Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Kelas : 3 Q
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT. Karena atas berkat rahmat dan hidayah-
nya,sehingga kita masih diberikan nikmat yang banyak sehingga pula saya dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
DI INDONESIA”ini tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam tak lupa kami
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi semua umat dimuka bumi
ini dengan cahaya kebenaran.
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya
masih menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya.
Oleh karena itu,saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, saya berharap semoga makalah dengan judul
“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DI INDONESIA” ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca dan dapat memperluas wawasan kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 36
B. Saran ....................................................................................................... 36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
Pada dasarnya, mendapatkan pendidikan bermutu adalah hak setiap warga
negara yang dijamin oleh konstitusi, sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Alinea Keempat yang menyebutkan bahwa
pendidikan ialah hak segala Bangsa, oleh karena itu setiap warga negara diberikan
kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan yang menjadi hak dasar warga
negara.
Selain itu, Pasal 13 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) juga menyebutkan bahwa jalur
pendidikan terdiri dari pendidikan formal,non-formal dan informal. Pendidikan
formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada
umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang namun pelaksanaannya berada di luar sekolah atau di luar pendidikan
formal. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang berlangsung di dalam
keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan
secara sadar dan bertanggung jawab.
Media buku gambar pop-up salah satu solusi untuk mengatasi masalah
rendahnya kemampuan siswa dalam berbicara.Hal positif yang dapat diperoleh dari
penggunaan media gambar ialah bahwa dengan gambar pikiran siswa akan dipenuhi
oleh ide atau gagasan dan informasi yang mempermudah siswa dalam berbicara
karena mereka tidak lagi merasa kebingungan dan kesulitan dalam menentukan apa
yang harus mereka sampaikan. Sebuah gambar merupakan sarana yang baik untuk
memancing mendorong atau memotivasi siswa untuk berbicara.
Media buku gambar pop-up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian
yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi. Sekilas pop-up hampir sama
dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan tehnik melipat kertas.walau
demikian origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau benda
sedangkan pop-up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat
membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi
perubahan bentuk hingga dapat bergerak.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,maka dapat dirumuskan masalah-
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengembangan produk media pembelajaran berbasis Android pada
Anak SD
2. Bagaimana kelayakan dari media pembelajaran berbasis Android pada anak
SD
3. Tenaga pendidik masih menggunakan media konvensional dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
4. Kurangnya variasi dalam metode pembelajaran sehingga membuat peserta
didik mudah merasa bosan dan tidak tertarik pada materi pembelajaran.
5. Kurangnya minat peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik
cenderung memilih melakukan aktivitas lain, seperti halnya bercengkrama
dengan teman.
6. Bagaimana bentuk pengembangan media pembelajaran dalam bentuk buku
gambar pop-up untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa SD
7. Bagaimana kelayakan media pembelajaran dalam bentuk buku
8. Bagaimana penerapan media pembelajaran pop-up
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:
• Mengembangkan produk media pembelajaran berbasis Android pada
Anak SD
• Mengetahui kelayakan dari media pembelajaran berbasis Android pada
Anak SD
• Untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis android melalUI
aplikasi Si Bambi.
• Untuk mengetahui penilaian peserta didik dengan adanya media
pembelajaran
• Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis android
melalui aplikasi Si Bambi berdasarkan penilaian validator.
• Untuk mengetahui bentuk pengembangan media pembelajaran dalam
bentuk buku gambar/top-up
3
• Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran dalam bentuk buku di
SD
• Untuk mengetahui penerapan media pembelajaran di SD
• Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara anak SD
4
c. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber referensi dalam pengembangan materi pembelajaran berbasis
android.
5
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.[ [Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2007).h.27]
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Media
Kata “media” diambil dari bahasa Latin yaitu “medius” memiliki arti yang
merupakan perantara atau pengantar. Sementara itu “media” berasal dari bahasa Arab
yang dikatakan sebagai penerima pesan. Menurut Arsyad (2017:3), dalam suatu
proses belajar maka informasi visual atau verbal perlu untuk ditangkap, diproses, dan
disusun kembali supaya dapat lebih mudah dipahami, yang karenanya dibutuhkan
suatu alat baik itu berupa grafis maupun elektronis. Alat itu disebut dengan media.
