Anda di halaman 1dari 20

Relevansi Etika Bisnis

Pupung Pamungkas, S.E.,M.M.


Etika Terapan

Secara umum kita dapat membagi etika menjadi etika umum


dan etika khusus. Etika umum berbicara mengenai norma dan
nilai normal, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif
(yang terpenting diantaranya adalah suara hati) dan
semacamnya. Etika umum sebagai ilmu atau filsafat moral
dapat dianggap sebagai etika teoritis, kendati istilah ini
sesungguhnya tidak tepat karena bagaimanapun juga etika
selalu berkaitan dengan perilaku dan kondisi praktis dan aktual
dari manusia dalam kehidupannya sehari-hari dan tidak hanya
semata-mata bersifat teoretis.
Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau
norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus. Dalam hal ini norma dan prinsip moral
diteropongi dalam konteks kekhususan bidang
kehidupan manusia yang khusus tertentu. Dengan kata
lain etika sebagai refleksi kritis rasional meneropongi
dan merefleksi kehidupan manusia dengan
mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yang ada
di satu pihak dan situasi khusus dari bidang kehidupan
dan kegiatan khusus yang dilakukan setiap orang atau
kelompok orang dalam suatu masyarakat.
Dalam hal ini etika tidak lagi sekedar meneropong perilaku dan
kehidupan manusia sebagai manusia begitu saja melainkan
meneropong perilaku dan kehidupan manusia sebagai manusia
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu maka di
satu pihak khusus memberi aturan sebagai pegangan, pedoman
dan orientasi praktis bagi setiap orang dalam kehidupan dan
kegiatan khusus tertentu yang dijalani dan dijalankannya.
Namun di pihak lain etika khusus sebagai refleksi
kritis atas kehidupan dan kegiatan khusus tertentu
mempersoalkan praktik, kebiasaan, dan perilaku
tertentu dalam kehidupan dan kegiatan khusus
tertentu sesuai dengan norma umum tertentu di satu
pihak dan kekhususan bidang kehidupan moral
manusia disini ditelaah berdasarkan kekhususan
situasi dan problematika kehidupan dan kegiatan
khusus tadi dengan tetap berlandaskan pada norma
dan nilai umum tertentu.
Dalam kaitan dengan ini bahwa etika khusus lalu dianggap sebagai
etika terapan, terapan karena aturan normatif yang bersifat umum
diterapkan secara khusus sesuai dengan kekhususan dan
kekhasan bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu. Maka
dapat dikatakan bahwa etika khusus merupakan kontekstualisasi
aturan moral umum dalam bidang dan situasi konkret.

Pada tingkat ini etika lalu menjadi aktual sekaligus menarik dan
menantang, ia menantang penilaian moral yang kritis atas dan
berhadapan dengan situasi yang sangat konkret. Baik etika
umum maupun etika khusus atau etika terapan sama-sama
mempunyai bidang lingkup yang sangat luas. Etika umum punya
lingkup yang luas, karena menyoroti seluruh kehidupan manusia
sejauh sebagai manusia.
Demikian pula etika terapan punya lingkup yang
luas karena hampir setiap bidang kehidupan dan
kegiatan manusia dapat mempunyai etika khusus
atau etika terapannya sendiri-sendiri. Kita lalu
mengenal etika keluarga atau perkawinan, etika
gender yang membahas pola hubungan pria wanita
serta persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
itu, etika politik, etika lingkungan hidup, etika ilmu
pengetahuan, etika profesi, dan sebagainya.
Etika profesi mempunyai cakupan yang sangat luas karena
hampir setiap profesi dapat mengembangkan etikanya
sendiri: etika kedokteran/medis untuk profesi medis, etika
bisnis untuk kegiatan bisnis, etika hukum untuk profesi
hukum, etika pegawai negeri, etika pendidikan, etika media
masa, etika polisi dan militer, dan seterusnya.

Bersama dengan itu etika profesi dapat pula


bersentuhan dengan etika khusus lainnya seperti etika
gender, sikap terhadap sesama, dan sebagainya karena
itu sebagaimana telah dikatakan di depan, etika lalu
menjadi sebuah ilmu yang sangat luas bahkan menjadi
sebuah ilmu lintas disiplin.
Etika Individual Etika Sosial Etika Lingkungan Hidup

