Anda di halaman 1dari 6

ASAL MULA HUKUM

Sudah kodratnya manusia tidak dapat hidup sendiri, Aristoteles mengatakan manusia adalah mahluk
sosial yang pada dasarnya ingin selalu berkumpul dengan sesamanya (zoon Politicon). Manusia
tidak mungkin hidup sendiri dan memisahkan diri dengan sesamanya, manusia mempunyai
kemauan, keiinginan dan kepentingan yang berbeda satu sama lain, sehingga untuk memenuhi hal
itu manusia akan selalu berhubungan dengan sesamanya, sehingga terbentuklah kelompok manusia
yang disebut masyarakat.
“dimana ada masyarakat, disitu ada hukum”, itu adalah adagium. Mengapa demikian sebab hukum
dalam pengertian umum adalah peraturan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, contoh
nya : kebiasaan, hukum adat, hukum agama, hukum yang dibuat penguasa. Oleh karena kita hidup
dalam masyarakat maka kita juga harus mengenal hukum.

A. Dari sudut pandang pembentukan masyarakat , JB Daliyo dan kawan kawan membagi
menjadi 3 bentuk masyarakat :
1. Masyarakat teratur;
Masyarakat yang diatur dengan tujuan tertentu, cont; perkumpulan olahraga.
2. Masyarakat teratur;
Masyarakat yang sengaja dibentuk karena kesamaan kepentingan, cont; penonton
pertunjukan.
3. Masyarakat tidak teratur;
Masyarakat yang terbentuk dengan sendirinya, cont; mahasiswa di perpustakaan

B. Dari sudut pandang hubungan yang diciptakan para anggotanya, dapat dibedakan:
1. Masyarakat Paguyuban (gemeschap).
Antar anggota masyarakat mempunyai hubungan pribadi sehingga timbul hubungan
bathin. Cont; rumah tangga, kekerabatan karena hubungan marga.
2. Masyarakat Patembayan (gesselschap)
Antar anggota masyarakat bersifat lugas dan mempunyai tujuan sama untuk
mendapatkan keuntungan material. Cont; pemegang saham dalam badan hukum / PT,
dan lain-lain.

C. Dari dasar perikehidupan atau kebudayaan, dapat dibedakan:


1. Masyarakat primitif dan masyarakat modern
Masyarakat primitif adalah masyarakat yang masih sederhana dalam cara hidup,
perilaku dsb.
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sudah lebih maju dalam segala hal,
dibandingkan dengan masyarakat primitif.
2. Masyarakat desa dan masyarakat kota
Masyarakat desa adalah sekelompok masyarakat yang hidup didesa.
Masyarakat kota adalah sekelompok masyarakat yang hidup di kota.
3. Masyarakat teritorial
Masyarakat yang tinggal bersama di dalam suatu daerah tertentu
4. Masyarakat Genealogis
Masyarakat yang anggota-anggotanya mempunyai pertalian darah.
5. Masyarakat teritorial genealogis
Masyarakat yang anggotanya mempunyai pertalian darah dan bersama sma bertempat
tinggal dalam suaru daerah tertentu

D. Dari sudut pandang hubungan keluarga, dapat dibedakan :


1. Keluarga inti; suami, istri dan anak-anak
Keluarga luas; anggotanya lebih luas dari keluarga inti karena melibatkan orang tua,
saudara sekandung, saudara sepupu, paman, bibi, dan saudara lain yang masih
mempunyai hubungan darah.
2. Suku bangsa.
3. Bangsa.

1
Oleh karena masyarakat terdiri dari kumpulan manusia yang berbeda satu sama lain, maka
diperlukan kaidah sosial/ norma yang mengaturnya.
Gustaf Radbruch membedakan kaidah dalam dua macam yaitu:
1. Kaidah alam
Menyatakan tentang apa yang pasti akan terjadi, mis; seseorang pasti akan meninggal
2. Kaidah kesusilaan
Menyatakan tentang sesuatu yang belum tentu akan terjadi. Conth ; seseorang dilarang
korupsi. Manusia ada kemungkinan korupsi , tetapi juga tidak korupsi.
Kaidah kesusilaan juga disebut sebagai kaedah / norma sosial karena didalamnya terdapat
norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan dan norma hukum.
Norma / kaidah sosial adalah suatu pedoman/ peraturan hidup yang menentukan bagaimana
manusia berperilaku dalam masyarakat supaya tidak merugikan manusia lainnya.
Norma / kaidah sosial dapat dikelompokan menjadi dua :
a. Norma/ kaedah sosial yang berkaitan dengan aspek pribadi (norma agama dan norma
kesusilaan)
b. Norma / kaidah sosial yang berkaitan dengan aspek antar pribadi ( norma sopan santun,
norma hukum)