Media yang digunakan banyak ragamnya, namun pada kenyataan tidak banyak jenis
media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Media cetak (buku) dan papan tulis
merupakan media yang paling akrab dan sering digunakan.Berbeda dengan media
berjenis audio dan video yang jarang digunakan dalam pembelajaran (Solihatin &
Raharjo, 2007).
Menurut Heinich (1999:8) media adalah pengantar komunikasi. Diambil dari
bahasa Latin yaitu “antara”, media berarti pembawa informasi antara pengirim dan
penerima. Contohnya adalah video, televisi, diagram, komputer, dan lain-lain. Dari
hal tersebut dikatakan bahwa media dapat berperan sebagai fasilitas
komunikasi.Yaumi (2018:5) berpendapat bahwa istilah media serig dilekatkan pada
kata massa, mass media, yang perwujudannya dapat dilihat dalam bentuk surat kabar,
majalah, radio, video, televisi, komputer, internet dan intranet, dan sebagainya.Seiring
dengan kemajuan teknologi informasi, media menjadi suatu kajian menarik dan
banyak diminati pada hampir seluruh disiplin ilmu walaupun dengan penamaan yang
sedikit berbeda. Contohnya adalah media telekomunikasi, media dakwah,
pembelajaran bahasa mediasi komputer, media pembelajaran, dan seterusnya. Istilah
media juga sering digunakan secara sinonim dengan teknologi pembelajaran. Hal ini
karena dalam perkembangan awal teknologi pembelajaran memberikan penekanan
pada tiga unsur utama yaitu guru, kapur, dan buku teks yang merupakan inti sari
media pembelajaran.
Susilana dan Riyana (2009:9) menyebutkan bahwa media secara umum
memiliki fungsi dan manfaat, yaitu:
7
1. Meminimalisir kesulitan dalam memahami suatu informasi karena pesan yang
membutuhkan banyak hafalan, sehingga pesan yang disampaikan lebih jelas,
2. Memberikan ruang dan waktu yang lebih efektif sehingga fungsi
pembelajaran menjadi tidak terbatas,
3. Memungkinkan suatu siswa untuk lebih berinteraksi dengan bahan belajar dan
menarik perhatian siswa,
4. Dengan sajian visual dan audio atau lebih sering disebut kombinasi media
dapat melatih kemandirian anak dan memberikan rangsangan belajar, serta
5. Menyatukan persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu informasi atau pesan
yang disampaikan, sehingga setiap anak yang mempelajarinya akan
memperoleh pengalaman yang sama. Berbagai pendapat tersebut dapat
dijadikan suatu kesimpulan bahwa media adalah alat yang berfungsi sebagai
perantara atau penghubung antara pengirim dan penerima dalam penyampaian
informasi. Media terdiri dari berbagai macam yang salah satunya dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
9
Menurut Vaughan (2010:1), multimedia merupakan unsur teks, seni, suara, video, dan
animasi yang dikombinasikan menjadi satu. Kemampuan komputer untuk mengolah
kombinasi unsur tersebut membuat konten lebih interaktif. Multimedia terdapat tiga jenis,
yaitu:
1) Multimedia Interaktif,
2) Multimedia hiperaktif,
3) Multimedia linear.
4) Multimedia interaktif
lebih memungkinkan interaksi yang tinggi bagi pengguna terhadap media yang
disajikan, karena kontrol terhadap elemen lebih mudah dan tergantung oleh keinginan
pengguna. Sedangkan multimedia hiperaktif lebih banyak menyajikan tautan yang dapat
dipilih pengguna, seperti contohnya adalah website. Berbeda lagi dengan halnya multimedia
linear yang mana pengguna tidak dapat mengontrol pada produk media yang disajikan, oleh
sebab itu tidak ada interaksi pengguna pada multimedia linear.Penggunaan multimedia dalam
pengembangan media pembelajaran dapat memberikan keuntungan dalam
mengimplementasikan teks dengan gambar,video, dan suara.
Oleh karena itu interaksi antara pengguna dengan bahan ajar dengan penggunaan
multimedia lebih tinggi karena kombinasi unsur tersebut memberikan pengalaman yang nyata
bagi pengguna atau pebelajar. Pengalaman nyata yang dirasakan tersebut dapat menimbulkan
peningkatan hasil belajar tanpa terbatas waktu dan biaya (Munir, 2014:185).
