Anda di halaman 1dari 3

TANAMAN SORGUM

Menurut Ahmad Arif (2020) dalam bukunya yang berjudul “Sorgum Benih Leluhur
Untuk Masa Depan”, sorgum atau yang dalam nama ilmiahnya disebut sorghum bicolor [L.]
moench merupakan tanaman yang menjadi sumber pangan pokok bagi jutaan orang terutama
kalangan paling miskin dan paling rawan pangan di daerah tropis semikering di Afrika dan
Asia. Sorgum merupakan tanaman serbaguna selain menghasilkan biji-bijian yang kaya
karbohidrat dan aneka nutrisi baik, batangnya yang kaya gula juga baik untuk digunakan
sebagai pakan hewan. Dengan manfaatnya ini sorgum menjadi salah satu tanaman pangan
lahan kering paling penting dilebih dari 100 negara. Sorgum sangat cocok ditanam untuk
lahan panas dan kering yang biji-bijian lainnya tidak dapat tumbuh dengan mudah. Berikut
adalah taksonomi dari sorgum :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Sorghum
Spesies : Sorghum Bicolor
Sorgum merupakan tanaman yang benar-benar kuno, bahkan tanaman ini merupakan
salah satu tanaman biji-bijian yang paling awal didomestikasi dalam sejarah umat manusia.
Sejumlah peneliti menduga bahwa domestikasi awal sorgum dilakukan di timur laut Afrika
atau di perbatasan Mesir-Sudan pada sekitar 5.000-8.000 tahun yang lalu. Bukti arkeologis
menunjukkan adanya jejak budidaya sorgum di pemukiman neolitik di Kadero, Sudan sejak
sekitar 5.030 dan 5.280 tahun yang lalu. Setelah didomestikasi di Afrika bagian timur,
sorgum hasil budidaya ini kemudian dibawa ke Afrika sub-sahara. Dari Afrika, tanaman ini
kemudian dibawa ke India yang menjadi pusat asal sekunder sorgum. Bukti budidaya sorgum
di India ditemukan di situs arkeologi dibagian barat Rojdi yang berumur sekitar 4.500 tahun.
Dari india, sorgum kemudian menuju Tiongkok disepanjang rute perdagangan darat dan rute
laut disepanjang pantai Asia. Dari jalur pelayaran laut India-Tiongkok inilah sorgum diduga
sampai ke Indonesia.
Sekalipun tanaman sorgum sudah lama dibudidayakan di Nusantara, sumber historis
tentang asal-usul datangnya tanaman ini dan penyebarannya sangat terbatas. Beberapa
informasi menyebutkan bahwa sorgum baru masuk ke Indonesia setelah dibawa Belanda
pada tahun 1925 dan mulai berkembang pada tahun 1940-an. Namun bisa dipastikan bahwa
sorgum masuk ke Indonesia jauh sebelumnya. Jejak kultural sorgum di NTT khususnya di
Flores menunjukkan bahwa tanaman ini sudah lama menjadi bagian dari masayarakat
sehingga tidak mungkin baru masuk ke Indonesia pada tahun 1900-an. Tanaman sorgum juga
merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang terpahat dalam relief Candi Borobudur di
Jawa Tengah. Jejak tertulis keberadaan sorgum dalam kebudayaan Nusantara khususnya di
pulau Jawa bisa dilihat dalam naskah “Serat Centhini” yang disalah satu bagiannya
disebutkan : “Setelah Seh Amongraga lama di Wanamarta, kemudian dia pergi
meningggalkan istrinya hingga sampai di Dusun Cadhuk. Di tempat inilah mereka melihatber
bagai bahan makanan yang berada di sawah sedang berbuah. Berbagai bahan makanan itu
antara lain semangka, kerai, timun, karang, kara, kecipir, Lombok, terung, jewawut, jagung
ontong, dan canthel”. Yang dimaksud sorgum dalam naskah tersebut adalah canthel.
Masyarakast jawa menyebut sorgum dengan nama canthel.
Sorgum dikenal sebagai tanaman yang bisa tumbuh baik di lahan kering serta kuat
menghadapi suhu panas dan kekeringan pada saat tanaman biji-bijian lain tak mampu
bertahan. Sepintas batang dan daun tanaman sorgum menyerupai tanaman jagung. Sorgum
juga dapat tumbuh dengan baik di iklim sedang, daerah ketinggian, dan memiliki toleransi
yang baik terhadap cuaca dingin. Sorgum cenderung mentoleransi tanah yang sangat asam,
yaitu hingga pH 5,0. Karakteristik lainnya adalah kemampuan ratun. Sorgum adalah tanaman
tahunan yang mampu hidup lebih dari 2 tahun. Batang baru akan tumbuh dari mahkota yang
disebut ratun setelah panen. Biji sorgum memiliki tekstur kenyal serta mengeluarkan aroma
dan rasa yang hampir seperti kacang. Biji sorgum bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan
biji jagung. Selain kemampuan adaptasinya yang baik, sorgum juga memliki kelebihan
lainnya terutama kandungan nutrisinya yang tinggi. Berikut adalah kandungan nutrisi yang
terdapat pada sorgum dalam 100 gram :
No Nutrient Unit Jumlah
1 Energy kcal 339
2 Protein g 11,3
3 Lemak Total g 3,3
4 Karbohidrat g 74,6
5 Kalsium mg 28
6 Zat Besi mg 4,4
7 Magnesium mg 190
8 Fosfor mg 287
9 Potassium mg 350
10 Sodium mg 6
11 Zink mg 1,54
12 Tembaga mg 1,08
13 Mangan mg 1,63
14 Vitamin C mg 2
15 Vitamin B6 mg 0,59

Kekurangan tanaman sorgum yaitu kulit sekam sorgum terbilang sulit untuk
dipisahkan sehingga membutuhkan mesin penggiling khusus. Kekurangan lain dari sorgum
adalah belum populernya sorgum sebagai bahan pangan sehingga sulit untuk memasarkan
produk sorgum.

Sumber : Ahmad Arif (2020) Gambar Biji Sorgum dan Hasil Olahan Sorgum

Anda mungkin juga menyukai