Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR ILMU HUKUM

OLEH :
JOKO MARDIYANTO, S.H., M.H.
NIDN : 0630117203
Literatur :

Buku Pengantar Ilmu Hukum,


karya :
1. Prof. Dr. R. Soebekti, S.H.
2. Prof. Dr. Satjipto Raharjo, S.H.
3. Prof. Dr. Donald Albert Rumokoy, S.H.
4. Dr. Soedjono Dirjo Sisworo, S.H.
5. C.S.T Cansil
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Pengantar lmu Hukum.

Pengantar : sesuatu  mengantar (mahasiswa) 


pelajari  Obyek tertentu

ilmu : Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh secara


methodis dan disusun secara sistematis mengenai
suatu obyek tertentu

secara Metodis : digunakan metode atau cara


Secara sistematis : secara susunan yang teratur
HUKUM :
Keseluruhan peraturan yang berlakunya dapat dipaksakan oleh
badan berwenang.
meliputi : Perdata, Pidana , administrasi Negara, Militer dll
Badan berwenang : Kepolisian, kejaksaan, eksekutif, lembaga
negara lainnya.

PIH :
Merupakan Dasar untuk pelajaran lebih lanjut tentang hukum.
 perlu pemahaman yang seksama dan tuntas  dapat ilmu
hukum baik privat –publik
Yang dipelajari dalam PIH :
> asas-asas hukum yang pokok
> Sistem formal hukum
> Konsep-konsep hukum dan arti fungsionalnya
dalam masyarakat.
 Kepentingan sosial yang dilindungi hukum
 perkembangan hukum
Pemikiran orang mengenai hukum sepanjang
masa
Kedudukan hukum dalam masyarakat
(ekonomi/politik)
B. METHODE MEMPELAJARI ILMU HUKUM
menurut : Prof. Satjipto Raharjo, S.H.
1. Methode Idealis.
2. Methode Normatif
3. Methode Sosiologis

1. Metode Idealis, dapat dipilih untuk :


> melihat hukum sbg perwujudan nilai-nilai tertentu
> menguji hukum yg hrs mewujudkan nilai tertentu
> membahas nilai-nilai yang mendasari norma hukum
untuk mewujudkan nilai

contoh
mempelajari : nilai keadilan, kejujuran, kehormatan,
kebersamaan. Keindahan yg terkandung
dalam peraturan hukum.
METHODE NORMATIF, dapat dipilih untuk :
Melihat hukum sbg sistem aturan yg abstak (sifat/keadaan
tertentu).
 fungsi abstrak sebagai memberi informasi kepada
masyarakat.
Contoh : Peraturan larangan membunuh : yg dilihat rumusannya,
unsur-unsurnya, ancaman / sanksinya.

METHODE SOSIOLOGIS, dapat dipilih untuk :


Memahami hukum sebagai alat mengatur masyarakat
Mengkaitkan hukum kepada usaha-usaha mencapai tujuan
terpenuhinya kebutuhan masyarakat
Mengamati efektifitas hukum.
Contoh : mengamati ketaatan pengendara motor
wajib pakai helm.
B. ASAL MULA HUKUM :
Prinsip zoon politicon / aristoteles :
mahluk pada dasarnya ingin selalu berkumpul dengan
sesamanya.
mereka punya kemauan, keinginan kepentingan berbeda
Untk memenuhi hal itu harus berhubungan.

Menurut Dasar pembentukannya , masyarakat dibedakan 3 :


1. Masyarakat teratur, masyarakat dengan tujuan tertentu
Contoh : perkumpulan sepak bola
2. Masyarakat teratur yang terjadi dengan sendirinya,
masyarakat itu ada karena kesamaan kepentingan.
contoh : penonton sepak bola, penonton bioskop
3. Masyarakat tidak teratur :
Masyarakat yang terjadi dengan sendirinya tanpa dibentuk
Contoh : sekumpulan masyrakat baca koran ditempat umum.

MASYARAKAT dibedakan menjadi 2 menurut hubungan yang


diciptakan oleh Angotanya :
1. Masyarakat Paguyuban :
Masyarakat antara anggotanya ada hubungan dengan
yang lain sehingga menimbukan hubungan batin.
Contoh : Rumah Tangga
2. Masyarakat Patembayan :
Hubungan satu dengan lainya bersifat lugas  tujuan sama
mendapat keuntungan Material.
Contoh : PT, Firma, Koperasi. dll
MASYARAKAT berdasarkan perikehidupan dan
kebudayaan :
1. Masyarakat Primitif dan masyarakat Modern.
Lebih sederhana  lebih maju.

2. Masyarakat desa dan masyarakat Kota


3. Masyarakat Teritorial : kelompok masyarakat tinggal didaerah
tertentu (sebuah pulau, pinggir pantai, transmigrasi).

4. Masyarakat genealogis : kelompok masyarakat anggotanya


mempunyai pertalian darah.

