Disusun oleh :
Didi Apriyanto
Hasna Gustia Oktafia
Novita Suci Ramadani
Syarina
Chandra Leonita Risna
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3. Tujuan.....................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................3
1.
2.
2.1. Pengertian Etika Profesi.........................................................................3
2.2. Pengertian Etika Profesi Akuntansi........................................................4
2.3. Fungsi Etika Profesi Akuntansi..............................................................5
2.4. Kode Etik dalam Etika Profesi Akuntansi..............................................6
BAB IV PENUTUP.............................................................................................9
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
“Ethikos” yang artinya timbul dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika
memiliki sudut pandang normatif dimana objeknya adalah manusia dan
perbuatannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika profesi?
2. Apa yang dimaksud dengan etika profesi akuntansi?
3. Apa saja fungsi etika profesi akuntansi?
4. Apa saja kode etik dalam etika profesi akuntansi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu etika profesi.
2. Untuk mengetahui ap aitu etika profesi akuntansi.
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari etika profesi akuntansi.
4. Untuk mengetahui apa saja kode etik dalam etika profesi akkuntansi.
2
BAB III
PEMBAHASAN
Kode etik profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan
aturan profesional secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang
benar atau baik dan apa yang tidak benar atau tidak baik bagi seorang
profesional. Dengan kata lain, kode etik profesi dibuat agar seorang
profesional bertindak sesuai dengan aturan dan menghindari tindakan yang
tidak sesuai dengan kode etik profesi.
3
sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
Kode etik IAI merupakan panduan dan aturan bagi seluruh akuntan,
baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja dilingkungan dunia
usaha, instansi pemerintah maupun dilingkungan pendidikan dalam
4
pemenuhan tanggung jawab profesionalnya. Kode etik inilah yang
membantu seorang akuntan untuk bekerja secara profesional.
5
Karena itulah seseorang akuntan harus mematuhi aturan Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) dalam beretika dan menjalankan tugasnya.
2. Kepentingan Publik
Dalam hal ini, setiap anggota berkewajiban bertindak,
menghormati kepercayaan dan menunjukkan komitmen kepada publik
sebagai wujud profesionalisme. Sebagai seorang akuntan harus
mengutamakan kepentingan publik agar mendapatkan kepercayaan dari
konsumennya.
3. Integritas
Dengan adanya integritas tinggi, maka tingkat kepercayaan klien
dan publik akan semakin tinggi. Dengan memiliki sikap sabar dapat
menjadi nilai tambah bagi reputasi tetapi tetap harus tegas dan konsisten
bila menemukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan.
4. Objektivitas
Objektivitas berarti memberikan nilai atas apa yang diberikan
seseorang yang menentukan kualitas dari pelayanan tersebut.
6
5. Kerahasiaan
Sebagai seorang akuntan wajib dalam menghormati kerahasiaan
informasi yang diperoleh, kerahasiaan ini dituntut untuk menjaga
kerahasiaan informasi perusahaan dan tidak boleh membocorkan
informasi.
6. Standar Teknis
Setiap kegiatan wajib mengikuti standar teknis dan standar
profesional yang relevan berdasarkan prinsip etika profesi. Sesuai
dengan kemampuannya dan dengan hati-hati, akuntan diwajibkan untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
7. Kompetensi
Dibutuhkannya kehati-hatian yang tinggi untuk menghidari
penipuan dalam menyelesaikan pekerjaan akuntansi. Karena setiap apa
yang dilaporkan pasti dituntut kebenarannya.
7
8. Kemandirian
Dimana hal ini seorang akuntan dituntut mandiri dalam
melaksanakan tugasnya sehingga harus memiliki sikap percaya diri
terhadap keahlian yang dimiliki.
8
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
5.
9
DAFTAR PUSTAKA
10