Anda di halaman 1dari 17

RANGKUMAN MATERI PPKn

1. Proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara


a. Isi sidang pertama BPUPKI
Sidang BPUPKI pertama membahas tentang rumusan dasar negara Indonesia. Ada
tiga tokoh yang memaparkan rumusan dasar negara, yaitu Mohammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno. Sidang BPUPKI I ini berlangsung pada 29 Mei - 1 Juni
1945.
Pada sidang BPUPKI pertama, tiga tokoh Indonesia mengusulkan dasar negara,
yaitu Muhammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo pada
31 Mei 1945, dan Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.
 Rumusan konstitusi usulan Muh. Yamin secara tertulis yaitu:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Persatuan kebangsaan Indonesia
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Lima usulan dasar negara dari Soepomo yaitu:
1) Persatuan.
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir dan batin
4) Musyawarah
5) Keadilan sosial
 Rumusan dasar negara oleh Soekarno yaitu:
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan Yang Maha Esa

Sebelum sidang BPUPKI kedua, Piagam Jakarta dihasilkan oleh Panitia


Sembilan pada 22 Juni 1945. Panitia Sembilan merupakan kepanitiaan kecil
bentukan BPUPKI yang merumuskan kembali hasil sidang BPUPKI I berupa
sumbangan-sumbangan pemikiran para pembicara.

Anggota Panitia Sembilan dianggap mewakili golongan kebangsaan dan


golongan Islam. Anggotanya yaitu Soekarno (sekaligus menjadi ketua), Moh.
Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Soebardjo, A.A. Maramis, H. Agus Salim,
Abikoesno Tjokrosoejoso, K.H. Abdul Kahar Muzakir, dan K.H. Wachid
Hasjim.

Rumusan yang dinamai Muhammad Yamin sebagai Piagam Jakarta (Jakarta


Charter) memuat rumusan Pancasila, yaitu:
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Dasar negara kelima menurut Ir. Soekarno:


Prinsip-prinsip dasar yang disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam perumusan
Pancasila merupakan sebuah pernyataan maupun pedoman berpikir dan bertindak
dalam menuangkan idenya dengan benar. Ir. Soekarno juga ingin menrumuskan
Pancasila guna mencapai suatu keputusan yang disepakati bersama yang sesuai
dengan tujuan bersama. Menurut Ir. Soekarno dasar negara yang kelima dalah
Ketuhanan yang Maha Esa. Ir. Soekarno ingin meletakkan Ketuhanan pada urutan
terakhir karena sebagai pengokoh atau penguat prinsip sebelumnya
Pada prinsip ketuhanan ini, Ir. Soekarno nampaknya ingin Indonesia bertuhan dan
bernegara Indonesia dengan memberi kebebasan pada rakyatanya untuk bertuhan
sesuai agama yang ia yakini. Ia ingin seluruh masyarakt Indonesia dapat beragama
tanpa paksaan.

c. Tokoh pendiri yang menyampaikan nama Pancasila sebagai dasar negara


dalam rapat BPUPKI adalah M. Yamin, Ir. Soekarno, dan Soepomo

2. Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat untuk mewujudkan


keadilan.
a. Sanksi dari norma kesusilaan:
 Pelanggaran terhadap norma kesusilan mendapatkan sanksi pengucilan,
baik secara fisik (dipenjara, diusir) maupun psikis (dijauhi, penyesalan,
rasa malu, dan kegelisahan).
 Sanksi norma kesusilaan, seperti telah banyak disebutkan sebelumnya
adalah rasa penyesalan, malu, merasa bersalah, bahkan hingga
menimbulkan kegelisahan. Lebih lanjut, sanksi norma kesusilaan tersebut,
timbul karena adanya dorongan dari faktor lingkungan.
 Kepatuhan terhadap norma kesusilaan akan menimbulkan rasa bahagia,
karena yang bersangkutan merasa tidak mengingkari hati nuraninya.
Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma kesusilaan merupakan
pengingkaran terhadap hati nuraninya sendiri.

b. Contoh pelaksanaan norma hukum:


Contoh Norma Hukum di Lingkungan Masyarakat
1) Tamu yang berkunjung lebih dari 1×24 Jam wajib dilaporkan kepada ketua
RT.
2) Warga baru dalam sebuah wilayah wajib lapor kepada ketua RT dan ketua
RW.
3) Setiap rumah harus membayar iuran kas RT setiap bulannya.
4) Setiap keluarga harus mengirim perwakilan, laki-laki berusia di atas 17
tahun untuk ikut serta dalam siskamling guna menunjang keamanan
wilayah sekitar.
5) Setiap hari Minggu, semua ibu berserta anaknya yang masih balita harus
ikut ke Posyandu guna mendapatkan tindakan berupa vaksin atau
informasi lebih lanjut terkait anaknya.
6) Setiap warga negara wajib membayar pajak sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan. Pembayaran pajak bertujuan untuk kepentingan negara dan
memenuhi hajat hidup orang banyak.
7) Setiap hari Sabtu pagi, para warga harus turut serta dalam kerja bakti di
lingkungan RW.

3. Sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945
a. Hubungan antara proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945
Proklamasi kemerdekaan punya hubungan erat dan merupakan kesatuan dengan
Undang-Undang Dasar 1945, terutama di bagian Pembukaan. Makna yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan amanat luhur dan suci dari
proklamasi

4. Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
a. Arti penting dari keberagaman SARA
 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara
kepulauan. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan
Indonesia. Pengertian negara kepulauan adalah negara yang seluruhnya
terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau
lain. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki keberagaman. Baik itu
suku, budaya, adat istiadat, ras, agama atau kepercayaan, dan antar
golongan.
 Adanya keberagaman tersebut menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia.
Pemerintah memiliki peran penting untuk menjaga perbedaan tersebut.
 Tumbuhnya perasaan kedaerahan dan kesukuan yang berlebihan dapat
mengancam keuntuhan bangsa dan negara. Sehingga perlu adanya
kerukuan antar suku, pemeluk agama, dan kelompok-kelompok sosial. Itu
bukan hanya peran pemerintah tapi juga adanya keinginann bangsa
Indonesia untuk tetap bersatu mempertahankan kebhinekaan.
5. Bentuk-bentuk Kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.
a. Manfaat dari Kerjasama
 Berlatih bekerja dengan kelompok
Bekerja sama dengan sebuah kelompok atau tim, membuat kita belajar
untuk saling memahami karakter semua orang yang ada dalam tim.
Keberhasilan suatu pekerjaan akan bergantung pada kekompakan
antarindividu dalam kelompok tersebut.
 Melatih keterampilan berkomunikasi
Ketika bekerja dengan kelompok, semua anggota harus berkomunikasi
dengan cara yang positif, sehingga setiap orang akan belajar untuk
berbicara dengan baik dan mau mendengarkan orang lain.
 Menumbuhkan rasa saling mengasihi
Gotong royong dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan.
Oleh karena itu, setiap orang akan lebih mengenal dan mengasihi satu
sama lain.
 Mengembangkan rasa sosial
Dengan mempunyai jiwa bekerja sama, setiap orang pasti akan tergerak
hatinya untuk selalu membantu orang lain ketika ada masalah atau
musibah.
 Memupuk rasa persatuan di masyarakat
Semangat gotong royong membuat masyarakat memiliki persatuan yang
tinggi. Mereka akan bersatu saat ada pekerjaan berat.
 Kerja sama juga menjadi pemersatu dari keberagaman yang ada di
Indonesia. Apabila kerja sama tidak ada lagi di Indonesia, perpecahan pasti
akan terjadi.

b. Sikap yang baik dalam Kerjasama antara umat beragama


Dalam beragama, kerjasama diperlukan sebagai salah satu media pendekatan antar
umat beragama.Toleransi dan kerjasama dalam beragama berarti sikap yang harus
ada dalam diri seseorang untuk menciptakan kehidupan antar umat beragama yang
rukun dan damai. Beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam memupuk sikap
toleransi dan mengembangkan kerjasama antar umat beragama:
 Menanamkan sikap saling menghargai antar umat beragama
 Memiliki kesadaran terhadap diri sendiri bahwa perbedaan adalah
sebuah realita dalam kehidupan bermasyarakat, oleh karena itu kita
harus bisa menerima perbedaan antar umat beragama
 Saling mengasihi satu sama lain sebagai makhluk ciptaan tuhan, dan
menghilangkan prasangka buruk terhadap perbedaan satu sama lain
 Menciptakan suasana kehidupan beragama yang nyaman dan
kondusif untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar umat
beragama
6. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
a. Akibat bagi suatu negara yang tidak memiliki dasar negara
Setidaknya ada empat akibat atau dampak negatif yang bisa timbul jika suatu
negara tidak memiliki dasar negara. Dampak tersebut adalah:
1) Negara tidak memiliki pedoman atau pandangan hidup
Suatu negara bisa hancur jika tidak memiliki pedoman atau pandangan
hidup. Karena negara tersebut tidak memiliki tujuan, visi misi, dan
cita-cita yang ingin diwujudkan bersama. Sehingga masyarakatnya
tidak berpegang pada nilai kehidupan dan akhirnya dapat hancur.
2) Negara tidak memiliki pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara
Dasar negara menjadi pedoman untuk mengatur kehidupan suatu
negara. Jika dasar negara ini tidak dimiliki, maka sangat mungkin jika
sistem pemerintahan dan kehidupan negaranya akan berantakan dan
akhirnya negara bisa hancur.
3) Lebih rentan terkena konflik
Dampak lainnya adalah masyarakat lebih rentan terlibat konflik.
Karena memang tidak ada nilai kehidupan yang dipegang
masyarakatnya untuk hidup tentram, aman serta damai, dan akhirnya
sistem pemerintahan bisa terganggu. Hal ini semakin diperparah
karena tidak ada pedoman atau nilai yang membimbing masyarakat
dan pemerintah untuk keluar dari konflik ini.
4) Sulit untuk maju dan berkembang
Negara yang tidak memiliki dasar negara akan sulit untuk maju dan
berkembang, karena tidak memiliki cita-cita, visi misi, serta tujuan
hidup berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya masyarakat dan
pemerintah tidak memiliki rasa saling percaya dan upaya untuk
memajukan bangsanya.