1) Teks
Teks terdiri dari sejumlah kata-kata yang membentuk sebuah kalimat dan
berisi informasi yang akan disampaikan. Teks merupakan elemen yang sangat
penting karena teks dan bacaan tertentu dapat menjadi sumber pengetahuan
dan pemberi informasi yang sangat kuat.
2) Gambar
Beberapa bagian dari gambar dapat memberikan visual yang berbeda dan
memberi kesan keindahan pada mata. Elemen grafis atau gambar dapat
diimplementasikan dalam ukuran yang berbeda, dapat diberi pewarnaan
maupun corak tertentu, serta dapat ditempatkan pada bagian yang dekat
10
dengan objek lain. Gambar atau grafis dapat menambah ketertarikan terhadap
suatu konten yang dibuat karena memberi visual penting.
3) Suara
Suara juga merupakan elemen penting dalam multimedia. Suara memberikan
efek dalam mempengaruhi suasana hati. Dengan menerapkan musik sebagai
latar belakang aktifitas, hal ini dapat mempengaruhi emosi seseorang. Dengan
begitu pemilihan suara yang tepat sangat penting dalam membangun sebuah
elemen multimedia.
4) Animasi
Animasi membuat sebuah objek terlihat lebih hidup. Animasi membuat
visualisasi yang berbeda setiap waktu dan memberikan efek yang besar pada
projek multimedia. Efek visual tersebut bermacam ragamnya seperi halnya
wipe, fade, zoom, dan efek lainnya. Efek tersebut dapat diimplementasikan
pada saat pergantian slide pada projek multimedia.
5) Video
Sejak pertama kali dunia perfilm-an muncul dalam kehidupan, orang-orang
mulai tertarik dengan gambar bergerak. Sampai pada waktu sekarang ini video
merupakan elemen multimedia yang paling dapat menarik perhatian dari
setiap orang, karena dengan menggunakan video dapat lebih efektif untuk
menyalurkan pesan, mengimplementasikan informasi ke dalam cerita, dan
memberi pengalaman baru yang lebih dari apa yang pernah dilihat oleh
penerima informasi.
11
mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran.
b. Media berbasis cetakan Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling
umun dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal,
majalah, dan lembar lepas.
c. Media berbasis visual Media berbasis visual (image atau perumpamaan)
memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media
visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual
dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
d. Media berbasis Audio-visual Media visual yang menggabungkan
penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk
memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam
media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang
memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh
media yang berbasis audio visual adalah video, film, slide bersama tape,
televisi.
e. Media berbasis komputer Dewasa ini memiliki fungsi yang berbeda-beda
dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer
dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-
Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu
tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi
materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai
ComputerAssisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan
pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran.
Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya
disampaikan bukan dengan media komputer.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu yang turut
mempengaruhi iklim,kondisi,dan lingkungan belajar yang ditatadan diciptakan oleh
guru.Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya
serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari
penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman: 13
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
14
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai
tujuan pembelajaran lebih baik.
c) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh pendidik, sehingga peserta didik
tidak bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga, apalagi bila pendidik
mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
15
3) Media audio visual
➢ Media visual
Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya
berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara menarik
dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera pengelihatan. Jadi media
visual ini tidak dapat di gunakan untuk umum lebih tepetnya media ini tidak dapat di
gunakan oleh para tunanetra. Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan indera
pengelihatan saja.
Macam-macam media visual :
➢ gambar atau foto
Gambar di atas adalah salah satu contoh dari media visual. Jadi fungsi media
gambar di atas adalah mempermudah pendidik dan peserta didik dalam
proses belajar megajar dan juga agar tercapainya tujuan belajar. Degan adanya
gambar tersebut dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan pesan
atu informasi (bahan pelajaran) dan juga mempermudah peserta didik dalam
memahami materi pelajaran yang di sampaikan oleh pendidik. Sehinga dapat
tercapainya tujuan belajar.
➢ Peta Konsep
Peta konsep adalah suatu gambar yang menyajikan atau menyampaikan suatu
hubungan yang bermakna antar konsep dari suatu pokok-pokok materi pembelajaran dan di
rangkum. Penyajianya biasanya pokok-pook materi tersebut di hubungkan dengan suatu kata
penghubung sehingga membentuk suatu proposisi yang dapat di jabarkan lebih luas megenai
materi tersebut.
