Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Etika Profesi Dan Peranannya

Diposkan pada: March 20, 2014 Oleh: Chy Rohmanah Pada Kategori: Edukasi
Etika profesi masuk ke dalam materi pembelajaran pada setiap jurusan perguruan tinggi di
Indonesia. Setiap bidang profesi yang dikerjakan memiliki sejumlah aturan yang mengatur
kegiatan di dalam profesi tersebut. Bukan hanya kegiatan yang menyangkut profesi tersebut
namun, lebih luas pengaruhnya terhadap kehidupan sosial sehingga profesi tersebut akan berguna
bagi kemaslahatan bersama.

Etika Profesi
Etika profesi mengacu pada pedoman perilaku yang dilakukan berkaitan dengan profesi tersebut.
Pada dasarnya setiap hal yang menyangkut hubungan sosial dengan individu lain, memiliki
pedoman atau kaidah yang mengatur bagaimana kegiatan tersebut terjalin pada setiap individu
yang menjalaninya, begitu juga pada etika profesi ini. Salah satu cara mendapatkan pekerjaan
impian adalah dengan memahami pentingnya etika profesi ini.
Pengertian Etika Profesi
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) sikap hidup berupa keadilan
untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat.
Pengertian Etika di ambil dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Jika dilihat dari sudut pandang obyektif, etika merupakan sebuah konsep
yang terdapat pada individu atau kelompok untuk melakukan penilaian mengenai tindakan yang
telah dilakukan baik atau tidaknya untuk kepentingan bersama.
Banyak istilah yang mengacu pada etika, namun sangat jelas berbeda, seperti berikut :

Etiket : ajaran mengenai sopan santun dalam pergaulan masyarakat, sehingga etiket tidak
berlaku bila seseorang manusia hidup terpencil sendiri

Etis : sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis menanyakan usia pada seorang
wanita.

Kode etik : seperangkat kewajiban dalam menjalankan t profesi tersebut dan bersifat
mengikat pada setiap orang yang menjalani profesi tersebut.

Kemudian definisi profesi secara luas bisa diartikan kegiatan yang dilakukan untuk mencari
uang. Dalam ruang lingkup yang lebih sempit Profesi merupakan kelompok lapangan pekerjaan

yang secara khusus melaksanakan kegiatan yang membutuhkan ketrampilan dan keahlian tinggi
untuk memenuhi tanggung jawabnya. Pemakaian ketrampilan dan keahlian tersebut di dapat
dicapai dengan penguasaan pengetahuan pada mencakup etika pekerjaan yang diterapkan oleh
anggota yang bergelar profesi tersebut.

Penerapan Etika Profesi


Pada pengertian etika profesi di atas dapat disimpulkan mengenai peranan etika dalam profesi
seperti berikut :

Di setiap nilai-nilai etika yang ada tidak hanya berlaku pada golongan tertentu namun
berlaku pada masyarakat luas. Dengan adanya nilai etika tersebut dalam masyarakat
diharapkan akan mengatur jalannya kehidupan bersama.

Pada satu golongan masyarakat mempunyai nilai yang menjadi pedoman pergaulan
secara umum atau sesama anggotanya, karena tata nilai tersebut tertuang secara tertulis
(kode etik) untuk menjadi pedoman etika oleh para anggotanya.

Menjadi sorotan masyarakat ketika ada perilaku para anggota profesi yang bertindak
tidak didasarkan nilai pergaulan yang telah disepakati bersama, sehingga akan terjadi
kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut.

Etika profesi ini salah satu contohnya terdapat pada etika periklanan di Indonesia. Namun
sejumlah pelanggaran etika ini juga dapat kita temui misalnya yang dilakukan pada praktisi IT,
dengan membuat sejumlah malware berbahaya yang mampu merusak sistem komputer dan
merugikan banyak orang. Cara mencegah kebiasaan buruk pelanggaran kode etik profesi ini
dibutuhkan pemahaman etika profesi yang baik.

Makalah Etika Profesi


ETIKA PROFESI
BAB I
PENDAHULUAN

1. A. LATAR BELAKANG
Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia mengekspresikan dirinya,
sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia sebenarnya. Oleh karena itu, kerja bagi
kita bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai
maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik
sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi,
dan sebagainya; atau sebaliknya, tidak disiplin, tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan,
tidak bertanggung jawab, dan sebagainya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan
sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang berkaitan
dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai seorang pekerja maupun sebagai sebagai
seorang profesional. Terutama lebih ditekankan untuk menghayati prinsip-prinsip ethos kerja,
menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien, melaksanakan kewajibankewajiban pokok sebagai karyawan maupun majikan, menghayati budaya organisasi atau
perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, dan meningkatkan profesionalitas
kerja sebagai jawaban atas berbagai perubahan yang ada di masyarakat, yang telah membawa
dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau profesi.
1. B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah dijabarkan dalam latar
belakng diatas adalah : suatu analisa mengenai konsep dasar etika profesi serta penerapannya
dalam dunia kerja
C. TUJUAN

Penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mendeskripsikan konsep dasar etika
profesi atau ethos kerja serta mampu menerapkannya dalam dunia kerja yang digelutinya.

BAB II
PEMBAHASAN
Kata ethos merupakan salah satu kata dari bahasa Yunani kuno yang merupakan asal usul dari
kata etika dan etis. Dalam concise oxford dictionary (1974) ethos disifatkan sebagai
characteristic spirit of community, people or system, atau suasana khas yang menandai suatu
kelompok, bangsa atau sistem. Dengan demikian, ethos kerja atau etika profesi menunjuk kepada
suasana khas yang menandai kerja atau profesi.
A.

PEKERJAAN DAN PROFESI

Antara pekerjaan dan profesi terdapat kaitan yang erat. Profesi merupakan pekerjaan yang
ditekuni oleh seseorang. Namun tidak semua pekerjaan dapat digolongkan sebagai profesi,
karena hal yang dikerjakan, yang digolongkan sebagai profesi, memiliki kekhususan.
1.

Pekerjaan sebagai profesi

Kerja atau pekerjaan meliputi bidang yang sangat luas, dan tidak hanya terbatas pada bidangbidang tertentu. Tidak semua pekerjaan dapat digolongkan sebagai profesi. Hanya pekerjaan
tertentu, yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian yang dapat disebut sebagai profesi. Seorang profesional adalah
orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu, dan hidup dari pekerjaan itu dengan
mengandalkan keahlian yang tinggi.
2.

Profesi umum dan profesi khusus

Hal utama yang membedakan suatu profesi khusus dari profesi pada umumnya adalah tekanan
utamanya pada pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Orang yang menjalankan suatu
profesi luhur atau profesi khusus juga membutuhkan nafkah hidup yang didapatkan dari kegiatan
menjalankan profesi tersebut. Akan tetapi sasaran utamanya adalah untuk mengabdi dan
melayani masyarakat. Pelayanan dan pengabdian itu diberikan bahkan dijalani sebagai suatu
panggilan dari Allah atau Tuhan, yang memanggil dan menugaskan mereka untuk
menyampaikan kasih kepada yang membutuhkan.
B.

CIRI ATAU SIFAT YANG MELEKAT PADA PROFESI

Profesi memiliki ciri atau sifat khas yang selalu menyertai pelaksanaannya, yang secara umum
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.

1.

Adanya pengetahuan khusus

Setiap profesi selalu mengandalkan adanya suatu pengetahuan dan keterampilan atau keahlian
khusus yang sangat diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas profesional dengan baik. Kaum
profesional lebih tahu dan terampil dalam bidang profesi mereka dibandingkan dengan
kebanyakan orang lainnya.
1.

2.

Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi

Setiap profesi, khususnya yang selalu terkait dengan pengabdian dan pelayanan langsung kepada
masyarakat sangat rentan akan penyalahgunaan yang dilakukan oleh yang menjalankan profesi
tersebut. Untuk memelihara standar moral yang tinggi inilah digunakan kode etik untuk setiap
profesi.
1.

3.

