Anda di halaman 1dari 4

3.

Tata Kelakuan (Mores)


Tata kelakuan ialah norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran agama, atau ideologi yang
dianut oleh masyarakat. Pelanggarnya disebut penjahat.
Contoh mores yakni: larangan berzina, berjudi, minum minuman keras, penggunaan narkotika
dan zat-zat adiktif, serta mencuri.
Fungsi mores antara lain :
– Memberikan batas-batas tingkah laku individu.
– Mengidentifikasi individu dengan kelompoknya.
– Menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat sehingga mengukuhkan ikatan dan
mendorong tercapainya integrasi sosial yang kuat.

4. Adat (Customs)
Adat adalah norma yang tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat sehingga anggota
masyarakat yang melanggar adat istiadat akan menderita karena sanksi keras yang kadang-
kadang secara tidak langsung dikenakan. Misalnya, pada masyarakat Lampung yang melarang
terjadinya perceraian, apabila terjadi suatu perceraian, maka tidak hanya yang bersangkutan yang
mendapat sanksi, tetapi seluruh keluarganya pun ikut tercemar.

Sanksi atas pelanggaran adat istiadat dapat berupa pengucilan, dikeluarkan dari
masyarakat/kastanya, atau harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti melakukan upacara
tertentu untuk media rehabilitasi diri.

5. Hukum (Laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis. Sanksi terhadap
pelanggar sifatnya paling tegas dibanding dengan norma-norma lainnya.
Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi
ketentuan-ketentuan, perintah, kewajibam, ataupun larangan, agar dalam masyarakat tercipta
suatu ketertiban dan keadilan. Ketentuan-ketentuan dalam norma hukum lazimnya
dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang atau konvensi-konvensi. Sanksi yang
diberikan dapat berupa denda atau hukuman fisik.
A. Persamaan

Norma-norma sosial memiliki beberapa persamaan yaitu:

1.    Mengandung perintah: setiap norma memiliki perintah untuk berbuat sesuatu yang baik.

2.    Mengandung larangan: norma berisi keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu.

3.    Bertujuan mengatur tingkah laku manusia atau kehidupan manusia.

4.    Ditujukan untuk kebaikan manusia bersama.

5.     Memiliki dasar untuk mewujudkan ketertiban masyarakat.

6.    Memiliki Sanksi.

B. Perbedaaan

Norma Agama, Kesopanan, Kesusilaan, dan Hukum  memiliki perbedaan satu sama  lain secara umum,
yaitu:

1.    Jenis sanksi setiap norma berbeda satu sama lain.

2.    Sumber Norma: wahyu Tuhan(Norma Agama), hati( Norma Kesusilaan), pergaulan (Norma
Kesopanan), penguasa negara yang berwenang (Norma Hukum).

3.    Kekuatan aturannya: norma hukum memiliki kekuatan yang paling tinggi, karena bersifat memaksa.

4.    Hal-hal yang diatur: norma hukum memiliki aturan yang lebih terperinci

5.    Kelanggengan norma : Norma hukum bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman.

C. Kelebihan dan Kekurangan Norma - Norma Sosial

1.    Norma Agama

v  Kelebihan:

a.    Landasannya bersifat pasti, karena berasal dari wahyu Tuhan

b.    Bersifat Universal

c.    Memiliki dua jenis peraturan yaitu untuk dunia dalam bermuamalat, dan masalah peribadatan/
masalah akhirat.

d.    Norma agama merupakan norma tertinggi, karena berasal dari Tuhan.
v  Kekurangan:

a.    Ada banyak agama di dunia, dan di Indonesia khususnya, di mana setiap pemeluk agama tidak ingin
diatur oleh norma agama lain, sehingga sering terjadi konflik di antara masyarakat.

b.    Norma agama masih mengatur hal-hal yang bersifat umum,

c.    Sebagian hukuman pelanggaran norma agama bersifat eksatologis, sehingga banyak orang atau
pengikut yang meremehkan.

2.    Norma Kesopanan

v  Kelebihan:

a.    Mengatur tingkah laku manusia agar lebih baik dalam bertata krama.

b.    Bersifat persuasif, ajakan untuk bersopan santun diajarkan dengan ajakan tanpa memiliki paksaan
dan kekerasan.

v  Kekurangan:

a.    Hukuman bagi pelanggar kurang keras, sekedar gunjingan dari masyarakat.

b.    Norma ini hanya mengatur perilaku manusia dalam bersosial/ bertata krama dengan manusia lain,
bukan masalah yang lebih kompleks.

c.    Nilai Sopan hanya berlaku pada budaya setempat, sehingga tidak universal, karena apa yang
dianggap masyarakat suatu tempat sebagai kesopanan, belum tentu sopan bagi budaya masyarakat lain.

3.    Norma Kesusilaan

v  Kelebihan:

a.    Berasal dari hati sanubari, sehingga para pelanggar norma akan merasa bersalah pada diri sendiri.

b.    Bersifat universal, karena semua orang memiliki hati sanubari sumber dari norma kesusilaan.

v  Kekurangan:

a.    Bisa disepelekan oleh sebagian masyarakat.

b.    Tidak terlihat sehingga aturan tidak mengikat dalam hubungan antarmanusia.
4.    Norma Hukum

v  Kelebihan:

a.    Mempunyai sifat memaksa, sehingga mau tidak mau masyarakat harus mematuhinya.

b.    Mengikat semua warga yang terikat hukum yang dijalani masyarakat.

c.    Hal yang diatur bersifat khusus atau detail sehingga jelas.

v  Kekurangan:

a.    Aturan hukum rentan dikalahkan oleh kekuasaan / orang yang berkuasa.

b.    Norma hukum sering disalahgunakan dengan suap dan lain-lain

c.    Norma hukum sering bersifat sekuler sehingga sebagian orang yang beragama merasa gamang
menaatinya.

Anda mungkin juga menyukai