Anda di halaman 1dari 2

1104622009-Haura Maghfirli

1. Jika Anda sebagai guru, bagaimana Anda akan memfasilitasi peserta didik S belajar berhitung
ketika kelas 1 SD dan X SMA?

Jawaban : Jika saya seorang guru, saya akan menggunakan ide belajar sambil bermain untuk
membantu siswa kelas 1 SD belajar berhitung. Sebenarnya, kegiatan pembelajaran ini dapat
didukung oleh media pendidikan. Contohnya termasuk mengajari siswa cara berhitung
menggunakan jari, foto, mainan kecil, atau benda, dan menggunakan lagu untuk membantu
siswa mengingat rumus dengan cepat. Siswa kelas satu akan dapat mempelajari topik tersebut
berkat pendekatan bermain yang sangat mudah ini. Siswa kelas X SMA dapat belajar berhitung
dengan lebih mudah dengan membuat kelasnya menyenangkan. Ini akan membantu mereka
merasa tidak terlalu gugup dan lebih nyaman saat mempelajari mata pelajaran matematika
yang terkenal menakutkan. Kemudian, agar siswa tidak terobsesi dengan model soal tunggal,
saya sajikan beberapa contoh soal dengan model yang beragam, dilanjutkan dengan soal latihan
yang mengikuti format contoh soal agar siswa lebih terbiasa dengan isu terkini materi.

2. Jika Anda sebagai guru, bagaimana scaffolding yang akan Anda lakukan pada peserta didik S?

Jawaban : Hal pertama yang saya lakukan untung proses scaffolding pada peserta didik S yaitu
dengan menemukan area pengembangan siswa yang masih memiliki potensi dan peluang untuk
ditingkatkan dan dioptimalkan dengan bantuan instruktur, teman sebaya, atau lingkungan
belajar adalah hal pertama yang saya lakukan untuk kepentingan proses scaffolding bagi siswa S.
Langkah selanjutnya adalah membantu menjelaskan tugas dan kegiatan pendidikan secara
menyeluruh sehingga siswa dapat mengenali area yang memerlukan perancah. Selanjutnya,
berikan kerangka atau tugas pembelajaran yang jelas dan progresif. Ini dapat dilakukan melalui
penjelasan, dorongan (motivasi), dan pemodelan menggunakan contoh. Yang terakhir adalah
mendorong anak-anak untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya secara mandiri dan berhenti
berfokus pada guru.

3. Jika Anda sebagai guru, bagaimana Anda akan memfasilitasi perkembangan penalaran moral
peserta didik S?

Jawaban : Jika saya seorang guru, saya akan membantu siswa membangun nalar moralnya
dengan memasukkan hadiah atau menunjukkan rasa syukur berupa penghargaan ke dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa merasa lebih semangat belajar lebih giat. Selain itu, hal ini
dilakukan dengan tidak mengharuskan siswa untuk belajar sesuai dengan apa yang saya
instruksikan. Karena siswa memiliki sifat memberontak dalam dirinya yang menyebabkan
mereka malas belajar jika ada tekanan atau terpaksa, maka belajar dengan kesadaran diri akan
lebih efektif, namun harus diawasi dalam hal ini agar siswa terus belajar dan berbuat. tidak
menciptakan pola pikir bagi siswa untuk sedikit belajar.
4. Jika Anda sebagai guru, bagaimana Anda akan memfasilitasi peserta didik S agar selaras
antara penalaran moral dan perilaku moralnya?

Jawaban : Menurut saya, peran guru dalam hal ini hanya sebagai motivator. Cara menyelaraskan
antara penalaran moral dan perilaku moralnya yaitu dengan memberikan pemahaman bahwa
sebelum melakukan suatu tindakan atau perbuatan, kita perlu melakukan penilaian terlebih
dahulu terhadap nilai nilai dan sosialnya kemudian kita dapat mengajarkan dan mencontohkan
perilaku-perilaku kepada peserta didik dengan harapan para peserta didik dapat meniru
perilaku baik maupun lebih dari kita sebagai guru.

5. Jika Anda sebagai Heinz, haruskah Anda mencuri obat tersebut demi istri Anda? Tuliskan
alasannya!

Jawaban : Sulit, menurut pendapat saya, untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif saat kita
terikat. Dikelilingi karena posisi dan waktu yang membatasi seringkali membuat kita khawatir
dan berujung pada kebuntuan, membuat kita kurang atau tidak tepat dalam mengambil
keputusan. Jika saya mencuri obatnya, kemungkinan besar saya akan dikritik oleh mayoritas,
dipenjara, malu pada istri dan keluarga saya, rendah diri, dan sebagainya. Jika kita tidak mencuri
obatnya, kita akan hancur jika istri kita meninggal. Namun, dalam skenario ini, saya dapat
merekomendasikan istri ke dokter lain. Pendekatan yang berbeda sering diambil untuk
mengidentifikasi, menamai, dan menangani situasi. Selain itu, saya dapat meyakinkan dan
menawar dengan apoteker untuk menyediakan obat dengan harga yang agak lebih murah, atau
saya dapat meminta bantuan dari kerabat dekat saya untuk membantu pengobatan istri saya.

Anda mungkin juga menyukai