Anda di halaman 1dari 16

TINJAUAN HUKUM KEABSAHAN PERJANJI AN KERJA KLUB

SEPAKBBOLA DENGAN ANAK DIBAWAH UMUR


SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Bintang Manggala Catur Prawira


120119315

PROGRAM PEMINATAN HUKUM PERDATA


PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURABAYA
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan sepakbola Indonesia sudah semakin baik yang

mana saat ini sepakbola sudah dianggap sebagai industri sehingga

mewajibkan seluruh klub sepakbola peserta kompetisi professional untuk

berstatus badan hukum berupa Perseroan Terbatas (PT) yang tujuan

utamanya ialah mencari keuntungan (Eko Noer Kristiyanto, 2016). Klub

diharuskan mandiri dalam mengelola pendapatan mulai dari tiket

pertandingan, merchandise, sponsorhip, hak siar televisi, hingga penjualan

pemain. Dari bisnis itu akan berdampak untuk membangun perekonomian

negara melalui biaya pajak serta membantu mensejahterahkan rakyat atas

kontribusi klub dalam berbisnis yang melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) yang mana sesuai berdasarkan ideologi Pancasila

pada Sila ke 3 dan 5 serta Undang-Undang Dasar NEGARA REPUBLIK

INDONESIA TAHUN 1945 pada Pasal Pasal 28C Ayat 1 dan 33 Ayat 1.

Kesuksesan klub tidak hanya dilihat dari kemandiriannya dalam mengelola

suatu usaha, namun prestasi yang diraih suatu klub selama kompetisi juga

berpengaruh yang mana menaikan popularitas suatu klub tersebut

(Roziyadi Sakarisman, 2016).

Klub sepakbola yang berprestasi disebabkan adanya perekrutan

atlet professional yang berkualitas sehingga hubungan antara klub dengan

pemain ialah perjanjian kontrak karena telah adanya persetujuan antara


kedua belah pihak yang mana diatur Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata. Atlet sepakbola professional harus membuat suatu perjanjian

yang tercantum dalam Pasal 57 Ayat 8 dan 9 Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 Tentang Penyelenggraan

Keolahragaan yang menjelaskan bahwa atlet professional harus membuat

perjanjian berupa kontrak kerja yang berisi hak, dan kewajiban, dengan

adanaya kesepakatan dan pengaturan tentang upah, bonus, tunjangan,

asuransi, masa berlaku serta mekanisme penyelesaian perselisihan (Syifa

Usdurah, 2019). Kontrak merupakan bagian penting dari setiap hubungan

kerja, termasuk dalam dunia olahraga karena memberikan kerangka

hukum yang menguraikan hak dan kewajiban semua pihak yang terlibat.

Dalam perjanjian kontrak terdapat beberapa asas yang berlaku dalam

hukum perdata, yaitu Asas Kebebasan Berkontrak (Kebebasan

berkontrak), Asas Konsensualisme ( Konsensualisme), Asas Mengikatnya

Suatu Perjanjian ( Pacta Sunt Servanda), Asas Itikad baik (Togoe

Dentrow), Asas kepribadian (Personalitas) (Handri Raharjo, 2009).

Asas Pacta Sunt Servanda merupakan perjanjian yang telah dibuat

mengikat bagi masing-masing pihak. Prinsip Pacta Sunt Servanda dapat

ditemukan dalam Pasal 1388 Ayat 1 KUHPer yang menjelaskan “Segala

perjanjian yang dibuat secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi

mereka yang membuatnya”. Dari sini dapat dilihat adanya perbedaan

ikatan yang ditimbulkan dari sebuah perjanjian bahwa sebuah ikatan

perjanjian baru dapat mengikat secara hukum apabila perjanjian itu dibuat
secara sah, namun apabila tidak dibuat secara sah maka hanya mengikat

secara moral (tidak dapat dituntut secara hukum).

