PENDAHULUAN
terhadap wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan. Hal ini terlihat
dibanding pendapatan dari sektor lain, total pendapatan negara pada Tahun
2017 sebesar Rp. 1.750,3 Triliun yang bersumber dari pajak sebesar Rp.
1.498,9 Triliun atau 85,6%, penerimaan bukan pajak sebesar Rp. 250 Triliun
atau 14,3%, penerimaan hibah sebesar Rp. 1,4 Triliun atau 0,1%. Hal ini
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) memiliki nilai yang relatif masih
rendah, yaitu 11,4% pada tahun 2014, 10,7% pada tahun 2015, 10,3% pada
(PDB) Indonesia ditopang oleh dua kelompok usaha yaitu Usaha Mikro Kecil
No. 20 tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang
memiliki perorangan atau badan dengan peredaran bruto (omzet) tidak lebih
Keberadaan UMKM dan koperasi ditengah situasi yang serba sulit dan
para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kelompok UMKM
total dalam PDB sebesar 55,6% mampu menyerap 96,18% dengan nilai
investasi 52,9% dan kinerja ekspor non migas mencapai 20,2% (Mutiara
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maka akan berpotensi pula jumlah
penerimaan pajak dari sektor tersebut. Jumlah UMKM yang dari tahun ke
tahun semakin meningkat, memberikan peluang kepada pemerintah untuk
penafsiran yang berbeda dari Wajib Pajak UMKM dalam hal perpajakannya.
Tabel 1.1
Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dan Usaha
Besar (UB) Tahun 2012-2013
NO INDIKATOR SATUA TAHUN 2012 TAHUN 2013
N
JUMLAH PANG JUMLA PANGSA
SA % H %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. UNIT USAHA (Unit) 56.539.560 57.900.7
(A=B) 87
A. Usaha (Unit) 56.543.592 99,99 57.895.7 99,99
Mikro, Kecil 21
dan Menengah
(UMKM)
- Usaha Mikro (Unit) 55.856.176 98,79 57.189.3 98,77
(UMi) 93
- Usaha Kecil (Unit) 629.418 1,11 654.222 1,13
(UK)
-Usaha (Unit) 48,997 0,09 52.106 0,09
Menengah
(UM)
B. Usaha (Unit) 4.968 0.01 5.066 0.01
Besar (UB)
Sumber : Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (2013)
melihat besarnya potensi penerimaan pajak dari Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) belum tergali secara maksimal, maka sejak tahun 2012
pemerintah mulai mempersiapkan sebuah peraturan pemerintah untuk wajib
mengatur tentang wajib pajak orang pribadi dan pasal 31E Undang-Undang
Pajak Penghasilan (UU PPh) yang mengatur wajib pajak badan yang
potensi pajak secara optimal dari Kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Hal tersebut dapat dilihat dari tax ratio yang masih relatif kecil.
Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2018 yang mulai berlaku 1 Juli 2018 atas
dasar pertimbangan pasal 4 ayat (2) huruf e dan pasal 17 ayat (7) Undang-
tahun 2013. Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2018 merupakan revisi dari
penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib
pajak yang memiliki peredaran bruto kurang dari Rp. 4,8 miliar dalam satu
Tahun 2018 adalah Pajak Penghasilan (PPh) Final dengan tarif 0,5% dari
peredaran bruto setiap bulan untuk semua jenis usaha baik jasa, dagang,
pelaku UMKM.
1. Secara Akademik
2. Secara Praktis