Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA PROFESI AKUNTAN SECARA UMUM


(Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Islami & Etika Profesi)
Dosen Pengampu: Dr. asriani junaid, SE., MSA., Ak., CA.

Oleh :
EKA PRATIWI PUSPITASARI SUTIO
(0010.04.34.2022)

PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah yang maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “Etika
Profesi Akuntan Secara Umum” ini dengan tepat waktu. Meskipun saya menyadari
masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula saya ucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Dr. Asriani Junaid, SE., MSA., Ak., CA. yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini.

Saya sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pengajaran mengenai “Kepatuhan Terhadap Kode Etik, Prinsip Dasar Etika, dan
Kerangka Kerja Konseptual” yang tentunya dapat memberikan suatu gambaran yang
dapat dipahami. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah
ini kedepannya.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan umumya bagi pembaca. Sekian dan Terima kasih.

Makassar, 19 Juni 2023

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi, yang biasanya

dituangkandalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang

yangmengemban profesi yang bersangkutan. Aturan ini sebagai aturan main

dalammenjalankan profesi tersebut yang bias disebut sebagai kode etik yang harus

di penuhidan di taati oleh setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada

masyarakat harusmemiliki kode etik yang merupakan prinsip-prinsip moral dan

mengtur tentangperilaku professional.

Pentingnya kode etik dalam suatu profesi adalah suatu cara unuk

memperbaiki iklim organisasional sehingga seseorang dapat berperilaku secara

etis. System legal dalam pasar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku

organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan

bisnisnya. Untuk menentukan status bisnis sebagai upaya

menginstitusionalisasikan moral dan nilai-nilai pendiri perusahaan.

Etika profesi akuntansi merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku

perbuatanbaik dan buruk manusia sejauh yang dapat di pahami oleh pikiran

manusia terhadappekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan

terhadap suatu pengetahuankhusus sebagai akuntan. Dalam menjalankan profesi

sebagai seorang akuntan harusdengan sadar menjalankan tugas, hak, kewajiban

dan fungsinya. Namun, menjadiakuntan bukanlah hal yang mudah.

Profesi akuntansi merupan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi

maupunnon-atestasi kepada masyarakat dengan di batasi kode etik yang ada.

Akuntansi sebagaiprofesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan

pribadi dan mengikutietika profesi yng telah di tetapkan. Kewajiban akuntan

sebagai professional memiliki 3kewajiban yaitu, kompetisi, objetif, dan

mengutamakan integritas. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup

pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntanpublic yang lazimnya

1
terdiri dari pekerjaan Audit, akuntansi pajak dan konsultanmanajemen. Peran

akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari penerapanprinsip Good

Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan meliputi prinsip kewajaran

(fairness), akuntabilitas (Accountability), transparansi (transparency), dan

responsibilitasi (responsibility). Peran akuntan meliputi akuntan public,

akuntaninternal, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kode Etik?

2. Apa Yang Dimaksud Dengan Etika Profesi?

3. Apa Yang Dimaksud Dengan Profesi Akuntan?

4. Bagaimana Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)?

5. Bagaimana Struktur Etika Institute Akuntan Indonesia?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kode etik

2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian etika profesi

3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian profesi akuntan

4. Untuk mengetahui dan memahami Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

5. Untuk mengetahui dan memahami Struktur Etika Institute Akuntan Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kode Etik
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Kode etik
akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi.

Kode etik akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari


profesi akuntansi, sehingga kode etik bagai kompas yang menunjukkan arah moral
bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi akuntansi dimata
masyarakat.

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan


publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundangan-undangan
yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik akuntan publik.
Sedangkan Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan
diIndonesia dalam memenuhi tanggung jawab profesinya yang mengatur
hubungan antara akuntan publik dengan klien, antara akuntan publik dengan rekan
sejawatdan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima
dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan
kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.

2.2 Pengertian Etika Profesi

Kata Etika berasal dari bahasa Yunani dari kata Ethos yang berarti kebiasaan
atau sifat sedangkan yang kedua dari kata ethos, yang artinya pesan batin atau
kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam perilakunya. Etika sendiri
juga berarti watak atau adat kebiasaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Etika dijelaskan dengan
membedakan tiga arti sebagai berikut :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah dianut suatu golongan masyarakat.

