Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MAKALAH

ETIKA, JABATAN, DAN PROFESI

(Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum)

DOSEN PENGAMPU: Dr. Siti Nur Jannah M. Ag

Prodi: Ahwal As-syakhsiyyah (AHS)

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Ngiza Afkarina (181110028)


2. Agus Riszky Ilhamdi (181110004)
3. Nuraini Zubair (181110032)
4. Anjas Riantoni (181110007)
5. Muhammad Fadhila (181110025)
6. Nur Kholis (181110031)

FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’RIF NU (IAIM NU) METRO LAMPUNG

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

Zaman semakin modern tentunya masalah etika di Indonesia sangatlah harus


diperhatikan. Apalagi dalam hal pergaulan sehingga sangat mudah sekali masuknya ajaran-ajaran
barat yang pada akhirnya mengikis budaya masyarakat Indonesia secara perlahan-lahan. Maka
dari itu etika adalah sebuah refleksi kritis dan moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap
dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Menurut Magnis
Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan suatu ajaran. Moralitas adalah sistem nilai tentang
bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam
ajaran berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan peraturan, perintah dan semacamnya yang
bersifat turun temurun.

Jadi moralitas adalah petunjuk konkrit yang siap pakai tentang bagaimana kita harus
hidup sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai
itu. Sebagaimana kita ketahui etika dalam jabatan itu juga sangat penting atau kode etik
merupakan ketentuan-ketentuan atau standar-standar yang mengatur perilaku moral para
aparatur. Etika jabatan atau kode etik berisi ajaran-ajaran moral dan asas-asas kelakuan yang
baik bagi aparatur dalam menunaikan tugas dan melakukan tindakan jabatannya.

Rumusan Masalah

1. Pengertian etika jabatan


2. Perbedaan profesi dan pekerjaan
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ETIKA JABATAN

Bicara soal etika , maka sangat erat dengan kaitanya dengan masalah moral, akhlak dan
baik buruknya yang berlaku di masyarakat. Kaitanya dengan sosok pejbat public atau
penyelenggara Negara, maka etika akan menggambarkan sejauh mana kualitas mental dan moral
pejabat tersebut. perilaku koeupsi penyalahgunaan wewenang, dan setumpuk perilaku lainya
yang meresahkan masyarakat dapat dikategorikan sebagai hilangnya nilai-nilai etika yang
seharusnya dijunjung tinggi oleh pejabat public. Apalagi jika hal tersebut telah menjadi sebuah
kultur, maka tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa, dimana maju
tidaknya bangsa tersebut sangat bergantung kepada kualitas mental dan moral serta kemampuan
para pemimpimnya.

Sebagaimana kita ketahui etika dalam jabatan atau kode etik merupakan ketentuan-
ketentuan atau standar-standar yang mengatur perilaku moral para aparatur. Etika jabatan atau
kode etik berisi ajaran-ajaran moral dan asas-asas kelakuan yang baik bagi aparatur dalam
menunaikan tugas dan melakukan tindakan jabatannya. Semakin modern perlu makin beretika,
masa depan Indonesia tampak akan menuntut makin tegaknya etika jabatan public. Hingga kini,
banyak pembaruan kelembagaan telah dicapai. Demikian pula pengaturan baru telah dibuat
untuk memastikan prosedur politik transparan dan pertisiparif, serta tata kelola pemerintahan
efisien dan bertanggung jawab. Namun, kelembagaan dan pengaturan bru Nampak menjadi sia-
sia karena tidak dilambari etika para actor untuk secara sukarela, konsisten, dan konsekuen
mematuhinya. Yang ada hanya siasat menelikung demi kepentingan pragmatis.

a. Pentingnya Etika Jabatan

Hal itu amat penting karena apapun yang dilakukan pejabat akan berpengaruh bagi
kehidupan warga Negara. Karena pengaruh tersebut, tidak ada jalan lain, yakni para pejabat
harus menjaga agar perilaku dan kebijakan mereka selalu baik serta berpijak dijalur etika. Sebab,
di samping itu apapun perilaku dan kebijakan yang mereka ambil merupakan garansi yang
mebuat warga Negara tetap menaruh hormat dan kepercayaan kepada mereka. Ini juga untuk
meyakinkan warga Negara bahwa para pejabat Negara yang dipilihnya benar-benar pantas
memimpin mereka dengan perilaku yang baik, terhormat, dan menjadi panutan.

b. Pengertian profesi dan pekerjaan

Perlu anda ketahui bahwa profesi dan pekerjaan memiliki makna yang berbeda. Pekerjaan
merupakan suatu kegiatan atau aktivitas, bias berupa bisnis yang dilakukan untuk menghasilkan
uang(nafkah). Sedangkan profesi merupakan kegiatan atau aktivitas khusus, yang memerlukan
keterampilan dan pengetahuan tertentu.

2. PERBEDAAN ANTARA PEKERJAAN DAN PROFESI:


A. Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang tidak bergantung pada suatu keahlian, keterampilan,
pengetahuan, kualifikasi, dan pelatihan khusus. Sehingga, tidak semua orang bertumpu pada
satu profesi, melainkan setiap orang dimungkinkan untuk memiliki pekerjaan. Dalam arti luas,
pekerjaan merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh setiap manusia. Sedangkan pekerjaan
dalam arti sempit merupakan suatu tugas atau pekerjaan yang bisa menghasilkan uang. Menurut
orang awam, pekerjaan seringkali dianggap sebagai sinonim dengan profesi, padahal tidak
demikian.

Ciri-Ciri Suatu Pekerjaan

Tidak mengandalkan keterampilan dan pengetahuan khusus. Dilakukan hanya untuk


memenuhi kebutuhan sehari-hari. Umumnya, memiliki status yang rendah di kehidupan
masyarakat. Hanya menghasilkan sedikit uang.

Contoh Pekerjaan:

1. Operator.
2. Penjaga warnet.
3. Tukang ketik di rental.
4. Dan lain-lain.
Operator merupakan seorang yang menjaga suatu channel. Operator berhak untuk melakukan
banned atau kick kepada seseorang yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan pada
channel tersebut.

B. Profesi
Profesi adalah suatu kegiatan yang sangat bergantung pada keterampilan, pengetahuan,
kualifikasi, atau pelatihan tertentu. Seorang profesional menawarkan layanan dan jasa yang
disediakannya dengan aturan dan protokol dalam bidang yang dikuasainya. Seorang profesional
pun menerima gaji sebagai upah atas jasa atau layanan yang diberikannya.

Ciri-Ciri Profesi
Menguasai keterampilan, pengetahuan, atau keahlian khusus yang didapatnya dari
pelatihan, pendidikan, dan pengalamannya selama bertahun-tahun.
Profesi memiliki status yang tinggi di kehidupan masyarakat.
Pada umumnya, akan menerima gaji/menghasilkan uang yang banyak.
Contoh Profesi:
1. Programmer IT Support
2. AutoCAD Drafter
3. Sales
4. IT HelpDesk
5. Web Developer
6. Web Designer
7. Web Chief Editor
8. Python Developer
9. Graphic Designer
10. Java Developer
11. Android Developer, Dan lain-lain

Pekerjaan dan profesi memang dua hal yang berbeda, sehingga keduanya tidak dapat
dijadikan sinonim satu sama lain. Dan dalam hal pekerjaan maupun profesi haru di imbangi
dengan etika yang bertujuan untuk dapat memberikan pelayanan yang bersifat professional
terhadap masyarakat. . Segala pekerjaannya juga dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Jika Anda memiliki etika dalam menjalankan tugas dari jabatan Anda maka hal ini berarti bahwa
Anda telah menyadari etika dari profesionalitas Anda. Sikap etis ini memang haruslah dimiliki
oleh seorang profesional dalam bekerja. Bahkan sikap etis ini sudah seharusnya menjadi
semacam prinsip dalam hidup seorang profesional.

Dengan adanya prinsip di dalam diri yang bersifat menjunjung tinggi pekerjaan dan
kepentingan orang lain maka secara tidak langsung Anda telah mencerminkan pribadi yang
berkarakter. Oleh karena itu suatu kode etik profesi sebenarnya bisa dibilang turut berperan
dalam pengembangan karakter diri seseorang. Jika Anda merupakan seorang pekerja dan bisa
menjalankan penuh tugas dan wewenang Anda sesuai kode etik perusahaan yang berlaku maka
Anda berarti memiliki karakter dan kualitas yang baik. Secara lebih jauh sebenarnya suatu etika
profesi juga berperan sebagai norma dan nilai serta aturan bagi Anda dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawab Anda. Dengan adanya etika inilah maka Anda bisa menjalankan
profesionalitas Anda dengan baik.

