BERJIWA KERAKYATAN
Mubyarto
Abstract
The one of basic weakness of Indonesia economy is its tendency to the haves and
strong group more than the poor. This tendency that has deteriorated this current economic
crisis occurs because of capital system implemented by Indonesia. So. Indonesia has to
develop a people centered economy, both on its systemand politics. Thispaper discusses the
peopel centered economy in relation with some actual economic issues, ie : democracy of
economic corruption - collusion - nepotism (KKNj, free trade, formal sector, regional
autonomy and poverty.
122
JEPV6I.4N0.2.1999
ISSN :.1410-2641 Mubyarto, Sistem dan Poliiik EkonomiBerjiwa Kerakyatan
besar. sehingga mereka yang hanya memiliki (kecil) harus menjadi semakin besar, dan ini
tenaga kerja saja (buruh, pekerja) tidak pada gilirannya berarti perekonomian' makin
dapat menikmati hasilnya. Sistem ekonomi demokratis, karena pemainnya bertambah
kapitalisme misalnya jelas merupakan aturan banyak. Inilah yang dimaksud dalam
main yang tidak adil karena buruh/ pekerja penjelasan pasal 33 UUD 1945, "produksi
tidak memiliki posisi tawar untuk menerima dikerjakan oleh semua, untuk semua, di
bagian yang vvajar. Inilah aturan main pada bawah pimpinan dan penilikan anggota-
non level playing field, yang dilarang anggota masyarakat. kemakmuran masya-
dalam GBHN-GBHN Indonesia. rakatlah yang diutamakan bukan kemak
Mengapa globalisasi dlanggap muran orang-orang".
berbahaya. penuh resiko, dan mahal bagi
negara berkembang seperti Indonesia adaiah Ekonomi Kerakyatan dan KKN
karena aturan main (sistem ekonomi) ini Tidak sepenuhnya tepat jika dika-
dibuai oleh mereka, yaitu pebisnis dari takan KKN merupakan penyebab terjadinya
negara-negara maju yang sudah mengglobai krisis ekonomi. Yang lebih tepat adaiah
dalam rangka memperluas pasaran mereka bahwa sistem ekonomi kapitalistik-liberal
melewati batas-batas negara mereka yang yang bias pada mereka yang bermodal kuat
sudah terasa makin menciut. Maka, bersifat tidak adil. Karena keadilan sama
dipertanyakan kembali pemyataan bahwa pentingnya dengan (atau lebih penting di
Indonesia harus ikut globalisasi, suka atau banding) efisiensi, maka penghapusan KKN
tidak suka, slap atau tidak siap. Jika kita akan membuka peluang bagi diterapkannya
tidak suka pada sebuah sistem ekonomi sistem ekonomi yang lebih adil, yang akan
karena tidak cocok bagi bangsa Indonesia, berakibat pada meningkatnya peranan eko
karena merugikan rakyat, dan jika kita tidak nomi rakyat dan koperasi sebagai wadah ke-
siap karena daya saing dan daya tahan kita giatan ekonomi rakyat.
masih lemah, mengapa kita harus memaksakan Memang, sering ada anggapan KKN
diri untuk ikut arus globalisasi? Inilah salah kita toleransi karena gaji/pendapatan pega-
satu paradoks (kontradiksi) yang memerlukan wai negeri masih terlalu rendah, tidak cukup
analisis serins untuk dapat menguraikannya. untuk memenuhi kebutuhan-krebutuhan ke-
luarga. Hal ini memang benar. Namun yang
Ekonomi Kerakyatan merusak perekonomian kita adaiah KKN
dan Perdagangan Bebas yang dilakukan oleh pegawai-pegawai dan
Mengembangkan sistem ekonomi pelaku bisnis (relatif) besar yang serakah.
kerakyatan tidak akan menghambat proses Adam Smith Bapak Ilmu Ekonomi dalam
keikutsertaan Indonesia dalam globalisasi buku babonnya (Wealth of Nations. 1776)
yaitu perluasan investasi dan perdagangan menyindir para pengusaha yang serakah
bebas. Namun jelas dalam sistem dan politik dengan kata-katan sebagai berikut:
ekonomi kerakyatan keterlibatan Indonesia
dalam perdagangan bebas.tidak boleh "People of the same trade seldom meet to
dianggap sebagai data (given) atau tujuan, gether, even for merriment and diversion,
tetapi sebagai langkah dan tujuan sekunder. but the conversion ends in a conspiracy
Yang primer adaiah meningkatnya ketahanan againts the public or some contrivance to
ekonomi nasional yang bertumpu pada raise prices".
kekuatan ekonomi rakyat. Peningkatan peranan
ekonomi rakyat berarti sektor ekonomi rakyat
' Bomstein Morris. (1994). Comparative Economic Systems: Models andCases, Invin. him 3-19
" Kirschen. Eticnne S. & Lucian Morrisens. The Objectives and Instruments of Economics Policy.
dalam Moriis. Bernstein (ed). idem, him 49-67
' Raharjo. Da\vam.(ed). (1967). Kapitalisme Dulu dan sekarang. LP3ES. hlm.322
David S Landes. (1998). The wealth and Poverty ofNations. Little. Brown & Co. Op. Git. him 520
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, Dawam, (ed), (1967), Kapitalisme Dulu dan sekarang, LP3ES, Jakarta.