KUH Perdata telah menjelaskan mengenai syarat sahnya suatu

perjanjian dimana salah satunya terdapat kecakapan dalam membuat

perikatan yang diatur dalam Pasal 1320 “Supaya terjadi persetujuan yang

sah, perlu dipenuhi empat syarat;

1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;


2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu pokok persoalan tertentu;
4. suatu sebab yang tidak terlarang.”

Lalu seseorang tersebut dapat dikatakan tidak cakap apabila belum dewasa

yang mana tercantum dalam Pasal 1330 “Yang tak cakap untuk membuat

persetujuan adalah;

1. anak yang belum dewasa;


2. orang yang ditaruh di bawah pengampuan;
3. perempuan yang telah kawin dalam hal-hal yang ditentukan undang-
undang dan pada umumnya semua orang yang oleh undang-undang
dilarang untuk membuat persetujuan tertentu.”

Terkait dengan atlet professional yang belum dewasa namun telah

membuat perjanjian kontrak dengan klub sepakbola diatur dalam KUH

Perdata Pasal 330 menjelaskan “bahwa seseorang yang belum dewasa

adalah mereka yang belum mencapai umur genap 21 tahun dan belum

kawin sebelumnya. Jika perkawinan telah usai sebelum umur mereka

genap 21 tahun, maka mereka tidak kembali berstatus belum dewasa

(anak).” Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan pada ketentuan Pasal 1 angka 26 menjelaskan

bahwa “anak merupakan setiap orang yang berumur dibawah 18 (delapan


belas) tahun.” Dalam peraturan FIFA sebagai induk sepakbola dengan

peraturan “Regulations on the Status and Transfer of Players” dan PSSI

sebagai induk sepakbola Indonesia dengan peraturan “Regulasi Status dan

Transfer Pemain” menjelaskan bahwa “anak merupakan pemain yang

belum mencapai usia 18 Tahun. Dari peraturan tersebut yang mengatur

mengenai definisi batasan usia anak terdapat perbedaan batasan usia yang

berbeda-beda.” Dalam Undang-Undang yang telah dijelaskan bahwa yang

dimaksud dengan anak adalah seseorang yang umurnya dibawah 18 tahun

sehingga anak yang dibawah umur 18 tahun tidak dapat dikatakan cakap

hukum dan perbuatan yang dilakukuannya belum mencapai kriteria

perbuatan atau tindakan hukum (Arvita Hastarini, 2019). Namun dalam

prakteknya anak yang belum cukup dewasa masih dapat melakukan

perjanjian kontrak dengan klub sepakbola dengan cara diwalikan

sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak Pasal 34 “Wali yang ditunjuk berdasarkan

penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, dapat

mewakili anak untuk melakukan perbuatan hukum, baik di dalam maupun

di luar pengadilan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak.” Serta diatur

dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pada

Pasal 47 Ayat 2 “Orang tua mewakili anak tersebut mengenai segala

perbuatan hukum didalam maupun diluar Pengadilan”.

Persebaya Surabaya, PSS Sleman, dan Madura United merupakan

klub sepakbola di Indonesia yang mempunyai banyak prestasi di liga


Indonesia yang mana prestasi tersebut tidak luput peran dari para

pemainnya yang hebat. Persebaya, PSS, dan Madura United merupakan

klub yang mempunyai banyak pemain muda mulai dari Fernando

Pamungkas (Persebaya), Marselino Ferdinand (Persebaya), Hokky Caraka

(PSS), dan Ronaldo Joybera Junior (Madura United). Pemain-pemain

muda tersebut dikontrak dengan durasi yang cukup lama dengan tujuan

sebagai proyek jangka panjang dan mencegah para pemain terpikat dengan

kontrak klub lain sehingga klub lain tidak bisa mendapatkan jasa pemain

tersebut secara bebas transfer. Dari klub Persebaya terdapat beberapa

nama pemain yang usia masih cukup belia seperti Marselino yang berusia

16 Tahun melakukan perjanjian kontrak dengan Persebaya pada Tahun

2021 (Indosport, 2021). Pemain mudanya lainnya seperti Hokky Caraka

yang berusia 17 Tahun juga melakukan perjanjian kontrak pada Tahun

2022 dengan PSS (JPNN, 2022). Kemudian pada Tahun 2021 Ronaldo

Joybera yang berusia 16 Tahun melakukan perjanjian kontrak dengan

Madura United (Liga Olahraga, 2022).