Untuk mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, terdapat empat norma/ kaidah, yaitu :
1, Norma / kaidah agama
Pada intinya peraturan yang datangnya dari Tuhan yang berisikan kewajiban dan larangan
yang harus dilakukan oleh manusia / pengikutnya. Kewajiban tersebut jika dilanggar akan
berbuah sanksi, namun jika dilakukan akan memberikan tuntutan agar dapat hidup dengan
baik dan benar. Dengan demikian dapat disimpulkan pada kaidah agama :
a. Ditujukan kepada manusia dalam bentuk kewajiban kepada Tuhan dan kepada
dirinya.
b. Asalnya dari Tuhan yang dianggap pengikutnya sebagai perintah Tuhan
c. Tidak ditujukan kepada sikap lahirilah manusia, namun lebih kearah batiniah.
d. Membebani manusia dengan kewajiban
e. Tuhan akan memberi sanksi jika manusia melanggar.
2. Norma / kaidah kesusilaan
Merupakan kaidah yang menyangkut pribadi manusia dan yang tertua, karena merupakan
kaidah yang pertama lahir di dunia. Dikatakan menyangkut pribadi karena yang menentukan
pilihan baik dan tidak baik adalah manusia itu sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan
kaidah kesusilaan:
a. Ditujukan kepada manusia agar terbentuk kebaikan akhlak pribadi agar menjadi
manusia sempurna, dan melarang manusia melakukan perbuatan jahat.
b. Asal dari manusia , sehingga disebut juga kaidah otonom.
c. Tidak ditujukan kepada sikap lahirilah manusia, namun lebih kearah batiniah.
d. Batin manusia yang mengancam perbuatan yang melanggar kaidah kesusilaan.

Kaidah agama dan kaidah kesusilaan mempunyai kesamaan tujuan yaitu untuk memperbaiki pribadi
manusia agar beraklak. Perbedaan hanya terletak pada siapa yang memberi sanksi bila terjadi
pelanggaran. Jika kaidah agama adalah Tuhan, dan jika kaidah Kesusilaan adalah manusia itu
sendiri.

3. Norma / kaidah Sopan Santun


Kaidah sopan santun disebut juga kaidah kesopanan. Kaidah ini dari masyarakat untuk
mengatur hubungan antar anggotanya agar saling menghormati. Kaidah ini ditujukan pada
sikap lahir dari manusia yang didasarkan pada kepatutan agar terwujud ketertiban dalam
pergaulan msyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan pada kaidah sopan santun:
a. Didasarkan atas kebiasaan, kepatutan / kepantasan yang berlaku dalam masyarakat.
b. Ditujukan kepada sikap lahir pelaku yang konkret demi ketertiban masyarakat.
c. Membebani manusia dengan kewajiban
d. Kekuasaan masyarakat secara tidak resmi diberi kekuasaan untuk memberi sanksi
apabila terjadi pelanggaran kaidah.

2
Kaidah kesopanan berbeda dengan kaidah kesusilaan, karena kaidah kesopanan berasal dari
luar diri seseorang dan dapat berubah menjadi “kebiasaan” apabila masyarakat menilai dan
menjadikannya sebagai kewajiban serta pelanggaran terhadapnya dikatakan sebagai
kesalahan. Kaidah kesopanan bersifat membebani kewajiban dan tidak menimbulkan hak,
mis; anak wajib menghormati orang tua, mengenakan pakaian yang pantai di depan publik
dsb.
Sedangkan kaidah kesusilaan berasal dari dalam seseorang
4. Norma / kaidah hukum
Kaidah hukum adalah aturan tertulis yang dibuat sesuai prosedur, misalnya undang-undang.
Dengan demikian dapat disimpulkan :
a. Ditujukan pada sikap lahir, konkret dari manusia tanpa mempersoalkan sikap
bathin.
b. Ditujukan pada pelaku konkret, yaitu perbuatan pelaku yang melanggar kaidah dan
kepentingan masyarakat, bukan untuk penyempurnaan manusia.
c. Isi kaidah ditujukan kepada sikap lahirilah manusia , dengan demikian
mengutamakan perbuatan / sikap lahiriah bukan batinia.
d. Masyarakat diberi kekuasaan untuk memberi sanksi melalui pengadilan atau
wakilnya.
e. Membebani kewajiban kepada manusia dan juga memberi hak.

