Oleh:
HERNAWATI
H0316367
i
2021
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
C. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ................................................................................. 6
B. Kerangka Pikir ................................................................................ 13
C. Hipotesis........................................................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 15
B. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 15
C. Populasi dan Sampel........................................................................ 16
D. Definisi Operasional Variabel.......................................................... 18
E. Prosedur Penelitian.......................................................................... 18
F. Instrumen Penelitian........................................................................ 19
G. Teknik Analisis Data........................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 24
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini menjangkau segala aspek kehidupan
salah satunya dalam bidang pendidikan, sehingga diupayakan agar penggunaan
teknologi dalam pendidikan lebih ditingkatkan. Tidak dapat dipungkiri pengaruh
perkembangan teknologi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam dunia
pendidikan baik dampak negatif maupun positif. Teknologi menjadikan pola
pembelajaran dari konvensional ke arah yang lebih modern salah satunya dengan
pemanfaatan Smartphone sebagai media pendukung pembelajaran (Aini, 2019).
Smartphone merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan
tingkat tinggi yang memiliki fungsi hampir menyerupai komputer. Smartphone
juga memiliki fungsi lainnya seperti mengambil gambar (kamera), membuat
video, memutar musik. Smartphone merupakan salah satu media komunikasi yang
menjadi sorotan karena memiliki kecanggihan dalam berbagai hal serta fungsinya
yang efektif dan efisien yang dapat digunakan sesuai keinginan pengguna.
Kemudahan dalam fungsi penggunaan Smartphone yang memberikan informasi
untuk mengakses berbagai data berbeda dengan penggunaan ponsel yang
fungsinya lebih sederhana (Ningsih, 2017).
Secara umum jumlah pengguna Smartphone dapat ditunjukkan oleh sebuah
statistik yang dilakukan pada tahun 2013 di beberapa negara maju mengenai
pengguna Smartphone. Statistik tersebut menunjukan bahwa pengguna
Smartphone terbanyak adalah usia 18-24 tahun yaitu sebesar 80% dari semua usia
pengguna. Di Indonesia sendiri terdapat 47 juta pengguna Smartphone dan
membuat Indonesia termasuk dalam 5 besar pengguna Smartphone di dunia dan
diperkirakan akan meningkat hingga angka 103.700.000 pengguna Smartphone
pada tahun 2017 (Ningsih, 2017). Fakta ini membuktikan bahwa dalam dunia
komunikasi dan informasi sangat tinggi di Indonesia. Sementara itu diperoleh data
pengguna Smartphone yang aktif internet sebanyak 72 juta orang dan aktif di
dunia media sosial. Dilihat dari konten atau materi yang di akses siswa
4
memberikan pengaruh terhadap perkembangan berfikir, berperilaku dan minat
belajar siswa (Hudaya, 2018).
Minat belajar berperan penting dalam dunia pendidikan. Minat adalah rasa
suka dan keterikatan dalam suatu hal yang ingin dilakukan tanpa adanya paksaan.
Minat pada dasarnya adalah suatu hubungan yang diterima dalam diri sendiri yang
diakibatkan oleh suatu hal yang terjadi diluar diri. Minat yang terdapat dalam diri
seseorang bukanlah bawaan sejak lahir, tetapi minat diperoleh sejak seseorang
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan sekitar. Belajar adalah kegiatan yang
mengalami proses dan unsur mendasar dalam jenjang pendidikan yang mencapai
tujuan pendidikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan siswa baik dalam
lingkungan sekolah, rumah atau keluarga (Marhaeni et al., 2020).
Minat belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam proses
pembelajaran secara tetap dengan perasaan senang tanpa adanya paksaan dari
orang lain. Minat belajar adalah kecenderungan seseorang untuk mengenang dan
memperhatikan kegiatan yang dilakukan. Seringkali minat belajar siswa
ditunjukan dengan memperhatikan objek yang diminati serta menimbulkan rasa
senang dan memperoleh kepuasan (Rojabiyah & Setiawan, 2019). Minat belajar
adalah suatu hal yang diinginkan dari dalam diri sendiri berdasarkan kejadian
yang telah dialami baik dari lingkungan sekolah maupun keluarga. Pendidik
berperan penting dalam membina dan meningkatkan minat belajar agar siswa
dapat memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Minat belajar yang tinggi
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang rendah akan
menghasilkan prestasi belajar yang rendah (Marhaeni et al., 2020).
Penggunaan Smartphone erat kaitannya dengan minat belajar sehingga
dapat mempengaruhi konsentrasi dan perhatian dalam proses pembelajaran siswa.
Minat belajar yang dimiliki beberapa siswa berbeda antara siswa satu dengan
siswa yang lain. Sebagian dari siswa mengatakan penggunaan Smartphone dapat
berdampak baik dan buruk dalam minat belajar dengan adanya notifikasi yang
masuk. Selain itu siswa memiliki kendala dalam menggunakan Smartphone
terutama dalam mengakses internet kurang baik (Hudaya, 2018).