Atau Etika merupakan refleksi atau apa yang disebut dengan self kontrol,
karena segala seseuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok sosial(profesi) itu sendiri.

3
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus
dalam bidang pekerjaannya. Profesional adalah orang yang mempunyai atau
menjalankan profesi dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu
keahlian yang tinggi. Setiap profesional berpegang pada nilai moral yang
mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur.

Dalam melaksanakan tugas profesinya, para profesional harus bertindak


objektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan
bertindak. Dalam pekerjaan atau jabatan menuntut kewajiban, keahlian serta
keterampilan pelakunya, hal ini disebut dengan Profesi. Tapi tidak berarti
pekerjaan merupakan profesi.

Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap
hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi
adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional.

2.2.1 Prinsip Etika Profesi


1. Prinsip tanggung jawab, Maksud dari prinsip ini adalah bahwa semua
profesional wajib bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan. Hal ini
pun meliputi hasil dari pekerjaan tersebut. Sebagai profesional, kamu juga
harus siap bertanggung jawab terhadap dampak dari keputusan dan apa pun
yang dibuat dalam pekerjaan pada kehidupan orang lain dan juga masyarakat
umum.
2. Prinsip keadilan, Maksud dari prinsip ini adalah bahwa seorang profesional
harus selalu mementingkan nilai keadilan dalam pekerjaannya. Apapun yang
dilakukan harus adil dan diberikan pada siapapun yang berhak, apalagi bagi
profesi yang melayani rakyat seperti petugas kesehatan, polisi, dan lain-lain.
3. Prinsip otonomi, Profesional dalam dunia kerja memiliki kebebasan dan
wewenang untuk bekerja sesuai dengan profesinya. Hal ini juga berarti seorang
profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
berdasarkan kode etik profesi yang berlaku.
4. Prinsip integritas moral, Dalam etika profesi, integritas moral sangat penting
karena merupakan kualitas kejujuran dan prinsip moral yang dilakukan secara
konsisten sebagai seorang profesional.

Sebagai seorang profesional, kamu harus ingat untuk menjaga kepentingan profesi,
diri sendiri, dan juga memikirkan kepentingan masyarakat.

4
2.2.2 Tujuan Etika Profesi

Etika profesi tidak hanya bertujuan untuk membuatmu bertindak lebih


profesional saat bekerja, tapi juga etika dalam menjaga kesejahteraan orang-
orang yang tergabung dalam profesimu. Selain itu, jika semua anggota profesi
dapat menjaga perilaku dan membuat keputusan sesuai dengan aturan etika,
maka mutu profesi tersebut pun akan meningkat dan standar baku yang tepat bagi
profesi tersebut dapat ditetapkan.

Jadi, setiap orang yang tergabung dalam sebuah profesi harus berpegang
pada etika profesi dengan tujuan tidak hanya mengembangkan diri sendiri, tetapi
juga mengembangkan organisasi serta semua orang yang memiliki profesi yang
sama.

2.2.2 Manfaat Etika Profesi


1. Memastikan profesionalisme, Profesionalisme dalam kerja sangat penting.
Hal ini memang terdengar lumayan menyeramkan, apalagi untuk fresh
graduates. Akan tetapi, jika kamu selalu berpegang pada etika profesi dan
melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan, kemungkinan besar kamu akan
menjadi seorang profesional dengan mudah meski minim pengalaman. Oleh
karena itu, sangat penting untuk mengetahui batasan-batasan dan peraturan
etika profesional sebagai seorang pekerja.
2. Meningkatkan tanggung jawab, Jika melakukan pekerjaan sesuai dengan
aturan etika yang berlaku, maka kamu akan dinilai sebagai orang profesional
yang mampu mengemban tanggung jawab lebih banyak. Selain itu, hasil
pekerjaanmu pun akan lebih berkualitas dan dapat dipercaya.
3. Sistem kerja yang tertib, Jika semua karyawan sebuah perusahaan
menjalankan pekerjaannya sesuai dengan etika profesi, makan tugas akan
dapat dilaksanakan dengan tepat dan sesuai. Dengan ini, peluang
penyimpangan di perusahaan dapat dihindari dan ketertiban sistem kerja akan
lebih terjaga.
4. Meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja, Dengan mengikuti
pedoman etika yang baik, sebuah perusahaan akan dapat membangun suasana
kerja yang nyaman. Hal ini disebabkan para karyawan yang bisa saling
menghargai, menjalin hubungan yang erat, namun tetap mengedepankan
profesionalitas sesuai dengan pedoman etika yang ada. Kondisi bisnis yang
dijalankan juga akan lebih kondusif dan produktif. Akhirnya pekerjaan
menjadi lebih efektif.