Pengabdian kepada kepentingan masyarakat

Setiap profesi, khususnya profesi luhur, menempatkan kepentingan masyarakat diatas


kepentingan pribadinya. Kenyataan bahwa hanya merekalah yang memiliki kemampuan,
keahlian dan keterampilan dibidang itu telah membuat mereka terikat tanggung jawab untuk
menggunakan apa yang mereka miliki itu demi pengabdian kepada masyarakat yang umumnya
tidak memiliki kemampuan dan keahlian seperti itu. Ini adalah sebuah panggilan yang ditujukan
kepada kehendak mereka untuk mau mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat.
1.

4.

Memerlukan izin khusus

Khususnya untuk suatu profesi luhur biasanya diperlukan izin khusus untuk bisa
menjalankannya. Ini terkait dengan kenyataan bahwa profesi yang dijalankan menyangkut
kepentingan masyarakat banyak, yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar manusia. Berhubung
taruhannya sangat tinggi, maka untuk menjalankannya harus ada izin khusus, untuk memastikan
bahwa yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk bisa mengemban amanat luhur yang
terkandung dalma profesi itu.
1.

5.

Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi

Setiap orang yang ingin dan memenuhi syarat untuk memulai praktek menjalankan suatu profesi
akan bergabung dengan kelompok profesi tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga keluhuran
profesi itu sendiri. Dengan penggabungan ini diharapkan setiap anggota dapat saling mendorong
dan menguatkan untuk menjunjung tinggi kepemilikan standar moral yang tinggi, agar kode etik
tidak dilanggar, pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat tidak luntur dan sebagai wadah
untuk mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas pelaksanaan
pelayanan mereka.
C.
1.

KEUTAMAAN DAN ETHOS


Keutamaan

Keutamaan adalah disposisi watak yang dimiliki seseorang dan yang memungkinkan dia
bertingkah laku baik secara moral.

Keutamaan adalah suatu kecenderungan tetap. Itu tidak berarti bahwa keutamaan tidak
bisa hilang, walau hal itu tidak mudah terjadi. Artinya, jika suatu dorongan ke arah
kebaikan tertentu yang ada pada seseorang dengan mudah bisa hilang, maka bisa jadi
bahwa hal itu belum menjadi keutamaan bagi dia. Keutamaan adalah sifat watak yang
dilandasi kestabilan. Keutamaan sama saja dengan keutamaan moral, yaitu
kecenderungan untuk bertingkah laku baik secara moral.

Keutamaan berkaitan dengan kehendak, suatu disposisi watak yang membuat kehendak
tetap cenderung kearah tertentu.

Keutamaan diperoleh melalui jalan membiasakan diri, dan karena itu merupakan hasil
latihan. Dalam hal ini pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk
keutamaan.

Keutamaan berbeda dengan keterampilan, yaitu :

* Dari jenis perbuatan, keutamaan mempunyai lingkup yang lebih luas dari keterampilan.
* Dalam hal keterampilan, kesulitan itu bersifat teknis, sehingga dengan keberhasilan
mengatasinya maka kesulitan teknis tadi selesai. Dalam hal keutamaan, kesulitan itu berkaitan
dengan kehendak.
* Karena bersifat teknis, keterampilan dapat diperoleh dengan membaca buku petunjuk,
mengikuti kursus dan lain sebagainya, sedangkan proses membentuk keutamaan melalui suatu
tahapan yang lebih kompleks dari hanya sekedar membaca buku petunjuk. Proses ini sama
kompleksnya dengan seluruh proses pendidikan yang dijalani seseorang.
* Jika seseorang yang mempunyai keterampilan membuat kesalahan, keterampilannya tidak
akan hilang. Sedangkan jika seseorang yang berkeutamaan baik hati dengan sengaja berbuat
jahat kepada orang lain maka ia tidak dapat dikatakan mempunyai keutamaan baik hati.
1.

2.

