Anda di halaman 1dari 6

Definisi

Namun dalam arti luas, etika berarti tindakan. Tindakan atau sikap manusia tidak didasarkan pada ego
pribadi, yang berasal dari kebudayaan. Etika merupakan salah satu kaidah untuk menjaga interaksi yang
wajar antara seorang manusia dengan manusia lainnya.113 Lebih jauh lagi, etika sering kali diartikan
sebagai standar kepantasan (etiket), yaitu yang dalam bahasa Arab disebut adab atau tata krama.

secara sederhana berarti sesuatu yang berhubungan hanya dengan persoalan kesantunan saja, namun
dalam artian sebagai dasar pandangan hidup tentang baik dan jahat, benar dan salah. Oleh karena itu,
ajaran etika dalam arti luas mencakup seluruh pandangan hidup dan pandangan hidup.Konsep etika
muncul dari khazanah sosial seperti etika bisnis, etika politik, etika kedokteran, etika pendidikan atau
pengajaran, dan lain-lain.

Pengertian profesi sekarang adalah suatu bidang kegiatan yang ingin ditekuni seseorang. Profesi juga
diartikan sebagai kegiatan khusus yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang
diperoleh melalui pelatihan akademik intensif. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
profesi merupakan suatu profesi yang tidak semua orang dapat melakukannya karena harus memenuhi
syarat-syarat tertentu untuk dapat mengamalkannya.

Dapat dikatakan bahwa profesi adalah suatu profesi yang bertindak sesuai dengan kemampuannya dan
didorong oleh dorongan batin jiwa untuk berusaha sebaik-baiknya dalam bekerja.Sebagaimana ajaran
Islam, pekerjaan apa pun harus dilakukan secara profesional, yakni harus dilakukan dengan benar dan
sungguh-sungguh. Ketika saya melihat sabda Nabi Muhammad berikut ini:

tahun

Artinya: “Kalau suatu perkara ditangani oleh orang yang bukan ahlinya, pasti akan terjadi kehancuran.”
(JAM.Bukhari)

Pengertian profesi jenis ini mempunyai arti yang berbeda dengan profesi lain, karena suatu profesi
memerlukan keterampilan dan kemampuan khusus untuk melaksanakannya. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi adalah keterampilan seseorang dalam suatu profesi
utama, yang diperoleh melalui pelatihan atau pengalaman dan terus-menerus dilatih, yang merupakan
sumber penghidupan utama.

Etika profesi adalah standar moral untuk disebut profesional, yaitu mampu mengambil keputusan secara
obyektif dan tidak subyektif, berani mempertanggungjawabkan segala tindakan dan keputusan yang
diambil, serta mempunyai keterampilan dan kemampuan. Dengan kata lain, etika profesi adalah bidang
etika khusus atau terapan yang merupakan produk etika sosial.
Pengertian etika profesi

Setiap profesi harus mempunyai kode etik profesi sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya.
Jabatan dokter, notaris, arsitek, guru, dan bidang profesi lainnya tunduk pada kode etik. Begitu pula
dengan Asas Pelayanan Publik dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 untuk kata “profesi” dengan
jelas menyatakan bahwa “Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai pedoman.”

tentang sikap, perilaku dan tindakan di dalam dan di luar Layanan. Penjelasan Undang-Undang tersebut
menyatakan bahwa dengan adanya Kode Etik ini, maka pegawai negeri sipil sebagai aparatur negara,
penyelenggara negara, dan aparatur sipil negara diberikan pedoman sikap, perilaku, dan tindakan dalam
melaksanakan tugasnya dan dalam kehidupan sehari-hari. bukan dengan tujuan mencari keuntungan
bagi diri mereka sendiri, baik dalam arti ekonomi maupun psikologis, tetapi untuk melayani
masyarakat.Artinya, profesi tersebut tidak boleh merugikan, merugikan, atau menimbulkan bencana
bagi orang lain dan masyarakat. Sebaliknya, profesi harus berupaya menghadirkan kebaikan,
kebahagiaan, kesempurnaan, dan kesejahteraan bagi masyarakat. Menyerahkan diri artinya
mengutamakan kepentingan orang banyak. Misalnya, profesi hukum untuk kepentingan klien dalam
proses hukumnya, profesi dokter untuk kepentingan pasien agar cepat sembuh dari penyakitnya, profesi
guru untuk kepentingan pelajar, profesi pertanian untuk kepentingan peningkatan kesehatan. produksi
pertanian, sehingga masyarakat di bidang pangan menjadi lebih sejahtera, dan lain-lain. Oleh karena itu,
pelayanan yang diberikan oleh profesi tersebut harus disesuaikan dengan bidang pekerjaan
tertentu.Mengabdikan diri pada pekerjaan berarti mengabdikan profesinya kepada masyarakat.

