Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Pentingnya Etika Profesi bagi pertanian

Dosen Pengampu : Moh.Yusuf Dawud Sp.M.Agr

Disusun Oleh :

Bella ayu wulandari 19542011008


Nurul isnani 19542011026
Muhammad ali makfud 19542011023
Vivi Aprilia 19542011041
Ayu windatama 19542011050
Diky Manda Saputra 19542011009
Tony Firmansyah 19542011038
Mustafidul ulum 19542011024
Ibnu athoillah 19542011059
Herwanto 19542011016

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BOJONEGORO

2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PENTINGNYA ETIKA PROFESI

A. Pengertian Etika

B. Pengertian Profesi

C. Kode Etik Profesi

D.Pentingnya Kode Etik Profesi

BAB III KESIMPULAN

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Assalmualaikum wr.wb

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena berkat
karunia dia jualah,saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Pentingnya Kode Etik Profesi “.

Saya menyadari bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak sekali


kekurangannya untuk itu kritik dan saran yang sangat membangun sangat di
perlukan.

Akhir kata saya mngucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu sehingga tugas makalah ini bisa terselesaikan tepat waktu. Saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Amin.

Wassalamualaikum wr.wb

Bojonegoro,27 Desember 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya bidang teknologi
informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat menentukan
apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat
dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali orang di bidang TI
menyalahgunakan profesinya untuk merugikan orang lain, contohnya hacker yang sering mencuri
uang,password leat computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh seperti itu harus
dijatuhi hukuman yang berlaku sesuai dengan kode etik yang telah disepakati. Dan banyak pula
tindakan kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu kode etik
bagi pengguna internet sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.

Kode etik profesi Informatikawan merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan
lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika
profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang
lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi.
Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan
tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan
perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang profesional.

Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus dalammasyarakat tanpa
mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Maka dari itu sangatlah penting dan relevan bila
dalam makalah ini penulis mengangkat judul tentang “ Pentingnya Etika Profesi “.
B. Rumusan Masalah

Ø Pengertian Etika, Profesi dan Kode etik profesi

Ø Pentingnya etika profesi

C. Tujuan

Ø Untuk mengetahui bagaimana pentingnya etika profesi

Ø Untuk mengetahui etika profesi

Ø Untuk mengetahui kode etik profesi


BAB II

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

A. PENGERTIAN ETIKA

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkatinternasional di


perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusiabergaul. Sistem pengaturan
pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenaldengan sebutan sopan santun, tata
krama, protokoler dan lain-lain.

Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yangterlibat
agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikankepentingannya serta terjamin
agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai denganadat kebiasaan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika
di masyarakat kita.

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusiadalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yangburuk. Perkataan
etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yangberarti norma-norma, nilai-
nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah lakumanusia yang baik, seperti yang dirumuskan
oleh beberapa ahli berikut ini:

Ø Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalamberprilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik.

Ø Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah lakuperbuatan
manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukanoleh akal.

Ø Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilaidan norma
moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etikamemberi manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindaksecara tepat dalam menjalani hidup ini.
Etika pada akhirnya membantu kita untukmengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu
kita lakukan dan yang pelru kitapahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala
aspek atau sisi kehidupan kita
B. PENGERTIAN PROFESI

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup
dengan mengandalkan keahlian.

Profesi

Ø Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.

Ø Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).

Ø Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.

Ø Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam

Ciri Utama Profesi

Ø Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

Ø Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Didasari pada kode etik profesi.

Ø Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

Ø Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,
kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu
ada izin khusus.
3 Ciri Utama Profesi

Ø Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi;

Ø Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan;

Ø Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat

SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :

Ø Melibatkan kegiatan intelektual.

Ø Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

Ø Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.

Ø Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

Ø Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

Ø Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Ø Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Ø Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
C. KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang
mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan
sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu
menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh
karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri.

Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman
berperilaku.

Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi
standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional
suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling
utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.

Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981 mengemukakan empat
asas etis, yaitu :

Ø Menghargai harkat dan martabat

Ø Peduli dan bertanggung jawab

Ø Integritas dalam hubungan

Ø Tanggung jawab terhadap masyarakat.

Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman
(guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan mengantisipasi
terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan monopoli profesi., yaitu
memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang
betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikan bahwa kode etik sebagai
pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi.

Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang
menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang
harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan
yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi.

Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan
pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan
zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan
nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.

Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam
lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara
rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan
menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik. Bukan
algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan etis atau tidak etis Kadang-kadang bagian-
bagian dari kode etik dapat terasa saling bertentangan ataupun dengan kode etik lain.Kita harus
menggunakan keputusan yang etis untuk bertindak sesuai dengan semangat kode etik profesi.Kode
etik yang baik menggariskan dengan jelas prinsip-prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukan
kepatuhan membuta.

Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :

Ø Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggotaprofesi tentang prinsip profesionalitas
yang digariskan.Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesimampu mengetahui
suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

Ø Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosialbagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan social).
Ø Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu
instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau
perusahaan.

Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik :

· Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil kerja
profesional.

· Menjaga kompetensi sebgai profesional.

· Mengetahui dan menghormati adanya hokum yang berhubungan dengan kerja yang profesional.

· Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.


D. PENTINGNYA KODE ETIK PROFESI

Apakah etika, dan apakah etika profesi itu? Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa
Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance
index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam
batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.
Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini
kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan
sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common
sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang
disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran
yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang
dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan
dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan
perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala
bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999).

Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan
dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada
masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah
profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah
biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan
berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para
elite profesional ini.
BAB III

KESIMPULAN

Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu
ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar, buruk atau baik.

Kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh
melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam
menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari
dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat
“built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga
martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk
penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999).
Daftar Pustaka

Sudarsono, B.2005. Refleksi Perkembangan Perpustakaan Indonesia. Makalah disampaikan pada


seminar Nasional Trend Perpustakaan di Indonesia. Bandung;19 Maret 2005.

Raymond McLeod,Jr.1995.Sistem Infprmasi Manajemen.Jilid 1.Penerjemah :Endra


Teguh.PT.Prenhallindo.Jakarta.

Aji Supriyanto.2005.Pengantar Teknologi Informasi.Saemba Infotek.Jakarta.

http://www.southernct.edu/organizations/rccs/resources/teaching/teaching_mono/moor/

http://budi.insan.co.id

http://wiryana.pandu.org/SRIG.PS/

Anda mungkin juga menyukai