Peran media visual seperti petakonsep ini adalah dapat mempermudah peserta didik
dalam memahami materi dan menarik minat peserta didik untuk berfikir kritis dan aktif
16
dalam belajar dan juga pembelajaran tidak menjenuhkan. Media seperti ini bisa diterapkan di
semua jenjag pendidikan muai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi pun juga bisa
mengunakan media ini. (materi nya sesuai dan dapat disajikan degan petakonsep
➢ Grafik
Grafik adalah smedia visua yang berupa grafis dan penyajianya menggunakan
titik-titik atau garis garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling
berhubungan . grafik sebagai media belajar berfungsi untuk
memperlihatkan perbandingan informasi kwalitas maupun kwantitas dan tidak
membutuhkan waktu yang lam dalam memahami materi tersebut dan
sederhana sehingga mempermudah peserta didik dalam pemahaman materi.
➢ Poster
Poster adalah media visual yang berupa gambar yang disertai tulisan dan
tulisan tersebut menekankan pada satu atau dua ide pokok sehingga dapat di
megerti oleh pembacanya hanya dengan melihatnya sepintas saja. Selain itu
dalam penyampain pesan melalui poster akan lebih mudah di megerti dan di
fahami oleh para pemirsanya karena poster dapat menarik perhatian dan juga
mampu untuk mempengaruhi dan memotifasi tingkah laku pemirsanya.
➢ Peta/globe
17
Peta atau globe adalah media visual yang berupa suatu gambar atau benda
yang berfungsi untuk menyajikan data data lokasi. Fungsi peta atau globe
dalam media belajar adalah mempermudah pendidik dalam menunjukan letak
letak suatu daerah,profinsi,bahkan negara hanya dengan benda atau gambar
ini.
Kelebihan dan kekurangan media visual
Kelebihan :
a) Dapat di analisis lebih mudah, selain itu media visual juga dapat
mempermudah ppeserta didik dalam memahami materi dan juga
membuat peserta didik untuk berfikir lebih kritis, dan juga materi yang
disajikan dengan menggunakan media visual akan lebih mudah diingat
oleh peserta didik.
b) Dapat megatasi keterbatasan pengetahuan yang di miliki oleh peserta
didik.
c) Dapat membagkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar.
d) Menigkatkan daya tarik peserta didik terhadap materi yang di sajikan
dengan mengunakan media visual.
e) Mudah untuk diaplikasikan. 6. Tahan lama sehingga peserta didik
dapat membaca atu melihatnya berkali kali.
Kekurangan :
a) Kurang praktis dalam penggunaanya.
b) Hanya berupa gambar dan tulisan saja sehingga media ini tidak dapat
di terapkan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, salah
18
satunya adalah tunanetra. Media ini tidak di lengkapi dengan suara jadi
kurang menarik.
➢ Media audio
Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media pembelajaran atau
sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan
secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan menggunakan indera
pendegaran saja. Karena media ini hanya berupa suara.
Macam – macam media audio :
➢ Laboratorium bahasa
19
Alat perekam pita maknetik merupakan media belajar berbasis audio dan
diterapkan dengan mengunakan indera pendengaran. Peran atau fungsi alat
perekam pita maknetik dalam media belajar adalah dapat dipergunakan untuk
merekam suara atu data (materi pelajaran) sehingga dalam penyampainya
pendidik dapat memutarnya kembali. Tetapi alat ini sudah jarang di temikan
karena sudah tergantikan oleh teknologi-teknologi yang lebih canggih dan
baru.
Kelebihan dan kekurangan media audio
Kelebihan :
➢ Biaya yang harus dikeluarkan hanya sedikit (harganya murah)
➢ Media mudah dibawa dan di pindahkan, sehingga mudah dalam
penggunaanya.
➢ Materi dapat diputar kembali 4. Dapat merangsan keaktifan
pendegaran peserta didik, dan juga dapat mengembangkan daya
imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
Kekurangan:
➢ Media ini bersifat abstrak karena hanya berupa suara saja sehingga
pada hal hal tertentu juga memerlukan bantuan visual.
➢ Karena media audio ini bersifat abstrak pemahaman pengertiannya
hanya bisa di kontrol melalui kata-kata atau bahasa, serta susunan
kalimat.
➢ Media ini akan berhasil jika diterapkan bagi mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
➢ Media ini tidak dapat diterapkan oleh peserta didik yang berkebutuhan
khusus lebuh tepatnya bagi mereka yang tidak bisa mendengar ( tuna
rungu)
20
Macam – macam media audio visual Menurut Djamarah, media audio visual dibagi
menjadi 2 :
a) Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari
satu sumber seperti televisi, video kaset, film bersuara.
b) Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari
sumber yang berbeda seperti film bingkai suara.