b. Fungsi Pancasila sebagai dasar negara


Fungsi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ditetapkan dalam MPR No.
XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
Dalam ketetapan MPR itu menegaskan Pancasila harus dijalankan secara
konsekuen dan konsisten.
Sebagai dasar negara, Pancasila juga berfungsi menjadi kaidah negara yang
bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapa pun termasuk oleh
DPR/MPR hasil pemilu.
Makna Pancasila sebagai dasar negara adalah untuk:
menata negara yang merdeka dan berdaulat,
mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan berwibawa untuk
mencapai tujuan nasional, dan
arah dan petunjuk aktivitas kehidupan bangsa Indonesia dalam keseharian.
7. Makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, serta peraturan perundang-undangan lainnya dalam sistem hukum
nasional.
a. Makna yang terkandung dari Alinea ketiga pembukaan UUD 1945
motivasi spiritual, yaitu kesadaran dan pengakuan bahwa kemerdekaan Indonesia
bukan hanya hasil perjuangan rakyat semata, namun juga karena rahmat Tuhan.
Hal ini menggambarkan pandangan hidup bangsa Indonesia yang menginginkan
keseimbangan dalam kehidupan.

b. Nilai-nilai universal dan lestari yang terkandung dalam UUD 1945


Nilai universal mengandung pengertian bahwa Pembukaan UUD 1945
mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di
seluruh dunia. Sedangkan, nilai lestari diartikan dapat menampung dinamika
masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara atas
Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia yang dikumandangkan pada tanggal
17 Agustus 1945.

c. Kesepakatan dasar dalam perubahan UUD 1945


1) Tidak Mengubah Pembukaan UUD 1945
Kesepakatan dasar yang pertama adalah tidak mengubah pembukaan UUD
1945 karena di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat dasar atau ideologi
berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, dasar negara,
dan cita-cita negara. Pembukaan juga memuat dasar filosofis dan dasar
normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945. Perubahan
terhadap pembukaan UUD 1945 sama artinya dengan membubarkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2) Tetap Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
NKRI harus tetap dipertahankan karena negara kesatuan adalah bentuk yang
ditetapkan sejak berdirinya negara Indonesia. Bentuk negara kesatuan
dianggap sebagai bentuk paling tepat untuk sebuah bangsa yang majemuk.
Perubahan UUD 1945 juga diharapkan tidak mengganggu eksistensi negara.
3) Mempertegas Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem pemerintahan presidensial dipertegas untuk menguatkan sistem
pemerintahan yang stabil dan demokratis. Sistem pemerintahan presidensial
merupakan keputusan yang dipilih oleh para pendiri negara pada tahun 1945.
Di samping itu, salah satu tujuan perubahan UUD 1945 adalah memperbaiki
dan menyempurnakan penyelenggaraan negara agar lebih demokratis.
Sementara, sistem pemerintahan presidensial merupakan sistem
pemerintahan negara republik yang kekuasaan eksekutifnya dipilih melalui
pemilihan umum dan dipisahkan kekuasaannya dengan legislatif. Hal ini
menjadi salah satu wujud negara yang demokratis.
4) Penjelasan UUD 1945 yang Memuat Hal Normatif Dimasukkan ke Dalam
Pasal-pasal Kesepakatan dasar selanjutnya adalah meniadakan penjelasan
UUD 1945. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif kemudian
dimasukkan ke dalam pasal-pasal atau batang tubuh. Meniadakan penjelasan
UUD 1945 bertujuan untuk menghindari kesulitan saat menentukan status
penjelasan tersebut dari sisi sumber hukum dan tata urutan peraturan
perundang-undangan.

8. Tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia


a. Tata urutan peraturan perundang-undangan menurut UU No.12 tahun 2011
Hierarki atau tata urutan perundang-undangan menurut UU Nomor 12 Tahun 2011
adalah:
1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara atau MPRS dan
ketetapan MPR yang masih berlaku.
3) Undang-undang atau Peraturan pemerintah pengganti undang-undang.
Peraturan pemerintah.
4) Peraturan presiden. Peraturan daerah provinsi: Termasuk di dalamnya Qanun
yang berlaku di Provinsi Aceh dan Peraturan daerah khusus atau perdasus,
serta peraturan daerah provinsi atau perdasi yang berlaku di Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat.
5) Peraturan daerah kabupaten atau kota.

b. Lembaga yang berwenang menyusun UU


Kekuasaan legislatif adalah kekuasaan yang bertugas untuk membuat undang-
undang. Di Indonesia, pemegang kekuasaan legislatif adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).

