Anda di halaman 1dari 53

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP


MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NURUL HUDA
KAPONGAN

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

ROMY FEBIYANTO
NIM. 2017020397

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP PGRI SITUBONDO
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Yang bertandatangan dibawah ini, Pembimbing I, Pembimbing II dan Ketua Prodi
dari Mahasiswa :
Nama : Romy Febiyanto

NIM : 2017020397

Prodi : Teknologi Informasi

Semester : VIII (Delapan)

JudulPenelitian :Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Menggunakan


Google Classroom Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas Ix Smp
Nurul Huda Kapongan.
Dengan ini menyatakan bahwa proposal ini sudah disahkan dan disetujui untuk
diajukan ke lokasi penelitian.

Situbondo, 18 Maret 2021


Pembimbing I Pembimbing II

Firman Jaya, S.Pt, M.Kom Tri Astindari, S.Pd M.Pd


NIDN. 0726098203 NIDN. 0717077001
Ketua prodi pendidikan teknologi informasi

Rahmad Shofan Razaki, S.Sos, M.kom


NIDN. 0701048201

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Variabel dan Definisi Operasional
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Asumsi Dan Batasan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL
2.1 Kajian Pustaka
2.2 Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Teknik Penentuan Lokasi Penelitian.
3.3 Teknik Penentuan Responden Penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa pandemi ini kebijakan pemerintah dalam upaya untuk memutus
rantai penyebaran covid 19 melalui pebelajaran daring (Fatkhul A, 2020). Namun
dalam penerapannya memiliki beberapa kendala salah satunya minat siswa yang
rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Hakikat pembelajaran merupakan
tingkat kesuksesan atau keberhasilan dalam meningkatkan pemahaman siswa
Fakhrurrazi, F. (2018). Semakin baik suatu pembelajaran maka akan semakin
baik pembelajaran yang dilaksanakan sehingga pembelajaran yang dilaksanakan
dinilai berhasil (Munir, 2015). Kualitas pembelajaran tidak selalu berdasar pada
kemampuan guru dalam melakukan pengajaran, dan kemampuan siswa (Bahri,
2002). Kualitas pembelajaran juga dapat dipengaruhi oleh pemilihan media yang
tepat dan tinggi rendahnya minat siswa (Supardi U.S.,dkk. 2012).
Media pembelajaran berbasis multimedia menggunakan Google
Classroom merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memberi
kondisi belajar aktif kepada siswa. Dengan melalui pembelajaran berbasis
multimedia menggunakan Google Classroom seorang siswa dapat mempelajari
pengetahuan baru yang belum pernah ia dapatkan dalam kehidupannya (Sumantri,
2015). Kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa baik itu pengetahuan maupun
kemampuan sosial dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang baik, guna
mendapatkan tujuan dalam proses kegiatan pembelajaran yakni perubahan sikap
yang lebih baik, serta tercapainya tujuan pembelajaran (Aditya, 2018).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan serta wawancara dengan guru
mata pelajaran teknik informatika, di SMP Nurul Huda Kapongan pelajaran
teknik informatika belum berjalan secara maksimal karena proses pembelajaran
masih menggunakan aplikasi Whatsapp sebagai media melalui pembelajaran
luring. Proses pembelajaran pada mata pelajaran teknik informatika tersebut

1
2

masih termasuk ke dalam pembelajaran konvensional, karena guru masih


menggunakan metode ceramah dalam dalam bentuk video kemudian dikirim via
grup tanpa adanya interaksi langsung, sehingga murid merasa kesulitan karena
sumber informasi hanya berasal dari guru tidak adanya diskusi secara langsung
yang mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Google classroom merupakan sebuah aplikasi yang dibuat dengan ruang
kelas di dunia maya pada saat ini. Selain itu, Google Classroom bisa menjadi
distribusi dalam tugas, berdisuksi atau berkomentar dalam kelas maya bahkan bisa
menilai tugas-tugas dan berdiskusi pada saat siswa aktif dalam melakukan
pembelajaran daring. Dengan demikian aplikasi ini dapat membantu
memudahkanguru dan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran daring
dengan lebih mendalam (Pratama, Dicky. & Hendri Sopryadi, 2016). Hal ini
disebabkan karena baik bagi siswa maupun guru dapat mengakses materi sehingga
siswa bisa lebih aktif dalam belajar daring dirumah atau dimanapun tanpa terikat
batas waktu atau jam pelajaran. Penggunaan Google Classroom ini diharapkan
dapat menemukan kemudahan siswa dalam belajar program dasar. Jika di kelas
siswa pasif, maka di kelas maya siswa bisa lebih aktif berdiskusi tanpa terganggu
dengan sorot mata guru dan teman-temannya dari segi siswa yang tidak bertanya
saat belajar tatap muka sehingga bisa berdiskusi atau bertanya dalam kegiatan
belajar online di rumah tanpa ada beban dari temannya (Anshari et al, 2017).
Sehingga guru bisa mengetahui siswa yang aktif dalam belajar online melalui dari
diskusi, mengerjakan tugas siswa dan semacamnya.
Dengan demikian pembelajaran multimedia menggunakan Google
Classroom sangat penting untuk diterapkan akan tetapi melihat perkembangan
teknologi yang luas, pendidik/guru juga harus bisa untuk memanfaatkannya agar
dapat menarik peserta didik mengikuti proses pembelajaran dan mempelajari mata
pelajaran tersebut. Sehingga diperlukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Multimedia Menggunakan Google Classroom
Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IX SMP Nurul Huda Kapongan”.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
Adakah pengaruh metode pembelajaran multimedia menggunakan Google
Classroom terhadap minat belajar siswa ?.