❖ Televisi
Televisi merupakan sistem elektronik yang menayangkan gambar hidup dan gambar
diam disertai dengann suara melalui kabel. Selain sebagai media pembelajaran,
televisi merupakan sumber informasi bagi masyarakat. Televisi berperan penting
untuk pendidik, karena pendidik terbantu dalam menyampaikan hal – hal yang tidak
bisa dibawa ke dalam kelas. Siswa bisa menggunakan media tersebut dirumah.
❖ Video kaset
Video Kaset merupakan alat yang dapat menampilkan gambar gerak dan disertai
dengan suara. Video kaset bersifat informatif dan juga sangat cocok untuk digunakan
21
sebagai media pembelajaran. Sebagian kedudukan film digantikan oleh video. Tetapi
masing – masing mempunyai kelebihan.
Biasanya pedidik menayangkan video pembelajaran di depan kelas melalui
proyektor. Video kaset memiliki fungsi untuk merekam data. Data tersebut bisa
dihapus dan ditayangkan kembali ketika dibutuhkan.
❖ Film bersuara
Film merupakan media audio visual yang amat besar kegunaannya dalam proses
belajar mengajar. Karena film dapat memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan
dengan materi yang dipelajari. Bentuk lama film biasanya bisu. Kemudian seiring
berjalannya waktu dan kemajuan teknologi telah memiliki suara dan ribuan gambar
dalam rekaman terpisah. Dan keduanya menampilkan ekspresi.6 Dengan
menggunakan film bersuara siswa dapat termotivasi untuk belajar dan
mengembangkan minat.
22
Kekurangan :
• Jika memutarkan film terlalu cepat, siswa tidak dapat mengikuti
• Untuk media film bingkai suara, harus memerlukan ruangang yang gelap
• Untuk media televise, tidak bisa dibawa kemana – mana karena cenderung
ditempat tertentu.
• Membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus dalam menyajikan atau
membuat media belajar audio visual, karena media ini berupa suara dan
gambar-gambar, baik gambar bergerak maupun diam. Oleh karena itu
pembuatan media ini cenderung lebih rumit dibandingkan dengan
menggunakan media visual dan media audio.
23
biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang
hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model
ASSURE. Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk
menghasilkann suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video
pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah
model hannafin and peck. Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu
model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran
yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum
sekiolah, dll. contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa
kita sebut sebagai model prosedural dan model melingkar.
24
terakhir para pengembang diharapkan dapat melakukan perubahan dan perbaikan
sehingga tercipta suatu desain yang diinginkan. Model ini tampaknya hanya
diperuntukan bagi guru-guru di sekolah, mereka cukup dengan merumuskan tujuan
pembelajaran khusus dengan mengacu pada tujuan pembelajaran umum yang telah
disiapkan dalam sistem.
27
5. Menentukan strategi pembelajaran yang tepat, serta
6. Menyusun rencana pengelolaan pembelajaran.
Design adalah tahap untuk merancang produk sesuai dengan kebutuhan atau
analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam tahapan desain, langkah langkah yang
dilakukan adalah menyusun daftar tugas seperti storyboard, menyusun tujuan
pembelajaran, menyusun strategi pembelajaran, maupun mendesain antarmuka. Contoh
dari tahap desain ini adalah diagram susunan, perangkat pelengkap pembelajaran, dan
rancangan desain lainnya.
Development merupakan kegiatan pembuatan dan pengujian produk. Langkah-
langkah yang ditempuh dalam tahap development ini adalah:
1. Menghasilkan konten,
2. Memilih atau mengembangkan media pendukung,
3. Mengembangkan panduan untuk siswa atau guru,
4. Melakukan revisi,
5. Melakukan uji coba.
28
dikembangkan sendiri oleh guru atau pendidik supaya tercipta yang tepat perancangan dan
sesuai dengan kebutuhan.
1. Prinsip kesesuaian, yang berarti bahwa media pembelajaran yang baik sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian juga berdasar pada relevansi, yaitu
relevansi media dengan materi dan relevansi materi dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan. Selain itu, media pembelajaran harus
disesuaikan dengan situasi siswa dan metode pembelajaran yang diberikan.