5
2.3 Profesi Akuntan
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi termasuk bidang pekerjaan akuntan publik akuntan
intern yang bekerja pada perusahaan industri keuangan atau dagang akuntan yang
bekerja di pemerintah dan akuntan sebagai pendidik.
Menurut International Federation of Accountants yang dimaksud dengan
profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan pekerjaan yang mempergunakan
keahlian di bidang akuntansi termasuk bidang pekerjaan akuntan publik akuntan
intern yang bekerja pada perusahaan perusahaan industri keuangan atau dagang
akuntan yang bekerja di pemerintah dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti
sempit profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan
sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak
dan konsultan manajemen.
Saat ini yang disebut akuntan adalan mereka yang telah lulus dari pendidikan
strata satu (S1) program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar profesi
akuntan melalui pendidikan profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh beberapa
perguruan tinggi yang oleh beberapa perguruan tinggi yang telah mendapat izin
dari Departmen Pendidikan Nasional atas rekomendasi dari organisasi profesi
Institute Akuntan Indonesia (IAI). Akuntan yang bekerja pada departmen / bagian
akuntansi sering disebut juga sebagai akuntan manajemen. Tugas pokok akuntan
manajemen didalam suatu organisasi antara lain: melakukan proses pencatatan
transaksi keuangan, memeriksa catatan atas semua transaksi perusahaan, serta
membuat laporan akuntansi secara periodik untuk disampaikan kepada manajemen
organisasi. Dalam setiap organisasi (perusahaan), dapat dibedakan dua jenis
laporan akuntansi, yaitu:
1. Laporan akuntansi keuangan, biasa disebut laporan keuangan (financial
statement)
2. Laporan akuntansi manajemen.

Laporan keuangan terdiri atas neraca (balance sheet), laporan laba rugi
(income statement), laporan perubahan ekuitas (statement of statement of changes in
stakeholder’s changes in stakeholder’s equity), laporan arus kas (cash flow statement),
dan catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement). Fungsi laporan
keuangan ialah sebagai alat pertanggung jawaban manajemen tetang kinerja organisasi
(perusahaan) yang dikelolanya kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).
Dengan demikian fungsi departemen akuntansi adalah melayani manajemen dan
masyarakat luas karna laporan yang dibuat oleh departmen akuntansi bukan saja
bermanfaat bagi manajemen, tetapi juga masyarakat luas.

6
2.3.1 Ciri Profesi
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman
dalam melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya
dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat
pemerintah.
4. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya
sebagai kepercayaan masyarakat

Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak
disebut sebagai salah satu profesi. Perkembangan profesi akuntansi sejalan
dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama
semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang
dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain.
Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Profesi Akuntan
dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Akuntan Publik
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah
akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran
tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu mendirikan
suatu kantor akuntan. kantor akuntan. yang termasuk dalam kategori akuntan
publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan
dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor
akuntan seseorang harus memperoleh izin dari departemen keuangan.
Tujuan kedua dari adanya Akuntansi Sektor Publik adalah sebagai
sumber informasi bagi manajer manajer untuk melaporkan melaporkan
pelaksanaan pelaksanaan tanggung jawab operasi mereka secara tepat dan
efektf program dan penggunaan sumber daya dalam status milik mereka. Hal
ini memungkinkan pegawai pemerintah melapor pada publik hasil operasi
pemerintah dan penggunaan dana publik sehingga terwujudlah tujuan
akuntabilitas.
2. Akuntansi intern
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan
atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau
akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf
biasa sampai dengan kepala bagian Akuntansi atau direktur keuangan. Tugas
mereka adalah menyusun sistem akuntansi menyusun laporan keuangan
kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin

7
perusahaan menyusun anggaran penanganan masalah perpajakan dan
pemeriksaan intern perusahaan
3. Akuntansi pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-
lembaga pemerintah misalnya di kantor badan Pengawas Pengawas keuangan
dan Pembangunan (BPKP) dan badan Pengawas keuangan (BPK).
4. Akuntansi Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan
akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar dan
menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
2.4 Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia yang selanjutnya disebut IAI, adalah organisasi
profesi yang menaungi seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI dalam Bahasa
Inggris adalah Institute of Indonesia Chartered Accountants.IAI menjadi satu-
satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia secara keseluruhan, baik
yang berpraktik sebagai akuntan sektor publik, akuntan sektor privat, akuntan
pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pajak, akuntan forensik,
dan lainnya. IAI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 dengan dua tujuan
yaitu:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan
akuntan
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan

IAI bertanggung jawab menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan profesional


(ujian Chartered Acountant-CA Indonesia), menjaga kompetensi melalui
penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan (PPL), menyusun dan
menetapkan Kode Etik, Standar Profesi dan Standar Akuntansi, menerapkan
penegakkan disiplin anggota, serta mengembangkan profesi akuntan Indonesia.

IAI merupakan anggota International Federation of Accountants (IFAC),


organisasi profei akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 3 juta akuntan yang
bernaung dalam 170 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 130 negara. Sebagai
anggota IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar
internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan
di Indonesia. IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri ASEAN Federation of
Accountants (AFA). Saat ini IAI menjadi sekretariat permanen AFA.

2.5 Struktur etika institute akuntan indonesia


Tujuan profesi akuntansi adalah untuk memenuhi tanggung jawabnya
dengan standar profesionalisme profesionalisme tertinggi tertinggi dan mencapai
mencapai tingkat tingkat kinerja kinerja tertinggi tertinggi dengan orientasi

8
orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut ada empat
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi (Posiding Kongres VIII IAI tahun 1998),
yaitu:
1. Akreditasi adalah kualitas atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.
2. Profesionalisme adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan
sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau
dilakukan oleh seorang profesional.
3. Kualitas jasa adalah adanya keyakinan bahwa emua pelayanan yang diberikan
pelaku sebuah profesi memenuhi standar kinerja yang tinggi.
4. Kepercyaan adalah pemakai jasa harus dapat merasa yakin bahwa terdapat
kerangka etika profesional yang melandai pemberian jasa.

Faktor kunci citra profesi akuntan yaitu keberadaan dan perkembangan profesi
akuntan itu sendiri ditentukan oleh tingkat kepercayaan masyarakat pemakai jasa
akuntan, sedangkan tingkat kepercayaan masyarakat ditentukann oleh tingkat
kualitas jasa (pengetahuan dan keterampilan teknis dibidang akuntansi serta
disiplin ilmu terkait) dan tingkat ketaatan serta kesadaran para akuntan dalam
mematuhi kode etik profesi akuntansi.

9
BAB III
PENUTUP
2.4 KESIMPULAN

Dalam Suatu lembaga yang berbeda-beda dalam menaungi berbagai

profesiyang ada, dimana lembaga tersebut merupakan sekumpulan orang yang

memiliki profesi yang sama dengan tujuan dapat menciptakan tatanan etik dalam

pekerjaan. Dan semualembaga-lembaga profesi tersebut harus memiliki tujuan

yang satu yaitu, mengutamakan profesionalitas dalam bekerja yang dilihat dari

kepatuhan menjadikan kode etik profesisebagai pedoman, dll.

Etika profesi akuntansi diatur oleh suatu badan atau organisasi yang

bertanggung jawabdilingkup akuntansi seperti salah satunya yang telah di bahas

dalam makalah ini yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

10
DAFTAR PUSTAKA

pdf-kode-etik-profesi-akuntan-indonesia_compress.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai