KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI Lia Hamidah (F22020055) Nina Afiska (F22020080) Yudi Ali Wardana Pendahuluan Indonesia merupakan suatu negara yang m emiliki kekayaan berupa keanekaragaman tradisi yang hingga saat ini masih berlaku dan masih di laksanakan di daerah- daerah Indonesia
Di pulau jawa masyarakat sangat erat dengan persoalan
yang berkaitan dengan tradisi dan budaya.
Salah satu tradisi Islam yang ada dan berkembang
di Indonesia, tepatnya di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, yaitu Tradisi Rajaban Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara wawancara. Objek penelitian ini adalah Desa Tlogolele, Kec. Selo, Kab. Boyolali. Tujuan dipilihnya desa tersebut adalah karena ingin mengetahui perkembangan tradisi rajaban di desa tersebut dan melihat bahwa tradisi Rajaban yang ada di desa Tlogolele sangat melekat dengan masyarakat setempat berbeda dengan tradisi rajaban yang di laksanakan di daerah sekitarnya Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus quis ultrices felis. Fusce sapien nunc, posuere at mauris sed, sagittis luctus erat. Integer sollicitudin pellentesque dolor ac suscipit. Duis quis commodo mauris. Sejarah Tradisi Rajaban di Desa Tlogolele Tradisi Rajaban merupakan tradisi untuk memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Sebelum masuknya Islam di Desa Tlogolele, masyarakat setempat memiliki kepercayaan terhadap leluhur. Namun, seiring berkembangnya zaman, Islam hadir ditengah masyarakat Tlogolele membawa banyak tradisi, diantaranya Tradisi Berbeda dengan Tradisi Rajaban di daerah-daerah lainnya, Tradisi Rajaban. Rajaban di Desa Tlogolele dibarengi dengan tradisi setempat yaitu Merti Dusun, berdasarkan sejarahnya, berdirinya Desa Tlogolele bereteapan dengan Bulan Rajab. Maka dari itu, masyarakat setempat memasukkan kegiatan Merti Dusun tersebut kedalam rangkaian acara dari tradisi rajaban Proses Tradisi Rajaban Desa Tlogolele Tradisi Rajaban yang rutin diselenggarakan di Desa Tlogolele biasanya dilaksanakan pada minggu kedua di Bulan Rajab. Saat hendak mengadakan Tradisi Rajaban, masyarakat bermusyawarah di kediaman Ketua RT Proses Tradisi Desa Rajaban BERSIH DUSUN Tlogolele PAGELAR NYADR AN AN WAYANG Bersih dusun di Desa Warga bekumpul Nyadran bertujuan Tlogolele diawali dengan menyaksikan pagelaran untuk mendoakan roh kerja bakti membersihkan wayang di malam leluhur yang telah lingkungan desa. Selain harinya. Tujuan meninggal dan juga itu, warga juga diadakannya pagelaran mejaga kerukunan. membersihkan makam- wayang adalah sebagai Nyadran memilikki makam yang dianggap hiburan masyarakat, rangkaian acara yang keramat. Selain agar desa serta wayang dianggap diantaranya adalah Kirab terlihat rapi dan bersih, suguhan untuk para (arak-arakan); Ujub bersih desa juga leluhur yang sudah tiada. (pengantar doa); Nyego Gunung (memasak dipercaya memiliki Selametan nasi berbentuk tujuan sprituil, yaitu gunung); dan membersihkan halangan Tasyakuran. atau bencana yang ada Kesimpulan Tradisi Rajaban dilakukan dengan kearifan lokal masing-masing sehingga diberbagai tempat terdapat perbedaan-perbedaan dalam prosesi pelaksanaanya. Seperti halnya dengan pelaksanaan Tradisi Rajaban di Desa Tlogolele yang tidak sekedar memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, melainkan terdapat nilai sosial budaya seperti gotong royong, menjalin silaturahmi dan saling berbagi.
Penelitian yang telah kami lakukan ditemukan sejarah dan nilai-nilai
yang terkandung dalam Tradisi Tajaban yang ada di Desa Tlogolele, Kec. Selo, yaitu nilai sosial dan spiritual. Tradisi tidak terlepas dari sejarah sama halnya dengan Tradisi Rajaban yang memiliki sejarah yang bermula dari nenek moyang, dan memaparkan tentang arti Tradisi Rajaban dan prosesi dalam tradisi rajaban tersebut. KESEPIAN TANPA KEKASIH SEKIAN DAN TERIMA KASIH