1.3 Variabel dan Definisi Operasional


Pada penelitian media pembelajaran berbasis google classroom ini memiliki
dua variabel. terdiri dari dua variabel, yaitu.
1. Variabel Bebas. Pelajaran berbasis multimedia suatu fungsi menginformasikan
pesan dan memiliki interaktivitas kepada penggunanya.
2. Variabel Terikat. Minat belajar adalah suatu keterkaitan terhadap suatu
pelajaran yang mendorong individu untuk mempelajari dan menekuni pelajaran
tersebut
Reabilitas. Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan
menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama ( Sugiyono,
2012). Realianilitas kuesioner dalam penelitian digunakan metode split half
item tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelimpok item ganjil dan
kelompok item genap.
Validitas. Validitas media pembelajaran dikategorikan valid apabila respon
validator ahli sekurang-kurangnya pada kategori baik.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui Pengaruh pembelajaran multimedia menggunakan google classroom
terhadap minat belajar siswa.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi peneliti. menambah wawasan serta ilmu pengetahuan mengenal tentang
pengaruh media pembelajaran berbasis multimedia menggunakan google
classroom terhadap minat belajar.
4

2. Bagi pembaca. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tentang


kemampuan pengaruh pembelajaran multimedia menggunakan google
classroom terhadap minat belajar siswa serta menjadi sumber referensi bagi
peneliti-peneliti dimasa yang akan datang.

1.6 Asumsi Dan Batasan Penelitian


1. Asumsi. Asumsi dalam penelitian untuk melihat pengaruh minat belajar siswa
dengan menggunakan aplikasi google classroom
2. Batasan Penelitian. Batasan penelitian adalah cara belajar siswa terhadap
minat belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1. Pengaruh Pembelajaran Multimedia
Pengaruh pembelajaran terhadap minat belajar secara umum menunjukan
sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan.
Hal tersebut sesuai dengan pengertian pengaruh menurut Sumantri (2015)
pengaruh adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas dan waktu) telah tercapai, atau makin besar presentase target yang
dicapai, makin tinggi. Penggunaan media pembelajaran yang sesuai adalah salah
satu usaha yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan potensi peserta
didik. Menurut Arsyad (2003:45), fungsi utama media pendidikan adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Menurut Turban (2002) Multimedia
adalah kombinasi dari dua atau lebih media input atau output dari data, dimana
media tersebut dapat berupa audio (suara/musik), animasi, vidio, teks, grafik, dan
gambar.
Minat belajar siswa menurut Nasution (2017) secara etimologi berarti
interest yang memiliki arti kesukaan, ketertarikan dan kecenderungan hati
terhadap proses pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran siswa harus
memiliki minat karena hal tersebut mampu mendorong siswa dalam
memperhatikan proses pembelajaran dan mampu meningkatkan keterlibatan yang
ditandai dengan perhatian siswa dan partisipasinya selama kegiatan prose
pmebelajaran berlangsung (Hakim et al, 2016). Menurut Ahmadi (2009:) hakikat
minat seseorang memiliki tiga indikator yakni kognisi, konasi, dan emosi dalam
kondisi tertentu tertuju pada unsur perasaan yang baik. Menurut Slameto (2003)
minat merupakan kondisi dimana siswa cenderung untuk tetap memperhatikan,
dan mengenang kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan
menurut Djaali (2008) mengartikan minat sebagai perasaan siswa yang
menunjukkan rasa ketertarikan pada suatu hal yang terdapat di dalam aktifitas

5
tanpa adanya keterpaksaan. Sedangkan menurut (Djaali, 2008) berpendapat bahwa
minat berhubungan dengan kesadaran siswa untuk mampu menghadapi dan

5
6

berurusan dengan sesuatu bisa benda, manusia, dan kegiatan, atau pengalaman
merangsang minat oleh rangsangan kegiatan itu sendiri
Sehingga dikutip dari beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
minat merupakan sebuah kesadaran terhadap rasa ketertarikan, keinginan,
perhatian seseorang tanpa adanya paksaan berupa dorongan.

2.1.2 Pembelajaran
Menurut Islamiyah, M., & Widayanti, L. (2016) pembelajaran adalah
membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang
merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Menurut Hamalik (2015)
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Suardi (2018)
mengatakan, pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan suatu bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia agar
dapat berlaku di manapun dan kapanpun.

2.1.3 Multimedia
Multimedia adalah suatu tampilan yang diracang oleh desainer agar
tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan dan memiliki
interaktivitas kepada penggunanya (Fahimi, 2020). Adapun interaktivitas
multimedia menurut Badriyah. (2015) meliputi (1) pengguna dilibatkan untuk
berinteraksi dengan program aplikasi; dan (2) aplikasi informasi bertujuan agar
pengguna bisa mendapatkan pilihan informasi yang diinginkan tanpa harus
melahap semuanya.
6

Untuk memahami secara baik dan benar mengenai apa yang dimaksud
dengan Multimedia, Menurut Munir (2015) pengertian Multimedia :
7

a. Secara umum, Multimedia terdiri dari dua kata "multi" artinya banyak, dan
"media" sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawakan
sesuatu.
b. Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu
(tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
c. Di bidang pendidikan, multimedia memainkan peran penting, seperti untuk
menghasilkan program pelatihan komputer berbasis.
Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa
Multimedia merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat memudahkan guru
dalam menyampaikan maupun menyajikan suatu materi

2.1.4. Google Classroom


Google classroom adalah platform pembelajaran campuran yang
dikembangkan oleh google untuk sekolah yang bertujuan menyederhanakan
pembuatan, pendistribusian dan penetapan tugas dengan cara tanpa kertas (Hakim,
A. B. 2016). Google classroom ini memberikan beberapa manfaat seperti: kelas
dapat disiapkan dengan mudah, pengajar dapat menyiapkan kelas dan
mengundang siswa serta asisten pengajar Kemudian di dalam aliran kelas, mereka
dapat berbagi informasi seperti tugas, pengumuman dan pertanyaan. Menurut
(Hakim, A. B. 2016). Google classroom atau ruang kelas google merupakan suatu
sarana media pembelajaran campuran untuk ruang lingkup pendidikan yang dapat
memudahkan pengajar dalam membuat, membagikan dan menggolongkan setiap
penugasan tanpa kertas (paperless). Software tersebut telah diperkenalkan sebagai
ke istimewaan dari Google Apps for Education yang rilis pada tanggal 12 Agustus
2014 (Rikizaputra & Sulastri 2020).