2. Kejelasan sajian, bahwa konten yang disajikan dalam media pembelajaran
harus jelas. Dalam beberapa media yang sudah ada hanya dibuat pada ruang
lingkup materi pembelajaran dengan penyajian yang sulit untuk dicerna. Hal
ini dapat menyulitkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami
materi yang disajikan. Oleh karenanya kemudahan sajian media sangat
penting, seperti contohnya adalah penggunaan bahasa yang banyak dipakai
dalam kehidupan sehari-hari dapat mempermudah siswa memahami isi
materi.
3. Kemudahan akses, hal ini dikaitkan bahwa apakah media tersebut mudah
diakses dan dimanfaatkan oleh murid dan juga apakah perangkat
pendukungnya juga sudah tersedia. Seperti contohnya adalah media
pembelajaran berbasis Android yang tersedia dalam bentuk aplikasi, yang
dapat diinstal dalam smartphone Android.
4. Keterjangkauan, berkaitan dengan aspek biaya. Media yang memerlukan
biaya besar mungkin sekolah dan guru tidak mampu mengadakannya, namun
biaya itu juga harus dihitung dengan aspek manfaat.
5. Ketersediaan, mengandung arti bahwa sebelum memulai pembelajaran maka
perlu mengecek ketersediaan media tersebut. Ketersediaan perangkat
pendukung media juga faktor yang perlu dilakukan pengecekan.
6. Kualitas, artinya dalam pemilihan media harus memperhatikan kualitas
media. Seperti halnya media berbasis visual dan audio, dimana bentuk
29
tulisan, gambar, suara, dan konten lainnya harus jelas sehingga menghasilkan
kualitas media yang bagus.
7. Interaktifitas, yaitu media mengandung unsur yang memungkinkan interaksi
dengan pengguna atau menyediakan komunikasi dua arah. Dewasa ini
banyak tersedia jenis media interaktif seperti CD interaktif, yang didalamnya
terdapat tombol-tombol yang memungkinkan interaktifitas pengguna dengan
media tersebut.
8. Berorientasi siswa, bahwa media yang dibuat perlu memberikan kemudahan
dan keuntungan kepada siswa setelah menggunakannya.
1. Kualitas isi dan tujuan, yaitu berkaitan dengan isi dan tujuan yang sesuai dengan
pembelajaran. Yang termasuk dalam kriteria ini adalah aspek-aspek seperti:
a) aspek ketepatan yang mencakup ketepatan materi dengan media pembelajaran,
tujuan, dan kurikulum,
b) aspek kepentingan yang merupakan seberapa besar tingkat media
pembelajaran menjadi penting,
c) aspek kelengkapan mencakup kelengkapan konten dan materi,
d) dirancang dengan menyesuaikan situasi siswa.
2. Kualitas instruksional, berkaitan dengan dampak penggunaan media dalam segi
desain pembelajaran. Pada kriteria ini mencakup beberapa indikator, seperti
pemberian kesempatan belajar, bantuan untuk belajar bagi siswa, berdampak pada
kualitas memotivasi dalam pembelajaran, integrasi dengan program pembelajaran
lain, kualitas penyajian tes dan penilaiannya, serta membawa manfaat pada siswa,
guru, dan pembelajaran
3. Kualitas teknis, berkaitan dengan sifat media pembelajaran itu sendiri. Kriteria ini
meliputi beberapa indikator yaitu kualitas keterbacaan, kemudahan penggunaan,
30
kualitas tampilan media, kualitas soal dan jawaban, dan kualitas
pendokumentasiannya.
Ease of use and navigation atau kemudahan penggunaan dan navigasi berkaitan
dengan kemudahan pengguna dalam mengoperasikan produk. Oleh karena itu suatu
produk harus sederhana, sehingga pengguna tidak kesulitan dalam mengoperasikan
produk. Oka (2017:59) menyebutkan bahwa dalam konteks navigasi harus melihat
unsur visual, ketepatan fungsi menu, dan memperhatikan tata letak pada suatu
halaman. Cognitif load berkaitan dengan hubungan antara produk yang dikembangkan
dengan pola pikir pengguna. Dalam proses belajar, pengguna perlu memahami isi,
struktur, dan pilihan respon. Maka produk tersebut harus intuituf, sehingga media
tersebut sesuai dengan pola pikir dan kebiasaan pengguna.
31
aesthetic atau keindahan, segi integrasi media, dan segi kualitas teknis. Selanjutnya kualitas
atau kelayakan media pembelajaran diukur dari pengalaman pengguna dalam
menggunakannya, yang dapat ditinjau dari segi kemudahan penggunaan dan navigasi,
kejelasan sajian, aesthetic atau keindahan, dan segi kualitas instruksional. Selain beberapa
aspek tentang kriteria kelayakan di atas, sebagai kriteria penilaian Software pembelajaran
yang baik maka Software harus memenuhi standar pengukuran perangkat lunak untuk
menguji apakah aplikasi yang dikembangkan kompatibel dengan macam-macam perangkat
yang akan digunakan. Hal ini disebut dengan aspek Compatibility. Pengujian aspek
Compatibility dapat dilakukan pada berbagai hardware dan software yang berbeda. (Wahono,
2006).
Android
Ismayani (2018:3) menyebutkan salah satu perangkat populer saat ini yang sudah
banyak dilirik sebagai media pembelajaran adalah perangkat berbasis Android. Android
adalah sistem operasi mobile bersifat open source yang dikembangkan Google Corporation
yang merupakan perusahaan mesin pencari terkemuka di dunia. Para pengembang dapat
membuat aplikasi dengan menggunakan platform android untuk berbagai perangkat bergerak.
Android menjadi sistem operasi yang sangat populer karena tingkat efektivitas dan
efisiensinya yang lebih baik dibandingkan dengan program sejenis lainnya, sehingga Android
juga populer digunakan untuk kepentingan pendidikan karena kemudahan dan
fleksibilitasnya.
Selain itu, Dixit (2014:2) mengatakan bahwa Android merupakan perangkat seluler
yang digunakan untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware, dan
aplikasi inti. Android berbasis sistem operasi Linux didesain untuk perangkat mobile layar
sentuh seperti smartphone dan komputer tablet. Pada saat ini Android telah diminati banyak
masyarakat sebagai media komunikasi. Kelebihan Android dibandingkan ponsel lain seperti
yang diungkapkan oleh Kusuma (2011:10-12) yaitu:
1. Multitasking
32
Multitasking memiliki arti bahwa sistem Android mampu menjalankan
beberapa aplikasi sekaligus yang tidak terbatas, baik aplikasi-aplikasi yang
berasal dari bawaan sistem atau tambahan dari Android Marketplace. Seperti
contohnya adalah seseorang dapat mendengarkan musik sambil browsing
internet, dan juga menerima notifikasi dapat dilakukan.
2. Home screen fleksibel.
Home screen merupakan jendela utama sistem, di mana segala notifikasi
dapat dipantau. Homescreen dapat digunakan untuk menaruh shortcut
aplikasi aplikasi yang sering digunakan pengguna. Selain itu Android
menyediakan tempat bagi berbagai widget.
3. Banyak pilihan piranti Maksudnya adalah vendor pendukung sistem ini
banyak. Jadi pilihan perangkat yang bisa digunakan sangat beragam dan juga
dengan harga yang bervariasi. Rata-rata Android menggunakan layar sentuh
dengan ukuran mulai 2,8 inci. Ada Android yang khusus dibuat untuk
navigasi maupun multimedia, namun ada pula berwujud tablet atau netbook.
4. Modifikasi sistem.
Selain beberapa kelebihan di atas, Android memberikan banyak kebebasan
dalam hal modifikasi sistem. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah
rooting dan modifikasi ROM sistem.
5. Pengesetan yang mudah.
Android telah dikembangkan sejak lama dan siap dipakai dengan mudah.
Pengesetan untuk keperluan sehari-hari menyesuaikan dengan aktivitas
pengguna dapat dilakukan dengan mudah tanpa perlu banyak mengutak-atik.
Dibandingkan dengan sistem operasi mobile lainnya, Android memiliki
beberapa kelebihan, seperti dukungan format audio yang kaya, dukungan
multitouch, banyaknya pilihan aplikasi, terlebih yang gratis dan open source.
Kelebihan Android lainnya adalah dukungan multimedia yang komplit dan
beragam.
Pada era dahulu orang melakukan komunikasi jarak jauh dengan menggunakan
telepon. Seiring perkembangan zaman, teknologi telepon telah banyak berkembang. Seperti
contohnya Android, yang saat ini telah dikenal dan digunakan oleh hampir seluruh
masyarakat di penjuru dunia. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat mungkin
diimplementasikan dalam bentuk aplikasi Android karena terdapat banyak kelebihan yang
33
akan didapatkan, terlebih untuk kalangan pelajar atau siswa yang sedang kesulitan mencari
bahan belajar.