Marselino, Hokky, dan Ronaldo merupakan pemain yang memiliki

talenta hebat sehingga mempunyai peluang untuk diproyeksikan kompetisi

liga musim berikutnya bersama klubnya. Selain sebagai pemain klub

sepakbola Hokky dan Ronaldo juga bermain sebagai tim nasional

Indonesia kelompok Usia 20 Tahun (U20) untuk mengikuti ajang

kompetisi Internasional. Pada Tahun 2022 Hokky dan Ronaldo mengikuti

pemusatan latihan bersama timnas untuk mempersiapkan kompetisi Piala


Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U20 2023 (Bola.com, 2022). Pemusatan

latihan dilakukan Hokky dan Ronaldo dengan intensitas yang tinggi

sebanyak 3 hingga 4 kali dalam sehari dengan tujuan meningkatkan fisik

para pemain (Tribunnews, 2023). Sedangkan Marselino merupakan atlet

yang mengikuti ajang kompetisi Internasional bersama Tim Nasional

Indonesia mulai dari kelompok Usia 19 tahun (U19), Usia 23 Tahun

(U23), dan senior (JPNN, 2022). Namun Pada kompetisi Internasional

bersama timnas melawan Thailand di Piala AFF U-19 Tanggal 6 Juli 2022

Marselino mengalami cidera dikarenakan jadwal kompetisi yang sangat

padat (Surya, 2022). Namun dalam jangka waktu yang singkat PSSI

mengupakan penyembuhan Marselino Ferdinand dikarenakan pada Bulan

September Indonesia akan mengikuti Kualifikasi Piala Asia U-20 serta

mengikuti FIFA Matchday berdama TIMNAS Senior (Suara.com, 2022).

Bentuk perjanjian antara klub sepakbola dengan atlet sepakbola

adalah kontrak kerja yang mana berpedoman pada KUH Perdata dan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Atlet

sepakbola dibawah umur seharusnya memperoleh hal-hal khusus yang

berbeda dengan atlet sepakbola yang telah dewasa sebagaimana

disesuaikan dengan ketentuan mengenai memperkerjakan anak yang

tertuang pada undang-undang (I Putu Setya Agung, 2021).


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut, maka penulis

menemukan rumusan masalah sebagai berikut :

“Apakah perjanjian yang dilakukan antara klub sepakbola Indonesia

dengan atlet sepakbola yang belum dewasa dapat memiliki akibat hukum

ditinjau asas pacta sunt servanda ?”

1.3 Alasan Pemilihan Judul

Penulis memilih studi kasus Metode Penelitian dengan judul

“Tinjauan Hukum Keabsahan Perjanjian Kerja Klub Sepakbola dengan

Anak Dibawah Umur” dengan alasan :

Bahwa dalam KUH Perdata pada Pasal 1338 Ayat “Semua

persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya.” Namun dalam hubungan

kontrak tersebut melibatkan atlet professional yang belum dewasa yang

mana telah diatur dalam KUH Perdata Pasal 330 “Yang belum dewasa

adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun dan

tidak kawin sebelumnya. Bila perkawinan dibubarkan sebelum umur

mereka genap dua puluh satu tahun, maka mereka tidak kembali berstatus

belum dewasa.” Sehingga penulis ingin mengkaji lebih dalam mengenai

keabsahan perjanjian kontrak antara klub sepakbola dengan atlet sepakbola

dibawah umur.
1.4 Tujuan Penulisan

Terdapat 2 hal tujuan penulis memilih studi kasus ini, yaiut :

1. Tujuan Akademis dari tugas akhir ini merupakan salah satu syarat

akademik untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) pada

Fakultas Hukum Universitas Surabaya.

2. Tujuan Praktis metode penelitian ini merupakan untuk menambah

wawasan dan memperluas pemahaman mengenai keabsahan

hubungan kontrak antara klub sepakbola dengan atlet professional

yang belum cukup dewasa dalam membuat perjanjian.

1.5 Metode Penelitian

a. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan penulis dalam mengkaji

metode penelitian ini adalah yuridis normatif dimana pengertian

dari yuridis normatif ialah penelitian yang berdasarkan peraturan

undang-undang yang berlaku yaitu Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata.

b. Pendekatan Masalah

Pendekatan yang dilakukan dalam metode penelitian ini

merupakan pendekatan statute approach yaitu pendekatan yang

dilakukan dengan cara mengidentifikasi serta membahas peraturan

perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan materi


yang di bahas dalam penulisan ini. Serta pendekatan conceptual

approach yaitu pendekatan terhadap pembahasan berdasarkan

pendapat para sarjana sebagai landasan hukum.

c. Bahan Hukum

Bahan hukum yang digunakan dalam pembahasan ini adalah :

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang

mengikat meliputi peraturan peraturan perundang-undangan

yang berkaitan dengan hubungan kontrak antara klub

sepakbola dengan atlet professional yang belum dewasa

yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum

yang membantu mendukung bahan hukum primer berupa

literatur, karya ilmiah para sarjana, serta teori para sarjana

1.6 PertangungJawaban Sitematika

Sistematika dalam penulisan skripsi ini terdapat 4 bab dan masing-

masing bab terdiri dari sub-sub bab.

Bab I adalah pendahuluan yang mana pada bab ini untuk mengawali

seluruh rangkaian dalam pembahasan skripsi ini tentang hubungan

perjanjian kontrak antara klub sepakbola dengan atlet professional yang


belum dewasa yang diawali dengan latar belakang serta rumusan masalah.

Alasan pemilihan judul disajikan untuk memberikan kejelasan arah

pembahasan beikutnya. Tujuan penulisan disajikan untuk mengetahui

mengenai hal yang hendak dituju dalam pembahsan skripsi ini, Baik

tujuan bersifat akademis maupun praktis, yaitu memperoleh jawaban atas

masalah. Metode penelitian digunakan yuridis normatif dengan tujuan

memperoleh data yang tepat dan diakhiri pertanggungjawaban sistematika.

Bab II adalah kerangka teori yang berjudul Tinjauan Umum

tentang Hubungan kontrak kerja antara klub sepakbola dengan atlet

professional yang belum dewasa serta keabsahan perjanjian kontraknya

ditinjau asas pacta sunt servanda. Didalamya terdapat tiga sub bab, yaitu

pada sub bab pertama mengemukakan pengertian hubungan kontrak kerja

antara klub sepakbola dengan atlet professional yang belum dewasa. Sub

bab kedua mengemukakan ruang lingkup hubungan kerja antara klub

sepakbola dengan atlet professional yang belum dewasa. Sub bab ketiga

mengemukakan fungsi dan wewenang Persatuan Sepakbola Seluruh

Indonesia (PSSI).

Bab III adalah Pembahasan masalah dengan judul tinjauan hukum

hubungan kontrak yang dilakukan klub sepakbola dengan atlet

professional yang belum dewasa. Pada Bab III berisi sub bab pertama

tentang ilustrasi kasus, dan sub bab kedua analisis kasus.


Bab IV adalah penutup yakni merumuskan kembali secara singkat

atas pokok masalah yang dibahas dalam skripsi ini dan diakhiri dengan

saran sebagai alternatif pemecahan masalah.


DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Raharjo, Handri. 2009. Hukum Perjanjian Di Indonesia. Yogyakarta :

Pustaka Yustisia.

JURNAL

Kristiyanto, Eko Noer. 2016. Peranan Hukum Nasional Dalam

Penyelenggaraan Sepak Bola Profesional Di Indonesia. Jurnal

Volume 5, Nomor 3.

Sakarisman, Roziyadi. 2016. Penerapan Asas Kebebasan Berkontrak

Dalam Perjanjian Transfer Pemain Sepakbola Profesional

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan

Peraturan Keolahragaan. Jurnal Volume 31, Nomor 3.