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Sekolah SMA Negeri 1
Tinambung kelas XII MIA (Matematika dan Ilmu Alam) diperoleh informasi
5
bahwa pihak sekolah memperbolehkan peserta didik membawa Smartphone untuk
membantu siswa dalam proses pembelajaran dan akses internet di SMA Negeri 1
Tinambung juga cukup memadai. Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap
guru Biologi kelas XII MIA (Matematika dan Ilmu Alam) bahwa minat belajar
siswa kurang karena siswa tidak memanfaatkan dengan baik penggunaan
Smartphone, diantaranya terdapat siswa yang lebih menyukai membuka aplikasi
game dan sosial media seperti Free fire, Facebook, Tik-tok, Whatsapp
dibandingkan membuka sumber belajar seperti artikel, blog, jurnal dan bahan ajar
lainnya.
Beberapa siswa menyukai penggunaan Smartphone untuk mencari materi
diberbagai sumber, selain itu ada juga siswa yang menyukai pembelajaran dengan
penggunaan Smartphone karena dianggap lebih cepat dan mudah mencari tahu
informasi, Namun terdapat siswa yang tidak menyukai pembelajaran dengan
menggunakan Smartphone karena terkendala di jaringan yang sewaktu waktu
bermasalah dan materi yang di dapat dari internet berasal dari sumber yang tidak
dikenal. Sikap siswa tersebut menunjukan bahwa penggunaan Smartphone
menimbulkan dampak positif dan negatif.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Musarrifah (2018), bahwa terdapat
hubungan penggunaan Smartphone yang signifikan terhadap minat belajar siswa.
Menurut Marhaeni et al. (2020) terhadap penelitiannya bahwa terdapat hubungan
positif dan signifikan dalam penggunaan Smartphone terhadap minat belajar
siswa. Sejalan yang dikemukakan oleh Hasanah (2019) bahwa terdapat hubungan
penggunaan Smartphone terhadap minat belajar siswa yang jika penggunaan
Smartphone lebih tinggi maka semakin rendah minat belajar siswa dan semakin
rendah penggunaan Smartphone semakin tinggi minat belajar siswa. Pendapat
yang sama juga dikemukakan oleh Endri (2017) bahwa terdapat hubungan
penggunaan Smartphone dengan minat belajar siswa. Hal serupa yang
dikemukakan oleh Manumpil et al. (2015) bahwa terdapat hubungan positif
penggunaan Smartphone terhadap minat belajar siswa. Berdasarkan uraian
permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian
yang berjudul “Hubungan Penggunaan Smartphone Terhadap Minat Belajar Siswa
kelas XII SMA Negeri 1 tinambung”.
6
B. Identifikasi masalah
Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya minat belajar siswa dalam ketertarikan, keinginan, perhatian dan
keaktifan belajar.
2. Penggunaan Smartphone kurang dimanfaatkan dengan baik.
3. Beberapa siswa menyukai dan tidak menyukai penggunaan Smartphone
sebagai proses pembelajaran.
1. Batasan Masalah
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah terdapat hubungan
signifikan antara penggunaan Smartphone dengan minat belajar siswa kelas XII
MIA SMA Negeri 1 Tinambung?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan
Smartphone terhadap minat belajar siswa kelas XII MIA (Matematika dan Ilmu
Alam) 1 SMA Negeri 1 Tinambung.
E. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap dalam penelitian ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pembelajaran serta bermanfaat untuk berbagai pihak antara
lain:
7
1. Siswa
Manfaat yang dapat di peroleh siswa yaitu dengan pemanfaatan
smartphone sebagai sumber belajar dan kemampuan awal yang baik di harapkan
dapat memberikan pengaruh positif sehingga hasil belajar dapat meningkat.
2. Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan alternatif pilihan
dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
3. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan
khususnya dalam menyusun skripsi untuk menyelesaikan studi di Universitas
Sulawesi Barat dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti-peneliti
selanjutnya dengan menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi.
4. Sekolah
Penelitian ini digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka perbaikan
pembelajaran sehingga dapat menunjang tercapainya hasil belajar mengajar sesuai
dengan harapan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Minat Belajar
9
Minat belajar adalah keseriusan siswa dalam memfokuskan diri mengikuti
pelajaran dengan baik sehingga siswa akan sangat memperhatikan pelajaran
dengan timbulnya dalam diri dan memberi motivasi pada diri sendiri untuk
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Minat akan mengarahkan seseorang
agar mendapatkan pengalaman belajar seperti magnet yang menarik siswa kepada
pelajaran sehinga timbulnya rasa ingin tahu dari siswa terhadap pelajaran yang
akan diberikan (Hudaya, 2018).
