Pd
Tempat/Tgl Lahir Sidikalang /17 Sept 1966
Pendidikan S-1 FPOK IKIP Medan
S-2 T.P UNIMED
Tempat Tugas Universitas Quality
Pekerjaan Staf. Pengajar/dpk Koopertis Wil I
Alamat Kantor Jl. Ngumban Surbakti / Ring Road
No….. Medan
Telp . ……
Selamat
Belajar ..
Mata Kuliah
ETIKA
GURU
Mata kuliah ini membahas konsep dan citra
guru, guru sebagai pendidik dan pembimbing,
kedudukan guru sebagai tenaga profesional,
pengembangan kompetensi dan profesi guru,
guru sebagai pengembang dan pembaharu,
hubungan guru dengan lingkungan, serta
pengembangan kode etika guru.
Perkuliahan ditekankan pada aktivitas
mahasiswa dan kontekstual learning. Evaluasi
ditekankan pada aktivitas kelas dan portofolio.
Profesi keguruan mempunyai dimensi yang
sangat luas mulai dari pemahaman secara
mendalam tentang wawasan yang mendasari
pergaulan pendidikan antara guru-siswa,
penguasaan materi ajar sampai kepada
pemahaman tentang latar keadaan (setting).
Profesi keguruan mensyaratkan pengetahuan
dan pemahaman tentang bagaimana belajar
dan pembelajaran itu harus disesuaikan
dengan perkembangan peserta didik sehingga
pendidikan dapat dilaksanakan secara optimal.
Guru yang profesional senantiasa menjunjng
tinggi kode etik keguruan dan harus peka
terhadap perubahan-perubahan, pembaharuan
serta IPTEK yang terus berkembang sejalan
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan jaman.
Di sinilah tugas guru untuk
senantiasa meningkatkan wawasan
keilmuannya sehingga apa yang
disampaikan kepada siswanya
sesuai dengan kebutuhan stake
holder dan up to date
Dalam mata kuliah ini akan dibahas tentang
Kode etik guru, peran dan kompetensi guru
konsep profesi keguruan, Pengertian Kode
etik profesi keguruan dan Organisasi profesi
keguruan serta sikap profesional keguruan,
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran, cara –cara
memotivasi siswa dalam belajar, Guru
dan Hubungannya dengan Lingkungan
serta Permasalahan yang dihadapi oleh
guru baik permasalahan umum maupun
khusus
1. Overview
2. Pengertian Kode Etik Guru
3. Perlunya Kode Etik Guru serta Mengidentifikasi
Rumusan Kode Etik Guru
4. Pengertian dan syarat profesi
5. Pengertian Kode etik profesi keguruan dan
Organisasi profesi keguruan
6. Sasaran sikap professional
dan Pengembangan sikap professional
7. Peran dan Kompetensi Guru
2 Mempunyai kompetensi,
6. Ikhlas
Hendaknya guru itu adalah seorang yang
ikhlas. Ikhlas artinya bersih, murni, dan tidak
bercampur dengan yang lain. Sedangkan ikhlas
menurut istilah adalah ketulusan hati dalam
melaksanakan suatu amal yang baik, yang
semata-mata karena Allah.
7. Mampu merencanakan dan
melaksanakan evaluasi
Guru yang dapat membuat perencanaan dan
melaksanakan evaluasi adalah sama pentingya
dengan orang yang melaksanakan rencana
tersebut. Karena sebuah perencanaan yang
matang dalam sebuah proses belajar mengajar
membutuhkan suatu pemikiran dan
kesanggupan dalam melihat ke masa depan,
yang akan berhasil manakala rencana tersebut
juga dilaksanakan.
8. Menguasai bidang yang ditekuni
Guru harus cakap dalam mengajarkan
ilmunya, karena seorang guru hidup dengan
ilmunya. Guru tanpa ilmu yang dikuasainya
bukanlah guru lagi. Oleh karena itu, kewajiban
guru adalah selalu menekuni dan menambah
ilmu lagi yang menjadi keahliannya dalam
mata pelajaran tertentu.