Usdurah, Syifa. 2019. Perlindungan Hukum Bagi Atlet Sepakbola

Profesional Indonesia Terhadap Manajemen Klub Yang

Melakukan Wanprestasi. Volume 5, Nomor 2.

Hastarini, Arvita. 2019. Keabsahan Perjanjian Kerja Yang Dilakukan

Anak Di Bawah Umur. Jurnal Volume 25, Nomor 1.

Agung, I Putu Setya. 2021. Keabsahan Hubungan Kerja Antara

Perusahaan E-Sport Dengan E-Sport Dibawah Umur. Jurnal

Volume, 4 Nomor 6.
INTERNET

Martini. 2021. Tiga Klub Liga 1 dengan Rata-Rata Pemain Termuda.

3 Klub Liga 1 dengan Rata-rata Pemain Termuda, Ada Bek

Tangguh 15 Tahun - INDOSPORT. (diakses Kamis, 08 Juni

2023)

Husin Januardi. 2022. Hokky Caraka Dilirik Klub Yunani. Hokky Caraka

Dilirik Klub Yunani, PSS Sleman Merespons, Tegas!- Hal 3 -

JPNN.com Jogja. (diakses Rabu, 07 Juni 2023)

Dayat, Huri. 2022. Madura United resmi memperpanjang kontrak dua

pemain muda timnya, yakni Ronaldo Kwateh dan kiper muda asal

Bangkalan Fawaid Ansory. Madura United Perpanjang Kontrak

Ronaldo Kwateh Dan Fawaid Ansory | Liga Olahraga. (diakses

Rabu, 07 Juni 2023)

Zulfirdaus, Harahap. 2022. Jelang TC ke Eropa, Shin Tae-yong Gembleng

Fisik Pemain Timnas Indonesia U-20.

https://www.bola.com/indonesia/read/5097138/jelang-tc-ke-eropa-

shin-tae-yong-gembleng-fisik-pemain-timnas indonesia-u- 20.

(diakses Kamis, 08 Juni 2023)

Danang, Risdinato. 2023. Hokky Caraka Luapkan Kekecewaan seusai

gagal Main di Piala Dunia U-20 2023.

https://video.tribunnews.com/view/586217/ latihan-mati-matian-

hokky-caraka-luapkan-kekecewaan-seusai-gagal-main-di-piala-

dunia-u-20-2023. (diakses Rabu, 10 Mei 2023)


Soetomo, Samsu. 2022. Marselino Ferdinan Gabung Timnas U-19, U-23,

dan Senior. Marselino Ferdinan Gabung Timnas U-19, U-23, dan

Senior, Dia Bilang… | Page 2 (jpnn.com). (diakses Selasa, 09

Mei 2023)

Abdullah, Faqih. 2022. KELELAHAN, Wonderkid Persebaya Marselino

Ferdinan Main di 54 Laga Hingga Cedera di Timnas U-19.

KELELAHAN, Wonderkid Persebaya Marselino Ferdinan Main di

54 Laga Hingga Cedera di Timnas U-19-Surya.co.id

(tribunnews.com) (diakses Selasa, 09 Mei 2023)

Kalumata, Reky. 2022. PSSI Kawal Penyembuhan Cedera Marselino

Ferdinan Sampai Benar-benar Pulih.

https://www.suara.com/bola/2022/07/09/111109/pssikawalpenyem

buhan-cedera-marselino-ferdinan-sampai-benar-benar-pulih.

(diakses Sabtu, 15 Juli 2023).

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Kepmen Menteri Tenaga dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :

Kep.235/Men/2003 tentang Jenis-Jenis Pekerjaan yang

Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.


Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor : Kep.115/Men/VII/2004 tentang Perlindungan Bagi Anak

yang Melakukan Pekerjaan untuk Mengembangkan Bakat dan

Minat.

FIFA Regulations on the Status and Transfer of Player March 2022

edition.

Regulasi PSSI Tahun 2014 tentang Status dan Transfer Pemain.

Anda mungkin juga menyukai