9. Makna dan arti kebangkitan nasional 1908 dalam memperjuangkan kemerdekaan


republik Indonesia
a. Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908
 Bangsa Eropa berdatangan dan menerapkan kolonialisme serta
imperialisme untuk mendapatkan kekayaan alam di Indonesia sejak abad
ke-17. Sejak itu, bangsa Indonesia tidak henti melakukan perlawanan guna
meraih kemerdekaan dan mengusir penjajah dari Tanah Air. Rakyat
Indonesia menggunakan berbagai cara untuk mengusir penjajah. Namun,
hingga 1908, usaha yang dilakukan masih terus menemui kegagalan.
Akhirnya, setelah tahun 1908, rakyat Indonesia melakukan perubahan
dalam perjuangannya dan perlahan meraih keberhasilan. Hal ini karena
perbedaan perjuangan Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908, yang
dapat dilihat dari pemimpinnya, sifatnya, serta bentuk perlawanannya.
 Berikut ini ciri-ciri perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908. Sifat
perjuangan yang diutamakan sebelum tahun 1908 adalah kedaerahan.
Menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, golok, dan
senjata tradisional lainnya Perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun
1908 dipimpin oleh orang-orang yang dianggap berpengaruh, seperti tokoh
agama atau bangsawan Masih bersifat sporadis atau musiman Bentuk
perlawanan masih menggunakan fisik atau peperangan saja, belum lewat
diplomasi Bertujuan mengusir penjajah bukan untuk memerdekakan
Indonesia Bentuk perlawanan tersebut masih belum memberikan hasil
yang baik. Bahkan, karena kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat
Indonesia masih terbilang rendah, mereka jadi mudah dikelabui oleh
penjajah. Menjelang akhir abad ke-19, kehidupan rakyat pribumi justru
semakin menderita, terutama setelah Belanda menerapkan kebijakan
sistem tanam paksa.
 Pada 1908, mulai muncul berbagai organisasi perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Oleh sebab itu, masa ini dikenal sebagai masa pergerakan
nasional. Rakyat Indonesia tidak lagi melawan penjajah menggunakan cara
tradisional, melainkan lewat organisasi yang sudah jauh lebih modern.
Belajar dari kegagalan sebelumnya, bentuk perjuangan akhirnya diubah
lewat organisasi dan diplomasi. Perbedaan sifat pergerakan sebelum dan
sesudah 1908 adalah, apabila sebelum abad ke-20, perlawanan masih
bersifat kedaerahan. Sedangkan setelah abad ke-20, perjuangan bersifat
nasional, lebih terarah, terorganisir, dan modern. Berikut ini ciri-ciri
perjuangan Indonesia setelah tahun 1908. Organisasi bersifat modern
Perjuangan lebih terarah dan terorganisir Bersifat nasional Dipelopori oleh
para kaum terpelajar Perlawanan bersifat lanjut, artinya meskipun
pemimpin tertangkap penjajah, rakyat Indonesia masih melanjutkan
perjuangan Mulai menerapkan cara diplomasi untuk memerdekakan
Indonesia Tujuannya tidak lagi hanya untuk mengusir penjajah, melainkan
untuk mencapai kemerdekaan Pada masa pergerakan nasional ini,
perjuangan Indonesia sudah jauh lebih teratur. Hal ini karena kualitas
pendidikan sudah jauh lebih baik. Berbagai paham juga bermunculan,
seperti nasionalisme dan patriotisme. Paham-paham ini kemudian
melahirkan beragam organisasi nasional, yakni: Budi Utomo (1908)
Sarekat Islam (1905) Indische Partij (1912) Perhimpunan Indonesia (1925)
Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV) (1914) Partai Nasional
Indonesia (1927).
 Bangsa Indonesia tidak hanya dijajah oleh satu negara, tapi ada beberapa
negara. Berikut negara yang menjajah Indonesia: Portugis (1511) Spanyol
(1521) Inggris (1579) Belanda (1596) Jepang (1942). Dari negara-negara
tersebut, Belanda menjajah Indonesia dengan waktu yang lama. Di mana
dengan menjajahs selama 350 tahun atau 3,5 abad. Pada penjajahan
Belanda, bangsa Indonesia mengalami penderitaan yang sangat panjang.
Pada massa itu pemerintah Belanda menerapkan sistem kerja rodi dan
banyak menelan korban jiwa. Sementara Jepang merupakan penjajah yang
paling kejam selama menduduki bangsa Indonesia. Jepang menjajah
Indonesia tidak lama hanya 3,5 tahun. Pada masa penjajahan Jepang,
rakyat Indonesia mengalami penderitan sangat parah dengan
diterapkannya sistem kerja romusha. Portugis merupakan negara Eropa
yang pertama kali datang di Nusantara. Awalnya kedatangan mereka
disambut baik, namun kemudian menyerang dan menaklukan beberapa
daerah dan menguasainya. Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-
2008 (2008) karya Merle Calvin Ricklefs, Portugis yang pertama kali
datang ke Malaka pada 1509. Dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque
Portugis dapat menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511. Setelah
mendapatkan Malaka, portugis mulai bergerak dari Madura sampai ke
Ternate. Tujuan kedatangan bangsa Eropa ke kepulauan Maluku adalah
untuk menguasai perdagangan rempah-rempah secara monopoli.
b. Kegiatan yang membangkitkan semangat nasional 1908
 Pada periode ini, partai politik Indonesia mulai bermunculan.
Berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 oleh Dr. Soetomo dinilai
sebagai awal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Tanggal
berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Namun, penetapan waktu tersebut masih mengundang diskusi yang
menimbulkan polemik. Dasar pemilihan Budi Utomo sebagai pelopor
kebangkitan nasional dipertanyakan lantaran keanggotaan Budi Utomo
masih sebatas etnis dan teritorial Jawa. Kebangkitan nasional dianggap
lebih terwakili oleh Sarekat Islam, yang mempunyai anggota di seluruh
Hindia Belanda.
 Pada tahun 1912, Ernest Douwes Dekker bersama Cipto
Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische
Partij (Partai Hindia). Pada tahun itu juga, Sarekat Dagang Islam yang
didirikan Haji Samanhudi bertransformasi dari koperasi pedagang batik
menjadi organisasi politik.[10] Selain itu, KH Ahmad
Dahlan mendirikan Muhammadiyah, organisasi yang bersifat sosial dan
bergerak di bidang pendidikan.
 Pada November 1913, Suwardi Suryaningrat membentuk Komite Boemi
Poetera. Komite tersebut melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda
yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari
penjahan Prancis, tetapi dengan pesta perayaan yang biayanya berasal dari
negeri jajahannya. Ia pun menulis "Als ik eens Nederlander was"
("Seandainya aku seorang Belanda") yang dimuat dalam surat kabar de
Expresm milik Douwes Dekker. Karena tulisan inilah Suwardi
Suryaningrat dihukum buang oleh pemerintah kolonial Belanda.
 Sementara itu, Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dibentuk pada tahun
1920, adalah partai yang memperjuangkan kemerdekaan yang sepenuhnya
diinspirasi oleh politik Eropa. Pada tahun 1926, PKI mencoba melakukan
revolusi melalui pemberontakan yang membuat panik Belanda, yang
kemudian menangkap dan mengasingkan ribuan kaum komunis sehingga
secara efektif menetralkan PKI selama sisa masa pendudukan Belanda.
 Pada 4 Juli 1927, Sukarno dan Algemeene Studieclub memprakarsai
berdirinya Perserikatan Nasional Indonesia sebagai partai politik baru.
Pada Mei 1928, nama partai ini diubah menjadi Partai Nasional Indonesia.
Menurut sejarawan M.C. Ricklefs, ini merupakan partai politik penting
pertama yang beranggotakan etnis Indonesia, semata-mata mencita-citakan
kemerdekaan politik.
 Pada tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda mendeklarasikan Sumpah
Pemuda, yang menetapkan tujuan nasionalis: "satu tumpah darah —
Indonesia, satu bangsa — Indonesia, dan satu bahasa — Indonesia".