C. Prinsip Etika Profesi

Adapun pada dasarnya etika profesi ini memiliki beberapa prinsip yang cukup penting.
Dimana prinsip tersebut harus tetap diutamakan dalam melaksanakan hal tersebut. Prinsip-
prinsip ini meliputi antara lain:

1. Prinsip tanggung jawab

Setiap tenaga kerja yang telah profesional sudah seharusnya bekerja dengan diliputi rasa
tanggung jawab yang besar. Pekerjaannya harus dilakukan dengan baik sehingga hasilnya bisa
maksimal. Dengan adanya rasa tanggung jawab dalam menjalankan suatu pekerjaan maka Anda
bisa dinilai memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Prinsip keadilan

Dalam menjalankan setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang diembannya maka
seorang pegawai atau tenaga kerja haruslah mengedepankan keadilan. Keadilan memang harus
diberikan kepada siapa saja yang berhak menerimanya termasuk dalam hal bekerja. Seorang
profesional sudah tentu harus menyelesaikan tugasnya secara mandiri dan tidak melimpahkan
tanggung jawabnya pada orang lain. Pegawai yang profesional juga tidak akan mencari
kemudahan untuk kepentingan diri sendiri karena adanya karakter adil yang dimilikinya.

3. Prinsip otonomi

Jika Anda bekerja dan Anda memiliki suatu jabatan di dalam perusahaan maka berarti
Anda memiliki wewenang untuk menjalankan pekerjaan Anda. Anda dapat melakukan segala hal
yang berkaitan dengan pekerjaan dan tanggung jawab Anda. Tentunya wewenang Anda ini harus
dijalankan sesuai dengan kode etik yang dimiliki oleh Anda sebagai seorang profesional. Dengan
demikian maka setiap tugas Anda dapat diselesaikan dengan baik.

4. Prinsip integritas moral

Yang dimaksud dengan integritas moral disini adalah kualitas moral dalam diri Anda
yang harus dilakukan secara konsisten. Tentunya konsistensi dalam hal menjalankan moral ini
berkaitan dengan profesionalitas Anda. Di dalam melakukan pekerjaan dan tanggung jawab tentu
Anda juga harus memiliki komitmen pribadi untuk selalu menjaga nama baik profesi. Moral
yang demikian akan membawa Anda untuk bisa bekerja dengan baik dan selalu mengutamakan
kepentingan bersama.

D. Manfaat Etika Profesi

Melaksanakan etika profesi yang baik dan benar tentu bisa mendatangkan banyak
manfaat. Terutama dalam sebuah perusahaan yang mengutamakan nilai-nilai etika tersebut.
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan tanggung jawab.

Setiap orang yang bekerja secara profesional tentu akan memperhatikan dengan benar
bagaimana caranya bekerja. Bila Anda adalah seorang profesional maka sudah seharusnya Anda
bekerja dengan memegang teguh etika yang menyangkut profesionalitas diri. Hal ini secara tidak
langsung menjadi tanggung jawab Anda sehingga segala hal yang dilakukan berkaitan dengan
pekerjaan Anda akan dinilai baik dan berkualitas.

2. Menekankan prinsip profesionalitas.


Dalam bekerja tentu seorang tenaga kerja memiliki pedoman. Setiap profesi di dalam
suatu perusahaan juga sudah tentu berjalan sesuai dengan pedoman dan aturannya masing-
masing. Oleh karena itu etika yang dipegang oleh seorang profesionalitas sudah seharusnya
selalu dihargai dan dilakukan serta semakin dikembangkan. Dengan demikian maka prinsip
profesionalitas dikatakan sudah dijalankan oleh tenaga kerja yang bersangkutan.

3. Menciptakan ketertiban.

Adanya kode etik profesi yang ada di sebuah perusahaan sudah seharusnya dipegang
teguh dan dijalankan oleh para profesionalitas. Dengan menjalankan kode etik profesi ini maka
setiap tenaga kerja akan bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Hal ini akan
memperkecil peluang terjadinya penyimpangan di suatu perusahaan karena pekerjaan dari
masing-masing tenaga kerja dapat berjalan dengan baik dan tertib.

4. Mencegah campur tangan dari pihak lain.

Sebuah perusahaan memang sebaiknya mengangkat pegawai dan memberikan rincian


tugas yang menjadi kewajibannya. Rincian tugas haruslah jelas sehingga setiap pegawai bisa
memahami peran dan fungsinya di dalam suatu perusahaan. Selain itu adanya rincian tugas yang
jelas akan mengakibatkan seorang pegawai bekerja secara lebih baik tanpa adanya campur
tangan dari pihak lain.

5. Melindungi hak pekerja.

Adanya kode etik pekerjaan rupanya tidak hanya berfungsi untuk memperjelas kewajiban
dari tanaga kerja saja. Tetapi setiap etika yang diberlakukan di suatu perusahaan secara tidak
langsung akan membantu Anda untuk bisa melindungi berbagai hak Anda sebagai pekerja.
Perlindungan hak pegawai memang merupakan hal yang penting bagi tenaga kerja terutama
menyangkut kesejahteraan hidupnya.