Ethos

Ethos berkaitan dengan kelompok dan berkaitan dengan suasana etis yang
menandai atau mewarnai keberadaan suatu kelompok. Kelompok yang merupakan
tempat di mana ethos menjadi ciri khas adalah kelompok kerja atau profesi. Ethos
dalam arti ini adalah nilai-nilai luhur dan sifat-sifat baik yang terkandung dalam
profesi tersebut. Etos suatu profesi sebagian besar tercermin dalam kode etik untuk
profesi itu.

D.

PRINSIP-PRINSIP ETHOS KERJA ATAU PROFESI

Terdapat beberapa prinsip etis yang melandasi setiap sepak terjang seseorang dalam
melaksanakan profesinya, yaitu 1.
Prinsip tanggung jawab

Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kemampuan dalam menanggapi dan menyelesaikan
pekerjaan yang dilakukan. Besarnya tanggung jawab seseorang atas suatu pekerjaan terletak pada
sejauh mana penyelesaian pekerjaan itu menjadi tanggung jawabnya. Tanggung jawab kerja
memiliki dua arah :

Terhadap pekerjaan itu dan hasil-hasilnya.

Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya

2.

Prinsip otonomi

Prinsip ini menuntut kaum profesional untuk memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan
profesinya. Disatu pihak seorang profesional memiliki kode etik profesinya, tetapi di lain pihak
ia tetap memiliki kebebasan dalam mengembangkan profesinya, termasuk dalam mewujudkan
kode etik profesinya itu dalam suasana nyata.
1.

3.

Prinsip keadilan

Prinsip ini menuntut seorang profesional untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi
haknya.
1. E.
1.

KODE ETIK PROFESI


1.

Pengertian kode etik

Secara sederhana kode etik dapat diartikan sebagai tingkah laku moral sutau kelompok dalam
masyarakat, yang dirimuskan secara tertulis, dan diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh
anggota suatu kelompok.
1.

2.

Manfaat kode etik

Kode etik dapat berfungsi sebagai penyeimbang atas sisi negatif yang mungkin timbul dari suatu
profesi, menjadi kompas penunjuk arah moral dan sekaligus penjamin mutu moral profesi itu di
mata masyarakat.
1.

3.

Hubungan kode etik dengan etika

Dalam kaitan dengan etika, kode etik dipandang sebagai produk etik terapan, yang dihasilkan
berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Kode etik merupakan
perwujudan kongkrit dari pemikiran atau prinsip etis yang relevan dalam suatu profesi.
1.

4.

Agar kode etik dapat berfungsi dengan baik

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar kode etik dapat berfungsi dengan baik,
yaitu :

Kode etik harus dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri dan bukan didrop saja dari atas,
dari instansi pemerintah atau instansi lainnya.

Kode etik harus menjadi hasil self regulation dari profesi. Rumusannya harus muncul
sebagai rangkaian nilai luhur, berisi perwujudan nilai-nilai moral yang hakiki, yang ingin
mereka hayati secara kongkrit dan konsisten dalam menjalankan profesi mereka.

Pelaksanaan kode etik harus tetap diawasi terus menerus. Perlu adanya semacam badan
atau dewan penegak kode etik, yang berperan melaksanakan pemantauan dan sekaligus
menerapkan sanksi-sanksi yang juga harus diatur didalamnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kerja merupakan kekhasan manusia, dimana melalui kerja manusia dapat mengekspresikan
dirinya agar lebih dikenal orang lain. Dunia kerja atau profesi merupakan sarana bagi
perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi lebih baik.
Dalam pelaksanaannya profesi merupakan suatu pekerjaan tertentu yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok, dengan mengandalkan keterampilan khusu, dilaksanakan sebagai sumber utama
nafkah hidup dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Karena itulah
seorang profesional pada suatu bidang kerja tertentu adalah orang yang benar-benar terampil
dengan bidang kerjanya, lebih terampil dibandingkan dengan masyarakat umum. Untuk
menyeimbangkan serta sebagai penunjuk arah bagi para profesional itu diperlukan adanya suatu
kode etik profesi yang dibuat dalam suatu kelompok profesi dan diharapkan akan dipegang teguh
oleh setiap profesional yang tergabung didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai