DISUSUN OLEH :
Febri Nor Janah (2210123320020)
MATA KULIAH :
Pengantar pendidikan
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :
Prof Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.
Celia Cinantya, S.Kom., M.pd
Pertama-tama penulis panjatkan Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena hanya oleh
Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “ PRO & KONTRA PENDIDIKAN
DI ERA NEW NORMAL DAN GLOBALISASI ” dengan baik serta dapat selesai tepat waktu.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph
2. Celia Cinantya, S.Kom., M.pd
Selaku dosen pengampu mata kuliah yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari semua pihak yang tidak
dapat penulis rinci satu persatu yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
II
DAFTAR ISI
Halaman
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang kegiatan tersebut, maka dapat dikembangkan melalui
beberapa rumusan masalah sebagai objek penelitian sebagi berikut:
1. Apakah terjadi pertentangan pendidikan di era new normal ?
2. Apakah terjadi pertentangan pendidikan di era globalisasi ?
3. Apa saja pengaruh new normal & glonalisasi bagi dunia pendidikan ?
4. Bagaiamana tanggapan publik mengenai pendidikan era globalisasi ?
5. Mengapa sistem pendidikan di era new normal banyak menuai kontra ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Banyak masyarakat yang ragu bahwa kebijakan new normal di dunia pendidikan ini
akan benar-benar aman, sekalipun di zona hijau. Terlebih faktanya, penetapan suatu
daerah sebagai zona hijau tak serta-merta menunjukkan bahwa daerah tersebut benar-
benar bebas dari virus Covid-19. Karena secara nasional kondisi wabah masih belum
menampakkan tanda-tanda akan selesai. Sehingga potensi penyebarannya pun masih
terbuka lebar. Hal ini diperparah dengan Visi pendidikan yang sekuler kapitalistik,
kurikulum yang tak jelas arah, metode pembelajaran yang kaku, dukungan sarana dan
prasarana yang sangat minim dan belum merata, membuat pendidikan di tengah
pandemi menjadi hal yang terasa begitu memberatkan. Baik bagi para siswa, orang tua,
maupun pihak pendidik dan sekolah. Banyak dari mereka yang stres karena tuntutan
sistem yang tak jelas. Namun, jika kita berfikir positif, banyak pelajaran berharga yang
diperoleh. Praktik persekolahan yang sebelumnya mendapat porsi minimalis seperti
pembelajaran jarak jauh (PJJ), home schooling, dan semacamnya menjadi sangat
dominan saat ini. Tidak berlebihan jika SFH telah mengembalikan pendidikan ke
hakekatnya yang esensial yaitu learning. Baik guru dan orangtua mau tidak mau harus
mulai belajar dan berbenah melakukan sinergi dan adaptasi demi memaksimalkan
skema PJJ tersebut. Kini momen tepat di mana siswa memerdekakan dirinya dalam
menuntut ilmu yang diperlukannya sesuai dengan kebutuhan minat, kemampuan dan
cita-citanya berbasis merdeka belajar. Orangtua siswa menguatkan kedudukannya
sebagai pemilik utama anak sekaligus masa depannya. Oleh karena itu, mereka perlu
bahu membahu dengan sekolah dalam mengelola pembelajaran. Sudah saatnya guru
menjadi guru sejati yang belajar dan membelajarkan diri sendiri dan muridnya.
Pemilihan moda pembelajaran blended learning yang mengkombinasikan SFH
berbasis daring dengan tatap muka bergantian dengan protokol kesehatan Covid-19 di
sekolah perlu diujicobakan dengan hati-hati.
4
1. tantangan untuk meningkatkan nilai tambah, yaitu bagaimana meningkatkan
produktivitas kerja nasional serta pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,
sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan pembangunan
berkelanjutan (continuing development).
2. tantangan untuk melakukan riset secara komprehensif terhadap terjadinya era
reformasi dan transformasi struktur masyarakat, dari masyarakat tradisional-
agraris ke masyarakat modern-industrial dan informasi-komunikasi, serta
bagaimana implikasinya bagi peningkatan dan pengembangan kualitas
kehidupan SDM.
3. tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu meningkatkan
daya saing bangsa dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang berkualitas
sebagai hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. tantangan terhadap munculnya invasi dan kolonialisme baru di bidang Iptek,
yang menggantikan invasi dan kolonialisme di bidang politik dan ekonomi.
Kehadiran globalisasi menutut perubahan yang mendasar bagi setiap individu
dalam memandang arus globalisasi sebagai sesuatu keseharusan bukan sebagai
ancaman. Dalam menjawab tantangan globalisasi maka dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkarakter handal dan berdaya saing tinggi. Untuk mewujudkannya
maka disinilah pendidikan harus menampilkan diri sebagai bagian dari tantangan
globalisasi tersebut. Pendidikan ditantang harus mampu mendidik dan menghasilkan
para lulusan yang berdaya saing tinggi (qualified) bukan justru sebaliknya mandul
dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan dinamika globalisasi tersebut.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pandemi ini membawa angin perubahan yang menuntut
revolusi mental dari umat manusia pada segala lini usia di dunia khususnya Indonesia,
lebih khusus lagi pemangku kepentingan pendidikan. Menjadi kurang normal jika New
Normal dikelola secara Old Normal. Ke depan pasti akan semakin banyak tantangan
kemanusiaan "memelihara pasca tradisi covid-19 lama yang ini. Kaidah yang baik
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut harus mampu mencetak generasi
yang berkualitas sesuai dengan beberapa tantangan globalisasi di atas. Lembaga
pendidikan harus bisa menyiapkan lulusan yang siap terjun dan bersaing dengan tenaga
kerja asing yang telah memasuki pasar global saat ini. Ketika ini bisa diwujudkan maka
angka pengangguran terdidik yang terjadi saat ini bisa ditekan secara berangsur-angsur.
Cukup relevan untuk mensiasati keadaaan saat ini. Tidak boleh putus asa, tetap
berikhtiar, bersabar, dan tawakal serta jangan lupa bahagia untuk menjaga imunitas
tubuh.
3.2 Saran
Pembenahan orientasi dan sistem pendidikan perlu diurai secara serius. Ada
beberapa aspek yang menjadi fokus garapan pendidikan saat ini diantaranya adalah:
1) Pendidikan hendaknya diarahkan pada proses pembentukan skill
(keterampilan) yang tinggi bagi peserta didik. Oleh karena itu dalam proses
6
pembelajaran yang dilakukan diperlukan keseimbangan pembelajaran berbasis
teori dan praktek.
2) Proses pembelajaran hendaknya mengedepankan pembelajaran berbasis siswa
(student centre oriented).
DAFTAR PUSTAKA
Nor Janah, Febri. 2022. Pro dan Kontra Pendidikan di Era New Normal dan
Globalisasi Banjarmasin: Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Nor Janah, Febri 2022. “ Pendididikan “ https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
Diakses pada 13 Desember 2022 pukul 23.40
Nor Janah, Febri. 2022. “ Masa depan pendidikan di era new normal “, https://islamic-
education.uii.ac.id/masa-depan-pendidikan-di-era-new-normal/ Di akses pada 14
Desember 2022 pukul 04.35
Nor Janah, Febri. 2022. “ Tantangan pendidikan di era globalisasi “ https://www.kom
pasiana.com/khairulazan130320/59dc880e3f8bf43be42512e2/tantangan-pendidikan-
di-era-globalisasi Diakses pada 14 Desember 2022 pukul 04.38