10. Semangat dan komitmen kebangsaan kolektif untuk memperkuat negara kesatuan
republik Indonesia dalam konteks kehidupan
a. Makna dari kerjasama bagi diri sendiri
Menambah pengetahuan, menumbuhkan tanggung jawab terhadap tugas yang di
berikan. Kerja sama atau gotong royong sangat penting dan bahkan mutlak harus
kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari mengingat manusia adalah makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak seorangpun
manusia di dunia ini yang dapat hidup sendiri dan terlepas dari masyarakatnya.
Sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan sampai manusia meninggal dunia pun,
manusia selalu membutuhkan orang lain dan masyarakat lingkungannya. ketika
kita masih dalam kandungan ibu , kita membutuhkan perlakuan yang baik dan
sehat terutama dari ibu dan ayah, agar dapat bertumbuh dengan baik dan sehat.
Mengingat pentingnya kerja sama dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,
maka kita harus mau dan mampu melakukan kerja sama dengan baik di
masyarakat.
b. Perilaku bela negara dalam kehidupan sehari-hari
1) Mengikuti Sistem Keamanan Lingkungan (SISKAMLING).
2) Ikut serta menanggulangi akibat bencana alam.
3) Ikut serta mengatasi kerusakan massal dan komunal.
4) Selalu berlaku jujur dan amanah.
5) Aktif bersosialisasi di tengah masyarakat.
6) Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat terhadap suatu keputusan
yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat sosial.
7) Tidak melanggar norma sosial.
8) Berartisipasi langsung di bidang keamanan.
9) Partisipasi rakyat langsung dalam bidang pertahanan.
10) Monolong orang yang kesusahan

c. Dampak positif dari keberagaman SARA


1) Keberagaman menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kaya.
2) Memiliki identitas bangsa yang membedakan dengan bangsa lainnya.
3) Membuat interaksi masyarakat menjadi berjalan dinamis.
4) Keberagaman membuat masyarakat hidup lebih berwarna dengan toleransi.
5) Keberagaman membuat suatu bangsa menjadi jauh lebih maju sebab memiliki
banyak kreativitas dan inovasi yang berkembang dalam masyarakat majemuk.
6) Menjadi kekuatan tersendiri dengan saling menutupi kekurangan antar
kelompok.
7) Masyarakat terlatih untuk hidup dengan rasa tenggang rasa dan toleransi

11. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa


a. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia memiliki dasar negara yang sangat kuat sebagai filosofi bangsa, dimana
Indonesia memiliki pancasila sebagai dasar negara. Pengertian pancasila sebagai
dasar negara diperoleh dari alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan
sebagaimana tertuang dalam Momerandum DPR-GR 9 juni 1966 yang
menandaskan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah di murnikan
dan di padatkan oleh PPKI atas nama rakyat indonesia menjadi dasar negara
Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR disahkan pula oleh MPRS dengan
ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapan
MPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia. Pancasila
memiliki sifat dasar yang pertama dan utama yakni sebagai dasar negara
(philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung
dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar
negara pada tanggal 18 agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai
penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.

b. Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup


Menjadikan Pancasila sebagai pedoman di setiap hal yang kita lakukan. Jadi sikap
kita sebagai warga negara Indonesia juga harus mencerminkan nilai-nilai yang ada
pada setiap butir Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup sering pula
disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia, atau
petunjuk hidup. Meski ada banyak istilah, namun pada dasarnya bermakna sama.
Pancasila digunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari, baik dari segi
sikap maupun perilaku yang harus dijiwai. Sebagai pandangan hidup bangsa,
Pancasila merupakan hasil kristalisasi dari berbagai pengalaman hidup dalam
sejarah bangsa Indonesia. Pengalaman hidup tersebut kemudian membentuk sikap,
watak, perilaku, tata nilai, moral, dan etika, yang pada akhirnya melahirkan
pandangan hidup bangsa.