Minat belajar erat kaitannya dengan ketekunan dalam belajar yang harus
memperhatikan sikap dan seberapa besar kemauan siswa terhadap pelajaran. Jika
terdapat suatu pelajaran yang membuat siswa untuk tidak tertarik dengan sesuatu
hal, maka siswa tersebut segera mengalihkan perhatian ke yang lain jika
menemukan kesulitan. Sebaliknya jika suatu tugas yang di berikan membuat
siswa tertarik karena akan memberikan hasil yang bagus, maka siswa cenderung
akan memberikan waktu yang lebih banyak untuk tugas tersebut (Khaerunisa,
2015).
Dapat disimpulkan dari beberapa pendapat tentang pengertian minat belajar
adalah keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang yang berpartisipasi dalam
suatu kejadian yang berdasarkan dari pengalaman belajar seseorang yang proses
pelaksanannya aman dalam belajar mengajar sehingga pembelajaran dikuasai
sepenuhnya oleh siswa dan guru bisa menciptakan kondisi agar siswa ingin terus
belajar dan pernah merasa bosan.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Minat belajar siswa menjadi penentu kegiatan yang membuat siswa untuk
selalu giat dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Minat belajar yang tinggi
dalam diri akan berdampak pada prestasi hasil belajar itu sendiri dari siswa yang
ingin terus mengetahui pelajaran yang tidak dimengerti. Banyak faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa yaitu Handphone dapat menurunkan mental
belajar siswa sehingga siswa tidak bersemangat untuk belajar, siswa berani
mengambil resiko dalam ujian dengan cara menyontek materi melalui Handphone
walaupun mengetahui konsekuensi yang akan diberikan oleh guru.
Minat belajar menjadi berkurang dan mengakibatkan prestasi belajar siswa
menurun (Rohmah, 2012). Minat belajar yang dimiliki siswa bukan merupakan
10
sifat bawaan sejak lahir melainkan minat tersebut dibentuk dan dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu. Menurut (Hudaya, 2018), faktor yang mempengaruhi minat
belajar sebagai berikut:
1) Motivasi dan cita-cita, motivasi merupakan suatu keinginan yang timbul
karena adanya dorongan dari dalam diri sendiri maupun dorongan dari lingkungan
sekitar. Adanya motivasi dalam diri siswa akan sangat berpengaruh dalam minat
belajarnya. Cita-cita merupakan keinginan yang dicapai di waktu tertentu.
Tertanamnya cita-cita dalam diri siswa akan lebih bersemangat dalam belajar
untuk mencapai tujuan yang ingin dikabulkan dengan cara minat belajarnya
ditingkatkan.
2) Keluarga, merupakan pendidikan pertama bagi setiap manusia karena sejak
lahir manusia sudah mendapatkan pendidikan dari orang tua dengan kata lain
siswa lebih banyak mendapat pelajaran di rumah dibanding di sekolah walaupun
pelajaran yang diberikan mengenai bagaimana cara bersikap dan dan memiliki
akhlak yang baik.
3) Peranan guru dalam mempengaruhi minat belajar siswa juga perlu
diperhatikan karena guru merupakan fasilitator pembelajaran yang mengajarkan
siswa dari yang tahu menjadi tidak tahu.
4) Sarana dan prasarana, Adanya sarana dan prasarana yang memadai di sekolah
akan sangat mendukung minat belajar siswa.
5) Teman pergaulan, siswa baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
rumah dapat mempengaruhi minat belajar siswa. teman pergaulan dapat
memberikan dampak yang baik maupun buruk bagi kehidupan siswa
6) Mass media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar bahkan alat
komunikasi (handphone) juga dapat mempengaruhi minat belajar siswa.
c. Indikator Minat Belajar
Indikator minat belajar merupakan sebuah acuan pengukuran untuk
mengetahui minat belajar siswa. Beberapa indikator minat belajar dalam proses
pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah yaitu rasa suka dan ketertarikan
terhadap hal yang dipelajari, keinginan siswa untuk belajar, perhatian terhadap
belajar, keantusiasan serta partisipasi dan keaktifan siswa dalam belajar (Rohmah,
2017).
11
Menurut Nurhasana & sobandi (2016). Minat belajar dapat diukur melalui
4 indikator yaitu:
1. Ketertarikan untuk belajar yang diartikan apabila seseorang berminat terhadap
suatu pelajaran maka akan memiliki perasaan ketertarikan terhadap pelajaran yang
akan diikuti dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam dirinya.
2. Perhatian dalam belajar merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa seseorang
terhadap pengamatan, pengertian ataupun lainya yang mengesampingkan hal lain
dari pada itu. Siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan
pikirannya terfokus dengan apa yang di pelajari. Perhatian yang besar terhadap
suatu hal juga merupakan ciri-ciri minat belajar yang tinggi. Siswa yang memiliki
perhatian khusus dalam kegiatan belajarnya akan fokus demi tercapainya tujuan
belajarnya.