2.1.5 Minat Belajar Siswa


7

Suatu ketertarikan terhadap suatu pembelajaran yang kemudian


mendorong individu untuk mempelajari dan menekuni pelajaran tersebut.
Pengertian minat menurut Lestari, I. (2002) adalah “suatu rasa lebih suka dan rasa
8

ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.” Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan
suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat. Menurut Lestari, I. (2002) ”Minat adalah sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas
memilih Dari kisi –kisi instrumen penelitian tersebut dijabarkan ke dalam
pernyataan pernyataan yang siap digunakan sebagai alat pengumpul data atau
instrumen penelitian (Zakaria, E., & Salleh, F. 2012).

2.2 Kerangka Konseptual


Kerangka konsep dari penelitian ini adalah pengaruh penggunaan metode
pembelajaran berbasis Multimedia menggunakan google classroom terhadap
minat belajar siswa. Berdasarkan pada analisis diatas, maka kerangka konseptual
penelitian ini di tunjukkan pada Gambar 2.2 yaitu sebagai berikut.

Pembelajaran Multimedia
Minat Belajar

Google Classroom

Gambar 2.2 Bagan hubungan antar variabel

2.3 Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan dugaan sementara yang diberikan peneliti sebagai
jawaban dari rumusan masalah. Hipotesis terdiri dari hipotesis Kerja (H 1)
yang menyatakan adanya hubungan antara variabel x dan y dalam penelitian
dan hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak adanya hubungan antara
variabel x dan y dalam penelitian. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah;
H1 = Ada pengaruh pembelajaran multimedia menggunakan Google
Classroom terhadap minat belajar siswa.
H0 = Tidak ada pengaruh pembelajaran multimedia menggunakan Google
Classroom terhadap minat belajar siswa.
8
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi mengatur latar atau
setting penelitian dalam hal ini bertujuan agar peneliti memperoleh data yang
tepat atau valid sesuai dengan karekteristik variabel dan tujuan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment
(eksperimen semu) dengan pendekatan kuantitatif. Dalam metode quasi
experiment, peneliti berusaha menentukan apakah suatu treatment mempengaruhi
hasil sebuah penelitian. Penelitian ini dinilai dengan cara menerapkan treatment
tertentu pada satu kelompok (kelompok treatment) dan tidak menerapkannya pada
kelompok yang lain (kelompok kontrol), lalu menentukan bagaimana dua
kelompok tersebut menentukan hasil akhir (Hakim, A. B. 2016).
penelitian ini, metode quasi experiment menggunakan bentuk desain
nonequivalent control group design, di mana kelompok eksperimen (A) dan
kelompok kontrol (B) diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random
assignment). Pada dua kelompok tersebut, sama-sama dilakukan pretest dan
posttest. Hanya kelompok eksperimen (A) saja yang di-treatment (Hakim, A. B.
(2016).
3.2 Teknik Penentuan Lokasi Penelitian.
Penelitian ini menggunakan purposive sampling area dikarenakan SMP
Nurul Huda memiliki akses izin yang mudah dan belum ada penelitian
sebelumnya.
3.3 Teknik Penentuan Responden Penelitian.
Metode responden penelitian adalah suatu cara dalam menentukan untuk
siapa saja yang bisa dijadikan responden atau dikenal dalam penelitian sebelum
penulis menentukan jumalah responden yang dikenal dalam penelitian terlebih
dahulu penulis mengutip pendapat tentang responden.

9
Menurut Dewi Yuniarti Rozali, (2015) Responden peneltian yaitu seseorang
yang diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap pertanyaan-
pertanyaan langsung atau tidak langsung, lisan, tertulis maupun perbuatan yang

9
10

diajukan pertanyaan peneliti. Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan


bahwa responden adalah siswa yang dapat memberi jawaban atas permasalahan
yang diteliti, sedangkan responden yang penulis maksud yaitu siswa kelas IX di
SMP Nurul Huda Kapongan tahun 2020/2021. Dalam penentuan responden
penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu populasi atau sampel yang
bermaksud individu, keadaan, serta bahan yang dijadikan sumber data dianalisis
untuk membuktikan hipotesis. Sedangkan penelitian sampel yaitu menentukan
metode purposive sampling untuk mewakili sebuah cerminan dari populasi yang
terbentuk teknik pengambilan sampel yang menentukan kriteria-kriteria tertentu
(Pour et al., 2018).
Pada penelitian ini menggunakan metode responden penelitian secara
populasi yang mengambil kriteria siswa dalam pemebelajaran menggunakan
google classroom yang berjumlah 31 responden siswa di Kelas IX di SMP Nurul
Huda Kapongan Situbondo tahun 2020/2021.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Achmad & Ida, (2018) dalam teknik pengumpulan merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode
kuantitatif yang menggunakan metode observasi, interview/wawncara, angket dan
dokumentasi.
3.4.1 Observasi
Observasi dalam teknik pengumpulan data adalah observasi untuk
digunakan melihat dan mengamati perubahan fenomena-fenomena sosial dalam
berkembang dan tumbuh secara perubahan yang didapat dengan penilaian
tersebut, demikian dengan pelaksanaan observasi penelitian bisa untuk melihat
obyek moment tertentu, sehingga mampu membandingkan dengan suatu obyek
yang diperlukan dan tidak diperlukan dalam penelitian. Dengan hal ini, observasi
10

tidak hanya mengatasi dalam pengamatan atau penglihatan dengan secara


berlangsung atau tidak berlangsung. Observasi yaitu sebagai teknik pengumpulan
11