6. Membantu penyelesaian masalah.

Setiap permasalahan tentu pernah terjadi di sebuah perusahaan. Namun setiap masalah
yang ada haruslah diselesaikan secara terbuka. Mungkin Anda bisa mengeluarkan pendapat
untuk orang lain atau perusahan yang sedang menghadapi masalah. Tentu saja penyelesaian yang
ditawarkan biasanya berkaitan dengan profesionalitas Anda sebagai seorang pegawai di
perusahaan.

E. Fungsi Etika Profesi

Etika profesi memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Etika profesi sebagai pedoman bagi seluruh profesi tentang prinsip profesionalitas yang
telah ditetapkan
b. Seagai alat control sosial bagi masyarakat umum terhadap suatu profesi tertentu
c. Sebagai sarana untuk mencegah adanya campur tangan dari pihak lain di luar organisasi
tersebut yang terkait dengan hubungan etika di dalam keanggotaan suatu profesi

F. Tujuan Etika Profesi

Etika profesi diterapkan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan dari etika profesi diantaranya sebagai
berikut:

a. Etika profesi bertujuan untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi


b. Etika profesi bertujuan menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota profesi
c. Bertujuan meningkatkan pengabdian para anggota profesi
d. Etika profesi bertujuan membantu meningkatkan mutu suatu profesi
e. Etika profesi membantu meningkatkan pelayanan suatu profesi diatas kepentingan
pribadi profesi itu sendiri
f. Bertujuan untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi
g. Bertujuan meningkatkan kualitas organisasi agar menjadi lebih professional dan
hubungannya terjalin dengan erat

Contoh Etika Profesi:

Etika profesi tentu ada dalam setiap bidang profesi. Sebagai contoh seorang dokter tentu
memiliki etika profesi yang harus diterapkan dan dijadikan pedoman untuk menjaga
keprofesionalitas mereka. Berikut merupakan contoh etika profesi seorang dokter.

1. Kewajiban Dokter
Kewajiban dokter diantaranya sebagai berikut:

a. Harus memberikan pelayanan medis yang sesuai dengan standar prosedur operasional
dan sesuai dengan kebutuhan medis pasien
b. Harus memberikan rujukan bagi pasien rumah sakit ke rumah sakit lain dimana rumah
sakit lain itu lebih ahli dalam bidangnya jika memang diperlukan
c. Selalu menjaga rahasia sang pasien bahkan itu jika pasien tersebut meninggal dunia
d. Memberikan pertolongan darurat dengan dasar sikap kemanusiaan kecuali ada pihak lain
yang bertugas dan mampu melakukan tugas tersebut
e. Mau meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran

2. Larangan Dokter:

Setelah mengetahui kewajiban seorang dokter selanjutnya yaitu larangan yang tidak
boleh dilakukan seorang dokter. Menjadi dokter tidak berate ia bisa melakukan apa saja kepada
pasiennya. Untuk itu, berikut larangan seorang dokter dalam bekerja:

a. Memuji kemampuan dan keahlian diri sendiri


b. Tidak boleh mengucapkan atau melakukan tindakan yang dapat melemahkan daya tahan
pasien
c. Sangat melarang dokter untuk melakukan teknik kedokteran yang belum diuji
kebenarannya
d. Melepaskan kemandirian profesinya karena pengaruh tertentu
e. Tidak boleh berani mengambil alih tindakan untuk pasien tanpa adanya persetujuan dari
keluarga pasien
f. Tidak boleh menetapkan imbalan atas jasanya dengan tidak wajar
g. Dokter tidak boleh melakukan diskriminasi dalam melakukan pelayanan
h. Dokter tidak boleh melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi manapun
i. Sebaiknya dokter tidak mengabaikan kesehatannya sendiri
j. Dokter sangat dilarang mengeluarkan surat keterangan palsu walau atas dasar permintaan
pasien
k. Dokter tidak boleh melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya
l. Tidak boleh membocorkan rahasia pasien kepada orang lain
G. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menciptakan Etika Profesi