3. Keterlibatan atau keaktifan peserta didik, yaitu kesadaran untuk aktif atau ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Siswa yang memiliki minat belajar
tinggi menunjukkan sikap partisipasi yang tinggi pula dalam kegiatan belajarnya,
misalnya dalam kegiatan diskusi, siswa akan berpartisipasi dan aktif berpendapat.
4. Motivasi belajar dan pengetahuan merupakan suatu usaha atau pendorong
yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan
perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi
interaksi belajar sehingga jika seseorang berminat terhadap pelajaran maka akan
mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut serta bagaimana
manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari.
2. Smartphone
a. Pengertian Smartphone
Smartphone adalah alat komunikasi yang memiliki kemampuan lebih yang
memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang mempunyai kemiripan dan
fungsi yang canggih seperti komputer. Smartphone adalah komputer kecil yang
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, mencari data, email, bermain games,
transfer data dan keuangan dan kegunaan lainnya yang dapat mempermudah
aktivitas manusia. Smartphone (telepon cerdas) adalah telepon genggam yang
12
mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang
menyerupai komputer (Musariffah, 2018).
Smartphone mampu menjadikan salah satu media pembelajaran yang menarik,
karena siswa dapat mempelajari materi sains dengan cara yang berbeda, yaitu
memanfaatkan Handphone sebagai sumber belajar. Selain membuat pembelajaran
lebih menarik, siswa dapat mempelajari materi tanpa terbatas waktu, artinya siswa
dapat belajar di luar jam pembelajaran, sehingga akan memberikan dampak positif
bagi siswa dalam penggunaan Smartphone sebagai sarana belajar (Sobon, 2019).
Perbedaan Smartphone dan ponsel atau Handphone itu terdapat pada
perangkatnya, perangkat yang terdapat dalam Smartphone memiliki fungsi yang
menyerupai komputer. Smartphone lebih unggul dalam kemampuannya,
Smartphone tidak jauh berbeda dengan fungsi dari Handphone hanya saja
mempunyai tambahan aplikasi dan fitur yang lebih canggih seperti WI-FI,
Bluetooth, kamera, GPS, menyediakan browser, membuka internet. Penggunaan
Smartphone dapat membuat orang beralih dari ponsel untuk menggunakan
Smartphone sehingga jumlah penggunaan Smartphone meningkat dari tahun ke
tahun (Ningsih, 2017).
Berdasarkan para ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian Smartphone
adalah alat komunikasi yang mempunyai fitur menarik yang dapat berkomunikasi
dengan menggunakan aplikasi yang dapat di download kapan saja dan
mempermudah aktifitas manusia.
b. Fungsi Smartphone dalam Pembelajaran
Smartphone berfungsi dalam meningkatkan kecerdasan yang dapat
mempengaruhi proses dan kegiatan pembelajaran siswa. Siswa dapat mencari tahu
materi pelajaran yang akan dibahas melalui Smartphone, bahkan siswa dapat
memperdalam pemahamannya dengan mencari tahu kembali hal-hal yang terkait
dengan materi tersebut (Nasution, Suhaili & Alizamar, 2017). Pendapat lain
mengatakan Smartphone berfungsi sebagai sarana pembelajaran. Smarphone juga
memiliki fungsi sebagai perangkat untuk menelepon dan mengirim SMS saja
melainkan sebagai perangkat multi guna untuk game, bersosialisasi, dan aplikasi
download yang menghasilkan perubahan dalam pola perilaku, gaya hidup, dan
status (Pebriani, 2019).
13
Fungsi smartphone terhadap peserta didik adalah untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik itu sendiri yaitu untuk memperoleh informasi, kebutuhan
emosi dan kesenangan, kebutuhan berinteraksi dengan orang tua dan teman.
Peserta didik memanfaatkan fitur dan kecanggihan yang ada di smartphone untuk
memenuhi kebutuhan mereka masing-masing tetapi kebutuhan ini tidak harus
diperoleh peserta didik secara bersamaan namun kebutuhan yang mendominasi
adalah kebutuhan akan informasi, kebutuhan untuk berinteraksi dengan keluarga
dan teman, dan kebutuhan untuk menghindarkan tekanan (Ayu, 2018).
Fungsi penggunaan smartphone dalam pembelajaran adalah untuk
berkomunikasi dan mencari jenis informasi seputar materi pembelajaran baik itu
tentang tugas, materi yang belum dipahami. Peserta didik sebagai pengguna media
tentu dapat memberikan penilaian terhadap isi media, Menurut peserta didik
smartphone memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Secara menyeluruh
kelebihan yang dimiliki smartphone yaitu mereka dapat memenuhi kebutuhan
mereka tentang pengetahuan seputar pembelajaran dengan cepat, praktis, efisien
dalam segi waktu, menarik dalam penggunaanya, sebagai sarana belajar dan
memenuhi kebutuhan mereka tentang informasi pembelajaran.