data mempunyai ciri yang psefik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner.
Menurut Mastarmadi.blogspot (2011) teknik metode observasi ada tiga jenis
pokok-pokok yang dalam keadaan tertentu yaitu:
1. Observasi pasrtisipan yaitu jika orang yang mengadakan observasi turut ambil
bagian dalam perikehidupan observer. Jenis teknik observasi partisipan
umumnya digunakan orang untuk penelitian bersifat eksploratif .
2. Observasi sitematik yaitu bisa disebut juga observasi berkarangka. Ciri pokok
dari dari observasi ini adalah kerangka yang membuat faktor-faktor yang telah
diatur kategorisnya lebih dulu dan ciri khusus dari tiap-tiap faktor dalam
kategori-kategori itu.
3. Observasi eksperimental yaitu observasi dapat dilakukan dalam lingkup
alamiah atau natural dalam exsperimental. dalam observer mengamati
kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dalam lingkup natural.
Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode observasi sistematis, sebab
sebelum melakukan observasi terlebih dahulu lebih dipersiapkan suatu kerangka
yang sistematis. Dalam hal ini agar menjaga data-data yang diperoleh sesuai
dengan tujuan peneliti yang akan ditempuh atau yang diinginkan. Demikian ini
penelitian observasi akan dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada guru
program dasar kelas IX di SMP Nurul Huda Kapongan.
3.4.2 Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015) adalah suatu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan
angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi silabus, RPP dan
profil sekolah.
3.4.3 Wawancara
Menurut Sugiyono (2015:72) Wawancara merupakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti melakukan studi pendahuluan untuk
11

permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil atau sedikit.
12

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu


dilakukan oleh 2 pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Demikan dengan uraian diatas peneliti ini, metode interview yang
mana metode telah diungkapkan diatas terasa mungkin sangat tepat, karena
peneliti yang akan diperoleh memungkinkan lebih banyak untuk mendapat data-
data yang lebih lengkap dari yang tidak ada atau belum bisa diperoleh oleh
metode lain.
3.4.4 Angket
Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menggunakan angket minat
belajar sebagai alat ukur dalam melakukan penelitian ini. Kuesioner atau angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Menurut Sugiyono, (2010) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang paling efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu pasti apa yang akan diharapkan dari responden.Angket
yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang
digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh karena itu instrumen
angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel tentang variabel yang diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang valid
dan reliabel, maka sebelum instrumen angket tersebut diberikan pada responden,
maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu.
Varibel yang diukur dalam penelitian ini adalah minat belajar, maka
instrumen yang digunakan adalah tes minat belajar yang dikembangkan oleh
peneliti sendiri. Untuk menyusun angket maka kita harus perlu mengacu pada
definisi konseptual dan definisi oprasional. Karena aspek yang dinilai dalam
penelitian ini adalah minat
3.4.5 Prosedur Penilaian
Alat yang digunakan adalah berupa test soal dan angket pengukuran hasil
belajar dengan menggunakan skala linkert. Dalam penelitian ini, tes diberikan
12

pada saat pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Tes awal (pretest) yang
diambil adalah untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran
13

menggunakan media Google classroom, sedangkan tes akhir (posttest) untuk


mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran setelah mereka diberi
perlakuan (treatment) dengan rumus sebagai berikut.
Data kuantitatif hasil penilaian kevalidan dianalisis menggunakan teknik
analisis data persentase dengan rumus sebagai berikut :
V = TSE x 100
TSM
Keterangan:
V = Persentase tingkat penilaian
TSE = Total skor empirik
TSM = Total skor maksimum (Akbar, 2013)
Sedangkan untuk angket minat belajar menggunakan skala likert, menurut
Sugiyono (2013) bahwa: “Variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-iteminstrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.”
Lebih lanjut mengenai skala linkert, Riduwan (2007) menjelaskan bahwa “Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, dengan rumus.
N = Jumlah total yang diperoleh X 100
Jumlah nilai maksimal
Angket wawancara merupakan pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok
tentang kejadian atau gejala sosial.” Penskoran untuk alternatif jawab likert ialah
dalam dalam bentuk chek list (√). Pilihan jawaban setiap item memiliki gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif, dengan alternatif jawaban sebagai
berikut.
Tabel 3.4 Pola Skor Opsi Alternatif Respons Media Summated Ratings (Likert)
Alternatif Jawaban Pemberian Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Ragu-Ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
14

3.5 Analisis Data


Kegiatan analisis ini merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi
keterampilan utama yang diperlukan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Pada tahap ini dilakukan kegiatan pemilihan tugas yang disesuaikan dengan media
google classroom yang akhirnya mempengaruhi minat belajar pada siswa dengan
menggunakan satu kelas yang dipilih secara sengaja kemudian diberikan
perlakuan berupa pre-test (tes awal) X1 yang dilanjutkan dengan pemberian
perlakuan (treatment) Y1, dan pada akhir pembelajaran sampel diberikan post-test
(tes akhir) X2. Uji coba kelompok besar produk dilakukan pada beberapa kelas di
SMP Nurull Huda Kapongan yaitu kelas IX . Desain eksperimen tersebut
adalah sebagai berikut.
Gambar 3.5 Bentuk Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Eksperimen = X1 Y1 X2
Kelompok Kontrol = X1 X2

Keterangan :
Kelompok 1: kelompok eksperimen
X1 : tes awal penguasaan materi
X2 : tes akhir penguasaan materi
Y1 : perlakuan dengan menerapkan media google classroom
3.5.1 Uji Validitas
Validitas Butir Soal Uji validitas menurut Arikunto (2011) menyatakan
bahwa uji validitas adalah pengukuran sebuah instrumen, sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang telah diinginkan secara
mantap dan sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur. Uji validitas digunakan untuk mengkur valid tidaknya suatu soal
dengan 30 butir soal pilihan ganda yang akan digunakan. Pengujian validitas ini
dilakukan dengan meminta pertimbangan dosen ahli langkah selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Setelah itu soal pilihan ganda dapat
diuji cobakan kepada siswa yang telah mendapatkan materi pembelajarannya.
14

