Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wulan Deliana

NIM : 1302620046
Kelas : Pendidikan Fisika B

Tugas Pertemuan 11 PPD

1. Jika Anda sebagai guru, bagaimana Anda akan memfasilitasi peserta didik S belajar
berhitung ketika kelas 1 SD dan X SMA?
Jawab : Jika saya sebagai guru, untuk memfasilitasi peserta didik belajar berhitung pada
saat kelas 1 SD yaitu dengan cara menerapkan konsep belajar sambil bermain. Dalam
prakteknya, dapat digunakan media-media tambahan untuk menunjang kegiatan
pembelajaran ini. Contohnya seperti belajar menghitung menggunakan jari,
menggunakan gambar, menggunakan benda-benda atau mainan kecil, dengan cerita
bahkan dengan lagu. Metode bermain ini sangat sederhana tapi cukup membuat anak-
anak kelas satu memahami materi. Sedangkan untuk peserta didik kelas X SMA, cara
memfasilitasi belajar berhitung yaitu dengan cara menciptakan suasana kelas yang
nyaman supaya peserta didik merasa lebih santai dan tidak tegang saat belajar.
Selanjutnya saya akan menjelaskan materi sesederhana mungin supaya peserta didik lebih
mudah memahami materinya, kemudian saya memberikan beberapa contoh soal dengan
model yang berbeda supaya peserta didik tidak terpaku pada satu model soal yang sama,
selanjutnya saya akan memberikan latihan soal yang sejenis dengan contoh soal yang
diberikan supaya para peserta didik lebih terbiasa dengan persoalan-persoalan yang ada
dari materi tersebut.
2. Jika Anda sebagai guru, bagaimana scaffolding yang akan Anda lakukan pada peserta
didik S?
Jawab : Hal pertama yang saya lakukan untung proses scaffolding  pada peserta didik S
yaitu dengan mengetahui wilayah perkembangan siswa yang masih berpotensi dan
berpeluang untuk ditingkatkan dan dioptimalkan melalui bantuan guru, teman, atau
lingkungan pembelajaran. Selanjutnya yaitu dengan membantu menjabarkan tugas-tugas
dan aktivitas belajar secara rinci sehingga dapat membantu siswa melihat zona yang perlu
di-scaffold. Kemudian menyajikan struktur/tugas belajar secara jelas dan bertahap, yang
dapat dilakukan melalui penjelasan,  dorongan (motivasi), dan pemberian contoh
(modeling). Kemudian yang terakhir yaitu mendorong siswa untuk menyelesaikan tugas
belajar secara mandiri.
3. Jika Anda sebagai guru, bagaimana Anda akan memfasilitasi perkembangan penalaran
moral peserta didik S?
Jawab : Jika saya seorang guru, cara saya memfasilitasi perkembangan penalaran moral
peserta didik yaitu dengan cara menerapkan reward atau pemberian apresiasi dalam
bentuk penghargaan dalam proses pembelajaran supaya peserta didik setidaknya merasa
lebih semangat dalam belajar lebih giat. Selanjutnya yaitu dengan tidak memaksakan
peserta didik untuk belajar sesuai yang saya instruksikan. Karena pada dasarnya peserta
didik memiliki sifat pemberontak dalam dirinya yang menyebabkan mereka malas belajar
jika ada tekanan atau jika dipaksakan, belajar dengan kesadaran sendiri akan lebih efektif,
tetapi dalam hal ini perlu diawasi supaya para peserta didik tetap belajar.
4. Jika Anda sebagai guru, bagaimana Anda akan memfasilitasi peserta didik S agar selaras
antara penalaran moral dan perilaku moralnya?
Jawab : Menurut saya, peran guru dalam hal ini hanya sebagai motivator. Cara
menyelaraskan antara penalaran moral dan perilaku moralnya yaitu dengan memberikan
pemahaman bahwa sebelum melakukan suatu tindakan atau perbuatan, kita perlu
melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap nilai nilai dan sosialnya kemudian kita
dapat mengajarkan dan mencontohkan perilaku-perilaku kepada peserta didik dengan
harapan para peserta didik dapat meniru perilaku baik kita.
5. Jika Anda sebagai Heinz, haruskah Anda mencuri obat tersebut demi istri Anda?
Tuliskan alasannya!
Jawab : Menurut saya, dilema yang sedang dihadapi Heinz sangat berat. Tentu tidak
mudah mencari solusi alternatif saat kita ada dalam ketersudutan. Ketersudutan karena
posisi dan waktu yang membatasi seringkali membuat kita menjadi panik dan akhirnya
berada pada jalan buntu yang membuat kita kurang atau tidak tepat dalam membuat
keputusan. Jika saya mencuri obat tersebut, maka kemungkinan yang akan terjadi yaitu
dihakimi massa, dipenjara, Istri & keluarga malu, harga diri jatuh, dan lain-lain. Jika kita
tidak mencuri obat tersebut, kita akan merasa kehilangan jika kemungkinan yang terjadi
adalah sang istri meninggal dunia. Tapi dalam hal ini, saya dapat merujuk sang istri ke
dokter lainnya. Dalam banyak kasus, sering terjadi perbedan pada cara mendeteksi,
menamai, dan menyikapi sebuah kasus. Selain itu saya dapat menggunakan cara-cara
yang komunikatif, empatif, dan efektif saat membujuk dan bernegosiasi dengan sang
apoteker untuk memberikan obat tersebut dengan harga yang sedikit murah.

Anda mungkin juga menyukai