Anda di halaman 1dari 12

Konsep Dasar Etika Profesi

1. KONSEP ETIKA DAN MORAL


2. PROFESI DAN PROFESIONAL
3. KARAKTERISTIK PROFESIONALISME KERJA
4. KODE ETIK PROFESI

 KONSEP ETIKA DAN MORAL

 Pengertian Etika
 Etika adalah bagian filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang baik,
berbuat baik, dan menginginkan hal – hal yang baik dalam hidup. Pengertian
etika (etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “ ethos “ yang berarti
karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan sebagai suatu subjek, etika
akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atauun kelompok
untuk menilai apakah tindakan – tindakan yang telah dikerjakannya itu salah
atau benar, buruk atau baik

 Ada dua macam etika yang dapat dipahami dalam menentukan baik dan
buruknya prilaku manusia :
1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang
mau diambil.
2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus
memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

 Etika secara umum dapat dibagi menjadi :


1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis,
teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi
manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya
suatu tindakan.
2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan. Penerapan ini bisa berwujud bagaimana seseorang bersikap dan
bertindak dalam kehidupannya da kegiatan profesi khusus yang dilandasi
dengan etika moral. Namun penerapan itu dapat juga berwujud bagaimana
manusia
 Pengertian Moral
 Moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu
dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan
menghormati antar sesama. Pendapat lain mengatakan, moral adalah sesuatu
yang berhubungan dengan prinsip – prinsip tingkah laku, akhlak, budi pekerti,
dan mental yang membentuk karakter dalam diri seseorang sehingga dapat
menilai dengan benar apa yang baik dan buruk.

 Beberapa tujuan dan fungsi moral adalah :


1. Untuk menjami terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan
2. Utuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak denan penuh kebaikan
dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral
3. Untuk mejaga keharmonisan hubungan social antar manusia
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena
menunaikan fungsi moral
5. Dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi social
maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh
pertimbangan sebelum bertindak
6. Dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertaha dalam setiap dorongan
naluri dan keinginan/nafsu yang megancap harkat dan martabat pribadi

 Adapun beberapa jenis dan wujud moral antara lain :


1. Moral ketuhanan
2. Moral ideologi dan filsafat
3. Moral etika dan kesusilaan
4. Moral disiplin dan hukum

 PROFESI DAN PROFESIONAL

 PROFESI
 Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan mengandalkan suatu keahlian
 PROFESIONAL
 Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian

 PROFESIONALISME
 Kartasasmita (dalam Ayu Retno 2013) bahwa “ Profesionalisme dapat
diartikan sebagai perilaku, cara, kualitas, yang menjadi ciri suatu profesi atau
orang yang profesional”.
 Profesionalisme (professionalism), didefinisikan secara luas, mengacu pada
perilaku, tujuan, atau kualitas yang membentuk karakter atau memberi ciri
suatu profesi atau orang-orang professional.
 KARAKTERISTIK PROFESIONALISME KERJA
Ciri dari profesionalisme menurut Pandji Anoraga (dalam Sadam 2014) diantaranya
adalah
a. Menghendaki sitat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result)
b. Memerlukan kesungguhan dan. ketelitian kerja
c. Menuntut ketekunan dan ketabahan
d. Memerlukan integritas tinggi
e. Memerlukan adanya kebulatan pikiran dan perbuatan
 KODE ETIK PROFESI
 Pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan
dalam kehidupan sehari hari.
 Kode etik yang sudah ada, sewaktu-waktu harus dinilai kembali, jika perlu
memungkinkan direvisi, karena ada perubahan lingkungan, ilmu pengetahuan
dan teknologi serta kemajuan profesi.

 TUJUAN DAN FUNGSI KODE ETIK PROFESI


 TUJUAN
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat

 FUNGSI
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
2. Sebagai sarana konsul sosial bagi masyarakat atas rofeso yang
bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi

KONSEP ETIKA DAN MORAL PROFESI

 Pengertian Etika
 Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau
benar.
 Etika menurut para ahli
 The discpline which can act as the performance index or reference for our
control system (Martin : 1993)
 Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg
baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. (Drs. Sidi Gajalba)
 Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. (Drs. H. Burhanudin
Salam )

 Fungsi Etika Menurut Bertens, (1994)


1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur
perilakunya.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yang dimaksud disini adalah kode
etik
3. Etika mempunyai arti lagi: ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Etika disini
sama artinya dengan filsafat moral

 Pengertian Moral
 Moralitas adalah keseluruhan norma-norma, nilai-nilai, dan sikap moral
seseorang atau sebuah masyarakat. Nilai-nilai moral itu berada dalam suatu
wadah yang disebut moralitas, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur
keyakinan dan sikap batin dan bukan hanya sekadar penyesuaian diri dengan
aturan dari luar diri manusia.
 Nilai-nilai moral merupakan kesadaran manusia dalam menghadapi sesuatu,
sadar akan nilai-nilai yang baik dan buruk. Penilaian tentang yang baik dan
buruk merupakan penilaian moral, karena moral merupakan nilai yang
sebenarnya bagi manusia.