Kelebihan
kelemahan
34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian pengembangan ini
yaitu:
1) Pengembangan media pembelajaran berbasis Android pada anak SD dilakukan
dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation). Produk yang berhasil dikembangkan dalam
pengembangan ini adalah aplikasi yang mendukung pembelajaran di kelas
maupun pembelajaran mandiri, dengan memanfaatkan smartphone berbasis
Android dan telah teruji kompatibel pada berbagai versi Android. Dalam
aplikasi ini terdapat fitur yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yaitu fitur
petunjuk penggunaan, materi pembelajaran, contoh program, video
pembelajaran, latihan soal, dan mini game.
2) Media pembelajaran berbasis Android Pada anak SD telah teruji kelayakannya
oleh ahli media diperoleh rata-rata keseluruhan sebesar 95,34% dengan kategori
“Sangat Layak”. Sedangkan hasil pengujian oleh ahli materi diperoleh rata-rata
keseluruhan sebesar 88,6% dengan kategori “Sangat Layak”. Adapun hasil uji
kelayakan oleh siswa adalah 82,47% yang termasuk dalam 106 kategori “Sangat
Layak”. Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang dikembangkan sangat layak digunakan
3) Pengembangan media pembelajaran berbasis android melalui model
pengembangan 4D (define, design, develop, and disseminate). Dalam
pengembangan media pembelajaran berbasis android menggunakan android
studio ini dilakukan beberapa tahapan yaitu, Define (Pendefinisian), Design
(Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Pada
tahap define peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu
a) analisis ujung depan ( front end analysis), analisis peserta didik (learner
analysis), analisis konsep (concept analysis), analisis tugas (task
analysis), dan perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional
objectives).
b) Kemudian tahap yang kedua adalah design (perancangan). Tahap
perancangan meliputi perencanaan
4) pemilihan media (media selection), dan rancangan awal (initial design). Tahap
develop atau pengembangan adalah tahap dimana peneliti melakukan
pembuatan produk sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Kemudian media
pembelajaran berbasis android yang dikembangkan di validasi oleh ahli materi
dan ahli media dan diujicobakan pada kelompok kecil dan kelompok besar.
5) Respon siswa terhadap penggunaan media berbasis android yang dikembangkan
dilihat dari data hasil pretest dan postest. Data pretest dan postest menunjukkan
persentase kenaikan sebesar 32,29%.Angka tersebut menunjukkan bahwasanya
media pembelajaran yang dikembangkan sangat efektif apabila diterapkan
didalam kelas. Dari hasil tanggapan pretest dan postest ini menunjukkan hasil
35
yang sangat positif sehingga dapat menarik peserta didik untuk meningkatkan
hasil belajar mereka. Hal ini cukup beralasan, karena pretest dan postest telah
mencerminkan karakteristik pengguna akhir aplikasi yang dikembangkan.
B. Saran
Berikut adalah saran untuk penelitian pengembangan selanjutnya:
1) Media pembelajaran berbasis Android pada Dasar-Dasar Algoritma dan
Pemrograman dapat dikembangkan dengan memuat kompetensi dasar dan
materi yang lebih luas.
2) Media pembelajaran lebih dikembangkan dengan sistem database supaya
materi dan latihan soal lebih dinamis.
3) Pengembangan media pembelajaran lebih menyediakan sarana interaksi antar
pengguna.
36
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mudlofir, dkk, Desain Pembelajaran Inovatif, Dari Teori ke Praktek, Depok :
Kharisma Putra Utama, vol 76-78, 2017.
Esti Ismawati, dkk., Belajar Bahasa di Kelas Awal, Yogyakarta : Ombak , 2017.
Agfianto Eko Putra. 2004. PLC Konsep, Pemrograman, dan Aplikasi. Yogyakarta:
Gava Media.
Arif Akbarul Huda. 2013. Live Conding 9 Aplikasi Android Buatan Sendiri.
Yogyakarta: Andi Offset.
Arif Dwi Susanto. 2012. Perancangan Aplikasi Education “Smart Brain Kids”
berbasis Android sebagai Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini. Jurnal Hasil
Penelitian STIMIK Amikom Yogyakarta.
37