5. Masyarakat teritorial genealogis : masyarakat hubungan darah


tingggal ditempat tertentu.
NORMA / KAIDAH SOSIAL :
pedoman /aturan yang menentukan manusia harus bertingkah
laku dlm masyarakat agar tidak merugikan lainya.
Tujuan adanya Norma :
Masyarakat terkordinir mencapai tujuan yang bersama agar
tidak berbenturan kepentingan

Norma / Kaidah Sosial dikelompokkan menjadi 2 :


1. Norma /Kaidah sosial yang bersangkutan dengan aspek
kepentingan pribadi.
Norma : Agama dan Kesusilaan.
2. Norma / Kaidah Sosial yang bersangkutan dengan kehidupan
antar pribadi.
Norma : sopan santun dan hukum.
KAIDAH AGAMA/ KEPERCAYAAN
Aturan yang datang dari Tuhan berisikan kewajiban
dan larangan, bila dilanggar sanksi dari Tuhan :
Secara rinci :
a. Kaidah agama ditujukan kpd kewajiban manusia
 Tuhan
b. Sumber kaidah : ajaran agama dianggap oleh
pengikutnya sebagai perintah Tuhan
c. Tidak ditujukan kpd sikap lahiriah tapi condng ke
bathiniah
d. Membebani manusia dengan kewajibannya
e. Tuhan_lah memberi sanksi
KAIDAH KESUSILAAN
Manusia yang menentukan hatinya tentang perilaku
baik atau Buruknya
Rinciannya sebagai berikut :
a. Ditujukan pada manusia, agar tebentuk akhlak baik,
tidak melakukan perbuatan jahat.
b. Sumber asal adalah manusia itu sendiri (sifat
otonom)
c. Tidak ditujukan kepada lahiriah manusia, condong
sikap bathiniah
d. Batinya mengancam perbuatan yang melanggar
kesusilaan.
KAIDAH SOPAN SANTUN :
Perwujudannya untuk saling menghormati satu sama
yang lain.
a. Didasarkan atas kebiasaan, kepatutan atau
kepantasan yg berlaku dlm masyarakat.
b. Ditujukan kepada siakp lahir pelaku yg konkret
demi ketertiban masyarakat.
c. Hanya membebani dengan manusia dgn kewajban
d. Masyarakat secra tidak resmi diberi kekuasaan
mengancam, bila kaidah sopan dilanggar
KAIDAH HUKUM
Aturan yang tertulis yang dibuat sesuai denagn tata cara
yang telah ditetapkan.
a. Ditujukan pada sikap lahir, konkrit, nyata manusia
tanpa mempersoalkan bathin.
b. Sipelaku pelanggaran yang nyata berbuat bukan
untuk penyempurnaan tp kepentingan masyarakat.
c. Isi kaidah hukum ditujukan pd sikap lahiriah manusia
bukan sikap batin
d. Masyarakat secara resmi diberi kewenangan
memberikan sanksi/ menjatuhkan putusan melalui
Pengadilan sbg wakilnya
e. Membebani kewajiban kepada manusia dan juga
memberi hak.
DEFINISI HUKUM :
Pengertian hukum menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, S.H.,
diartikan sbb :
1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan
2. Hukum sebagai suatu disiplin
3. Hukum sebagai kaidah
4. Hukum sebagai tata hukum
5. Hukum sebagai petugas
6. Hukum sebagai keputusan penguasa
7. Hukum sebagai proses pemerintahan
8. Hukum sebagai sikap tindak ajeg atau peri kelakuan yang
teratur
9. Hukum sebagai nilai-nilai
Unsur-unsur Hukum :
1. Peraturan tingkah laku
2. Peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yang
berwenang
3. Peraturan bersifat memaksa
4. Sanksi bagi Pelanggar terhadap peraturan : Tegas.

KEBERLAKUAN HUKUM :
Keberadaan hukum bersifat universal, hukum tidak
dapat dipisahkan dgn masyarakat, hukum
mengatur semua aspek ekonomi, sosial, budaya,
politik, hukum mengatur kehidupan sejak hidup
sampai meninggal.
Alasan mentaati / mematuhi hukum :

 Karena takut akan akibatnya berupa penderitaan bila


norma dilanggar
 Menjaga hubungan baik dengan waga masyarakat lainya
 Kepentingan terpenuhi atau setidaknya terlindungi hukum
 Hukum itu sesuai atau serasi dengan sistem nilai dianut
Beberapa pendapat, pandangan, aliran yang melahirkan
beberapa mazhab :
1. Mazhab Hukum Alam (Aristoteles, Thomas Aquino &
Huge de groot)

ARISTOTELES :
ada 2 macam hukum :
a. hukum yang berlaku karena penetapan penguasa /
negara
b. hukum yang tidak terikat pada pandangan manusia
tentang baik dan buruk
Hukum alam ini hukum yang oleh orang-orang berpikiran
sehat dirasakan selaras dengan Kodrat Alam.
Mazhab hukum alam ( Thomas Aquino)

Hukum alam atau disebut Lex Naturalis


Memuat tentang :
Berbuat baik dan jauhi kejahatan
Bertindak menurut pikiran yang sehat
Cintai sesama seperti cintai diri sendiri

Asas pokok tersebut memiliki kekuatan mutlak


tanpa pengecualian, berlaku dimana-mana, tidak
berubah sepanjang jaman.
HUGO DE GROOT
Sumber hukum alam adlh Pikiran / akal manusia
Menunjukkan mana yangbenar / tidak
Perbuatan sesuai kodrat apa tidak (harus
ditolak)
Mazhab : TEORI KEDAULATAN RAKYAT
Pada zaman Renaisance (abad pertengahan) dasar
hukumnya “akal atau “ Rasio” Manusia (aliran Rasionalisme)

JJ ROSUSSEAU :
Dasar paham kedaulatan Rakyat : bersandar pada kemauan
rakyat, peraturan merupakan penjelmaan rakyat.
Kemauan rakyat diserahkan kepada suatu organisasi/negara
Teori Kedaulatan Hukum.
Prof.Mr. Krabbe : Sumber hukum adalah rasa
keadilan

Hukum tidak lagi disebut bila : tidak sesuai


keadilan, tidak dapat mengikat.

Anggota masyarakat mempunyai perasaan Hukum


Anggota masyarakatlah yang mempunyai
kewibawaan / kekuasaan.
Timbul teori ini sekitar abad 20-an.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai