Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ADAPTASI PENDIDIKAN : ANTARA NEW NORMAL DAN GLOBALISASI

DISUSUN OLEH :
Febri Nor Janah (2210123320020)
MATA KULIAH :
Pengantar pendidikan
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :
Prof Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.
Celia Cinantya, S.Kom., M.pd

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANJARMASIN
2022
PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena hanya oleh
Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “ PRO & KONTRA PENDIDIKAN
DI ERA NEW NORMAL DAN GLOBALISASI ” dengan baik serta dapat selesai tepat waktu.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph
2. Celia Cinantya, S.Kom., M.pd
Selaku dosen pengampu mata kuliah yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari semua pihak yang tidak
dapat penulis rinci satu persatu yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 12 Desember 2022

Febri Nor Janah

II
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................I


KATA PENGANTAR ....................................................................................................................II
DAFTAR ISI .................................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................2
1.3 TUJUAN ................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN NEW NORMAL DAN GLOBALISASI ......................................................3
2.2 PRO KONTRA PENDIDIKAN DI ERA NEW NORMAL ....................................................3
2.3 PRO KONTRA PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI ...................................................4
BAB III PENUTUP .........................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................6
3.2 SARAN ..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah
bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Etimologi
kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti
“menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi,
pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki
efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap
pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian
perguruan tinggi, universitas atau magang. Sebuah hak atas pendidikan telah diakui
oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 Kovenan Internasional
tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas
pendidikan.[2] Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai
usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan,
dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning
atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung
seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang
dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi
dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada
pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan
sekolah mengganggu pendidikan saya."[3] Anggota keluarga mempunyai peran
pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari
mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang kegiatan tersebut, maka dapat dikembangkan melalui
beberapa rumusan masalah sebagai objek penelitian sebagi berikut:
1. Apakah terjadi pertentangan pendidikan di era new normal ?
2. Apakah terjadi pertentangan pendidikan di era globalisasi ?
3. Apa saja pengaruh new normal & glonalisasi bagi dunia pendidikan ?
4. Bagaiamana tanggapan publik mengenai pendidikan era globalisasi ?
5. Mengapa sistem pendidikan di era new normal banyak menuai kontra ?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui masalah yang terjadi di dunia pendidikan
2. Mengetahui dampak revolusi pendidikan dalam masyarakat
3. Dapat membedakan arti new normal & globalisasi
4. Mengetahui cara menyikapi perdebatan yang terjadi di kalangan masyarakat dan
pemerintag
5. Dapat menerapkan berbagai sikap positif untuk mendukung pendidikan di
Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian New Normal & Globalisasi


Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku
Adisasmita, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas
normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah
terjadinya penularan Covid-19. Segala aktivitas baik ekonomi, ibadah, maupun sosial
mulai mempersiapkan menuju keadaan new normal agar tetap produktif.
Globalisasi adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi di telinga kita. Ada
banyak dampak globalisasi, baik yang sifatnya buruk maupun baik. Globalisasi adalah
kata yang diserap dari frasa "global" yang artinya meliputi seluruh dunia atau secara
keseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) globalisasi adalah
proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Sedangkan menurut buku Terampil dan
Cerdas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI Kelas VI karya Sanusi Fattah
dkk, globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat
menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek
kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi maupun
lingkungan.

2.2 Pro dan kontra pendidikan di era new normal


Memasuki new normal, beberapa daerah menyambut rencana ini dengan beragam.
Daerah-daerah yang kondisinya dinilai sudah hijau menyatakan siap membuka kembali
pembelajaran di sekolah. Sementara daerah yang masih terkategori kuning atau merah,
tegas menyatakan penundaan dan memilih opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau
daring. Namun, adanya pendekatan zonasi ini, tetap saja tak menghentikan kontroversi.

3
Banyak masyarakat yang ragu bahwa kebijakan new normal di dunia pendidikan ini
akan benar-benar aman, sekalipun di zona hijau. Terlebih faktanya, penetapan suatu
daerah sebagai zona hijau tak serta-merta menunjukkan bahwa daerah tersebut benar-
benar bebas dari virus Covid-19. Karena secara nasional kondisi wabah masih belum
menampakkan tanda-tanda akan selesai. Sehingga potensi penyebarannya pun masih
terbuka lebar. Hal ini diperparah dengan Visi pendidikan yang sekuler kapitalistik,
kurikulum yang tak jelas arah, metode pembelajaran yang kaku, dukungan sarana dan
prasarana yang sangat minim dan belum merata, membuat pendidikan di tengah
pandemi menjadi hal yang terasa begitu memberatkan. Baik bagi para siswa, orang tua,
maupun pihak pendidik dan sekolah. Banyak dari mereka yang stres karena tuntutan
sistem yang tak jelas. Namun, jika kita berfikir positif, banyak pelajaran berharga yang
diperoleh. Praktik persekolahan yang sebelumnya mendapat porsi minimalis seperti
pembelajaran jarak jauh (PJJ), home schooling, dan semacamnya menjadi sangat
dominan saat ini. Tidak berlebihan jika SFH telah mengembalikan pendidikan ke
hakekatnya yang esensial yaitu learning. Baik guru dan orangtua mau tidak mau harus
mulai belajar dan berbenah melakukan sinergi dan adaptasi demi memaksimalkan
skema PJJ tersebut. Kini momen tepat di mana siswa memerdekakan dirinya dalam
menuntut ilmu yang diperlukannya sesuai dengan kebutuhan minat, kemampuan dan
cita-citanya berbasis merdeka belajar. Orangtua siswa menguatkan kedudukannya
sebagai pemilik utama anak sekaligus masa depannya. Oleh karena itu, mereka perlu
bahu membahu dengan sekolah dalam mengelola pembelajaran. Sudah saatnya guru
menjadi guru sejati yang belajar dan membelajarkan diri sendiri dan muridnya.
Pemilihan moda pembelajaran blended learning yang mengkombinasikan SFH
berbasis daring dengan tatap muka bergantian dengan protokol kesehatan Covid-19 di
sekolah perlu diujicobakan dengan hati-hati.

2.3 Pro dan kontra pendidikan di era globalisasi


Dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan dinamika globalisasi, kehadiran
globalisasi merupakan tantangan besar bagi dunia pendidikan. Beberapa tantangan
tersebut menurut Khaerudin Kurniawan diantaranya adalah:

4
1. tantangan untuk meningkatkan nilai tambah, yaitu bagaimana meningkatkan
produktivitas kerja nasional serta pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,
sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan pembangunan
berkelanjutan (continuing development).
2. tantangan untuk melakukan riset secara komprehensif terhadap terjadinya era
reformasi dan transformasi struktur masyarakat, dari masyarakat tradisional-
agraris ke masyarakat modern-industrial dan informasi-komunikasi, serta
bagaimana implikasinya bagi peningkatan dan pengembangan kualitas
kehidupan SDM.
3. tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu meningkatkan
daya saing bangsa dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang berkualitas
sebagai hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4. tantangan terhadap munculnya invasi dan kolonialisme baru di bidang Iptek,
yang menggantikan invasi dan kolonialisme di bidang politik dan ekonomi.
Kehadiran globalisasi menutut perubahan yang mendasar bagi setiap individu
dalam memandang arus globalisasi sebagai sesuatu keseharusan bukan sebagai
ancaman. Dalam menjawab tantangan globalisasi maka dibutuhkan sumber daya
manusia yang berkarakter handal dan berdaya saing tinggi. Untuk mewujudkannya
maka disinilah pendidikan harus menampilkan diri sebagai bagian dari tantangan
globalisasi tersebut. Pendidikan ditantang harus mampu mendidik dan menghasilkan
para lulusan yang berdaya saing tinggi (qualified) bukan justru sebaliknya mandul
dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan dinamika globalisasi tersebut.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pandemi ini membawa angin perubahan yang menuntut
revolusi mental dari umat manusia pada segala lini usia di dunia khususnya Indonesia,
lebih khusus lagi pemangku kepentingan pendidikan. Menjadi kurang normal jika New
Normal dikelola secara Old Normal. Ke depan pasti akan semakin banyak tantangan
kemanusiaan "memelihara pasca tradisi covid-19 lama yang ini. Kaidah yang baik
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut harus mampu mencetak generasi
yang berkualitas sesuai dengan beberapa tantangan globalisasi di atas. Lembaga
pendidikan harus bisa menyiapkan lulusan yang siap terjun dan bersaing dengan tenaga
kerja asing yang telah memasuki pasar global saat ini. Ketika ini bisa diwujudkan maka
angka pengangguran terdidik yang terjadi saat ini bisa ditekan secara berangsur-angsur.
Cukup relevan untuk mensiasati keadaaan saat ini. Tidak boleh putus asa, tetap
berikhtiar, bersabar, dan tawakal serta jangan lupa bahagia untuk menjaga imunitas
tubuh.

3.2 Saran
Pembenahan orientasi dan sistem pendidikan perlu diurai secara serius. Ada
beberapa aspek yang menjadi fokus garapan pendidikan saat ini diantaranya adalah:
1) Pendidikan hendaknya diarahkan pada proses pembentukan skill
(keterampilan) yang tinggi bagi peserta didik. Oleh karena itu dalam proses

6
pembelajaran yang dilakukan diperlukan keseimbangan pembelajaran berbasis
teori dan praktek.
2) Proses pembelajaran hendaknya mengedepankan pembelajaran berbasis siswa
(student centre oriented).

DAFTAR PUSTAKA

Nor Janah, Febri. 2022. Pro dan Kontra Pendidikan di Era New Normal dan
Globalisasi Banjarmasin: Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Nor Janah, Febri 2022. “ Pendididikan “ https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
Diakses pada 13 Desember 2022 pukul 23.40
Nor Janah, Febri. 2022. “ Masa depan pendidikan di era new normal “, https://islamic-
education.uii.ac.id/masa-depan-pendidikan-di-era-new-normal/ Di akses pada 14
Desember 2022 pukul 04.35
Nor Janah, Febri. 2022. “ Tantangan pendidikan di era globalisasi “ https://www.kom
pasiana.com/khairulazan130320/59dc880e3f8bf43be42512e2/tantangan-pendidikan-
di-era-globalisasi Diakses pada 14 Desember 2022 pukul 04.38

Anda mungkin juga menyukai