12. Peristiwa dan dinamika yang terjadi di masyarakat dengan praktik ideal Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
a. Pemberontakan yang terjadi pada masa orde lama
1) Pemberontakan PKI di Madiun pada 1948 dan dipimpin oleh Muso.
2) Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat pada 1949 dan dipimpin oleh
Kartosoewirjo.
3) Pemberontakan DI/TII di Aceh dipimpin Daud Bereuh pada tahuan 1953.
4) Pemberontakan DI/TII pada Oktober 1950 dipimpin oleh Ibnu Hajar.
5) Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang dipimpin oleh
Raymond Westerling pada 1950.
6) Pemberontakan Andi Aziz pada 1950 di Sulawesi Selatan.
7) Pemberontakan Republik Maluku Selatan, yang dipimpin oleh Soumokil
pada tahun 1950.
8) Pemberontakan PRRI dan Permesta, yang dipimpin oleh Ventje Sumual pada
tahun 1957.
9) Pemberontakan G30SPKI yang dipimpin oleh D.N Aidit pada tahun 1965.
10) Pemberontakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada tahun 1965.

b. Pemberontakan yang berupaya memecah persatuan dan kesatuan pada


periode 1950-1959
Setidaknya ada 3 pemberontakan yang terjadi setelah 5 tahun merdekanya bangsa
Indonesia yaitu antara tahun 1950 - 1959, diantaranya;
1) Gerakan Persemesta (Perjuangan Rakyat Semesta)
Gerakan ini berdiri pada tanggal 2 Maret 1957 yang dipimpin oleh Kolonel
Ventje Sumual. Gerakan ini berdiri dikarenakan adanya rasa kecewa dari
Indonesia bagian timur yang merasa pemerintahan saat itu terlalu
mengistimewakan Jawa. Seluruh kebijakan dianggap tidak berpihak kepada
selain pulau Jawa. Pusat perekonomian tidak mendukung untuk wilayah diluar
Jawa khususnya Sulawesi dan Sumatra. Sehingga menghambat perekonomian
didaerah. Gerakan ini bisa diakhiri setelah pemerintah melakukan perundingan
dengan Persemesta. Tepatnya berakhir pada 17 Desember 1960.
2) Republik Maluku Selatan (RMS)
Republik Maluku Selatan (RMS) diproklamasikan tanggal 25 April 1950.
Gerakan RMS ini dipicu karena kekecewaan atas keputusan Belanda yang
mengakui kemerdekaan Indonesia. Dimana saat itu Maluku bergabung dengan
Indonesia agar tidak lagi dijajah oleh Belanda menjadikan tentara Belanda di
Maluku tidak bisa berbuat banyak, ketika negaranya mengakui kemerdekaan
Indonesia maka otomatis itupun mengakui bahwa penjajahan di Maluku harus
segera dihentikan.
3) Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Gerakan PRRI merupakan gerakan yang ingin membuat pemerintah tandingan
dengan pusat pada saat itu. Gerakan ini dinyatakan berdiri pada 15 Februari
1958. Dipimpin oleh Ahmad Husein di Padang, Sumatra Barat, Indonesia.
Pemberontakan ini berakhir setelah Pemerintah Pusat melakukan operasi
militer. Tercatat saat itu militer yang terbanyak dikirimkan adalah dari
Batalyon Diponegoro yang dipimpin oleh Soeharto.
c. Harapan rakyat Indonesia yang tidak terwujud pada masa orde baru
1) Demokrasi yang diselenggaran pada masa pemerintahan Orde Baru bersifat
otoriter dengan sistem demokrasi terpimpin dibawah kepemimpinan presiden
Soeharto.
2) harapan dan kepercayaan yang telah terbangun ditengah
masyarakat Indonesia tidak semuanya berjalan mulus dan terwujud dikarena
tidak adanya perubahan yang subtantif bagi kehidupan masyaraka dan politik
di Indonesia.
3) pelaksanaan demokrasi Pancasila tidak dapat dilaksanakan sesuai
dengan harapan. Pelaksanaan Pancasila yang seharusnya murni dan konsekuen
malah dijadikan sebagai alat politik demi kepentingan pribadi penguasa saat
itu yang lebih dapat dikatakan sama dnegan kediktatoran.