 Kant membedakan moralitas menjadi 2 :


 Moralitas Heteronom
adalah sikap di mana kewajiban ditaati dan dilaksanakan bukan karena
kewajiban itu sendiri, melainkan karena sesuatu yang berasal dari luar
kehendak si pelaku sendiri
 Moralitas Otonom
kesadaran manusia akan kewajiban yang ditaatinya sebagai sesuatu yang
dikehendakinya sendiri karena diyakini sebagai hal yang baik.

 Pengertian Profesi dan professional


 Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut.
 Profesional, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang
tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal
yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi
waktu luang.

 Perbedaan profesi dan professional


 Profesi
- MENGANDALKAN SUATU KETERAMPILAN ATAU KEAHLIAN
KHUSUS
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
 Profesional
- ORANG YANG TAHU AKAN KEAHLIAN DAN
KETERAMPILANNYA.
- Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari situ.
- Bangga akan pekerjaannya.

 Pengertian Profesionalisme
 Dalam Kamus Besar Indonesia, Profesionalisme mempunyai makna; mutu,
kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang
profesional.
 Profesionalisme adalah suatu paham yang menginginkan dilakukan kegiatan
tertentu dalam masyarakat, berbekal keahlian dan berdasar rasa terpanggil
serta ikrar menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian, selalu
siap memberikan pertolongan kepada sesama yang kesulitan di tengah
gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
 Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu
rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”.
Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk
keuntungan atau sebagai sumber penghidupan

 Beberapa ciri profesionalisme


1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect result),
sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya dapat
diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.
3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah puas
atau putus asa sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak tergoyahkan oleh
“keadaan terpaksa” atau godaan iman seperti harta dan kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan, sehingga
terjaga efektivitas kerja yang tinggi.

 Kesimpulan
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat
internasional di perlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia
bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan
dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Hal itulah
yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Pentingnya Kode etik profesi

 Pengertian Kode etik Profesi


 Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi profesional yang menjadi anggota dari sebuah organisasi
profesi.
 Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

 Tujuan Kode etik


 Tujuan kode etik adalah pelaku profesi tersebut dapat menjalankan tugas dan
kewajiban serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pemakai jasa
profesi tersebut. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan-perbuatan yang
tidak professional

 Tujuan kode etik secara umum


1. Menjaga martabat professional
2. Menjaga kesejahteraan anggota
3. Tingkatkan kualitas professional
4. Tingkatkan layanan profesional

 Fungsi kode etik


 Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas, nantinya dalam pelaksanaan profesi mampu mengetahui hal
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
 Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan,
agar dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat mengenai arti
pentingya suatu profesi.
 Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi mengenai profesi, artiya
pelaksana profesi suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

 KESIMPULAN
 Ketaatan tenaga profesionalterhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah
yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi
ketaatan itu terbentuk dari masing-masingorang bukan karena paksaan.
Dengan demikian tenaga profesional merasa bila diamelanggar kode etiknya
sendiri maka profesinya akan rusak dan yang rugi adalahdia sendiri

Profesi Administrasi Rumah Sakit

 Apa aitu Administrasi Rumah Sakit


 Sebuah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan mampu mengembangkan
mutu dan pelayanan rumah sakit, klinik puskesmas dan berbagai layanan
kesehatan

 Apa itu Profesi Administrasi Rumah Sakit


 Administrasi Rumah Sakit mempunyai posisi yang sangat penting terhadap
bidang ilmu yang lain, baik ilmu-ilmu basic science untuk memperkuat riset
tentang pengobatan maupun untuk ilmu terapan. Pelayanan kesehatan dan
pengobatan menjadi begitu sangat penting di mana kehadiran pelayanan
kesehatan, terutama pengobatan merupakan sebuah keniscayaan
 Administrasi Rumah Sakit berfokus pada bahan kajian di bidang mutu layanan
rekam medik, dikaitkan langsung dengan aspek penerapan ke arah pelayanan
kesehatan, kedokteran, kebidanan, keperawatan, dan kefarmasian.