Dalam menciptakan etika profesi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

a. Pengendalian diri yang harus tertanam dalam jika pekerja. Dengan pengendalian diri
yang baik maka pekerjaan yang dijalankan diharapkan dapat sesuai dengan apa yang
diharapkan
b. Mengembangkan tanggung jawab sosial, tanpa adanya tanggung jawab yang baik maka
pekerjaan tidak dapat berjalan sesuai yang diharapkan, keuntungan menjadi tidak
maksimal dan loyalitas konsumen juga menjadi berkurang
c. Mampu mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan teknologi informasi
d. Mampu menciptakan persaingan yang sehat tanpa melakukan kecurangan yang tidak
sesuai dengan etika profesi
e. Harus menghindari sifat 5K (katablece, koneksi, kolusi, komisi, dan kongkalikong)
f. Harus mampu menyatakan yang benar adalah benar
g. Mampu menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
h. Menumbuhkan sikap rasa saling percaya antar pekerja lain baik atasan maupun bawahan
i. Konsisten dan konsekuen atas aturan yang telah disepakati bersama
j. Mampu menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati

H. Pentingnya Etika Profesi

Etika profesi terdiri dari kata Etika dan profesi. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu
Ethos. Secara etimologis, ethos ini berbentuk jamak yang memiliki arti sifat, kepribadian dan
karakter. Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah tingkah laku, sifat ataupun karakter yang
baik dari seorang individu terhadap lingkunganya. Sedangkan kata profesi berasal dari kata
serapan dalam bahasa Inggris yaitu profess yang artinya adalah janji. Jani yang dimaksud adalah
janji untuk melaksanakan kewajiban dan melakukan tugas-tugas baik sementara maupun
permanen.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa etika profesi merupakan tingkah laku atau
karakter dari seorang karyawan dalam melakukan kewajiban berupa tugas-tugasnya baik
sementara maupun permanen berdasarkan profesi yang diembannya. Etika profesi memiliki kode
etik yaitu sistem norma, nilai dan aturan yang menegaskan tentang hal baik dan tidaknya suatu
perbuatan dalam menjalankan profesinya. Dalam kode etik disebutkan beebrapa hal yang baik
dilakukan dan yang butuk untuk dilakukan. Dalam kode etik juga disebutkan batasan antara yang
benar dan yang salah agar seorang individu di profesi tersebut dapat membatasi dirinya dalam
berperilaku agar tidak bersikap ke arah yang salah atau tidak benar yang nantinya dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Etika profesi sangatlah penting untuk seorang karyawan dimana tugas dari seorang
karyawan adalah menjalankan dan menyelesaikan tugas sebaik-baiknya. Meski demikian seorang
karyawan tetap harus memperhatikan tingkah laku dan sikapnya dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya agar tidak merugikan rekan kerjanya dan melengkapi prinsip dasar etike profesi yang
seharusnya dimiliki seorang karyawan dalam profesi tersebut. Tanpa adanya etika profesi, maka
semua pekerjaan yang terhormat akan jatuh terdegradasi menjadi pekerjaan biasa. Hal ini
dikarenakan profesi memerlukan kepercayaan dari masyarakat. Untuk mendapatkan kepercayaan
tersebut tentu seorang anggota profesi tersebut harus bekerja sesuai dengan kode etik atau etika
profesi yang telah ditetapkan.
BAB III

KESIMPULAN

Demi menjaga rasa hormat publik terhadap pejabat negara, dan demi memelihara etika
profesi sebagai pejabat negara yang memiliki tugas-tugas mulia kenegaraan, sekaligus sebagai
wujud komitmen tinggi pemerintah dalam menegakkan supremasi hukum dan pemberantasan
korupsi, perseteruan antara pejabat negara itu harus segera diakhiri secara elegan dan
proporsional. Mengakhiri konflik ini tidak lain demi menjaga citra dan menaikkan kredibilitas
pejabat negara di mata warga negara, sekaligus meyakinkan warga bahwa pemerintah memang
berkomitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. Pelaksanaan etika profesi memang
memberikan banyak manfaat yang positif, terutama bagi perusahaan. Sama halnya saat
memutuskan untuk menggunakan produk yang tepat bagi sistem keuangan perusahaan. Misalnya
melalui penggunaan produk JojoExpense.

Dengan produk yang satu ini, maka tentunya catatan pengeluaran dan pemaasukan
keuangan perusahaan akan jauh lebih cepat. Selain itu mudah pula untuk diakses semua pihak
dan manajemen perusahaan, termasuk mudah untuk melakukan persetujuan rembus ataupun
pengeluaran kas. Semua itu tentu membutuhkan kesadaran dan kepemimpinan moral yang
tinggi serta kepekaan nurani para pejabat publik yang sedang berseteru dengan lebih
mengedepankan lagi keteladanan. Sebab, di era serba krisis ini, warga negara sangat
membutuhkan adanya komitmen etis dan leadership moral serta kepekaan nurani pejabat
negara.

Anda mungkin juga menyukai