13. Isi alenia dan pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
a. Makna Alinea ke-4 pembukaan UUD 1945
1) Adanya fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia setelah merdeka, yaitu:
 melindungi segenap angsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
 memajukan kesejahteraan umum
 mencerdaskan kehidupan bangsa
 melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
2) Keberadaan UUD Negara Republik Indonesia juga untuk meneguhkan
kemerdekaan bangsa Indonesia dan tujuannya setelah merdeka sebagai negara.
3) Indonesia berkedaulatan rakyat dengan Pancasila sebagai dasar negara.

b. Makna Alinea ke-2 pembukaan UUD 1945


1) Kemerdekaan bangsa Indonesia dicapai melalui perjuangan melawan penjajah.
Jadi, kemerdekaan bukanlah hadiah dari bangsa lain.
2) Adanya momentum yang harus dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk
menyatakan kemerdekaannya.
3) Bagi bangsa Indonesia, kemerdekaan bukan akhir perjuangan. Kemerdekaan
harus diisi dengan berbagai hal yang bertujuan untuk mewujudkan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur:
 Merdeka, artinya negara yang bebas dari belenggu penjajahan
 Bersatu, artinya keinginan bangsa Indonesia untuk bersatu dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Berdaulat, artinya Indonesia sederajat dengan negara lain yang bebas
menentukan arah dan kebijakan negaranya sendiri tanpa campur tangan
dari negara lain
 Adil, artinya negara Indonesia menegakkan keadilan bagi semua warga
negara Indonesia. Negara Indonesia hendak mewujdukan keadilan
dlam berbagai aspek kehidupan yang meliputi politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
 Makmur, artinya bangsa Indonesia bercita-cita memakmurkan dan
menyejahterakan semua warga negara Indonesia, secara material,
spiritual, dan batiniah. Perwujudan kemakmuran tersebut bukan
sekadar demi kemakmuran perorangan atau kelompok, tetapi juga bagi
seluruh lapisan masyarakat.
c. Makna pembukaan UUD 1945 alinea ke-3
1) Kemerdekaan dicapai bangsa Indonesia tidak hanya karena faktor material,
tetapi juga karena berkat dan rahmat Tuhan yang Maha Kuasa. Hal ini menjadi
motivasi spiritual yang memperkuat keinginan bangsa Indonesia untuk hidup
bebas.
2) Keinginan seluruh bangsa Indonesia pada suatu kehidupan yang
berkesinambungan antara kehidupan material dan spiritual, serta kehidupan
dunia maupun akhirat.
3) Pengukuhan pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

d. Makna yang terkandung dalam pokok pikiran pertama pembukaan UUD


1945
Pokok pikiran pertama dalam Pembukaan UUD 1945 adalah negara melindungi
seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar
atas persatuan. Karena itulah negara harus bisa mengatasi bentuk pemahaman
yang terpusat pada satu golongan atau individual. Demi mencapai persatuan,
seluruh warga negara dan penyelenggara negara harus mengutamakan
kepentingan negara di atas apapun. Jadi, tidak ada lagi yang menganggap
kepentingan suatu golongan atau individu lebih penting. Dengan begitu, persatuan
di Indonesia akan terwujud.

e. Pokok pikiran ketiga pembukaan UUD 1945


Pokok pikiran yang ketiga adalah negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Maksud dari pokok pikiran ini
adalah sistem negara yang ada harus berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan
permusyawaratan/perwakilan. Karena itulah kita sebagai warga negara Indonesia
harus selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan persoalan. Selain itu pokok
pikiran ini juga menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat.

f. Sikap positif dari pokok pikiran kesatu pembukaan UUD 1945 di lingkungan
keluarga
1) Bersikap adil pada anggota keluarga, seperti ayah, ibu, kakak, adik, dan
saudara lainnya.
2) Menaati seluruh peraturan yang berlaku, baik di sekolah, rumah, atau
lingkungan lainnya.
3) Menjaga kerukunan di lingkungan keluarga.
4) Bermain dengan siapa saja dan tidak membeda-bedakan teman di sekolah.
5) Membantu dalam menyelesaikan masalah yang terjadi lingkungan.
6) Tidak mementingkan kepentingan sendiri dan memikirkan kepentingan
bersama.
14. Ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan negara sesuai UUD 1945
a. Sifat-sifat pokok kedaulatan
1) Permanen
Permanen berarti kedaulatan tetap ada selama negara itu tetap berdiri.
2) Asli
Artinya, kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
3) Bulat
Maksud bulat dalam kedaulatan adalah kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi
karena akan mengaburkan sifat kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi.
4) Tidak terbatas
Berarti kedaulatan tidak dapat dibatasi oleh apapun dan oleh siapapun.

b. Kedaulatan keluar
Kedaulatan keluar merupakan kekuasaan paling tinggi yang berada pada suatu
negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain serta mempertahankan
wilayahnya dari ancaman luar. Penguasa pada negara tersebut berperan
melindungi negaranya dari ancaman luar negeri.
1) Mengadakan kerjasama di berbagai bidang
2) Mendirikan duta besar
3) Melaksanakan politik luar negeri
4) Mengangkat duta
5) Mengadakan hubungan diplomatik
6) Membuat perjanjian dengan negara lain
7) Ikut dalam berbagai Organisasi Internasional
8) Melakukan perdagangan internasional
9) Presiden menyatakan perang dan perdamaian.