 Fungsi Profesi Administrasi Rumah Sakit


1. Melayani pendaftaran dan kebutuhan administrasi pasien sebelum mendapatkan
perawatan
2. Menyiapkan tanda terima (rincian biaya perawatan) pada pasien
3. Melayani pasien di loket dan menjawab segala pertanyaan dan keperluan bagi
pasienn
4. Mengatur jadwal dokter dan menyiapkan dokumen
5. Mengatur kartu riwayat perawatan dan mendokumentasikannya

 Etika berpakaian seorang pegawai administrasi Rumah Sakit


1. Kenakan busana yang sopan, sederhana, rapi dan bersih.
2. Pilih pakaian yang nyaman (jenis bahan, model & ukuran)
3. Kenakan pakaian formal
4. Jangan ragu untuk memadu padankan model pakaian
5. Perhatikan kebersihan, kerapian serta model rambut
6. Bagi perempuan jangan menggunakan make-up wajah yang mencolok, serta
hindari pemakaian perhiasan maupun asesoris lainnya secara berlebihan
7. Gunakan sepatu formal yang nyaman digunakan sehari-hari

 Etika Bertelepon
 Menurut Drs. Sidi Gajalba. Etika tidak hanya ukuran perilaku yang baik saja
bahkan merupakan teori yang membedakan baik buruk sesuai dengan
tingkatan kecerdasan akal manusia
 Bertelepon merupakan cara mengadakan hubungan langsung jarak jauh untuk
menyampaikan dan menerima pembicaraan melalui alat elektronik dari satu
pihak ke pihak yang lain
 Etika bertelepon adalah tata krama, sopan-santun tata pergaulan dalam
beertelepon yang meliputi berbicara dengan jelas, tegas, terkesan ramah,
hangat, dan bersahabat

 Etika berkomunikasi melalui telepon


1. Jangan biarkan telepon berdering lebih dari 3 kali.
2. Dengarkan mitra bicara dan berkonsentrasi dengan pihak penelepon
3. Berkata dengan sopan dan hangat
4. Hindari kata-kata yang bisa menyinggung perasaan penelepon

 Kesimpulan
Profesi Administrasi Rumah Sakit yaitu sebuah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu atau kelompok guna mendapatkan pelayanan kesehatan dan
juga berfokus pada bahan kajian di bidang mutu layanan rekam medik, dikaitkan
langsung dengan aspek penerapan ke arah pelayanan kesehatan, kedokteran,
kebidanan, keperawatan, dan kefarmasian.

Prinsip-Prinsip Etika Dalam Pelayanan Kesehatan

 Pengertian Etika Kes


 Etika Kesehatan adalah suatu tatanan moral berdasarkan system nilai yang
berlaku secara universal dalam eksistensi mencegah perkembangan resiko
pada individu, kelompok dan masyarakat yang mengakibatkan penderitaan
sakit dan kecacatan, serta meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk hidup
sehat dan sejahtera.

 Prinsip-Prinsip Etika
 ETIKA BENEFICIENCE
 ETIKA NON MALEFICENCE
 ETIKA RESPECT
 ETIKA OTONOMY
 ETIKA JUSTICE
 ETIKA FIDELITY
 ETIKA VERACITY
 ETIKA CONFIDENTIAL

1. Etika Respect
 Prinsip respect menyangkut penghormatan akan otonomi manusia untuk ikut
atau tidak ikut dalam penelitian dan atau mau berhenti dalam tahap manapun
atau meneruskan keikutsertaan dalam satu penelitian.
2. Etika Otonomi
 Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu
memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri.
3. ETIKA BENEFICIENCE
 Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan
orang lain.
4. ETIKA NON MALEFICENCE
 berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien.
Prinsip nonmaleficence berarti bahwa tenaga kesehatan dalam memberikan
upaya pelayanan kesehatan harus senantiasa dengan niat untuk membantu
pasien mengatasi masalah kesehatannya.
5. ETIKA VERACITY
 Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh
seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia
klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus
akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina
hubungan saling percaya.

6. ETIKA CONFIDENTIAL
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang pasien harus dijaga
privasi pasien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
pasien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan pasien.
7. ETIKA FIDELITY
 Prinsip fidelity ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Tenaga kesehatan setia pada komitmennya
dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan dan kesetiaan
adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya.
8. ETIKA JUSTICE
 Prinsip keadilan dibutuhkan untuk perlakuan yang sama dan adil terhadap
orang lainyang menjungjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika tenaga kesehatan
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

 PRINSIP ETIK DALAM SIMULASI KEHIDUPAN PROFESI


 Menurut seorang ahli bernama Suseno, etika profesi adalah sub sistem dari
etika sosial yang diartikan sebagai filsafat atau pemikiran kritis yang rasional
tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai anggota umat
manusia.
 Nilai etika bukan hanya milik perorangan tapi juga milik kelompok sosial
masyarakat. Kemunculan etika profesi adalah untuk menyempurnakan
perilaku kerja ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