Smartphone menambah wawasan mereka karena dapat menggunakannya
untuk mencari informasi apa saja dengan cepat dan mudah namun Smartphone
juga memiliki kekurangan yaitu informasi yang tersedia tidak semua bisa mudah
dipahami, terkadang sumber tidak jelas, tidak semua laman bisa dibuka, jika
dipakai untuk berdiskusi kurang efektif, dan membuat mata perih jika dipakai
untuk membaca terlalu lama, peserta didik menjadi malas dan suka menunda-
nunda waktu untuk mengerjakan tugas ataupun belajar karena penggunaan
smartphone yang tidak dibatasi. Peserta didik kurang mengandalkan buku dalam
mencari informasi tentang pembelajaran. Sering kali peserta didik membuka
media sosial dan media hiburan, hingga lupa untuk belajar ataupun mengerjakan
tugas dan tidak memiliki kontrol diri sehingga menggunakan smartphone di saat
yang tidak tepat, yaitu saat belajar di kelas dan saat ujian, smartphone dijadikan
salah satu alat untuk mencari jawaban ujian (Ayu, 2018).
c. Dampak Positif dan negatif Penggunaan Smartphone
1. Dampak positif
14
Dampak positif pada Smartphone yaitu mempermudah komunikasi,
menjadi sarana informasi dan pengetahuan dengan menggunakan internet dan
membantu interaksi dengan teman atau keluarga dengan media sosial.
Penggunaan Smartphone terhadap siswa harus dibawah pengawasan orang tua dan
guru karena akan berdampak negatif apabila orang tua dan guru tidak mengetahui
aktivitas yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak dengan Smartphone nya.
Penggunaan Smartphone yaitu membantu simulasi imajinasi, memperbaiki
kemampuan mendengar dan membantu daya pikir strategi anak (Endri, 2017).
Dampak positif lain anak-anak yang sudah tercandu dengan Smartphone secara
langsung bisa mengganggu motivasi belajar dan membuat mereka sulit untuk
berkonsentrasi dalam belajar (Sobon, 2019).
2. Dampak negatif
Dampak negatif pada Smartphone yang dapat muncul yaitu pada
kesehatan fisik seperti penglihatan terganggu, sakit kepala, gangguan pendengaran
akibat terlalu lama menggunakan speaker dan kelainan pada postur tubuh. Selain
itu kesehatan psikis seperti kecanduan, gangguan tidur, kurang produktif dan anak
cenderung memiliki moral yang rendah (Endri, 2017). Dampak negatif dari
Smartphone yang berpotensi mengganggu pencapaian aspek-aspek akademik
personal remaja, perkembangan media digital salah satunya terkait produksi,
distribusi dan konsumsi konten pornografi. Aspek-aspek akademik personal
pelajar ini disimpulkan sebagai kesatuan ragam aspek personal yang dapat
berperan dalam menentukan kinerja akademik, yakni: keterlibatan akademik,
kecemasan, kepuasan pada sekolah, penurunan perhatian, serta depresi
(Rachmaniar, Prihandini, & Janitra, 2018).
d. Indikator Penggunaan Smartphone
Menurut Viviyanti, (2019) penggunaan Smartphone tergantung terhadap
individu bagaimana menggunakan ponsel mereka dan penggunaan fitur pada
Smartphone yang dimiliki. Penggunaan Smartphone terdiri dari 4 indikator yaitu:
1. Information seeking merupakan tipe penggunaan Smartphone untuk
pencarian informasi seperti browsing di web, menggunakan search engine,
membaca berita, dan menggunakan aplikasi instant massege.
15
2. Utility, merupakan penggunaan Smartphone yang meliputi penggunaan
kamus, e-mail, mengambil foto dan video.
3. Fun seeking, merupakan tipe penggunaan fungsi Smartphone untuk pencarian
kesenangan, seperti menonton video, mendengarkan musik, membaca buku atau
komik, dan bermain game.
4. Sociability, merupakan tipe penggunaan Smartphone untuk kegiatan
keramahan seperti melakukan panggilan telpon dan SMS.
B. Kerangka pikir
Smartphone merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi semua
manusia karena fitur yang terdapat dalam Smartphone menarik minat manusia,
Smartphone dapat digunakan di semua kalangan baik anak-anak, remaja, dewasa
maupun orang tua. Smartphone memiliki dampak positif dan dampak negatif
terhadap penggunanya, dampak positif yang ditimbulkan dari penggunaan
Smartphone yaitu mempermudah siswa dalam mencari materi dan adanya rasa
ketertarikan, keinginan, perhatian dan keaktifan siswa dalam belajar sedangkan
dampak negatif yang ditimbulkan yaitu penggunaan fitur-fitur yang kurang
bermanfaat misalnya siswa cenderung menghabiskan waktu dengan bermain game
dan media sosial sehingga tidak mengingat waktu belajar akibat ketergantungan
dari penggunaan Smartphone yang menyebabkan minat belajar siswa terhambat
karena meyukai fitur yang terdapat dalam Smartphone.