Walaupun telah ada kaidah agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan, namun kaidah
hukum tetap diperlukan oleh masyarakat, karena kaidah hukum akan mengatur segala
kepentingan baik yang telah diatur oleh ketiga kaidah tersebut atau yang belum diatur.
Kaidah hukum masih diperlukan karena :
a. Karena masih banyak kepentingan manusia yang belum diatur oleh ketiga kaidah
yang ada.
b. Sanksi dari kaidah Kesusilaan dan Kaidah Kesopanan dirasa belum begitu
memberatkan, dan sanksi kaidah agama baru dapat berlaku setelah pelaku meninggal
dunia.

3
Definisi Hukum

Definisi tentang hukum sangat sangat banyak, masing masing ahli mengeluarkan definisi sendiri
sendiri, dengan demikian definisi hukum ditentukan oleh siapa yang mendefinisikan, dan dari sudut
mana hukum dipandang.
1. Paham Hukum Alam
a. Aristoteles
Hukum adalah sesuatu yang berbeda daripada sekedar mengatur dan mengekspresikan
bentuk dari konstitusi. Hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim di
Pengadilan dalam menjatuhkan putusan bagi para pelanggar.
b. Grotius
Hukum adalah peraturan tentang tindakan moral yang menjamin keadilan pada peraturan
hukum tentang kemerdekaan.
2. Paham Anthropologis
a. Schapera,
Hukum adalah setiap aturan tingkah laku yang diputuskan oleh Pengadilan.
b. Pauh Bohanan
Hukum adalah himpunan kewajiban yang dilembagakan kembali dalam pranata hukum
c. Pospisil
Hukum adalah aturan-aturan tingkah laku yang dibuat menjadi kewajiban melalui sanksi
sanksi yang dijatuhkan terhadap setiap pelanggaran dan kejahatan-kejahatan melalui
suatu otoritas pengendalian.
3. Paham Historis
a. Karl von savign
Hukum adalah aturan yang terbentuk dari kebiasaan dan perasaan rakyat, yaitu melalui
pengoperasionalisasian kekuasaan secara diam-diam. Oleh karena itu hukum berakar
pada sejarah manusia, dihidupkan oleh kesadaran, keyakinan, dan kebiasaan warga
mesyarakat.
b. Marxist
Hukum adalah pencerminan dari hubungan umum ekonomi dalam masyarakat pada
suatu tahap perkembangan tertentu.
4. Paham Positivistis dan dogmatis.
a. John Austin
Hukum adalah perangkat kaidah baik langsung maupun tidak langsung dari penguasa
sebagai pemegang otoritas tertinggi, kepada rakyat yang merupakan masyarakat
independen.
b. Hans Kelsen
Hukum adalah perintah kepada manusia dalam bertingkah laku manusia, hukum adalah
kaidah primer yang menetapkan sanksi
c. Paul Scholten
Hukum adalah petunjuk tentang apa yang layak dilakukan dan yang tidak layak
dilakukan, dengan demikian bentuknya adalah perintah.
d. Van Kan
Hukum adalah keseluruhan aturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi
kepentingan manusia di dalam masyarakat.
5. Paham Sosiologis
a. Rouscoe Pound (pandangan sosiologis realis)
Hukum dapat dibedakan menjadi dua:
1) Hukum dalam arti tata hukum, mempunyai bahasan :
- Hubungan antara individu dengan individu lainnya;
- Tingkah laku para individu yang mempengaruhi individu lainnya.