15. Prinsip persatuan dalam keberagaman SARA, sosial, budaya, ekonomi, dan gender
dalam bhineka tunggal Ika
a. Perilaku toleransi antara daerah
 Toleransi Keberagaman Suku Indonesia tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Ada beragam suku dan budaya yang tersebar di beberapa daerah.
Untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan suku, sebagai warga negara
harus menghormati dan menghargai. Toleransi dalam Sosial Budaya
Indonesia mempunyai keragaman sosial budaya yang harus dijaga dan
dipertahankan. Keragaman sosial budaya ini dapat menciptakan toleransi.
Misalnya mempelajari keragaman budaya lain, mencintai produk buatan
Indonesia, dan menghargai perbedaan budaya.
 Contoh Sikap Toleran Antar Suku
1) Tidak melakukan tindakan diskriminasi pada seseorang yang berbeda
suku.
2) Memperlakukan semua orang sama dan sejajar meski berbeda suku.
3) Menghormati dan menghargai suku lain.
4) Menghargai kebudayaan suku lain.
5) Tidak merusak dan menjarah barang seseorang yang berbeda suku.
6) Saling membantu dan menolong.
 Contoh Toleransi Sosial Budaya
1) Mengenalkan kebudayaan Indonesia di dunia internasional.
2) Bangga memakai produk budaya buatan anak bangsa.
3) Mempelajari budaya di Indonesia dan mengambil sikap positif dari
budaya tersebut.
4) Tidak berbicara buruk terhadap kebudayaan orang lain.

b. Keberagaman yang ada di Indonesia


Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras,
suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka
Tunggal Ika, maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap
satu.

16. Prinsip harmoni dalam keberagaman SARA, sosial, ekonomi, dan gender dalam
bingkai Bhineka Tunggal Ika
a. Sikap toleransi dalam harmoni keberagaman SARA
 Tidak melakukan tindakan diskriminasi pada orang lain yang memiliki latar
belakang suku berbeda. Tidak melakukan penjarahan pada kebudayaan suku
lain. Tetap saling membantu kepada semua orang yang membutuhkan tanpa
melihat latar belakang suku. Menghargai kebudayaan suku lain.
 Mengembangkan semangat persaudaraan sesama manusia dengan
menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Bersikap baik kepada semua orang
tanpa memandang perbedaan.

b. Contoh prinsip harmoni dalam keberagaman SARA di bidang ekonomi


1) Mengutamakan egalitaritas atau kesetaraan dalam bersama di tengah
keberagaman.
2) Bersikap saling pengertian antar sesama anggota masyarakat.
3) Menjaga toleransi bersama dalam perbedaan.
4) Menjalin kerjasama antar sesama manusia.

c. Pengertian Persatuan
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata “satu” yang bermakna utuh dan tidak
terpisah-pisah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
persatuan adalah gabungan beberapa bagian yang sudah bersatu. Bersatunya
keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia, seperti suku, agama, ras, sosial
budaya, dan ekonomi menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
17. Konsep cinta tanah air/ bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia
a. Pertempuran lima hari di Semarang
 Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-19 Oktober
1945. Tugu Muda pun menjadi salah satu ikon untuk memperingati
peristiwa pertempuran melawan tentara Jepang itu. Tugu Muda kini telah
ditetapkan sebagai cagar budaya. Bentuk tugu ini mirip lilin dengan kepala
menyerupai api menyala.
 Sejarah Pertempuran Lima Hari di Semarang
Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada Agustus 1945, namun
ternyata penjajah masih ingin merenggutnya.
 Pertempuran di Semarang dipicu oleh peristiwa pada tanggal 14 Oktober
1945. Pada waktu itu, ada 400 orang veteran Angkatan Laut Jepang yang
memberontak dan melarikan diri saat dipindahkan ke Semarang. Awalnya,
tentara-tentara Jepang akan dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula
Cepiring menjadi pabrik senjata.
 Namun, yang terjadi mereka menyerang polisi Indonesia yang sedang
mengawal, mereka akan bergabung dengan Kidobutai di Jatingaleh.
Kidobutai merupakan sebutan batalyon Jepang di bawah pimpinan Mayor
Kido. Alasan mereka melakukan perlawanan ialah untuk mencari dan
menyelamatkan orang-orang Jepang yang tertawan.
 Situasi tak kunjung membaik karena desas-desus cadangan air minum di
daerah Candi, Desa Wungkal, telah diracuni. Para tentara Jepang
melakukan penyerangan kepada delapan polisi yang sedang melakukan
penjagaan cadangan air tersebut.
 Pihak Jepang memperparah keadaan karena ingin menghindari peracunan
cadangan air minum tersebut. Sementara itu, Dr. Kariadi memeriksa
cadangan air di Candi. Nahas, Dr. Kariadi justru ditembak tentara Jepang
hingga wafat. Peristiwa ini menimbulkan amarah bagi rakyat Semarang
dan meletuskan pertempuran.
 Pada tanggal 15 Oktober 1945, pemuda dan pejuang Indonesia melakukan
pertempuran melawan pasukan Kidobutai dan batalyon Jepang lainnya.
Pertempuran yang berlangsung ini pun berakhir ketika Gubernur
Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan komandan tentara
Jepang.
 Pada tanggal 20 Oktober 1945, proses gencatan senjata dipercepat setelah
Brigadir Jenderal Bethel dari pasukan Sekutu juga ikut serta dalam
perundingan. Setelah itu, pasukan Sekutu melucuti senjata Jepang dan
menawan para tentara Jepang.

Anda mungkin juga menyukai