Penggunaan Smartphone meningkat pada saat di mulainya pembelajaran
secara Online yang mengakibatkan siswa lebih banyak menggunakan Smartphone
sebagai bahan dalam proses pembelajaran namun dari penggunaan smartphone
akan menimbulkan dampak baik dan buruk. Dampak yang ditimbulkan dari
penggunaan Smartphone yaitu siswa akan mengalami beberapa masalah
disebabkan minat belajar siswa yang terganggu sehingga siswa tidak
berkonsentrasi terhadap materi yang diberikan oleh guru. Penggunaan
Smartphone menimbulkan dampak yang baik dan buruk terhadap siswa tetapi
penggunaan Smartphone dapat di batasi peggunaannya dengan memberikan
batasan terhadap diri sendiri dengan cara menonaktifkan Smartphone ketika
sedang belajar, mengatur jadwal belajar dan waktu menggunakan Smartphone
16
sehingga secara tidak langsung siswa diharapkan dapat meningkatkan minat
belajar. Secara ringkas dapat dilihat pada gambar 2.1 bagan kerangka pikir
dibawah ini:
C. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penggunaan
Smartphone terhadap minat belajar siswa.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan metode
kuantitatif. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
satu atau beberapa variabel (Sugiyono, 2018, p. 14).
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain korelasi sederhana yang digunakan
untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Secara umum korelasi sederhana dapat dilihat pada gambar 3.1
berikut:
X Y
Keterangan:
X : Penggunaan Smartphone (Variabel bebas)
Y : Minat Belajar (variabel terikat)
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September sampai November
tahun ajaran 2021/2022.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tinambung bertempat
di Jl. Poros Majene Balanipa, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar,
Sulawesi Barat.
18
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018, p. 117). Populasi
dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XII MIA (Matematika dan
Ilmu Alam) SMA Negeri 1 Tinambung yang berjumlah sebanyak 181 orang
peserta didik yang terdaftar pada data absen tahun pelajaran 2021/2022. Daftar
kelas XII MIA SMA Negeri 1 Tinambung yang menjadi populasi dalam
penelitian ini dapat dilihat pada table 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Daftar Kelas XII MIA SMA Negeri 1 Tinambung
No Kelas Jumlah Peserta Didik
1 XII MIA 1 36
2 XII MIA 2 37
3 XII MIA 3 37
4 XII MIA 4 36
5 XII MIA 5 35
Jumlah 181
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2018, p. 118). Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik probability sampling dengan jenis metode simple random
sampling. Metode simple random sampling digunakan karena sampel dalam
penelitian ini diambil secara acak dari populasi penelitian . Sampel dari penelitian
ini yaitu semua kelas XII MIA dengan jumlah 181 orang.
Adapun penentuan ukuran pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Slovin dalam Utomo, 2012, yaitu sebagai berikut:
N
n¿ (1)
1+ Ne 2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
19
e = Batas toleransi kesalahan (10 %)
Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh jumlah sampel dalam Utomo, 2012,
sebagai berikut:
N
n¿ 2 (2)
1+ Ne
181
n¿
1+156.0,12
181
n¿
1+156.0,01
181
n¿
157.0,01
181
n¿ = 114,5
1,57
Jadi jumlah sampelnya adalah 114,5 dibulatkan menjadi 114. Dari 114
responden tersebut, kemudian ditentukan jumlah sampel penelitian yang diambil
dari setiap kelas XII MIA menggunakan teknik simple random sampling dengan
rumus:
¿= ¿ . n (3)
N
Keterangan:
ni = Jumlah sampel menurut stratum
Ni = Jumlah populasi menurut stratum
n = Jumlah sample seluruhnya
N = Jumlah populasi seluruhnya
Berdasarkan rumus tersebut, adapun jumlah peserta didik sebagai sampel
penelitian yang diambil dari setiap kelas XII MIA SMA Negeri 1 Tinambung
yang dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
20
Tabel 3.3 Jumlah sampel penelitian dari setiap kelas XII MIA
1 XII MIA 1 36 36 22
.100=19,88
181
2 XII MIA 2 37 37 23
.100=20,44
181
3 XII MIA 3 37 37 22
.100=20,44
181
4 XII MIA 4 36 36 24
.100=19,88
181
5 XII MIA 5 35 35 23
.100=19,33
181
21
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian yaitu
sebagai berikut:
a. Melakukan wawancara dengan guru dan peserta didik kelas XII MIA SMA
Negeri 1 Tinambung
b. Menentukan sampel penelitian
c. Membuat instrumen pengumpulan data penelitian berupa angket
d. Melakukan validitas instrumen penelitian yang dibantu oleh dosen ahli atau
validator.
2. Tahap Pelaksanaan
Instrumen penelitian yang telah disusun akan divalidasi oleh tim validator,
kemudian akan disebarkan kepada responden melalui tatap muka.