Menurut Fritzche, ada tiga pernyataan dasar
mengenai bagaimana seseorang dapat beretika:
(1) Orang yang etis harus menghormati orang
lain, (2) Akar dari semua hubungan etis adalah
kehidupan spiritual, dan (3) Etika itu dipelajari,
tidak muncul secara langsung dari lahir.
Etika hanya akan muncul dari orang yang
memiliki rasa hormat kepada orang lain, jika
rasa hormat itu hilang, maka akan hilang pula
dorongan untuk berlaku etis, dan rasa hormat
itu mempunyai efek timbal balik.
Oleh karena itu, tidak mungkin orang yang
tidak belajar etika akan bertindak etis.
Begitupun guru yang tidak belajar etika
keguruan tidak mungkin akan bertindak etis
sebagaimana yang diharapkan.
Guru harus mempelajari etika keguruan agar
ia dapat bersikap dan berperilaku secara
pantas/patut.
Ketidaktahuan guru terhadap etika keguruan
akan menjerumuskannya pada pelanggaran
kode etik yang serius.
Dasar pelaksanaan
Pend.Profesi Guru dan Sistem
Pelaksanaan Pend. Profesi
Pertemuan 10
Menurut UU No 20/2003 tentang
SPN
pendidikan profesi adalah
pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan
keahlian khusus.
PPG adalah program pendidikan
yang diselenggarakan untuk lulusan
S-1Kependidikan dan S-1/D-IV Non
Kependidikan yang memiliki bakat
dan minat menjadi guru, agar
mereka dapat menjadi guru yang
profesional sesuai dengan standar
nasional pendidikan dan
memperoleh sertifikat pendidik.
1. UURI nomor 20 tahun 2003, tentang
sistem pendidikan nasional.
2. UURI no 14 tahun 2005, tentang guru dan
dosen.
3. PP RI nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 16 tahun 2007 tentang standar
kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Tujuan umum pendidikan profesi guru adalah
menghasilkan calon guru yang memiliki
kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab
Tujuan khusus program PPG seperti yang
tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun
2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon
guru yang memiliki kompetensi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian,
melakukan pembimbingan, dan pelatihan
peserta didik serta melakukan penelitian, dan
mampu mengembangkan profesionalitas
secara berkelanjutan.
Seleksi Administrasi oleh
Dinas Pendidikan
Seleksi Akademik oleh
LPTK
a. Bagi calon guru praktikan, dapat
menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh
di meja perkuliahan terhadap dunia nyata
melalui proses belajar mengajar secara
langsung, yang nantinya dapat dijadikan
sebagai bekal kelak setelah memasuki dunia
pendidikan sesungguhnya.
b. Bagi sekolah, menemukan penyegaran serta
ide-ide baru dalam proses belajar mengajar
baik sistem pengajarannya maupun tugas-
tugas kependidikan lainnya sehingga
diharapkan model pembelajaran akan menjadi
lebih baikc.
c. Bagi masyarakat , tersedianya calon-vcalon
tenaga pendidik ( guru) yang memiliki kualitas
yang baik akan menumbuhkan motivasi
masyarakat untuk semakin mantap dan
percaya bahwa dunia pendidikan mampu
memberikan pelayanan yang cukup
memuaskan
Sebagai komunikator, bertugas
mengkomunikasikan peserta didik
dengan berbagai sumber belajar.
Pekerjaannya, antara lain memberikan
informasi tentang buku sumber yang
digunakan, tempat belajar yang
kondusif, bahkan mungkin sampai
menginformasikan narasumber lain yang
ditugasi jika diperlukan.
. Guru sebagai komunikator harus memiliki
pesan yang jelas yang akan disampaikan
kepada murid atau komunikan.
Setelah itu guru juga harus menentukan
saluran untuk berkomunikasi baik secara
langsung(tatap muka) atau tidak
langsung(media).
Setelah itu guru harus menyesuaikan
topic/diri/tema yang sesuai dengan umur
si komunikan,juga harus menentukan
tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar
terjadi dampak/effect pada diri komunikan
sesuai dengan yang diinginkan.
