Disusun oleh
Jl. R.Mangun Muka Raya No.11, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13220
Telpon (021) 4898486
Web: https://www.unj.ac.id/, Email: humas@unj.ac.id
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa. Atas rahmat dan hidayah
nya yang sangat besar sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “
IMPLEMENTASI WAWASAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS KEILMUAN
MASING-MASING.” dengan tepat waktu,Dalam memenuhi tugas mata kuliah wawasan
pendidikan.
Tidak lupa kami penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Hj. Herlina,
M.Pd. sebagai Dosen Wawasan Pendidikan yang selalu memberikan dukungan serta
bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Kami penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman para pembacanya dan dapat di praktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis memohon maaf apabila dalam menyajikan makalah “IMPLEMENTASI
WAWASAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS KEILMUAN MASING-MASING”
terdapat kekurangan, kiranya, pembaca dapat memberikan saran, kritik, serta masukan bagi
penulis untuk membuat makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
1
Daftar isi
Kata pengantar 1
Daftar isi 2
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Pembahasan 1
1.3 Tujuan Pembahasan 1
BAB 2 PEMBAHASAN 2
2.1 Implementasi Wawasan Fungsi Pendidikan dalam Disiplin Suatu Ilmu 2
2.2 Penerapan Teori dari Jhon Dewey Pendidikan dalam Bidang Ilmu 2
2.3 Implementasi Terhadap Prodi Pendidikan Kontruksi Bangunan 2
BAB 3 PENUTUP 3
3.1 Kesimpulan 3
Daftar Pustaka 3
2
BAB 1 PENDAHULUAN
BELOMMM
1.2 Rumusan Pembahasan
1. Bagaimana Implementasi Wawasan Fungsi Pendidikan dalam Disiplin Suatu
Ilmu ?
2. Bagaimana penerapan teori dari Jhon Dewey Pendidikan dalam bidang ilmu
kontruksi bangunan ?
3. Bagaimana implementasi terhadap Prodi Pendidikan Kons. Bangunan ?
1
BAB 2 PEMBAHASAN
BELOMMM
2.2 Penerapan Teori dari Jhon Dewey Pendidikan dalam Bidang Ilmu
Salah satu tokoh dunia yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, yakni John
Dewey. Beliau adalah seorang tokoh pendidikan pragmatism yang begitu gigih menentang
bentuk pengajaran verbalisme (lebih banyak menuturkan atau menjelaskan) yang berpusat
pada pendidik (guru) dan juga menentang pengajaran yang bersifat intelektualisme (hanya
membangun kecerdasan saja). Gagasan besar yang dibangunnya untuk mengaatasi bentuk
pengajaran seperti itu adalah “learning by doing” (belajar dengan melakukan) yang juga
dikenal dengan konsep “do school” atau sekolah kerja atau sekolah yang berorientasi
memberikan kesempatan murid untuk melakukan, mengerjakan atau mempraktikan sesuatu.
Selain gagasan tersebut, Dewey juga mengajukan usulan bahwa pendidikan harus bisa
menciptakan suasana “problem possing” atau “hadap masalah”, yaitu para murid dihadapkan
dengan suatu masalah agar tertantang untuk berusaha menyelesaikan masalah tersebut. Pada
akhir-akhir ini gagasan tersebut dikemas dalam bentuk metode pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning).
2
Seperti dalam pengimplentasiannya dalam bidang kontruksi bangunan yaitu Ikut
serta dalam program magang pada proyek pembangunan kereta bawah tanah atau
ketika mahasiswa PTB melakukan praktek memasang lantai atau keramik maka
mahasiswa tersebut sebelumnya sudah mempelajari sedikit tentang bagaimana cara
memasang lantai atau keramik. Lalu mahasiswa tersebut melakukan praktek tersebut
dengan learning by doing, jadi mahasiswa tersebut hanya harus mencoba
melakukannya.
3
maka mahasiswa harus aktif untuk menentukan titik titik yang ada dilapangan
tersebut dan dapat beradaptasi dengan situasi
BELOMMM
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
BELOMMMM
Daftar Pustaka