3. Tahap Akhir
Data hasil penelitian akan diolah dan dianalisis menggunakan SPSS 23
dan menarik kesimpulan mengenai ada atau tidaknya hubungan penggunaan
Smartphone terhadap minat belajar siswa kelas XII MIA 1 SMA Negeri 1
Tinambung.
F. Instrumen Penelitian
1. Angket
Angket digunakan untuk memperoleh data penggunaan Smartphone
sebagai proses pembelajaran. Setiap siswa akan memilih satu dari lima alternatif
jawaban seperti sangat setuju (SS), Setuju (S), cukup setuju (CS), Kurang Setuju
(KS) dan tidak setuju (TS).
Jumlah keseluruhan pernyataan yaitu terdiri dari 30 item, 15 pernyataan posistif
dan 15 pernyataan negatif dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini:
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor
Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1
Setuju 4 Setuju 2
22
Kurang Setuju 2 Kurang Setuju 4
F
P= X 100 % (2)
N
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Jumlah responden
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian
terdistribusi normal atau tidak, untuk melakukan uji normalitas menggunakan
rumus Kolmogrove-smirnov dengan bantuan SPSS 23 for windows dalam Usmadi,
(2020).
1) Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2) Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang linear
antara variabel bebas dan variabel terikat (Rosadi, 2017). Varabel bebas dan
variabel terikat dikatakan memiliki hubungan yang linear apabila kenaikan skor
variabel bebas diikuti oleh kenaikan skor variabel terikat. Uji linieritas pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan test of linearity dengan bantuan
23
program komputer SPSS versi 23. Adapun kategori untuk uji normalitas data,
yaitu sebagai berikut:
1) Jika Sig> 0,05, maka variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan
yang linear.
2) Jika Sig< 0,05, maka variabel bebas dan variabel terikat tidak memiliki
hubungan yang linear.
c. Reliabilitas
Reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk menilai konsistensi pada
objek dan data untuk menentukan instrument yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, dengan
menggunakan uji reabilitas interater dengan bantuan SPSS 23 (Rosadi, 2017). Uji
reabilitas inter-rater yaitu jika dalam suatu instrument penskoran butir dilakukan
dengan memanfaatkan dua orang rater, peneliti dapat mengestimasi reliabilitas
dengan inter-rater agreement. Hasil estimasi reliabilitas dengan cara ini disebut
dengan reliabilitas inter-rater.
Adapun cara mengestimasinya dengan menghitung terlebih dahulu
banyaknya butir atau kasus yang cocok atau butir atau kasus yang diskor sama
oleh kedua rater. Banyaknya butir yang cocok ini kemudian dibandingkan
dengan butir total, kemudian disajikan dalam persentase. Estimasi reliabilitas
skor dengan inter rater dapat disajikan dengan formula dalam Retnawati (2016)
sebagai berikut :
banyaknya kasus yang diskor sama olehkedua rater
Inter−rater agreement= x 100
banyaknya kasus
Kriteria Reliabilitas Interval
0,80 – 100 Sangat tinggi
0,60 – 0,80 Tinggi
0,40 – 0,60 Cukup
0,20 – 0,40 Rendah
≤ 0,20 Sangat rendah
d. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian
populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis
independent sample ttest dan Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian
24
(Anova) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians
digunakan untuk menguji apakah sebaran data tersebut homogen atau tidak, yaitu
dengan membandingkan kedua variansnya. Jika dua kelompok data atau lebih
mempunyai varians yang sama besarnya, maka uji homogenitas tidak perlu dilakukan
lagi karena datanya sudah dianggap homogen. Uji homogenitas dapat dilakukan
apabila kelompok data tersebut dalam distribusi normal. Pada penelitian ini
perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23
dalam Usmadi, (2020), dengan kriteria data homogen sebagai berikut:
a. Jika Sig > 0,05 maka data memiliki varian yang homogen.
b. Jika Sig < 0,05 maka data tidak memiliki varian yang homogen.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji korelasi bertujuan untuk mengetahui
tingkat korelasi atau hubungan antara variabel X (penggunaan Smarphone)
dengan variabel Y (minat belajar). Uji ini akan dilakukan dengan menggunakan
teknik analisis korelasi product moment dengan bantuan SPSS 22. Setelah
dilakukan uji korelasi, langkah selanjutnya adalah memberikan interpretasi
terhadap nilai “r” yang telah diperoleh dapat dilihat pada table 3.6 dalam Riduwan
(2014) di bawah ini:
Tabel 3.6. Interpretasi Koefisien Korelasi (r)
Interval Tingkat Hubungan
0,80 – 1,00 Sangat kuat
0,60 – 0,79 Kuat
0,40 – 0,59 Cukup kuat
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
25
H0 = Tidak terdapat hubungan signifikan antara penggunaan Smartphone terhadap
minat belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Tinambung.
