Anda di halaman 1dari 14

Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

TUGAS PAPER

MATA KULIAH

ETIKA AKUNTAN DAN PROFESI

DOSEN PENGAMPU : Dr. Dwi Suhartini, M.Aks, CMA.

JUDUL PAPER :

Memahami Etika Akuntan Profesional

OLEH :
ALIF FARUQI FEBRI YANTO 19062020007
HIMMATUL KHOIRO 19062020007

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN 2019 – 2020

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang maha esa karena rahmat dan hidayah-nya, saya dapat
menyelesaikan paper “Memahami Etika Akuntan Profesional” ini dengan baik. Paper ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang apa yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan
membimbing kami dalam mata kuliah Etika Akuntan dan Profesi .

Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini jauh dari sempurna dan mungkin
beberapa pandangan penulis sedikitnya belum teruji kebenarannya. Namun, harapan penulis
semoga karya yang sederhana ini ada setitik manfaatnya, terutama untuk penulis pribadi
dan para pembaca. Untuk kesempurnaan makalah ini kami mohon kritik dan saran agar
lebih baik kedepannya. Sekian dan terimakasih.

Surabaya, 5 November 2019

(Penulis)

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar....................................................................................….………... . i
Daftar Isi...................................................................................................………..... ii
1. Pembahasan........................................................................................................ 1
1.1 IFAC CODE OF ETHIC...................................................................................... 1
1.2 Kerangka dasar Kode etik IFAC.......................................................................... 1
1.3 Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC..............................….......................... 2
1.4 Kode Etik IFAC ................................................................................ ………….. 3
1.5 Ancaman Terhadap Independensi....................................................................... 4
1.6 Ancaman Independensi Akuntan Publik............................................................. 4
1.7 Pengamanan terhadap Ancaman.......................................................................... 6
2. Kasus.................................................................................................................... 7
2.1 Kasus Mulyana W Kusuma.................................................................................. 7
2.2 Analisis Kasus...................................................................................................... 7
3. Penutup.............................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka

ii
Memahami Etika Akuntan Profesional
Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

1. Pembahasan

1.1 IFAC CODE OF ETHIC

Kode etik yang disusun oleh SPAP adalah kode etik International Federations of Accountants
(IFAC) yang diterjemahkan, jadi kode etik ini bukan merupakan hal yang baru kemudian disesuaikan
dengan IFAC, tetapi mengadopsi dari sumber IFAC. Jadi tidak ada perbedaaan yang signifikan
antara kode etik SAP dan IFAC.

Misi IFAC adalah melakukan harmonisasi standar di antara negara-negara anggota IFAC.
Indonesia sendiri melalui organisasi profesi IAI telah mencanangkan tekadnya untuk mengadopsi
standar teknis dan kode etik yang ditetapkan IFAC selambat-lambatnya tahun 2012.

1.2 Kerangka dasar Kode etik IFAC dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Ciri yang membedakan profesi akunta (atasan), yaitu kesadaran bahwa kewajiban akuntan
yaitu untuk melayani kepentingan publik.

2. Harus dipahami bahwa tanggung jawab akuntan tidak secara ekslusif hanya melayani klien
(dari sudut pandang akuntan publik), atau hanya melayani atasan (dari sudut pandang akuntan
bisnis), melainkan melayani kepentingan publik dalam arti luas. Pengertian “publik” bagi
akuntan terdiri dari atas klien, manajemen (atasan), kreditur, investor, pemerintah, karyawan,
masyarakat bisnis, dan keuangan, media masa, para pemerhati bisnis dan ekonomi, para
aktivis, dan sebagainya.

3. Tujuan (objective) dari profesi akuntan adalah memenuhi harapan profesionalisme, kinerja,
dan kepentingan publik.

4. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan empat kebutuhan dasar, yaitu kredibilitas,
profesionalisme, kualitas jasa tertinggi, dan kerahasiaan.

5. Keseluruhan hal tersebut hanya dapat dicapai bila profesi akuntan dilandasi oleh prinsip-
prinsip parilaku fundamental, yang terdiri atas: integritas, objektivitas, kompetensi
profesional dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis.

6. Namun, prinsip-prinsip fundamental pada butir (5) hanya dapat diterapkan jika akuntan
mempunyai sikap independen, baik independen dalam pikiran (independence in mind)
maupun independen dalam penampilan (independence in appearance).

1
Memahami Etika Akuntan Profesional
Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

1.3 Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC :

Integritas.

Seorang akuntan profesiona harus bertindak tegas dan jujur dalamsemua hubungan bisnis dan
profesionalnya.

Objektivitas.