Dalam perhitungan hasil uji coba peneliti menggunakan program Anates versi
4.0.9 , miscorosoft excel dan tabel r product moment. Rumus yang digunakan
15

untuk mengukur validitas menurut Sundayana (2016, hlm.59) adalah sebagai


berikut:
N ( ∑ XY )−( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
2 2
√ {N (∑ X )−(∑ X ) }−{N (∑ Y )−(∑ Y ) }
2 2

Keterangan:
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑XY : Jumlah perkalian x dengan y
N : Jumlah peserta tes
X : Nilai suatu butir soal
Y : Nilai soal
Penelitian menggunakan uji 2 sisi dengan taraf signifikansi 0,05 dengan
kriteria pengambilan keputusan yaitu jika r hitung > r tabel berarti valid (uji 2 sisi
dengan sig 0,05) tetapi jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig 0,05) berarti
tidak valid.
Tabel 3.5.1 Klasifikasi Validitas
Rentang Keterangan
0,81-1,00 Sangat tinggi
0.61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah

3.5.2 Uji Reabilitas


Reliabilitas menurut Arikunto (2013, hlm.104) reliabilitas adalah ketetapan
suatu tes dapat diteskan pada objek yang sama untuk mengetahui ketetapan ini
pada dasarnya melihat kesejajaran hasil. Proses uji validitas dibantu dengan
menggunakan software Anates versi 4.0.9 dan miscorosoft excel. Untuk
mengukur reliabilitas menurut Arikunto (2013, hlm.122) digunakan rumus
sebagai berikut:
2
n ∑ σt
( )(
r 11 =
n−1
1−
σ t2 )
16

Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrument
n : Banyaknya butir soal
∑at2 : jumlah varians skor tiap-tiap item
at2 : varians soal
Klasifikasi reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5.2 Klasifikasi Reliabilitas
Rentang Keterangan
0,81-1,00 Sangat tinggi
0.61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
Sumber : Arikunto (2013, hlm.89)
3.5.2 Analisis data menggunakan uji Regresi Linier Sederhana
Setelah data dipastikan berdistribusi normal, sellanjutnya untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan media google classroom
Uji liniearitas berfungsi untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Pada perhitungan uji normalitas ini, peneliti
menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 16. Bentuk umum persamaan regresi
linier sederhana adalah Y = a + BX. Kriteria dalam pengujian regresi linier
sederhana jika Sig < ɑ = 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel. Secara
umum persamaan regresi sederhana dapat dirumuskan ke dalam bentuk persamaan
seperti berikut ini: Persamaan umum regresi linier sederhana:
Y = a + BX
Sumber: Ridwan (2013)
Keterangan:
Y = Nilai prediksi/variabel respon
a = Konstanta yaitu nilai Y jika X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai varabel independen
17

Pengambilan keputusan dalam uji regresi linear sederhana dapat mengacu


pada dua hal, yaitu: a) Jika nilai sig < 0.05, artinya variabel X berpengaruh
terhadap variabel Y. b) Jika nilai sig > 0.05, maka artinya variabel X tidak
berpengaruh terhadap variabel Y.
BAB 4 PEMBAHASAN

18
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, M. Y. (2018). Penerapan Google Classroom pada Pembelajaran Bahasa


Inggris di Lembaga Kursus Bahas Inggris (E-Home dan Fun Learning)
Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Elpeduaem, 4(4), 15–18.

Anshari, M., Almunawar, M. N., Shahrill, M., Wicaksono, D. K., & Huda, M.
(2017). Smartphones usage in the classrooms: Learning aid or
interference?. Education and Information Technologies, 22(6), 3063-3079.

Achmad, Z. A., & Ida, R. (2018). Etnografi Virtual Sebagai Teknik Pengumpulan
Data Dan Metode Penelitian. The Journal of Society & Media, 2(2), 130.
https://doi.org/10.26740/jsm.v2n2.p130-145

Arikunto, S. 2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.


Jakarta: PT. Rineka Cipta

Abdullah, Ridwan. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Bahri, D. S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Badriyah. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka setia.

Fahimi,A.(2020). Efektifitas Pembelajaran E-Learning Melalui Google


Classroom Pada Madrasah Ibtida’iyah di Kabupaten Rembang.
Universitas Muria Kudus.

18
Fatkhul Arifin, The Effectiveness of Google Classroom Media 284 Al Ibtida:
Jurnal Pendidikan Guru MI, Vol. 6 No.2, October 2020 Untuk
Mendukung Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia,
340–348

Fakhrurrazi, F. (2018). Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal At-\Tafkir,


 11(1), 86.

18
19

Gunawan, F. I. (2017). Pengembangan Kelas Virtual Dengan Google Classroom


Dalam Keterampilan Pemecahan Masalah (Problem Solving) Topik
Vektor Pada Siswa SmkFauzan,

Hakim, A. B. (2016). Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google


Classroom dan Edmodo. I-STATEMENT, 2(1). 1-6

Hamalik, O. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanum, N. S. (2013). Keefetifan e-learning sebagai media pembelajaran (studi


evaluasi model pembelajaran e-learning SMK Telkom Sandhy Putra
Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(1), 90–102.

Islamiyah, M., & Widayanti, L. (2016). Pemanfaatan E-Learning Berbasis


Website Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa STMIK Asia Malang Pada
Mata Kuliah Fisika Dasar. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 10(1),
41–46.

Lestari, I. (2002). Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar Matematika. Jurnal Formatif.

Munir. (2015). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung:


(Alfabeta).

Nadziroh, F. (2017). Analisa Sistem Pembelajaran. Jurnal Ilmu Komputer dan


Desain Komunikasi Visual, 2(1), 1–14.

Pratama, Dicky. & Hendri Sopryadi, “Analisis Pengaruh Pemanfaatan Google


Classroom terhadap Efisiensi pada STMIK XYZ”, Seminar Nasional
Teknologi Informasi 2016.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.