Selain itu, suatu profesi erat kaitannya dengan suatu jabatan atau kegiatan tertentu, yang seperti halnya
suatu profesi, memerlukan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan tertentu. Dalam
mendefinisikan suatu profesi, tersirat adanya persyaratan kompetensi untuk profesi tersebut. agar
berfungsi sebaik mungkin. Dalam hal ini pekerjaan profesional berbeda dengan profesi lain karena
mempunyai fungsi sosial, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Kompetensi mutlak diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Dalam masyarakat yang kompleks seperti saat
ini, pekerjaan memerlukan kemampuan mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat. Untuk itu
diperlukan informasi yang komprehensif agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan diri sendiri
maupun masyarakat.Kesalahan bisa berakibat fatal atau bencana. Oleh karena itu, kebijakan,
pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelolaan hendaknya dilakukan oleh para ahli yang
mempunyai keahlian di bidangnya.

Guru sebagai spesialis juga perlu meningkatkan keterampilannya agar dapat beradaptasi dengan
perkembangan saat ini. Jadi etika mengajar yang profesional berarti perilaku guru dalam mendidik
siswanya, dimana seorang guru harus terampil dalam menghadapi siswanya karena pada akhirnya
mengajar bukanlah suatu tugas yang mudah karena mendidik siswa tidak semudah itu. Balikkan Telapak
Tangan, karena guru juga melakukan yang terbaik untuk siswanya.
Seorang guru juga menyikapi suatu permasalahan pendidikan dengan baik karena perilaku atau etikanya
sangat berperan penting dalam profesinya sebagai seorang pendidik. Agar akhlaknya dapat menjadi
teladan bagi siswanya, maka guru selain memberikan ilmu atau menyampaikan ilmu kepada siswanya
juga harus mampu menanamkan sikap yang baik kepada siswanya, karena siswa adalah orang yang
memperoleh ilmu dan keterampilan. ingin memperoleh dan mengalami. dan kepribadian yang akan
kamu gunakan dalam hidupmu agar kamu bisa bahagia dunia dan akhirat melalui kajian yang sungguh-
sungguh.

guru memberikan bimbingan tambahan, bimbingan dan pelajaran. Bagi siswanya, guru juga merupakan
teladan yang baik, karena siswa berada pada posisi penerima bimbingan, bimbingan dan pengajaran dari
guru, karena dalam proses interaksi ini guru merupakan pelaku utama kegiatan pendidikan, oleh karena
itu guru perlu bersiap. , baik dari segi penguasaan materi maupun ilmu yang diberikan kepada siswa, ahli
dalam menyampaikan ilmu tersebut secara efisien dan

berhasil menghadapi siswa yang berbeda dan memiliki kepribadian yang berbeda dalam kehidupannya.

Dalam konteks ini perlu ditegaskan bahwa selain faktor pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan
reaksi terhadap pemikiran pembaharuan dan visi yang lebih luas sesuai dengan profesionalismenya,
setiap guru pada kenyataannya juga memerlukan persyaratan khusus yang bersifat mental. Persyaratan
khusus tersebut merupakan faktor yang menjadikan seseorang bahagia karena merasa terpanggil oleh
hati nuraninya untuk menjadi seorang pendidik atau pengajar.

Guru yang profesional tidak hanya mengetahui tugas dan fungsinya, tetapi juga benar-benar
melaksanakannya. Untuk memahami kedudukan guru sebagai profesional, terlebih dahulu kita harus
memahami pengertian kata “profesi”. Pengertian profesi mempunyai banyak konotasi. Salah satunya
adalah pekerja profesional selalu menggunakan teknik dan prosedur berdasarkan landasan intelektual
yang harus dipelajari, direncanakan secara sadar, dan kemudian digunakan untuk kepentingan orang
lain.

Kode Etik Profesi*

Perhatian masyarakat menjadi semakin intens ketika perilaku sebagian profesional tidak didasari oleh
nilai-nilai sosial yang disepakati bersama, sehingga berujung pada merosotnya etika dalam komunitas
profesional.

Telah dicatat bahwa ada kode praktik untuk masing-masing pihak di luar organisasi keanggotaan profesi.
diperlukan untuk melakukan aktivitas
Misalnya di bidang profesi hukum terkenal terdapat mafia peradilan, namun di bidang pendidikan juga
banyak guru yang tidak dibarengi dengan budaya kerja yang memberikan teladan atau role model bagi
anak didiknya. Dan untuk mengatur dan melindungi terhadap pelanggaran etika yang dapat merugikan
profesi, diperlukan peraturan sebagai sarana kontrol sosial yang dilakukan masyarakat terhadap profesi
yang dijalankannya. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai kode etik profesi.