Seorag akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkanterjadinya bias, konflik kepentingan,
atau dibawah penguruh orang lain sehinggamengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.

Kompetensi profesional dan kehati-hatian.

Seorang akuntan profesional mempunyai kewajiban untuk memelihara pengetahuan dan


keterampilan profesional secara berkelanjutan pada tingkat yang dipelukan untuk menjamin seorang
klien atau atasan menerima jasa profesional yang kompeten yang didasarkan atas perkembangan
praktik, legislasi, dan teknik

Kerahasiaan.

Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaaninformasi yang diperolehnya sebagai


hasil dari hubungan profesional dan bisnisserta tidak boleh mengungapkan informasi apa pun kepada
pihak ketiga tanpa izinyng enar dan spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak
profesional untuk mengungkapkannya.

Perilaku Profesional.

Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang relevan dan
harus menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

Independensi

Ada dua jenis independensi yamg dikenal, yaitu independensi dalam fakta (independence in fact) dan
independensi dalam penampilan (independence in appearance). Untuk independensi dalam fakta,
IFAC menggunakan istilah lain, yaitu independensi dalam pikiran (independece in
mind). Independensi dalam pikiran adalah suatu keadaan pikiran yang memungkinkan pengungkapan
suatu kesimpulan tanpa terkena pengaruh yang dapat mengompromosikan penilaian profesional,
memungkinkan seorang individu bertindak berdasarkan integritas, serta menerapkan objektivitas dan
skeptisme profesional. Independensi dalam penampilan adalah penghidaran fakta dan kondisi yang
sedemikian segnifikan sehingga pihak ketiga yang paham dan berfikir rasional-dengan memiliki
2

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

pengetahuan akan semua informasi yang relevan, termasuk pencegahan yang diterapkan-akan tetap
dapat menarik kesimpulan bahwa skeptisme profesional, objektivitas, dan integritas anggota firma,
atu tim penjaminan (assurance team) telah dikompromikan. Prinsip-prinsip fundamental etika tidak
dapat dinegosiasikan atau dikompromikan bila seorang akuntan ingin menjaga citra frofesinya yang
luhur.

1.4 Kode Etik IFAC


IFAC (International Federation of Accountans) adalah organisasi global untuk profesi
akuntansi. IFAC berkomitmen untuk melindungi kepentingan umum dengan mengembangkan
standar internasional menjadi berkualitas tinggi, mempromosikan nilai-nilai etika secara intensive,
mendorong kualitas prakteknya dan mendukung pembangunan di segala bidang profesi di seluruh
dunia.
Misi dari International Federation of Accountants (IFAC) sesuai dengan konstitusinya adalah
membangun dan meningkatan profesi akuntansi di segala bidang selaras dengan standard, mampu
menyediakan pelayanan berkualitas tinggi secara konsisten bagi kepentingan publik. Dalam
pencapaian misi tersebut, IFAC membentuk sebuah komite etika IFAC, untuk menciptakan dan
menerbitkan dengan kewenangannya standar-standar etika berkualitas tinggi dan pernyatan-
pernyataan lainnya bagi profesi akuntan untuk digunakan diseluruh dunia. Kode etik ini menetapkan
persyaratan etika bagi profesi akuntan.

Seorang anggota dari IFAC atau KAP mungkin menerapkan standar-standar ini kurang ketat
sebagaimana yang dimaksudkan dalam kode etik ini. Jika akuntan atau KAP dilarang untuk
mematuhi beberapa bagian dari kode etik ini oleh hukum atau peraturan, maka untuk bagian selain
yang dilarang harus dipatuhi secara keseluruhan. Beberapa wilayah hukum mungkin mempunyai
persyaratan-persyaratan dan tuntunan yang berbeda-beda terhadap kode etik ini. Profesi akuntan
harus memperhatikan perbedaan-perbedaan ini dan mematuhi secara ketat persyaratan-persyaratan
kode etik ini, kecuali yang dilarang oleh undang-undang atau hukum yang berlaku di masing-masing
wilayah
Yang membedakan profesi akuntan dari profesi lainnya adalah penerimaan dari
tanggungjawab untuk bertindak bagi kepentingan publik. Karena itu, tanggungjawab profesi akuntan
tidak secara khusus untuk memenuhi kebutuhan setiap klien atau majikan. Dalam bertindak untuk
kepentingan publik, profesi akuntan harus memperhatikan dan mematuhi persyaratan kode etik ini
Kode Etik dalam IFAC ini meliputi dalam tiga bagian.
a. Bagian A adalah bagian yang menetapkan prinsip-prinsip dasar etika untuk akuntan dan
menyediakan kerangka kerja konseptual untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Kerangka kerja konseptual menyediakan petunjuk dasar tentang etika. Akuntan diminta untuk
menerapkan kerangka kerja konseptual guna mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan
prinsip-prinsip dasar etika, untuk mengevaluasi pengaruh signifikan dari ancaman-ancaman