H1 = Terdapat hubungan signifikan antara penggunaan Smartphone terhadap minat
belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Tinambung
L
A
M
P
I
R
A
26
N
A. TABEL KISI-KISI ANGKET PENGGUNAAN SMARTPHONE
Positif Negatif
1 Penggunaan
Smartphone Menjelajah di
1 4 2
Internet
Menggunaka
n search engine
2 5 2
Memeriksa
informasi
tentang 3 6 2
Information kehidupan
Seeking sehari-hari
Melihat 7 8 2
berita
Menggunaka
n instant
10 9 2
message
Menggunaka
n layanan
jejaring social
Utility 11 12 2
2 Fungsi yang
berkaitan
27
dengan
efisiensi
Menggunaka
19 13 2
n Kamus
Menggunaka 20 14 2
n E-mail
Mengambil
17 15 2
foto dan
video
Menonton 18 16 2
video
3
Mendengarka
22 21 2
n musik
Membaca e-
25 23 2
book
Fun Seeking
Bermain 26 24 2
game
Melakukan
panggilan
21 1
telepon
4 Sociability 27 29 2
Video call
28
SMS 28 30 2
29
Angket Penggunaan Smartphone
Nama :
No Absen :
Kelas :
A. Identitas Peneliti
Nama : Hernawati
Nim : H0316367
Prodi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sulawesi Barat
B. Tujuan Pemberian Angket
Angket ini akan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan
penggunaan Smartphone terhadap minat belajar siswa kelas XII MIA SMA
Negeri 1 Tinambung
C. Petunjuk Pengisian Angket
1. Angket ini terdiri dari 30 pernyataan, 15 pernyataan positif dan 15
pernyataan negatif.
2. Pilihlah tanda centang (√ ) yang paling sesuai dengan keadaan masing-
masing.
Keterangan Jawaban
SS : Sangat setuju
S : Setuju
CS : Cukup setuju
KS : Kurang setuju
TS : Tidak setuju
3. Jawablah dengan jujur tanpa terpengaruh dengan jawaban teman.
4. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai hasil belajar
anda.
30
SS S CS KS TS
Information seeking
31
10. Saya menggunakan Smartphone setiap hari untuk
mengerjakan tugas (+)
Utility
Fun seeking
32
21. Saya menggunakan Smartphone untuk
mendengarkan musik setiap hari (-)
Sociability
33
B. TABEL KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
34
Angket Minat Belajar Siswa
Nama :
No Absen :
Kelas :
A. Identitas Peneliti
Nama : Hernawati
Nim : H0316367
Prodi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sulawesi Barat
B. Tujuan Pemberian Angket
Angket ini akan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui hubungan
penggunaan Smartphone terhadap minat belajar siswa materi pembelahan sel
kelas XII MIA SMA Negeri 1 Tinambung
C. Petunjuk Pengisian Angket
1. Angket ini terdiri dari 30 pernyataan, 15 pernyataan positif dan 15
pernyataan negatif.
2. Pilihlah tanda centang (√ ) yang paling sesuai dengan keadaan masing-
masing.
Keterangan Jawaban
SS : Sangat setuju
S : Setuju
CS : Cukup setuju
KS : Kurang setuju
TS : Tidak setuju
3. Jawablah dengan jujur tanpa terpengaruh dengan jawaban teman.
4. Jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai hasil belajar
anda.
35
No Pernyataan Pilihan Jawaban
SS S CS KS TS
36
Motivasi siswa untuk belajar
37
oleh guru melalui Smartphone (+)
38
melalui Smartphone (-)
39
DAFTAR PUSTAKA
40
UniversitasJember).https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82
456
41
Nurhasanah S & Sobandi A, (2016). Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1 (1). 128-
135. http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/130/
Rojabiyah.B.A & Setiawan. W. (2019). Analisis Minat Belajar Siswa Mts Kelas
Vii Dalam Pembelajaran Matematik Materi Aljabar Berdasarkan Gender.
Journal On Education. 1 (2). 458-463. https://www.jonedu.org/index.php
/jo e/article/vi ew/92
42
Rosadi, A., R. (2017). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran
Waktu Dan Pengalaman Audit Terhadap Audit Judgment. Jurnal
Nominal. 1(6).124-135.
Https://journal.uny.ac.Id/index.php/nomInal/artIcle/vIew1 4337
Rozikin s, Amir H, Rohiat s. (2018). Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia Di SMA Nesgeri 1
Tebat Karai Dan SMA Negeri 1 Kabupaten Kepahiang. Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Kimia. 2 (1). 78-81.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/alotropju rnal/article/view/4740
Sobon, W. M. (2019). Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas V Sd Inpres 03 Paniki Bawah Kota Manado.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada
Masyarakat. 55-63. http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/snp2m/article/vi
ew/1912
Viviyanti, K.,N. (2019). Pengaruh self control, leisure boredom dan smartphone
usage terhadap kecanduan smartphone pada remaja. (Skripsi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
psikologi). http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/47080
43
44
45
46
47
48
49