19
20

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Suardi, Moh. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

Sumantri, M. S. (2015). Strategi Pembelajaran: Teori dan Praktik di Tingkat


Pendidikan Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rikizaputra, & Sulastri, H. (2020). Pengaruh E-Learning Dengan Google


Classroom Terhadap Hasil dan Motivasi Belajar Biologi Siswa. Jurnal
Pendidikan, 11(1), 27–27.

Supardi U.S.,dkk. (2018). Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar


Terhadap Hasil Belajar Fisika. Formatif 2(1), 71-81.

Zakaria, E., & Salleh, F. (2012). Teachers’ Creativity in Posing Statistical


Problems from, 10(3), 165-174.
MATRIK PENELITIAN KUANTITATIF

Judul : Pengaruh Pembelajaran berbasis Multimedia Menggunakan Google Classroom Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas
IX SMP
Nurul Huda Kapongan.
Rumusan KONSEP Tujuan Variabel Indikator Metodologi Penelitian
Masalah
1.Adakah  Pengaruh  Untuk  Variabel bebas  Minat belajar  Rancangan penelitian menggunakan Teknik
pengaruh pembelajaran mengetahui media siswa Survey Teknik penentuan lokasi penelitian
penggunaan terhadap minat pengaruh pembelajaran meliputi Rasa menggunakan metode : Purposive Sampel Area
metode belajar secara pembelajaran berbasis senang  Teknik penentuan responden penelitian
pembelajaran umum berbasis multimedia Keterlibatan menggunakan Populasi
berbasis menunjukan multimedia google siswa  Metode analisis data :
multimedia sampai seberapa menggunakan classroom Ketertarikan Data kuantitatif hasil penilaian kevalidan
menggunakan dianalisis menggunakan teknik analisis data
jauh tercapainya Google  Variabel siswa
Google persentase dengan rumus sebagai berikut :
suatu tujuan yang Classroom. terikat Minat Perhatian
V = TSE x 100
Classroom terlebih dahulu belajar siswa siswa
.........TSM
terhadap minat ditentukan. Keterangan:
belajar siswa ?.  Minat belajar V = Persentase tingkat penilaian
siswa TSE = Total skor empirik
Menurut(Carr,20 TSM = Total skor maksimum (Akbar, 2013)
13) secara  Analisis data menggunakan uji Regresi Linier
etimologi berarti Sederhana
interest yang n ∑ σ t2
memiliki arti
r 11 = ( )(
n−1
1− )
σ t2
kesukaan, Keterangan:
ketertarikan dan r11 : Reliabilitas instrument
kecenderungan n : Banyaknya butir soal
hati terhadap ∑at2 : jumlah varians skor tiap-tiap item
proses at2 : varians soal
pembelajaran.
 Multimedia  Uji Validitas
adalah suatu N ( ∑ XY )−( ∑ X )( ∑ Y )
r xy =
tampilan yang 2 2

diracang oleh √ {N (∑ X )−(∑ X ) }−{N (∑ Y )−(∑ Y ) }


2 2

desainer agar
Keterangan:
tampilannya
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan
memenuhi fungsi
Y
menginformasika
∑XY : Jumlah perkalian x dengan y
n pesan dan
N : Jumlah peserta tes
memiliki
X : Nilai suatu butir soal
interaktivitas
Y : Nilai soal
kepada
penggunanya
( Hakim, A. B.
(2016).
Mengetahui, Situbondo, 1
Maret 2021

Pembimbing I Pembimbing II Mahasiswa

Firman Jaya, S.Pt, M.Kom Tri Astindari, S.Pd M.Pd Romy Febiyanto
NIDN. 0726098203 NIDN. 0717077001 NIM.
2017020397
1. Program pengolah kata pada microsoft windows adalah....
A.MS-Excel
B.MS-Acces
C.MS-Word
D.MS-Power Point
2. Memberi perintah cetak tebal menggunakan icon....
A.Bold
B.Italic
C.Underline
D.Justify
3.  Perintah copy dapat dilakukan dengan tombol kombinasi keyboard....
A.Ctrl + O
B.Ctrl + C
C.Ctrl + A
D.Ctrl + P
4. Untuk membuat spasi baris 1,5 dapat digunakan tombol kombinasi
keyboard....
A.Ctrl + 1
B.Ctrl + 2
C.Ctrl + 5
D.Ctrl + 1,5
5.  Fungsi dari icon font size adalah....
A.Merubah jenis huruf
B.Merubah gaya atau model huruf
C.Merubah warna huruf
D.Merubah ukuran huruf

1. Sebutkan langkah-langkah untuk memulai langkah microsoft word!


2. sebutkan 3 fungsi microsoft word ?
3. Sebutkan 2 keunggulan yang ada di microsoft word!
4. sebutkan 2 kekurangan yang ada di microsoft word!
5. Jelaskan Perbedaan perintah Save, dan Perintah Save As
INSTRUMEN PENELITIAN

1. Pedoman Wawancara
Pengantar
Wawancara ini dilakukan untuk melengkapi data penelitian yang berjudul
“Pengaruh Pembelajaran berbasis Multimedia Menggunakan Google
Classroom Dalam Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IX SMP Nurul
Huda Kapongan., untuk itu saya mohon izin untuk mewawancarai
Bapak/Ibu mengenai model pembelajaran TI di kelas.
I. Identitas guru TI
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Masa Kerja :
II. Wawancara sebelum
1. Bagaimana proses pembelajaran TI secara umum di sekolah anda
khususnya kelas IX?
2. Karakteristik apa saja yang membedakan sekolah anda dengan sekolah
yang lain ?
3. Apakah di sekolah ini sudah menerapkan pembelajaran berbasis
multimedia google classroom ?
4. Media pembelajaran apa yang biasa Bapak/ Ibu gunakan dalam
pembelajaran TI di kelas?
5. Apakah di sekolah sudah menerapkan media google classroom sebagai
suatu alternatif dalam proses pembelajaran?.
6. Bagaimana kemampuan dan minat belajar siswa dalam pembelajaran TI
di sekolah ini?