 Yang merupakan prinsip etika profesi


 adalah Etika profesi memiliki prinsip dasar yang menjadi landasan dalam
mengerjakan pekerjaannya. Berikut empat hal yang merupakan prinsip etika
profesi adalah:
1. Prinsip otonomi, mewajibkan setiap pelaku profesi memiliki wewenang
dan kebebasan bekerja dan berpendapat sesuai dengan profesi yang
dijalankan. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki
dan diberikan kebebasan dalam menjalankan profesinya.
2. Prinsip integritas moral, mewajibkan setiap pelaku profesinya untuk
secara konsisten memiliki moral dan kejujuran dalam menjalankan
pekerjaannya.Pelaku profesi harus selalu bersikap adil, mementingkan
profesi, dan memikirkan kepentingan masyarakat.
3. Prinsip keadilan, Prinsip ini menuntut anggota profesinya untuk
memberikan pelayanan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
4. Prinsip tanggung jawab, Dalam prinsip etika ekonomi adalah setiap
pelaku profesi harus memiliki kesadaran bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan dan hasil pekerjaannya.Selain itu, kesadaran bertanggung
jawab ini juga terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang
lain atau masyarakat pada umumnya.
 KESIMPULAN
 ’’Kesimpulannya, etika profesi adalah landasan yang menjadi panduan
anggota profesi dalam mengerjakan pekerjannya . Empat hal yang merupakan
prinsip-prinsip etika profesi adalah otonomi, integritas moral, keadilan, dan
tanggung jawab.’’

ORGANISASI PROFESI DALAM BIDANG KESEHATAN

 Apa Itu Organisasi?


 organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok
orang yang disebut bawahan.

 Contoh organisasi Kesehatan


 Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
 Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
 Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
 Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

 HAK DAN KEWAJIBAN PROFESI KESEHATAN


 Dalam hubungannya dengan hak asasi manusia, persoalan mengenai kesehatan
ini dinegara kita diatur dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,
dimana dalam Bab III Pasal 1 Ayat (1) dan Pasal 4 menyebutkan: Pasal 1 (1):
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
 Selanjutnya dalam Pasal 4 dinyatakan: Setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.‛ Sehubungan dengan
hak atas kesehatan tersebut yang harus dimiliki oleh setiap orang, negara
memberi jaminan untuk mewujudkannya. Jaminan ini
 antara lain diatur dalam Bab IV mulai dari Pasal 6 sampai Pasal 9 UU No. 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan pada bagian tugas dan tanggung jawab
pemerintah

 HAK PASIEN DAN DOKTER


 Pasien
- Hak pasien atas perawatan
- Hak untuk menolak cara perawatan tertentu
- Hak untuk memilih tenaga kesehatan dan rumah sakit yang akan merawat
pasien.
- Hak atas informasi.
- Hak untuk menolak perawatan tanpa izin.
- Hak atas rasa aman.
- Hak atas pembatasan terhadap pengaturan kebebasan perawatan.
- Hak untuk mengakhiri perjanjian perawatan.
- Hak atas twenty-for-a-day-visitor-rights.
- Hak pasien menggugat atau menuntut.
- Hak pasien mengenai bantuan hokum.
- Hak pasien untuk menasihatkan mengenai percobaan oleh tenaga
kesehatan atau ahlinya.
 Dokter
- Hak memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya dan
- sejujurjujurnya dari pasien yang akan digunakannya bagi kepentingan
diagnosis maupun terapeutik.
- Hak atas imbalan jasa atau honorarium terhadap pelayanan yang
diberikannya kepada pasien.
- Hak atas itikad baik dari pasien atau
- keluarganya dalam melaksanakan transaksi terapeutik.
- Hak membela diri terhadap tuntutan atau gugatan pasien atas pelayanan
kesehatan yang diberikannya.
- Hak untuk memperoleh persetujuan tindakan medik dari pasien atau
keluarganya

 Dinamika Penegakkan Etika Profesi Kesehatan


 Dalam KODEKI telah diatur Perbuatan atau tindakan yang termasuk kategori
pelanggaran itu dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yakni pelanggaran yang
bersifat etika murni dan pelanggaran yang bersifat etikolegal. Pelanggaran
yang bersifat etika murni adalah perbuatan atau tindakan yang hanya
melanggar norma etika seperti yang diatur dalam KODEKI.16 Adapun
pelanggaran yang bersifat etikolegal adalah tindak atau perbuatan yang
melanggara norma etika dan sekaligus memenuhi unsur pelanggaran
hukum.17 Di samping itu, setiap pelanggaran yang memenuhi unsur
pelanggaran hukum secara otomatis tergolong juga sebagai pelanggaran etika,
tetapi sesuatu pelanggaran etika, belum tentu melanggar hukum.

Anda mungkin juga menyukai