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.
itu dan menerapkan perlindungan untuk mengurangi ancaman-ancaman itu hingga ke tingkat
yang dapat diterima.
b. Bagian B dan C menggambarkan bagaimana kerangka kerja konseptual diterapkan dalam
situasi khusus. Kerangka kerja konseptual mengandung contoh penjagaan keamanan yang
mungkin cocok guna mengarahkan ancaman-ancaman untuk patuh terhadap prinsip-prinsip
dasar, dan juga mengandung contoh situasi dimana penjagaan keamanan tidak tersedia,
sehingga tercipta ancaman-ancaman yang seharusnya bisa dihindari. Bagian B diterapkan
profesi akuntan dalam praktek untuk kepentingan publik.
c. Bagian C diterapkan profesi akuntan dalam praktek untuk dunia bisnis. Dalam praktek
profesi akuntan untuk kepentingan publik mungkin juga ditemukan tuntunan kode etik bagian
C yang relevan dengan kondisi mereka sebenarnya.
1.5 Ancaman Terhadap Independensi

Ancaman dalam independensi dapat berbentuk:

a) Kepentingan diri (self-interest)

b) Review diri (self-review)

c) Advokasi (advocacy)

d) Kekerabatan (familiarity)

e) Intimidasi (intimidation)

1.6 Ancaman Independensi Akuntan Publik

a) Kepentingan diri (self-interest)

Kepentingan Diri adalah wujud sifat yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau keluarga
dibandingkan dengan kepentingan publik yang lebih luas.

Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan publik, antara lain:

 Kepentingan keuangan dalam perusaahan klien, atau kepentingan keuangan bersama pada
suatu perusaah klien.

 Kekhawatiran berlebiahan bila kehilangan suatu klien.

Contoh langsung Ancaman Kepentingan Diri untuk akuntan bisnis, antara lain:

 Perjanjian kompensasi insentif.

 Penggunaan harta perusahaan yang tidak tepat.

 Tekanan komersial dari pihak di luar perusahaan.

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

b) Review diri (self-review)

Contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan publik antara lain:

 Temuan kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang.

 Pelaporan operasi sistem keuangan setelah terlibat dalam perancangan dan implementasi
sistem tersebut.

Salah contoh Ancaman Review Diri untuk akuntan bisnis, yaitu keputusan bisnis atau data yang
sedang ditinjau oleh akuntan frofesional yang sama yang membuat keputusan bisnis atau penyiapan
data tersebut.

c) Advokasi (advocacy)

Ancaman Advokasi dapat timbul bila akuntan profesional endukung suatu posisi atau pendapat
sampai titik dimana objektivitas dapat dikompromikan.

Contoh langsung ancaman untuk akuntan publik antara lain :

 Mempromosikan saham perusahaan publik dari klien, dimana perusahaan tersebut merupakan
klien audit.

 Bertindak sebagai pengacara (penasihat hukum) untuk klien penjaminan dalam suatu litigasi
atau perkara perselisihan dengan pihak ketiga.

d) Kekerabatan (familiarity)

Ancaman kekerabatan timbul dari kedekatan hubungan sehingga akuntan profesional menjadi terlalu
bersimpati terhadap kepentingan orang lain yang mempunyai hubungan dekat dengan akuntan
tersebut. Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan publik, antara lain:

 Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang direktur atau pejabat
perusahaan klien.

 Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang karyawan klien yang
memiliki jabatan yang berpengaruh langsung dan segnifikan terhadap pokok dari penugasan.

Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan bisnis, antara lain:

 Hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang mempunyai pengaruh pada keputusan bisnis.

 Penerimaan hadiah atau perlakuan khusus, kecuali nilainya tidak segnifikan.

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

e) Intimidasi (intimidation)

Ancaman Intimidasi dapat timbul jika akuntan profesional dihalang untuk bertindak objektif, baik
secara nyata maupun dipersepsikan. Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Publik, antara lain:

 Diancam dipecat atau diganti dalam hubungannya dengan penugasan klien.

 Diancam dengan tuntutan hukum.

 Ditekan secara tidak wajar untuk mengurangi ruang lingkup pekerjaan dengan maksud untuk
mengurangi fee.

Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Bisnis, antara lain:

 Ancaman pemecatan akuntan profesional dalam bisnis atau anggota keluarga dekat atas
ketidaksetujuan penerapan prinsip akuntansi atau cara penerapannya.

 Seseorang yang mempunyai kepribadian yang dominan berusaha memengaruhi proses


pengambilan keputusan

1.7 Pengamanan terhadap Ancaman

Ada dua kategori pokok pengamanan terhadap Ancaman Independensi, yaitu:

a. Pengamanan melalui profesi, legislasi, atau regulasi.

Berikut ini merupakan hal-hal yang termasuk hal tersebut antara lain:

 Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.

 Persyaratan pengembangan profesi berkelanjutan.

 Prosedur pemantauan dan pendisiplinan profesi atau peraturan.

 Review eksternal oleh pihak ketiga yang berwenang atas laporan, pemberitahuan,
komunikasi, dan informasi yang dihasilkan oleh akuntan profesional.

b. Pengamanan lingkungan kerja

Hal tersebut bisa sangat bervariasi dan luas, bergantung pada keadaan di tempat kerja. Beberapa
contoh pengamanan akuntan publik antara lain:

1. Pengamanan di kantor firma dalam arti luas:

 Dukungan kepemimpinan (pemimpin yang taat pada perinsip dan mengedepankan


kepentingan umum).
6

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

 Mempublikasikan berbagai kebijakan dan prosedur untuk mendorong komunikasi antar staf
dengan staf senior tentang isu-isu yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
etika

2. Pengamanan perikatan khusus di lingkungan kerja:

 Melibatkan tambahan seorang akuntan profesional untuk meninjau pekerjaan yang dilakukan
atau memberi nasihat yang diperlukan.

 Konsultasi dengan pihak ketiga yang independen, seperti komite direktur independen, badan
pengatur, atau akuntan profesional lain.

 Rotasi staf senior dari tim penugasan penjaminan

3. Pengamanan di dalam sistem dan prosedur lain:

 Penunjukan firma diratifikasi oleh pihak selain manajemen.

 Klien memiliki karyawan yang kompeten.

 Klien memiliki tata kelola korperasi yang dapat memberikan pengawasan dan komunikasi
yang memadai terkait dengan jasa-jasa firma.

Pengamanan ancaman di tempat kerja untuk akuntan bisnis, antara lain:

 Penerapan struktur pengawasan korporasi (corporate oversight or oversight structure).

 Pedoman kode etik perilaku organisasi

 Komunikasi tepat waktu tentang berbagai kebijakan dan prosedur termasuk perubahannya ke
seluruh karyawan disertai pelatihan dan pendidikan yang memadai tentang kebijakan
prosedur yang ada.

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

2. Kasus
2.1 Kasus Mulyana W Kusuma
Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma sebagai seorang anggota
KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan
dengan pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang dimaksud yaitu kotak suara,
surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan pemeriksaan,
badan dan BPK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah dilakukan
penyempurnaan laporan, BPK sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik daripada
sebelumnya, kecuali untuk teknologi informasi. Untuk itu, maka disepakati bahwa laporan
akan diperiksa kembali satu bulan setelahnya.

 Setelah lewat satu bulan, ternyata laporan tersebut belum selesai dan disepakati pemberian
waktu tambahan. Di saat inilah terdengar kabar penangkapan Mulyana W Kusuma. Mulyana
ditangkap karena dituduh hendak melakukan penyuapan kepada anggota tim auditor BPK,
yakni Salman Khairiansyah. Dalam penangkapan tersebut, tim intelijen KPK bekerja sama
dengan auditor BPK. Menurut versi Khairiansyah ia bekerja sama dengan KPK
memerangkap upaya penyuapan oleh saudara Mulyana dengan menggunakan alat perekam
gambar pada dua kali pertemuan mereka.
 Penangkapan ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pihak berpendapat auditor yang
bersangkutan, yakni Salman telah berjasa mengungkap kasus ini, sedangkan pihak lain
berpendapat bahwa Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut karena hal
tersebut telah melanggar kode etik akuntan.

2.2 Analisis :

 Dalam konteks kasus Mulyana W Kusuma, dapat dinyatakan adalah bahwa tindakan kedua
belah pihak, pihak ketiga (auditor), maupun pihak penerima kerja, yaitu KPU, sama-sama
tidak etis. Tidak etis seorang auditor melakukan komunikasi kepada pihak yang diperiksa
atau pihak penerima kerja dengan mendasarkan pada imbalan sejumlah uang sebagaimana
terjadi pada kasus Mulyana W Kusuma, walaupun dengan tujuan ‘mulia’, yaitu untuk
mengungkapkan indikasi terjadinya korupsi di tubuh KPU. Dari sudut pandang etika profesi,
auditor tampak tidak bertanggungjawab, yaitu dengan menggunakan jebakan imbalan uang
untuk menjalankan profesinya. Auditor juga tidak punya integritas ketika dalam benaknya
sudah ada pemihakan pada salah satu pihak, yaitu pemberi kerja dengan berkesimpulan
7

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

bahwa telah terjadi korupsi.