III.Wawancara setelah penelitian


1. Bagaimana menurut bapak/ibu tentang media pembelajaran berbasis
multimedia google classsroom yang diterapkan di kelas ?
2. Apakah media pembelajaran google classroom sesuai dan cocok dengan
mata pelajaran TI khususnya materi Komputer Dasar?
3. Apakah media pembelajaran berbasis google classroom dapat mengatasi
kesulitan siswa di mata pelajaran TI?
4. Saran apa yang ingin bapak/ibu sampaikan mengenai media
pembelajaran berbasis multimedia google classroom.

2. PEDOMAN WAWANCARA TERHADAP SISWA

I. Pengantar
Wawancara ini dilakukan untuk melengkapi data penelitian yang berjudul
“Pengaruh Pembelajaran berbasis Multimedia Menggunakan Google
Classroom Dalam Tehadap Minat Belajar Siswa Kelas IX SMP Nurul
Huda Kapongan., untuk itu saya mohon izin untuk mewawancarai adi-adik
mengenai model pembelajaran TI di kelas
II. Petunjuk
1. Pada pedoman wawancara ini terdapat 5 pertanyaan
2. Wawancara dilakukan peneliti dengan guru bidang studi TI
3. Wawancara dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung

III. Pertanyaan
1. Bagaimana kesan anda dalam pembelajaran TI materi computer dasar
menggunakan media google classroom?
2. Apakah media google classsroom dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar anda?
3. Apakah media pembelajaran google classroom cocok digunakan dalam
materi komputer dasar?
4. Apakah ada pengaruh media pembelajaran google classroom terhadap minat
anda untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
5. Bagaimana saran anda untuk pembelajaran google classroom ke depannya ?
3. PEDOMAN PENGAMBILAN DATA

1. Pedoman Test
No Data yang akan diambil Sumber data
1 Minat belajar siswa setelah diterapkan Hasil wawancara dan
model pembelajaran langsung melalui pengisian angket baik guru
Google Classroom maupun siswa
2 Gambaran umum lokasi penelitian SMP Nurul Huda terletak di
kecamatan Kapongan
Kabupaten Situbondo,
memiliki 90 siswa dengan
latar belakang yang berbeda-
beda..
3 Pelaksanaan pembelajaran komputer dasar Siswa kelas IX SMP Nurul
Huda Kapongan

2. Pedoman Angket

No. Data yang akan diambil Sumber data


1. Daftar pertanyaan/pernyataan tentang pengaruh Siswa kelas IX SMP
pembelajaran multimedia menggunakan google Nurul Huda kapongan
classroom
2. Daftar pertanyaan/pernyataan tentang minat Siswa kelas IX SMP
belajar siswa Nurul Huda Kapongan

3. Pedoman Dokumentasi

No. Data yang akan diambil Sumber data


1. Denah SMP Nurul Huda Kapongan Dokumen TU
2. Struktur Organisasi SMP Nurul Huda Dokumen TU
2. Sarana dan Prasarana sekolah Guru
3. Nama dan jumlah responden Guru

4. Pedoman Observasi
A. Petunjuk Pelaksanaan
1. Peneliti mengadakan pengamatan berperan atau
partisipatif observasi di SMP Nurul Huda Kapongan.
2. Selama observasi dilakukan, peneliti mencatat,
mendeskripsikan, dan merangkum hasil observasi.
3. Peneliti kemudian membuat kesimpulan sementara dari
observasi yang sudah dilaksanakan.
4. Peneliti melakukan tinjauan ulang pada catatan-catatan
lapangan untuk diuji kecocokan atau kebenarannya.
5. Peneliti membuat kesimpulan sebagai hasil akhir.

B. Sasaran Observasi
1. Kepala Sekolah SMP Nurul Huda Kapongan
2. Guru yang mengajar kelas
3. Siswa
4. Proses pembelajaran daring
5. Kegiatan siswa dan guru di SMP Nurul Huda Kapongan
6. Hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan media
pembelajaran yang meliputi:
a. Tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana.
b. Perencanaan penggunaan media
c. Materi, pendekatan, metode dan strategi yang digunakan.
d. Evaluasi penggunaan media pembelajaran.

5. Pedoman Wawancara
Instrumen wawancara dilakukan pada observer. Observer disini guru
atau wali kelas yang bertujuan untuk mengetahui penerapan model yang guru
laksanakan selama proses pembelajaran. Berikut ini bentuk instrumen
wawancara dalam penelitian :

Tabel Instrumen Wawancara Penelitian Pada Observer

No. Pertanyaan Jawaban


Bagaimana kondisi kelas IX
saat proses pembelajaran
1
daring pada mata pelajaran
komputer dasar ?
Bagaimana minat belajar
2 siswa kelas IX pada mata
pelajaran komputer dasar ?
Metode pembelajaran seperti
apa yang bapak pakai dalam
3
pembelajaran daring pada
pelajaran komputer dasar ?
Apakah bapak memiliki
kreatifitas tersendiri dalam
4 pembelajaran daring, agar
siswa tidak bosan dan menjadi
semangat dalam belajar ?
Pertimbangan seperti apa
yang bapak lakukan
5
dalam memilih media
pembelajaran daring ?
Media pembelajaran apa yang
6 bapak pakai pada pembelajaran
komputer dasar ?
Apakah banyak macam-macam
7 media yang digunakan di
sekolah ini pak ?

6. Pedoman Angket
Angket Pembelajaran Daring Google Classroom
Istilah angket dibawah ini dengan menggunakan cek list (√) terhadap
pernyataan yang disampaikan pada kolom yang tersedia.
Keterangan pilihan jawaban :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
1 Menggunakan google classroom dapat
mempercepat menyelesaikan tugas
lebih cepat.
2 Menggunakan google classroom dapat
meningkatkan produktivitas belajar
saya
3 Menggunakan google classroom dapat
meningkatkan efektifitas belajar saya
4 Menggunakan google classroom dapat
berdiskusi dalam pembelajaran
berlangsung.
5 Penggunaan google classroom mudah
dipelajari dalam belajar
6 Tampilan google classroom sangat
jelas dan mudah dipahami
7 Dengan google classroom, materi
pelajaran, tugas belajar, berdiskusi
maupun pengumpulan tugas belajar
menjadi lebih fleksibel.
8 Infromasi yang terdapat di google
classroom mudah saya pahami
9 Guru merespon lebih optimal ketika
ada pertanyaan dari siswa melalui
google classroom
10 Siswa merasa termotivasi
menyelesaikan tugas melalui google
classroom karena ada tenggang waktu
yang diberikan oleh guru.

