusan Presiden; pengganti UU; 4. Peraturan Presiden; 4. Peraturan Presiden;
6. Peraturan Pelaksana yang 5. PP; 5. Peraturan Daerah. 5. Peraturan Daerah Provinsi;
terdiri dari : Peraturan 6. Keppres; 6. Peraturan Daerah
Menteri dan Instruksi 7. Peraturan Daerah; Kabupaten/Kota.
Menteri.
Ketentuan dalam Tap MPR
ini sudah tidak berlaku.
DEFINISI :
Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang
memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk
atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang
melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum dasar
(konstitusi) yang tertulis yang merupakan peraturan negara tertinggi
dalam tata urutan Peraturan Perundang-undangan nasional.
Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam
sidang MPR, yang terdiri dari 2 (dua) macam yaitu : Ketetapan yaitu
putusan MPR yang mengikat baik ke dalam atau keluar majelis,
Keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.
Undang-Undang (UU) adalah Peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan Persetujuan
bersama Presiden.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah Peraturan
Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan
yang memaksa, dengan ketentuan : Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan
berikut; DPR dapat menerima/menolak Perppu tanpa melakukan perubahan; Bila
disetujui oleh DPR, Perrpu ditetapkan menjadi Undang-Undang; Bila ditolak oleh
DPR, Perppu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan Pemerintah (PP) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
Peraturan Presiden (Perpres) adalah Peraturan Perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan
pemerintahan.
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan
Gubernur.
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan
yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan
persetujuan Bupati/Walikota.
Maturnuwun