 Dari sisi independensi dan objektivitas, auditor BPK sangat pantas diragukan. Berdasar pada
prinsip hati-hati, auditor BPK telah secara serampangan menjalankan profesinya. Sebagai
seorang auditor BPK seharusnya yang dilakukan adalah bahwa dengan standar teknik dan
prosedur pemeriksaan, auditor BPK harus bisa secara cermat, objektif, dan benar
mengungkapkan bagaimana aliran dana tersebut masuk ke KPU dan bagaimana dana tersebut
dikeluarkan atau dibelanjakan. Dengan teknik dan prosedur yang juga telah diatur dalam
profesi akuntan, pasti akan terungkap hal-hal negatif, termasuk dugaan korupsi kalau
memang terjadi.
 Tampak sekali bahwa auditor BPK tidak percaya terhadap kemampuan profesionalnya,
sehingga dia menganggap untuk mengungkap kebenaran bisa dilakukan segala macam cara,
termasuk cara-cara tidak etis, sekaligus tidak moralis sebagaimana telah terjadi, yaitu dengan
jebakan.
 Dalam kasus ini kembali lagi kepada tanggung jawab moral seorang auditor di seluruh
Indonesia, termasuk dari BPK harus sadar dan mempunyai kemampuan teknis bahwa betapa
berat memegang amanah dari rakyat untuk meyakinkan bahwa dana atau uang dari rakyat
yang dikelola berbagai pihak telah digunakan sebagaimana mestinya secara benar, akuntabel,
dan transparan, maka semakin lengkap usaha untuk memberantas korupsi di negeri ini.

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan untuk etika akuntan professional bukan hanya baik bagi bisnis, kini
diwajibkan oleh hukum. Perubahan terbaru dalam tata peraturan sedang mengubah harapan
secara signifikan. Dalam era keterbukaan yang mengikat, di mana perilaku professional
akuntan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan secara mendalam adalah untuk
kepentingan para pemegang saham, direktur, dan eksekutif bahwa sistem tata perusahaan
mereka menyediakan pedoman yang memadai dan berakuntabilitas.
Akuntan professional harus menerapkan etika dalam standar IFAC dalam pengelolaan
bisnis perusahaan dan risiko etika. Mereka harus memastikan bahwa budaya etis yang efektif
berlaku di perusahaan mereka. Hal ini memerlukan pengembangan kode etik, dan sarana
penting untuk menciptakan kesadaran tentang perilaku yang tepat, perilaku yang memperkuat,
dan memastikan bahwa nilai-nilai yang mendasari tertanam dalam strategi perusahaan dan
operasi. Posisi perusahaan pada konflik kepentingan, pelecehan seksual, dan topic serupa
harus terlibat dari awal, dengan waspada memutakhirkan informasi untuk mengikuti harapan
budaya perusahaan saat ini.
Jika para direktur mampu mengenali dan mempersiapkan perusahaan mereka untuk era
baru akuntabilitas pemangku kepentingan melalui sistem, tata kelola etika etika akuntan
professional yang efektif, mereka tidak hanya akan mengurangi risiko, tetapi akan
menghasilkan keunggulan kompettitif di antara pelanggan, karyawan, mitra, lingkungan dan
pemangku kepentingan lainnya yang pasti akan menarik bagi pemegang saham.

Memahami Etika Akuntan Profesional


Tugas Paper Mata Kuliah Etika Akuntan dan Profesi.

DAFTAR PUSTAKA
Coso Cobit Sarbox Basel II. http://www.scribd.com/doc/22910449/3/C-SARBANES-
OXLEY-ACT . diakses pada tanggal 7 april 2014
9
https://news.detik.com/berita/d-346216/kronologi-kasus-mulyana-versi-bpk
IFAC – Kode Etik untuk Akuntan Profesional Indonesia. Undang-Undang Nomor 36 tahun
2008 tentang Perubahan ke IV tentang Pajak Penghasilan. LN No. 133 tahun 2008.
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2008. Kode Etik Profesi Akuntan Publik.
IFAC. Jakarta.

Memahami Etika Akuntan Profesional

Anda mungkin juga menyukai