Angket minat belajar siswa


Istilah angket dibawah ini dengan menggunakan cek list (√) terhadap
pernyataan yang disampaikan pada kolom yang tersedia.
Keterangan pilihan jawaban :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 2 3 4 5
1 Saya senang mengikuti pelajaran
komputer dasar dalam materi
microsoft word
2 Saya termotivasi untuk bertanya pada
saat proses belajar mengajar
3 Saya senang melakukan berdiskusi
dalam kegiatan belajar berlangsung
4 Saya berani mengemukakan pendapat
yang baik dalam berdiskusi
5 Saya senang bisa membantu teman
dalam pertanyaan yang belum dijawab
6 Belajar dengan diskusi lebih lama dari
pada belajar mandiri
7 Dengan diskusi saya bisa
menyelesaikan tugas atau soal dengan
baik
8 Dengan mendiskusikan dengan materi
yang dijelaskan oleh guru saya lebih
memahami materi microsoft word
9 Saya senang berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran
10 Saya menanggapi jawaban dari teman
apabila berbeda pendapat

7. Pedoman Dokumentasi
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel/dapat
dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masakecil, di sekolah,
di tempat kerja, dimasyarakat, dan autobiografi. Record adalah setiap pernyataan
tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan penguji suatu
peristiwa atau menyajikan akunting. Dokumen ialah setiap sumber tertulis
ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan
seorang penyidik. Dokumen merupakan catatan dari kejadian yang sudah berlalu.
Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya lainnya. Seluruh hasil
pengumpulan data didokumentasikan dalam catatan lapangan. Selain itu, rekaman
serta informasi yang relevan dengan tema penelitian didokumentasikan.
Dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui :
1) Gambaran umum SMP Nurul Huda Kapongan
2) Sejarah berdiri dan perkembangan sekolah.
3) Tujuan, Visi dan Misi.
4) Struktur organisasi sekolah.
5) Fasilitas-fasilitas kegiatan belajar mengajar.
6) Keadaan guru, karyawan dan siswa.
7) Sarana dan prasarana sekolah.
8) Prestasi sekolah.

8. Prosedur Penilaian
Satu kelas dipilih secara sengaja kemudian diberikan perlakukan berupa pre-
test (tes awal) Y1 yang dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) X,
dan pada akhir pembelajaran sampel diberikan post-test perlakuan (treatment) X,
dan pada akhir pembelajaran sampel diberikan post-test (tes akhir) Y2. Uji coba
kelompok besar produk dilakukan pada beberapa kelas di SMP Nurull Huda
Kapongan yaitu kelas IX . Desain eksperimen tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar 3.5 Bentuk Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Eksperimen = X1 Y1 X2
Kelompok Kontrol = X1 X2

Keterangan :
Kelompok 1: kelompok eksperimen
X1 : tes awal penguasaan materi
X2 : tes akhir penguasaan materi
Y1 : perlakuan dengan menerapkan media google classroom
Alat yang digunakan adalah berupa test soal dan angket pengukuran minat
belajar dengan menggunakan skala linkert. Dalam penelitian ini, tes diberikan
pada saat pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Tes awal (pretest) yang
diambil adalah untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran
menggunakan media Google classroom, sedangkan tes akhir (posttest) untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran setelah mereka diberi
perlakuan (treatment) dengan rumus sebagai berikut.
Data kuantitatif hasil penilaian kevalidan dianalisis menggunakan teknik analisis
data persentase dengan rumus sebagai berikut :

V = TSE x 100
TSM
Keterangan:
V = Persentase tingkat penilaian
TSE = Total skor empirik
TSM = Total skor maksimum (Akbar, 2013)
Alternatif Jawaban Pemberian Skor
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Ragu-Ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
(STS)

Setelah data dipastikan berdistribusi normal, selanjutnya untuk


mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan media google
classroom Uji liniearitas berfungsi untuk mengetahui bentuk hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Pada perhitungan uji normalitas ini,
peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 16. Bentuk umum persamaan
regresi linier sederhana adalah Y = a + BX. Kriteria dalam pengujian regresi linier
sederhana jika Sig < ɑ = 0,05, maka terdapat pengaruh antara variabel. Secara
umum persamaan regresi sederhana dapat dirumuskan ke dalam bentuk persamaan
seperti berikut ini: Persamaan umum regresi linier sederhana:
Y = a + BX
Sumber: Ridwan (2013)
Keterangan:
Y = Nilai prediksi/variabel respon
a = Konstanta yaitu nilai Y jika X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai varabel independen
Pengambilan keputusan dalam uji regresi linear sederhana dapat mengacu
pada dua hal, yaitu: a) Jika nilai sig < 0.05, artinya variabel X berpengaruh
terhadap variabel Y. b) Jika nilai sig > 0.05, maka artinya variabel X tidak
berpengaruh terhadap variabel Y.
Selanjutnya lakukan uju reliabilitas. Proses uji validitas dibantu dengan
menggunakan software Anates versi 4.0.9 dan miscorosoft excel. Untuk
mengukur reliabilitas menurut Arikunto (2013, hlm.122) digunakan rumus
sebagai berikut:
2
n ∑ σt
r 11 =( )(
n−1
1−
σ t2 )
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrument
n : Banyaknya butir soal
∑at2 : jumlah varians skor tiap-tiap item
at2 : varians soal

Klasifikasi reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:


Rentang Keterangan
0,81-1,00 Sangat tinggi
0.61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
6

Anda mungkin juga menyukai