Kode etik profesi ini merupakan bagian dari etika profesi dan merupakan kelanjutan dari aturan-aturan
umum yang tertuang dalam etika profesi. Kode etik profesi ini cenderung memperjelas, menekankan
dan merinci aturan-aturan tersebut secara lebih eksklusif, walaupun aturan-aturan tersebut sudah ada.
telah disebutkan dalam pembahasan etika Profesi secara implisit disertakan. Dengan demikian, Kode
Etik Profesi merupakan suatu sistem norma atau aturan yang dirumuskan secara jelas, tegas dan rinci
sehubungan dengan standar

yang harus dipatuhi oleh setiap profesional dalam melaksanakan tugas profesionalnya dan dalam
kehidupannya. di masyarakat. Peraturan ini memuat petunjuk mengenai praktek profesi para
profesional dan larangannya, yaitu peraturan tentang apa yang tidak boleh mereka lakukan atau
laksanakan; Kode etik juga berlaku bagi perilaku para profesional secara umum dalam pergaulan sehari-
hari. -Hari di masyarakat.

Etika profesi sebenarnya bukanlah hal baru; Ia diciptakan sejak lama untuk mengatur perilaku moral
suatu kelompok tertentu dalam masyarakat melalui peraturan tertulis yang diharapkan dihormati oleh
seluruh kelompok.

Tujuan

Adanya kode etik profesi ini dapat menjadi pedoman bagi setiap profesi mengenai prinsip-prinsip praktik
profesi yang ditetapkan dan juga mencegah campur tangan asosiasi profesi eksternal terhadap
hubungan etis di dalam anggota profesinya. Oleh karena itu, kode etik profesi ini sangat penting bagi
tujuan organisasi profesi dalam menjalankan aktivitasnya. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut : B.
Tujuan Kode Etik Profesi Pengajaran :

Secara umum tujuan dibentuknya kode etik adalah sebagai berikut (R. Hermawan S, 1979):

1. Mempertahankan harkat dan martabat profesi

Dalam hal ini, kode etik dapat melindungi pendapat dan kesan pihak eksternal atau masyarakat agar
tidak merendahkan atau meremehkan profesi yang bersangkutan.
2. Memelihara dan memelihara kesejahteraan

Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Berkenaan
dengan kesejahteraan profesi, Kode Etik Profesi pada umumnya memuat larangan bagi para anggotanya
untuk melakukan tindakan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Kode etik biasanya juga
memuat ketentuan yang bertujuan untuk membatasi perilaku tidak pantas atau tidak jujur yang
dilakukan oleh para profesional ketika berhubungan dengan profesional lainnya

3. Meningkatkan keterlibatan profesional

Tujuan lain dari Kode Etik mungkin juga untuk meningkatkan kegiatan di sektor jasa profesi agar para
profesional lebih sadar akan tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugasnya.Oleh karena
itu Kode Etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi oleh para profesional dalam
menjalankan tugasnya.

4. Peningkatan mutu profesi

Dalam rangka meningkatkan mutu profesi, Kode Etik juga memuat standar dan anjuran agar para
anggota profesi senantiasa berupaya meningkatkan mutu pelayanan kepada anggotanya.

5. Peningkatan mutu organisasi profesi

Setiap anggota wajib berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan organisasi profesi dan dalam
kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh organisasi.

Untuk meningkatkan kualitas asosiasi profesi, wajib bagi semua anggota

untuk berpartisipasi aktif dalam promosi asosiasi profesi dan kegiatan yang dirancang oleh organisasi.

Kode etik guru indonesia

Guru harus menyadari bahwa mengajar adalah profesi yang terhormat,


dilindungi, bermartabat dan mulia. Oleh karena itu, mereka harus mempertahankan etika profesi.
Mereka berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia yang
beriman, berakhlak mulia, dan menguasai ilmu pengetahuan.

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur

dan beradab.

Guru Indonesia senantiasa tampil profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
membimbing, melatih, menilai dan menilai siswa.

Mereka mempunyai tingkat keandalan yang tinggi sebagai sumber daya terpenting untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.

Insan yang menjalankan profesi guru patut diteladani dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, khususnya mahasiswa. Oleh karena itu, pemangku kepentingan tidak boleh mengabaikan
guru dan profesinya.

Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, guru-guru Indonesia sadar sepenuhnya

bahwa perlu diperkenalkan Kode Etik Pengajaran Indonesia (KEGI). Kode Etik Guru di Indonesia

(KEGI) dapat dirumuskan sebagai seperangkat nilai dan norma profesi guru

terstruktur dengan baik dan digabungkan secara sistematis menjadi suatu sistem keseluruhan. pikir KEGI

dalam praktek itulah yang disebut dengan etika profesi atau praktek profesi dalam arti tertentu

adalah etis.Di Indonesia, guru dan organisasi profesi guru bertanggung jawab atas implementasinya.

KEGI. Kode etik harus menjadi bagian integral dari perilaku kelas. Selain itu, guru dan organisasi pengajar
wajib melakukan sosialisasi Kode Etik kepada rekan-rekannya.

Anda mungkin juga menyukai