Anda di halaman 1dari 14

Norma mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud : perintah dan

larangan. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu


oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan
kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibatakibatnya dipandang tidak baik. Ada bermacam-macam norma yang berlaku di
masyarakat. Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada lima, yaitu:

1.

Norma Agama

Norma Agama adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai
perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan
Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari
Tuhan Yang Maha Esa berupa siksa kelak di akhirat. Contoh norma agama ini
diantaranya ialah:
1. Kamu dilarang membunuh.
2. Kamu dilarang mencuri.
3. Kamu harus patuh kepada orang tua.
4. Kamu harus beribadah.
5. Kamu jangan menipu.

Contoh pelanggaran terhadap Norma Agama adalah:

Berjudi

Tidak menghormati Orang Tua

Mencuri

Minum minuman keras

Menfitnah

2.

Norma Kesusilaan

Peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma
kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma
kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat
manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah :
1. Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain.
2. Kamu harus berlaku jujur.
3. Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia.
4. Kamu dilarang membunuh sesama manusia.
Contoh pelanggaran terhadap Norma Kesusilaan adalah:

Tidak Jujur

Tidak Adil

Tidak menghargai dan menghormati orang lain

Membunuh

Berbuat Jahat terhadap sesama manusia

3.

Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu
sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat
saling hormat menghormati. Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah
dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang
bersangkutan itu sendiri. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan,
atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut
sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi
seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan
hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap
sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
1. Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api,
bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa
bayi.
2. Jangan makan sambil berbicara.
3. Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat.
4. Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.

Contoh pelanggaran Norma kesopanan adalah:

Berkata kasar kepada Orang Tua

Menerima sesuatu dengan tangan kiri

Meludah disembarang Tempat

Masuk rumah orang lain dengan tidak permisi

Makan sambil berbicara

4.

Norma Hukum

Norma hokum adalah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga
kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat
dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa
berupa peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan
agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa,
sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran
peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh
kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini diantaranya ialah :
1. Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang
lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman setinggitingginya 15 tahun.
2. Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan,
diwajibkan mengganti kerugian, misalnya jual beli.
3. Dilarang mengganggu ketertiban umum.

Contoh pelanggaran Norma Hukum adalah:

Tidak memakai helm pada saat mengendarai motor

Korupsi

Mengganggu ketertiban umum

Merapok

Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas

Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut
juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya nasional
maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan
untuk membuatnya. Oleh karena itu, norma hukum sangat mengikat bagi warga
negara.
5.

Norma Kebiasaan atau Norma Adat


Norma kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat
diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh
pemerintah. Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan
berulang-ulang mengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai aturan
hidup. Kebiasaan dalam masyarakat sering disamakan dengan adat istiadat.
Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama ada dalam
masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula yang menganggap adat
istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun temurun Pada umumnya adat
istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan
berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah turun temurun, sedangkan
kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat. Sanksi yang diterima bagi pelanggar
norma adat istiadat ini berupa cemoohan dengan sebutan kata-kata orang itu
tidak beradat. Contoh-contoh norma adat adalah:

1.

Mengadakan tumpengan kalau punya rumah baru atau hal lain yang perlu
dirayakan.

2.

Memakai batik ketika menghadiri acara resmi.

3.

Memakai baju daerah ketika menikah / sunatan.

4.

Membuat ketupat saat lebaran.


Contoh pelanggaran Norma Adat adalah:

Memakai pakaian yang terbuka

Masuk ke rumah orang lain tanpa izin

Berbicara saat makan

Menganiaya seseorang

Buang angin disembarang tempat

A. Pelanggaran Nilai dan Norma Sosial Beserta Solusinya

1. Pelanggaran Nilai dan Norma


Pada dasarnya, segala perilaku yang melanggar norma dinamakan penyimpangan
norma. Penyimpangan norma sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah
bersama teman sebangkumu menemukan minimal lima contoh pelanggaran norma
yang terjadi di sekitarmu. Dengan contoh-contoh tersebut dapat diketahui

seberapa besar individu di sekitarmu memandang nilai dan norma sebagai


pedoman hidup.
Secara umum, pelanggaran norma dapat terjadi di mana pun tempatnya tanpa
terkecuali. Terjadinya pelanggaran norma disebabkan karena sikap apatis
masyarakat dalam melaksanakan nilai dan norma masyarakat. Sehingga wibawa
nilai dan norma sebagai pedoman tingkah laku menjadi memudar. Alhasil
timbullah perilaku yang melanggar norma. Menurut Robert M.Z. Lawang (1985),
perilaku pelanggaran norma dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

a.

Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap sebagai kejahatan,

misalnya: pemukulan, pemerkosaan, penodongan, dan lain-lain.

b.

Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan seksual, yaitu

perzinahan, homoseksualitas, dan pelacuran.

c.

Bentuk-bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkohol, candu,

morfin, dan lain-lain.

d.

Gaya hidup yang lain dari yang lain, misalnya penjudi profesional, geng-

geng, dan lain-lain.


Sebagaimana telah diungkapkan di depan, bahwa adanya norma secara singkat
selalu muncul untuk mempertahankan atau memelihara nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat. Oleh karena itu, pelanggaran terhadap norma berarti juga
pelanggaran terhadap nilainilai
yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat.

2. Solusi Pelanggaran Norma


Dalam Sosiologi, solusi tepat dalam menangani pelanggaran norma menggunakan
pengendalian sosial. Lantas, apa yang dimaksud dengan pengendalian sosial itu?
Seorang ahli sosial yang bernama Peter L. Berger (1978) mengartikan
pengendalian sosial adalah caracara yang digunakan masyarakat untuk
menertibkan anggotanya yang membangkang. Sedangkan menurut Roucek
(1965), pengendalian sosial mengacu pada proses terencana di mana individu
dianjurkan, dibujuk ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan
nilai hidup suatu kelompok. Dengan demikian, pengendalian sosial adalah cara
dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan, guna
mengajak, mendidik, serta memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai
dengan norma sosial.
Selain melalui pengendalian sosial, seorang ahli sosial bernama Koentjaraningrat
mengemukakan pula beberapa usaha agar masyarakat menaati aturan-aturan yang
ada, seperti:

a.

Mempertebal keyakinan para anggota masyarakat akan kebaikan adat

istiadat yang ada. Jika warga yakin pada kelebihan yang terkandung dalam aturan
sosial yang berlaku, maka dengan rela warga akan mematuhi aturan itu.

b.

Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasa taat. Pemberian

ganjaran melambangkan penghargaan atas tindakan yang dilakukan individu. Hal


ini memotivasi individu untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.

c.

Mengembangkan rasa malu dalam jiwa masyarakat yang menyeleweng

dari adat istiadat. Individu yang menyimpang dari aturan dihukum agar jera dan
tidak mengulangi kembali.

d.

Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masyarakat yang hendak

menyeleweng dari adat istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan. Rasa
takut itu mencegah individu untuk melakukan pelanggaran aturan

Norma

adalah

aturan-aturan

atau

pedoman sosial yang khusus mengenai


tingkah laku, sikap, dan perbuatan
yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan di lingkungan kehidupannya.
Norma ada yang tertulis dan ada yang

tidak tertulis, norma hukum dan norma


agama adalah contoh norma yang
tertulis dan norma kesopanan, norma
kesusilaan, norma adat, norma social
adalah
tertulis.

contoh
Berikut

norma
akan

yang
kita

tidak
bahas

bersama macam-macam pelanggaran


norma di Masyarakat sesuai norma
masing-masing.

A. Contoh pelanggaran norma


agama
Tidak mendirikan sholat, berpuasa di
bulan Ramadhan, membayar zakat dll.
Bagi yang memeluk agama islam.
Berzina,

mabuk-mabukan,

berbohong.

mencuri,

B. Contoh Pelanggaran Norma


Hukum
1. Tidak membayar pajak bumi
bangunan kepada pemerintah.
2. Tidak mengenakan helm ketika
mengendarai sepeda motor.
3. Melanggar peraturan lalu
lintas.
4. Tidak membawa STNK ketika
berkendara.
5. Melakukan penipuan.
6. Membunuh, mencuri, berjudi
dll.

C. Contoh Pelanggaran Norma


Adat
1. Menguburkan mayat bagi
warga Bali yang beragama Hindu.
2. Adik menikah duluan daripada
kakak bagi suku Lampung.
3. Tidak mengadakan acara
yasinan bila sanak keluarga atau
kerabat ada yang meninggal bagi
suku Jawa.
4. Tidak memakai kain Ulos ketika
ada acara pernikahan bagi suku
Batak.
5. Mengadakan perkawinan yang
sama marga bagi suku Batak.
6. Tidak mengadakan acara
tumpengan bila membangun
rumah baru bagi suku Jawa.

D. Contoh Pelanggaran Norma


Kesopanan
1. Meludah disembarang tempat.
2. Masuk rumah orang lain tanpa
permisi.
3. Tidak menghormati orang yang
lebih tua dan dituakan.
4. Tutur kata yang tidak sopan,
dan menyakiti lawan bicara.
5. Tidur saat belajar di kelas.

E. Contoh Pelanggaran Norma


Kesusilaan
1. Membunuh.
2. Berkata dusta.
3. Tidak menghormati sesama
manusia.
4. Tidak berbuat baik bagi orang
lain.
5. Tidak berlaku adil.

Anda mungkin juga menyukai