Sebagai fasilitator, bertugas
menyediakan kemudahan-
kemudahan belajar bagi peserta
didik, seperti memberikan informasi
tentang cara belajar yang efektif,
menyediakan buku sumber yang
cocok, memberikan pengarahan
dalam pemecahan masalah dan
pengembangan diri peserta didik,
dan lain-lainnya
Seorang guru profesional, harus
memiliki keahlian, keterampilan dan
kemampuan sebagimana filosofi
Ki Hajar Dewantara: “Tut wuri
handayani, ing ngarso sung tulodo,
ing madya mangun karsa”
tidak cukup dengan menguasai
materi pembelajaran akan tetapi
mengayomi murid, menjadi contoh
atau teladan bagi murid serta selalu
mendorong murid untuk lebih baik
dan maju.
1. Mendengarkan dan tidak mendominasi.
2. Bersikap sabar
3. Menghargai dan rendah hati
4. Mau belajar.
5. Bersikap sederajat
6. Bersikap akrab dan melebur
7. Tidak berusaha menceramahi.
8. Berwibawa.
9. Tidak memihak dan mengkritik.
10. Bersikap terbuka & Positif
Beberapa Prinsip yang
Perlu Diperhatikan
Dalam Pembelajaran
Syah Djanilus
Perinsip adalah Sesuatu yang menjadi dasar dari
pokok berpikir, berpijak dan sebagainya.
Wingkel, 1987
Pembelajaran adalah Suatu aktifitas mental dan
pisikis dalam berinteraksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan perilaku pada
diri sendiri.
(Walra, rochmat, 1999:24) : Belajar ialah Suatu aktifitas
atau pengalaman yang menghasilkan perubahan
pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat
permanen
Moh. Surya (1997) : “belajar diartikan sebagai
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalamberinteraksi dengan lingkungannya”.
Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan
dalam kepribadianyang dimanifestasikan sebagai pola-
pola respons yang baru berbentukketerampilan, sikap,
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses
perubahan perilaku yang muncul karena
pengalaman”.
Prinsip Belajar Menurut Gestalt : Adalah suatu
transfer belajar antara pendidik dan peserta didik
sehingga mengalami perkembangan dari proses
interaksi belajar mengajar yang dilakukan secara
terus menerus dan diharapkan peserta didik akan
mampu menghadapi permasalahan dengan
sendirinya melalui teori-teori dan pengalaman-
pengalaman yang sudah diterimanya.
Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies : Suatu
komunikasi terbuka antara pendidik dengan
peserta didik sehingga siswa termotivasi belajar
yang bermanfaat bagi dirinya melalui contoh-
contoh dan kegiatan praktek yang diberikan
pendidik lewat metode yang menyenangkan
siswa.
Berdasarkan Pendapat para Ahli,
disimpulkan bahwa :
Prinsip Belajar adalah landasan
berpikir, landasan berpijak, dan
sumber motivasi agar Proses Belajar
dan Pembelajaran dapat berjalan
dengan baik antara pendidik dengan
peserta didik
1. Prinsip Kesiapan (Readinees)
Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa. Yang
dimaksud dengan kesiapan siswa ialah kondisi
yang memungkinkan ia dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu
proses yang terarah. Motivasi adalah suatu
kondisi dari pelajar untuk memprakarsai
kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan
memelihara kesungguhan.
3. Prinsip Persepsi
Seseorang cenderung untuk percaya sesuai
dengan bagaiman ia memahami situasi.
Persepsi adalah interpertasi tentang situasi
yang hidup. Setiap individu melihat dunia
dengan caranya sendiri yang berbeda dari
yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku
individu.
4. Prinsip Tujuan
Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan
diterima oleh para pelajarpada saat proses
terjadi. Tujuan ialah sasaran khusus yang
hendak dicapai olehseseorang.
5. Prinsip Perbedaan Individual
Proses pengajaran semestinya memperhatikan
perbedaan individual dalamkelas dapat memberi
kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-
tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan
satu tingkat sasaran akan gagalmemenuhi
kebutuhan seluruh siswa
Selamat
Belajar ..
Sekian
Thank You For Your Attention
AGUS SUTARNA 121