4
2) Hukum dalam arti kumpulan dasar kewenangan dari putusan-putusan pengadilan dan
tindakan administratif.
b. Eugen Ehrlich
Hukum adalah sesuatu yang berkaitan dengan fungsi kemasyarakatan dan memandang
sumber hukum hanya dari legal history yurisprodence and living law (hukum yang hidup
dalam masyarakat)

c. Bellefroid
Hukum adalah kaidah yang berlaku di masyarakat yang mengatur tata tertib yang
didasarkan atas kekuasaan yang ada dalam masyarakat itu.
6. Paham Realis
a. Holmes
Hukum adalah apa yang dikerjakan dan diputuskan pengadilan.
b. Liewellyn
Hukum adalah apa yang diputuskan oleh seorang hakim tentang suatu persengketaan
c. Salmond
Hukum adalah kumpulan asas-asas yang diakui dan ditetapkan oleh negara melalui
pengadlan

Beberapa sarjana Indonesia, mendefinisikan hukum sebagai berikut:


1. HMN Poerwosutjipto;
Hukum adalah keseluruhan norma, yang ditetapkan oleh penguasa negara atau penguasa
masyarakat yang berwenang menetapkan hukum.
Hukum dikatakan juga sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota
masyarakat, dengan tujuan untuk menimbulkan suatu tata kehidupan yang dikehendaki oleh
penguasa.
2. Prof Dr Soerjono Soekanto, SH MA dan Purnadi Purbacaraka, SH.
Hukum diartikan sebagai :
a. Hukum sebagai ilmu pengetahuan.
b. Hukum sebagi suatu disiplin
c. Hukum sebagai kaidah.
d. Hukum sabagai tata huku,
e. Hukum sebagai petugas
f. Hukum sebagai keputusan penguasa.
g. Hukum sebagai proses pemerintahan
h. Hukum sebagai perilaku yang teratur
i. Hukum sebagai nilai
3. Ultrecht
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan)
yang mengurus tentang tata tertib suatu masyarakat, oleh karena itu harus ditaati oleh
masyarakat itu.
4. SM Amin, SH
Hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi. Tujuan
hukum adalah untuk melahirkan ketertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan
dan ketertiban terpelihara.
5. JCT Simorangkir
Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan – badan resmi yang berwajib.
Pelanggaran terhadap peraturan, akan berakibat dijatuhi hukuman .

Dari uraian diatas, hukum dapat disimpulkan bahwa hukum meliputi unsur-unsur:
1. Peraturan tentang tingkah laku manusa.
2. Peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat memaksa
4. Sanksi bagi pelanggaran terhadap peraturan

Menurut Pramudya, hukum dan peraturan adalah dua hal yang berbeda
5
1. Peraturan adalah perwujudan dari kebijakan publik dari penguasa, yang merupakan
kumpulan kepentingan kelompok / golongan, Namun peraturan dapat juga berasal dari
kebiasaan yang tertulis atau lisan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
2. Sedangkan hukum adalah tata nilai untuk mengatur masyarakat agar dapat tercapai tujuan
hukum yaitu keadilan daan kesejahteraan.

Sedangkan untuk mempelajari hukum, ada beberapa metode:


1. Metode Idealis
Hukum dipandang sebagai perwujudan nilai-nilai tertentu yaitu keadilan, sehingga dengan
metode ini hukum selalu diuji apakah yang dihasilkan adalah perwujudan nilai-nilai
keadilan.
2. Metode Normatif
Hukum dipandang sebagai suatu peraturan, sehingga hukum dianggap sebagai lembaga
yang otonom yang merupakan subyek tersendiri yang terlepas dari hal-hal yang ada
disekitar peraturan.
3. Metode sosiologis
Memandang hukum sebagai alat untuk mengatur masyarakat, dengan demikian fokus
pendekatan ini terletak pada pengaruh masyarakat pada pembentukan hukum dan efektivitas
pemberlakuan hukum tersebut di masyarakat.
4. Metode Historis.
Mempelajari hukum dengan melihat sejarah dari hukum itu sendiri, dengan metode ini akan
dapat diketahui bagaimana lahir, berkembang atau lenyapnya hukum, bagaimana hukum
yang berlaku di masa lampau dan masa sekarang, bagaimana perbedaannya. Disamping itu
juga dapat melihat lahir, berkembang / lenyapnya lembaga-lembaga hukum.
5. Metode sistimatis
Metode yang melihat hukum sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub sistem. Contohnya ;
hukum pidana, hukum perdata, hukum acara, hukum tata negara.
6. Metode Komparatif
Metode yang mempelajari hukum dengan cara membanding-bandingkan hukum yang
berlaku di suatu negara dengan negara lain, membandingkan hukum dimasa lampau dengan
yang berlaku sekarang.

@@@@@@@@

Anda mungkin juga menyukai