prinsip integritas pribadi berbicara mengenai cabang dari etika sosial (sejauh
yang berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap menyangkut hubungan antara
perilaku individual tertentu dan pola perilaku manusia manusia dengan manusia yang
berdampak pada lingkungan)
dalam rangka menjaga dan sebagai makhluk sosial maupun berdiri sendiri sebagai etika
mempertahankan nama dalam interaksinya khusus (sejauh menyangkut
baiknya sebagai pribadi dengan sesamanya. hubungan antara manusia dengan
moral. lingkungannya).
Etika Profesi
Karena etika bisnis termasuk dalam etika profesi, ada
sebaiknya kita perlu meninjau terlebih dahulu etika
profesi itu. Ini akan sangat membantu kita untuk
memahami apa maksudnya bisnis sebagai sebuah
profesi yang etis, sejauh mana bisnis sebagai sebuah
profesi ikut menciptakan kondisi dan citra yang etis bagi
profesi bisnis ini. Namun sebelum menyinggung secara
sekilas beberapa prinsip etika profesi pada umumnya,
ada baiknya kita tinjau terlebih dahulu pengertian
profesi itu sendiri serta beberapa ciri profesi:
Pengertian Profesi
Kata atau istilah profesi dan juga profesional dan
profesionalisme sangat sering kita dengar dan temukan
dewasa ini, bahkan sering tanpa memahami
pengertiannya yang sebenarnya. Kata profesional dan
profesionalisme menjadi semacam istilah kunci bagi
kehidupan modern khususnya bisnis. Semua orang
seakan berlomba-lomba menjadi orang yang
profesional dan sejalan dengan itu selalu didengungkan
agar kita perlu meningkatkan profesionalisme.
Sejalan dengan itu menurut Richard T. De George, timbul
kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri
sehubungan dengan istilah profesi, profesional, dan
profesionalisme yang dipakai secara obral dalam hampir
semua segi kehidupan. Kebingungan ini timbul karena banyak
orang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam
profesi tertentu atau sebaliknya banyak orang yang termasuk
dalam profesi tertentu belum tentu profesional. Kebingungan
ini juga di sebabkan karena aspek yang ditekankan orang
tertentu ketika ia berbicara tentang kaum profesional dan
profesionalisme bisa berbeda-beda satu dari yang lainnya.
Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan
yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan keahlian dan keterampilan yang
tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi.
Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan
yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan keahlian dan keterampilan yang
tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi
(moral) yang mendalam.
Dengan demikian orang profesional adalah orang yang
melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi
yang mendalam atas pekerjaannya itu. Dengan kata lain
orang profesional adalah orang yang melakukan suatu
pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan
meluangkan seluruh waktu, tenaga dan perhatiannya
untuk pekerjaan tersebut. Namun ini saja tidak cukup,
orang profesional adalah orang yang mempunyai
komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu.
Ia melibatkan seluruh dirinya dan dengan
giat, tekun dan serius menjalankan
pekerjaannya itu, karena dia sadar dan
yakin bahwa pekerjannya telah menyatu
dengan dirinya. Pekerjaannya itu
membentuk identitas dan kematangan
dirinya dan karena itu dirinya berkembang
bersama dengan perkembangan dan
kemajuan pekerjaannya itu. Ia tidak lagi
sekadar menjalankan pekerjaannya sebagai
hobi, sekadar mengisi waktu luang, atau
secara asal-asalan. Komitmen pribadi inilah
yang melahirkan tanggung jawab yang
besar dan mendalam atas pekerjaannya itu.
Ada paling kurang tiga hal yang membedakan pekerjaan
seorang profesional sebagai sebuah profesi dan
pekerjaan sebagai sebuah hobi, yaitu;

Pekerjaan sebagai hobi dijalankan terutama


demi kepuasan dan kepentingan pribadi.
pekerjaan sebagai hobi tidak punya dampak dan kaitan
langsumg yang serius dengan kehidupan dan
kepentingan orang lain, orang yang menjalankan suatu
kegiatan/pekerjaan sebagai hobi tidak punya tanggung
jawab moral yang serius atas hasil pekerjaan itu bagi
orang lain.

pekerjaan sebagai hobi bukan merupakan sumber utama


dari nafkah hidupnya karena itu hampir bisa di pastikan
bahwa tidak ada keseriusan, ketekunan dan disiplin yang
terpola dalam irama yang pasti.
Yang ada hanyalah irama kerja kalau ada yang sekedar
sesuai dengan mood orang yang bersangkutan
sebaliknya profesi menentut ketekunan, keuletan,
disiplin, komitmen dan irama kerja yang pasti karena
pekerjaan itu melibatkan secara langsung pihak-pihak
lain. Pengusaha tidak bisa menjalankan bisnisnya
seenaknya sesuai dengan moodnya karena akan
mempengaruhi tidak hanya keseluruhan mekanisme
kerja perusahaannya melainkan juga mekanisme kerja
dan kepentingan pihak lain yang terkait.
Dalam kaitan dengan itu untuk bisa melibatkan seluruh
dirinya beserta keahlian dan keterampilannya demi
keberhasilan pekerjaannya, diandaikan bahwa orang
yang profesional ini mempunyai disiplin kerja yang
tinggi. Namun disiplin ini tidak pertama-tama dipacu
dari luar oleh lingkungan, aturan, atasan atau orang
lain melainkan disiplin ini muncul dari dalam dirinya
sendiri karena menyatunya dengan pekerjaannya.
Disiplin, ketekunan, dan keseriusan adalah
perwujudan dari komitmennya atas pekerjaan
karena kemajuan dan perkembangan
pekerjaannya menentukan perkembangan dirinya,
disiplin diri lalu merupakan hal yang akan berjalan
dengan sendirinya. Hanya dengan disiplin diri baik
dalam waktu, ketekunan, menyelesaikan
pekerjaannya sampai tuntas maupun dalam
menepati rencana-rencana kerja yang telah
digariskan tanpa harus menjadi budak dari semua
itu, ia berhasil dalam menjalankan tugas
pekerjaannya maupun berhasil menjadi orang yang
sukses dan berguna bagi banyak orang.
Terima Kasih
Atas Perhatiannya
Kontak Kami :
Hanphone
082115212017
Medsos
pupungpamungkas90
Alamat
Sumedang

Anda mungkin juga menyukai